Bab. 2 Kekesalan Monic

"Sam, kau salah paham. Kami bertiga tidak melakukan apa pun kepada Adel. Iya 'kan, Del?" Monic bertanya sambil memberikan isyarat agar Adel menganggukkan kepala.

Sam hanya melirik Adel sejenak yang hanya diam saja.

"Kau tidak perlu membuatnya takut, aku sudah tahu jika kalian memang melakukan hal yang tidak pantas pada Adel. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, jadi kau—" Sam menunjuk wajah Monic. "Kau tidak perlu berbohong dan memaksa Adel agar membelamu." tukasnya kasar.

Monic berdecak kesal, dia sudah kalah malu. Tanpa berkata apa pun, dirinya langsung pergi dari hadapan Adel dan Samuel diikuti oleh kedua temannya.

"Terima kasih, kak." ucap Adel tiba-tiba membuat Samuel menatapnya.

"Untuk apa?"

"Kakak sudah menyelamatkan aku dari mereka."

"Sudah seharusnya itu dilakukan, aku paling tidak suka jika ada pembullyan di sekolah ini." ucap Samuel yang memang menjabat sebagai ketua OSIS.

"Kalau begitu, aku permisi dulu." Adel berlalu dari hadapan Samuel.

Samuel adalah siswa terpopuler di sekolah Tunas Bangsa, dia handal bermain basket, voli dan bahkan otaknya sangat cerdas. Hal itu membuat semua siswi tergila-gila pada Sam, tetapi Samuel tidak peduli karena dia hanya ingin fokus mengejar cita-citanya. Setelah cita-cita itu tercapai, barulah Samuel akan memikirkan langkah selanjutnya.

Di dalam kelas.

Monic masih kesal dengan Adel, dia merasa malu karena Samuel memarahinya di depan Adelia.

"Sial! Lihat aja ya gadis culun, gue akan buat perhitungan ke elo!" Monic menggebrak meja.

Kedua teman Monic bernama Via dan Eva hanya mengedikkan bahu, mereka duduk di kursi masing-masing karena bel masuk sudah berbunyi.

Pukul dua belas siang.

Pelajaran kedua telah selesai dan saatnya istirahat makan siang. Adel sudah berada di kantin bersama dengan sahabatnya yang bernama Lila. Mereka duduk di bangku sambil menunggu mie ayam pesanan mereka.

"Del, hari ini biar aku aja yang bayar, ya? Kemarin 'kan sudah kau, jadi sekarang giliran aku." ucap Lila tulus.

"Eh! Tidak usah, Lil. Kebetulan tadi Ibuku memberikan uang jajan lebih, kau jangan takut." jawab Adel melarang keras.

Lila tidak bisa menolak ucapan Adel.

Tak lama kemudian, mie ayam pesanan mereka pun datang. Keduanya tersenyum senang karena sudah tidak sabar untuk melahap mie ayam yang sangat enak itu. Namun, baru juga ingin memakan satu suap, Adel dikejutkan dengan kedatangan seseorang.

Ya, dia adalah Monic and the geng. Monic sengaja menghampiri Adel setelah dia melihat jika kantin aman, kebetulan Samuel tidak ada di kantin itu. Monic yakin jika Sam ada di tempat sebelah.

Monic memegang botol saos, dia menuangkan banyak saos ke dalam mie ayam milik Adel. Hal itu membuat Adel melongo begitu pun para siswi lainnya. Tidak ada yang berani mengentikan Monic karena dia adalah anak dari salah satu pendiri sekolah itu.

"Kenapa lihat-lihat? Gak suka? Ayo makan!" Monic tersenyum sinis sambil bersidekap.

"Kak, apa yang kau lakukan?" Lila terdiam ketika Monic membentaknya.

"Hei! Diamlah! Lo, jangan ikut campur!" Monic menunjuk wajah Lila.

Lila adalah remaja yang memiliki sifat pendiam, dia juga anak orang sederhana. Tubuh Lila sedikit gendut hingga sebelum Adel datang, dialah yang di bully oleh Monic dan teman-temannya.

"Ini balasan karena tadi Lo udah berani melawan gue di depan Samuel! Awas kalau Lo berani membangkang ucapan gue, habis Lo!" Monic menatap Adelia dengan tajam lalu dia pergi dari kantin itu bersama dengan kedua sahabatnya.

Adel hanya menggeleng dan menatap makanannya yang terlihat merah menganga karena kebanyakan saos.

 

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!