Dia tersenyum melambaikan tangannya padaku. Dan tanpa sadar aku menghentikan motorku dan balas melambaikan tangan padanya.
Seandainya tadi tak ada Anthony, pasti si Hartono itu sampai sekarang masih mengikuti aku, menyebalkan sekali.
Aku lalu melanjutkan perjalanan mencari penumpang lagi sebelum siang aku masuk bekerja kembali.
Kenapa hatiku jadi berbunga-bunga seperti ini ya?? kurasa aku sedang jatuh cinta??? tapi jatuh cintanya kok sama hantu??" aku bergidik sendiri.
"Tapi Anthony tidak menyeramkan seperti hantu yang lain...dia begitu manis dan ganteng banget!!" gumamku sambil senyum-senyum sendiri.
"Jatuh hati pada Anthony itu ngeri-ngeri asyik!!" pikirku.
************
"Kalau kerja itu yang semangat jangan sambil melamun, nanti kesurupan lho....!!" kata pak Rudi.
Hari ini aku memang capek banget apalagi aku sendirian membersihkan ruangan hemodialisa yang besar ini.
Seperti biasa sebelum maghrib perawatnya pulang satu persatu meninggalkan aku sendiri di situ.
"Kamu capek??" sebuah suara mengagetkanku lebih kaget lagi saat aku menoleh dan melihat siapa yang menyapaku.
"Astaghfirullah....!!" kataku sambil melompat mundur.
Anthony tepat berdiri di belakangku. Dia tersenyum manis sekali.
"Kok kamu takut padaku?? bukankah kamu tadi bilang suka padaku??" katanya.
"Kepedean...siapa juga yang suka sama situ!!" kataku sambil mengalihkan pandangan mataku.
"Yakin nggak suka sama aku?? tapi aku bisa mendengar detak jantungmu saat di dekatku!!" kata Anthony lagi.
"Dari pada kamu godain aku terus lebih baik kamu membantuku aku lelah sekali hari ini!!" kataku.
"Baiklah nyonya Anthony....duduklah beristirahat, aku akan mengerahkan tenaga teman-teman di sini untuk membantu, oke??" kata Anthony.
Aku pura-pura cemberut tapi entah mengapa di dalam hatiku begitu berbunga-bunga mendengar perkataannya.
Saat itu juga aku melihat berbagai penampakan yang membuat aku bergidik ngeri.
Tapi Anthony terus meyakinkan aku supaya tidak takut dengan mereka karena Anthony akan menjagaku.
Aku bekerja dengan di bantu oleh Anthony dan kawan-kawannya, sehingga jam sembilan malam pekerjaanku telah selesai.
Lama-lama aku jadi terbiasa dengan keberadaan mereka di sekitarku.
Anthony duduk di sampingku. Dia menatapku seperti merasa iba padaku.
"Suami kamu kemana hingga kamu harus bekerja banting tulang seperti ini??" katanya padaku.
Aku menoleh padanya. Sementara banyak sosok aneh berkeliaran di dekatku tetapi mereka sama sekali tidak mengganggu.
Ada yang sibuk menyisir rambutnya di pojokan, ada anak-anak kecil yang berlarian sampai si muka rata yang di lihat oleh Desi dan Nurlina kemarin malam.
"Suamiku?? aku tidak tau kemana dia sekarang, sudah sepuluh tahun kami berpisah!!" kataku.
"Terus si Hartono itu??" tanya Anthony.
"Hartono siapa??" kataku.
"Hartono yang tadi siang merasuki tubuh temanmu itu!!" kata Anthony.
"Katanya dia meninggal sepuluh tahun yang lalu, ya mana aku ingat lagi!!" kataku sambil menguap lebar.
"Kamu mengantuk??" tanya Anthony sambil beringsut mendekatiku.
"Iya aku lelah sekali hari ini!!" jawabku jujur.
"Kamu tidurlah nanti jam sepuluh aku akan membangunkanmu!!" kata Anthony.
Aku hanya mengangguk lalu merosot di sofa tanpa mempedulikan di sekitarku lagi. Sementara Anthony duduk menjagaku.
***********
"Ningsih....mami dan papiku akan pergi lebih dulu pulang ke Netherland...aku akan menyusul mereka berdua denganmu.!!" kata Anthony pada Ningsih kekasihnya.
"Tetapi ayahku masih sakit Anthony...ayahku dan ayah Baron sedang terkena penyakit disentri, aku tidak tega meninggalkan ayah." Kata Ningsih.
"Baiklah kita akan menyembuhkan ayahmu dulu, Ningsih!!" kata Anthony sambil mendekap sayang kekasihnya.
Tetapi kenyataan yang harus mereka berdua hadapi tak semudah itu.
"Ayah...Baron mencintai Ningsih, Baron ingin ayah lamarkan Ningsih untuk Baron." Kata Baron suatu hari pada ayahnya.
"Tapi kalian kan bersepupu, Baron!! sedari kecil kalian sudah tumbuh bersama seperti adik dan kakak, apa Ningsih mau denganmu??" kata ayah tiri Baron itu.
"Apa ayah mau melihat Ningsih menikah dengan anak kompeni itu ketimbang dengan Baron??" tanya Baron lagi.
"Tapi perasaan itu tidak bisa dipaksakan Baron, dan ayah tau Ningsih dan Anthony saling mencintai satu dengan yang lain." Kata ayah Baron itu lagi.
"Baron nggak peduli, apa yang Baron inginkan harus Baron dapatkan walau dengan cara apapun itu!!" kata Baron sambil mendengus lalu meninggalkan ayahnya sendiri.
"Dasar anak keras kepala, nggak kena dikasih tau orang tua!!" omel ayah Baron pada anak tirinya itu.
Dia menikah dengan ibu Baron di saat Baron berumur lima tahun. Dia sangat menyayangi anak tirinya itu tetapi semakin dewasa sifat Baron semakin kelihatan.
Egois, jahat dan mau menang sendiri juga licik. Itulah sifat Baron yang nampak nyata tetapi karena dia sudah berjanji pada almarhumah istrinya untuk menjaga Baron maka amanat dari sang Istri tetap dia laksanakan.
Baron tidak kekurangan akal, tak berhasil menghasut ayahnya, dia lalu menghasut pamannya sendiri ayahnya Ningsih.
Baron menyebar fitnah bahwa Anthony suka main perempuan dan mabuk-mabukan.
Dia tidak bisa mempengaruhi Ningsih untuk membenci Anthony tetapi dia berhasil mempengaruhi ayah Ningsih untuk membenci Anthony.
Bukan hanya itu, suatu hari Baron menyusun rencana untuk meracuni ayah tirinya secara perlahan dengan memberikan kadar racun yang paling rendah sehingga ayahnya menjadi sakit-sakitan.
Di saat itulah Dia meminta pertolongan Anthony untuk datang kerumahnya malam itu di saat ayahnya sudah sekarat.
Pada saat nyawa ayahnya sedang sekarat dan tidak dapat tertolong lagi, Anthony yang di jadikan kambing hitam oleh Baron untuk menyingkirkan Anthony selamanya.
***********
"Jangan....tidak...larilah Anthony...lari!!" kata Sena dengan nafas terengah-engah dan keringat bercucuran di sekujur tubuhnya.
"Sena...bangun, pulanglah!!" suara lembut Anthony membangunkannya.
Tanpa sadar dia memeluk Anthony saat dia terbangun dari tidurnya.
"Apa yang kamu mimpikan??" tanya Anthony balas memeluknya.
Bagi Sena pelukan Anthony dan tubuh Anthony sangat nyata seolah dia memang sedang memeluk seorang manusia.
"Aku memimpikanmu, Anthony...saat mereka mengejarmu dan kamu terjun kedalam jurang itu!! selalu saja aku mengalami mimpi yang sama seolah aku ikut terlibat di dalam reka kejadian itu!!" gumamku perlahan.
Aku terkejut saat wanita berbaju putih dan berambut panjang itu menjulurkan air dalam gelas untukku.
Aaahhhhhh....
Aku berteriak sangking kaget dan juga takut.
"Jangan takut, dia kunti yang baik kok...namanya Kantil!!! dia juga meninggal di tempat ini dan tak bisa keluar dari tempat ini!!" kata Anthony.
Sejak dekat denganku dan bisa melihatku, kamu juga akan bisa melihat mereka semua, jadi anggaplah kamu sedang berada bersama teman-temanmu, pada dasarnya yang ada di ruangan ini adalah hantu yang baik kok!!" kata Anthony lagi.
"Sekarang kamu pulanglah...aku tak bisa mengantarmu karena aku tak bisa meninggalkan area rumah sakit ini tapi kamu jangan khawatir kamu pakailah ini, dengan ini tak ada satu mahlukpun yang akan mengganggumu!!" ucap Anthony seraya menyerahkan sebentuk cincin yang mempunyai mata berwarna merah delima.
*
*
***Bersambung...
Jangan lupa untuk memberikan dukungannya untuk karya baru ini ya reader🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Fenti
jimat kh itu??
2023-05-20
0
Fenti
uji nyali nih
2023-05-20
0
Fenti
ternyata gini toohh
2023-05-19
0