Mencintaimu Sekali Lagi
"Kejar dokter sialan itu...jangan biarkan dia lolos!! karena kelalaiannya nyawa ayahku melayang!!!" tampak seorang pemuda dengan pakaian mewahnya memerintahkan sejumlah orang bawahannya untuk mengejar seorang pemuda blasteran China Belanda yang memakai baju dinas berwarna biru laut dengan membawa perlengkapan tas berisi alat-alat kedokterannya.
Anthony Wong. Ibu China dan ayahnya orang Belanda. Pada masa itu orang-orang blasteran seperti mereka dibenci dan dijauhi bahkan dengan sengaja dicari-cari kesalahan mereka untuk bisa dihukum mati atau bunuh di tempat.
Tuan Maxwell dan nyonya Gloria Wong orang tua Anthony Wong dan seorang adiknya pada saat pemerintahan Belanda telah berakhir memilih mencari aman dan pulang ke negaranya.
Sementara Anthony Wong putra pertama mereka yang berprofesi sebagai seorang dokter tetap bertahan bertugas di sana.
Pertama karena memang dia berkewajiban membantu rakyat jelata yang pada saat itu banyak terserang disentri dan kolera, kedua demi wanita pribumi pujaan hatinya, Ningsih.
Mereka akan menikah sebentar lagi hanya tinggal menunggu hitungan bulan saja.
Ayah Ningsih seorang tuan tanah yang cukup disegani. Kakak sepupu ningsih, Baron sangat menentang hubungan Anthony dan Ningsih karena dia berniat untuk menjadikan Ningsih sebagai istrinya.
Malam itu tanpa sepengetahuan Ningsih, ayah Baron yang memang dalam keadaan sakit keras membutuhkan pertolongan seorang dokter.
Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Baron untuk menjebak Anthony.
Ayah tiri Baron yang memang sekarat pada saat Anthony datang untuk memeriksanya, kemudian meninggal dunia.
Melihat itu Baron langsung berteriak pada centeng-centeng bawahannya untuk menangkap dan membunuh Anthony dengan alasan karena kelalaian Anthony lah ayah tirinya meninggal dunia.
Mendengar itu Anthony langsung kabur dengan ketakutan yang teramat sangat.
Anthony Wong pemuda cerdas. Dia lulus dari fakultas kedokteran dengan usia yang relatif muda yaitu di usianya yang ke 20 tahun karena kecerdasan yang dia miliki ada di atas rata-rata.
Tapi dia sama sekali buta dalam hal ilmu bela diri. Yang dapat dilakukannya saat itu hanyalah lari dan lari untuk menyelamatkan diri.
"Ya Tuhan...jurang!!" desis Anthony.
"Kemana lagi aku harus berlari?? aku berbalik akan mati dibantai oleh orang-orang itu, aku lanjut di depanku ada jurang yang sangat terjal dan curam, apa yang harus aku lakukan??" keringat mengucur deras di seluruh tubuhnya. Sementara di belakangnya puluhan orang-orang suruhan Baron sudah datang siap untuk mencincangnya.
"Mommy, daddy, Alice, Ningsih...mungkin inilah malam terakhir aku menghirup udara di dunia ini."
"Tak ada pilihan untukku, mundur mati dibantai dan dicincang, maju mati dihantam oleh bebatuan di bawah jurang sana!! tapi dari pada kematian yang pertama, aku lebih memilih mati masuk kedalam jurang itu dari pada jasadku akan hancur lebur di tangan para orang pribumi yang jahat itu.
Anthony memilih terjun ke dalam jurang yang dalam itu, tak ada teriakannya karena dia telah lebih dulu jatuh pingsan sebelum tubuhnya dihantam oleh bebatuan di bawah sana.
"Pemuda keparat....!!" umpat Baron.
"Apapun kematianmu aku merasa bersyukur, Ningsih akan menjadi istriku dan aku akan mengarang cerita dusta bahwa kamu kawin lari bersama seorang janda kampung seberang, biar Ningsih membencimu sampai akhir hayatnya!!"
"Semogs jasad dan rohmu akan menjadi penunggu abadi di jurang itu, ha...ha...ha...ha!!" Baron tertawa puas lalu meninggalkan tempat itu.
SERATUS TAHUN KEMUDIAN...
"Sena...tugasmu di pindah di ruangan hemodialisa ya??" kata supervisorku yang super tega itu.
"Apa pak?? nggak salah pak?? bukannya ruang hemodialisa itu untuk pasien cuci darahkan?? di lantai dua yang bawahnya itu kamar jenazahkan?? aduh pak, kenapa sih harus saya yang perempuan ditugaskan di situ?? nggak bisa para lelaki aja kah?? tega banget, nanti kalau saya disandera setan di situ bagaimana??" tanyaku sangat kesal juga takut paling utama.
"Nggak ada setan yang berani menyandera kamu, yang ada mereka semua kabur melihatmu karena kegalakanmu!! seperti baru pertama kali ini saja kamu di tempatkan di ruangan berhantu, sena!! sepuluh tahun kamu bekerja di rumah sakit ini selalu ditempatkan di daerah danger, tapi toh aman-aman saja kan??" kata pak Rudi supervisorku yang sialan itu.
"Lagian kan kamu sendiri yang minta masuk siang terus, kamu bilang supaya paginya kamu bisa gojek, begitu kan?? nah, hanya ruangan itu yang masih tersedia kosong, sudah sebulan semenjak pakde Said pensiun, nggak ada yang mau di tempatkan di ruangan itu." kata pak Rudi.
"Ya, iya lah nggak ada yang mau pak, sudah di situ masuk siang terus, perawatnya pulang sebelum maghrib, dan setelah itu kita bersih-bersih di situ sampai jam sepuluh malam, di situ kalau sudah malam jadi sarangnya kunti, pocong, tuyul, setan betul...semua bersarang di situ!!" kata Sena.
"Bapak percaya kamu bisa mengatasi semuanya, karena kamu seperti pegadaian mengatasi masalah tanpa masalah!!" kata pak Rudi sambil berlari sebelum kain pel yang ada di tanganku mendarat cantik di kepala botaknya.
"Dasar telek petek!!" umpatku kesal.
Tapi semua juga resiko aku mau masuk siang terus sih...habis mau gimana lagi...aku seorang janda, anak-anakku perlu biaya tambahan untuk sekolah....kalau aku minta masuk siang terus, dari pagi sampai jam 12 siang aku bisa cari tambahan menjadi tukang ojek online!!
"Jadi hari ini tugasmu terakhir di ruangan rawat inap bersamaku??" kata Nurlina sahabatku.
"Iya Nur, tapi kan kalau kamu pas kena shift siang, kita bisa ngumpul bareng di ruangan sini!!" kataku.
"Bersama para hantu?? ogah ah...terima kasih!" kata Nurlina sambil bergidik ngeri.
"Sebenarnya aku itu bukan tipe orang yang penakut tapi juga bukan orang yang berani-berani amat...jika tidak ada yang mulai menakutiku maka aku sih berani aja, lagian sepuluh tahun bekerja di sini aku juga tidak pernah diperlihatkan sosok yang namanya hantu semoga mereka juga enggan menampakan diri padaku, karena aku juga ogah berkenalan dengan mereka semua.
*********
Sore ini aku diajak keliling dulu oleh pak Salman leaderku kearea yang baru ini agar besok aku tidak canggung lagi.
Aku diperkenalkan pada semua perawat yang bertugas di ruangan hemodialisa ini, mereka semua pada dasarnya ramah tetapi ada satu orang di ruangan dokter yang memakai baju biru laut tampak duduk di kursinya dengan wajah dingin dan datar sedang menatapku.
"Ooohhh itu dokter di sini!!" pikirku tanpa rasa curiga sedikitpun dan tidak juga aku mau bertanya untuk hal itu.
"Jadi mbak Sena kapan mulai dinas di sini??" tanya mbak Leli wakil kepala ruangan hemodialisa.
"Insya Allah besok siang mbak...ini saya lagi keliling untuk pengenalan area dulu!!" jawabku.
*
*
****Bersambung....
Siapakah laki-laki yang dipikir oleh Sena seorang dokter itu??
Karya baru gaes...bergenre horror lagi...mohon dukungannya, ya!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
nowitsrain
Entah Anthony yang reinkarnasi, atau justru udah jadi hantu 👻👻
2023-09-30
0
nowitsrain
Setannya nggak akan berani deh kayaknya ngapa-ngapain Sena 😌
2023-09-30
0
nowitsrain
Masa-masa kelam 😔
2023-09-30
0