Beberapa hari setelahnya,...
kondisi Elizabeth semakin lama, semakin membaik. membuat wanita cantik itu, sudah dapat beraktivitas seperti biasanya. hal itu tentu saja membuat Rihanna, ibunda dari Elizabeth, merasa sangat bahagia.
Karena wanita paruh baya itu, sudah merasa kehilangan banyak ide untuk membujuk putrinya. karena semenjak kejadian itu, Elizabeth menjadi orang pemurung. tentu saja hal itu membuat Elizabeth, merasa sangat khawatir.
Sementara Gilang, ayah kandung dari Elizabeth, masih sibuk bekerja dan belum menjenguk anak dan istrinya. jadi laki-laki itu belum mengetahui apa yang terjadi pada wanita cantik itu. entah apa yang akan terjadi kedepannya, jika laki-laki paruh baya itu tahu Putri kesayangannya tengah murung dan berdiam diri di dalam kamar.
Rihanna memang sengaja tidak menceritakan semuanya kepada sang suami. karena wanita paruh baya itu tahu, bagaimana respon dari laki-laki itu. jika mengetahui, sesuatu terjadi pada Elizabeth.
"Elizabeth, ayo makan!"ucap Rihanna Seraya mengetuk pintu kamar Putri kesayangannya itu.
"aku tidak merasa lapar Ma."sahut Elizabeth dari dalam kamar pribadinya. tanpa berniat untuk membukakan pintu.
Tentu saja, hal itu membuat Rihanna yang mendengarnya semakin gusar. sungguh wanita paruh baya itu merasa sangat khawatir saat ini. karena jika putrinya telah bersikap seperti itu, maka itu artinya Elizabeth sedang tidak baik-baik saja.
"Sayang jangan seperti inilah, apa kamu mau mama teleponkan papa kamu?"tanya Rihanna dengan nada mengancam.
Karena Wanita paruh baya itu tahu, apa yang bisa dilakukan oleh suaminya untuk membujuk Putri kesayangan mereka. tentunya dengan sedikit sentuhan introgasi dari laki-laki paruh baya itu.
ceklek
Senyuman Rihanna seketika melebar. saat wanita paruh baya itu melihat, pintu kamar putrinya perlahan-lahan mulai terbuka. dan tak berselang lama, menyembul seorang wanita cantik dari balik pintu itu.
Elizabeth berjalan dengan langkah gontai menghampiri sang ibu. sementara Rihanna, wanita paruh baya itu, segera menggandeng dan menggenggam tangan putrinya untuk membawanya menuju ke ruang makan.
"sudah berapa hari ini kamu makan tidak tepat. Mama tidak mau, papa kamu mengomel setiap saat. hanya karena, kamu tidak makan dengan baik."ucap Rihanna Seraya mulai menuangkan nasi dan juga lauk pauk di dalam piring putrinya.
Sementara Elizabeth yang baru saja menyadari akan tindakan bodohnya itu, sangat merutuki kebodohannya. dirinya sama sekali tidak ingin, bahwa kedua orang tuanya mengetahui fakta sebenarnya. karena hal itu, akan menjadi pukulan telak bagi mereka berdua.
"Maaf mah. akhir-akhir ini, aku sedang sibuk."ucap wanita cantik itu Seraya berusaha untuk bersikap biasa saja. sesekali akan mengunyah makanan seperti tidak ada masalah dalam hidupnya.
Sementara Rihanna, sedikit merasa aneh dengan tingkah putrinya itu. Karena Elizabeth tidak akan seperti itu jika masalahnya hanya tentang pelajaran atau yang lain. Namun demikian, wanita paruh baya itu tidak ingin terlalu mendesak putrinya untuk bercerita untuk saat ini. karena wanita paruh baya itu, sangat menghargai keputusan dari Elizabeth.
Selesai menyantap makanan, Elizabeth berniat ingin kembali ke dalam kamar. namun hal itu di urungkan, saat mendengar suara dari mesin mobil yang berhenti tepat di halaman rumah mereka.
"siapa yang datang pagi-pagi seperti ini?"tanya Rihanna menatap ke arah putrinya. yang ternyata, Elizabeth pun juga sama. menatap ke arah sang ibu dengan ekspresi wajah bertanya-tanya.
"sebaiknya kita lihat saja."usul Elizabeth Soraya menarik tangan ibunya untuk melihat siapa yang datang.
Mereka berdua dibuat terkejut dengan pemandangan yang ada di hadapan mereka saat ini. sepasang ibu dan anak itu, seketika saling pandang dengan ekspresi wajah tak percaya. dan beberapa saat berselang, mereka berdua segera berhambur ke dalam pelukan laki-laki itu.
"papa kenapa pulang nggak ngabarin kita?"tanya Elizabeth yang telah selesai memeluk laki-laki paruh baya itu.
"iya. kan, kita bisa melakukan penyambutan."ucap Rihanna Seraya mencebikkan bibirnya.
Sementara laki-laki paruh baya yang saat ini tengah memeluk kedua bidadarinya itu, hanya tersenyum simpul. Sesekali, Gilang akan menarik hidung putrinya. karena merasa gemes.
"karena papa sengaja, memberikan surprise kepada kalian."ucapnya Seraya menggandeng kedua bidadarinya itu untuk masuk ke dalam rumah.
Rihanna dan juga Elizabeth yang mendengarnya, diam-diam tersenyum satu sama lain. memang benar laki-laki paruh baya itu, selalu memiliki cara-cara yang sangat unik untuk membahagiakan mereka.
"Papa mau dibuatin apa?"tanya Elizabeth dengan raut wajah yang sangat berbinar dan juga bersemangat.
Hal itu membuat Rihanna yang melihatnya, seketika menggelengkan kepala."giliran ada papanya, sumringah. tadi aja, murung sampai memuji dalam kamar."cibir Rihanna dengan suara sedikit keras.
Sepertinya wanita paruh baya itu melupakan sesuatu. bahwa saat ini di sampingnya, telah duduk seorang laki-laki yang terbilang sangat posesif terhadap Elizabeth. tentu saja pertanyaan dari istrinya itu, membuat Gilang merasa sedikit terkejut.
"Mama tadi bilang apa? Elizabeth mengurung diri dalam kamar? kenapa? apa terjadi masalah?"seketika itu pula, beberapa pertanyaan langsung keluar dari mulut laki-laki itu dengan raut wajah sedikit khawatir.
Elizabeth yang mendengar itu, seketika menepuk keningnya sendiri. terkadang wanita cantik itu merasa jengkel dengan tingkah laku papanya yang terkesan berlebihan itu.
"aku tidak apa-apa Pah. aku hanya sedang sibuk dengan tugasku."ucap Elizabeth dengan ekspresi wajah meyakinkan.
Membuat Gilang yang mendengar itu, sejenak terdiam. sepertinya laki-laki itu sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Putri kesayangannya. tentu saja hal itu membuat Elizabeth yang melihatnya, merasa sedikit tegang. namun akhirnya dapat bernafas dengan lega setelah mendapat anggukan kepala dari laki-laki itu.
"ya udah kalau begitu papa mau dibuatin apa?"tanya wanita cantik itu dengan nada penuh semangat.
"emm omelet kayaknya enak."ucap Gilang Seraya tersenyum tipis.
"ok," ucap wanita itu Seraya mengangkat kedua tangannya. Setelahnya, masuk ke dalam area dapur.
Diam-diam di dalam sana, wanita cantik itu menitihkan air mata."maafkan aku Pah, Mah, aku sama sekali tidak bermaksud untuk membuat kalian malu."ucap Gadis itu Seraya menggigit bibir bawahnya. berusaha agar gadis itu, tidak mengeluarkan suara tangisan.
Karena Elizabeth sangat tidak menginginkan, kedua orang tuanya merasa curiga. sampai saat ini, wanita cantik itu masih tidak berani untuk terus terang kepada kedua orang tuanya.
puk
Seketika itu pula, Elizabeth terjingkat. saat wanita itu merasakan, seseorang menepuk bahunya dari belakang.
"ih Mama ngagetin aja."seru Elizabeth Seraya mengusap dadanya yang terasa berdetak kencang.
"lagi pula kamu dipanggil dari tadi kok nggak jawab? itu di depan ada orang yang mencari kamu."ucap Rihanna kepada putrinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments