Eca setelah periksa barang dagangannya sudah dimasukan kedalam keranjang semuanya,mulai keliling kampong menjual donat buatannya sendiri sambil ditemani oleh Bulan, Eca merasa bersyukur sekali karena cuacanya sangat mendukung.
“ Bunda itu banyak yang main dilapangan” Ucap Bulan melihat anak anak yang main dilapangan
“ Bener sayang, baiklah sayang, kita akan menawarkan donat ke mereka sekarang” Ucap Eca berharap donatnya habis terjual
“ Donatnya berapaan?” Tanya Tetangganya Eca yang senyum sambil melihat Eca dari ujung kaki sampai ujung kepala
“ Seribu satunya pak, mau beli beraapa?” Tanya Eca berusaha sopan dan ramah, walaupun rishi diperhatikan yang berbeda dari orang yang baru dikenalnya
“ Cantik cantic kok panas panasan sih buat jualan donat seperti ini, dari pada cape cape jualan lebih baik kita jalan jalan yuk, anak cantic itu juga pasti sudah lelah ikutin kamu jualan kan?” Tanya Tetangganya Eca yang tidak tega melihat Eca panas panasan, sambil keliling jualan sambil bawa anak
“ Tidak usah pak, terimakasih atas tawarannya, kalo begitu saya permisi dulu” Lanjut Eca langsung gandeng tangannya Bulan untuk melanjutkan jualannya
“ Sial ditolak, masih pagi sih masih ramai orang disini, jika sudah malam akan saya paksa, dia menarik juga sepertinya bukan orang susah dia, putih, dan cantic sekali” Lanjut Tetangganya Eca kesal karena Eca menolak ajakannya, lebih memilih panas panasan untuk jualan donat keliling kampong
Dilain sisi, Mertuanya Eca bener bener pusing, Karena tidak bisa pakai ATM peninggalan anaknya sama sekali, bahkan mobil pun dibawa pengacara sampai Eca dan Bulan ketemu baru dikasih langsung ke Eca
“ Harus bagaimana ini, semuanya bener bener untuk perempuan kampong itu, kita tidak bisa pakai sama sekali, mobil disita dan kita diusir dari rumah mewah ini, selama Eca tidak kita ketemukan sama sekali, sungguh tega
sekali ke kita” Protes Mertuanya Eca kesal, karena sama sekali tidak bisa menikmati harta peninggalan anaknya sama sekali
“ Kita harus mencari dia kemana coba dan sudah dua hari Eca pergi, jika tahu akan seperti ini, tentunya Eca tidak akan kita usir, dan sekarang kita tidak bisa melakukan apapun dirumah mewah ini, bahkan perusahaan pun sepenuhnya dijalanin asistenya dan tidak akan membiarkan kita yang ambil alih selama tidak ada Eca disini” Ucap Kaka Iparnya Eca kesal, karena surat wasiat peninggalan adiknya, sepenuhnya untuk Eca dan tidak setuju jika Eca
menggantikan ahli waris.
“ Entah lah, waktu kita dirumah ini dua hari lagi, mencari Eca jika bayar orang pastinya rugi untuk kita kan, ah sial sekali kita dibikin susah seperti ini” Lanjut Mertunya Eca kesal, karena sama sekali tidak bisa menikmati harta anaknya sama sekali.
Dilain sisi, Aliando keingat wajah cantiknya Eca, langsing, dan putih, membuat Aliando kagum melihat Eca masih pagi sudah rapih dan wangi, apa lagi untuk kegiatan sapu halaman rumah saja sudah rapih seperti itu.
“ Astaga, cinta pada pandangan pertama, jadi tidak sabar ingin secapatnya pulang dan ketemu dengan Eca, enaknya bawain apa yah untuk Eca perempuan cantic itu, semoga Adelia atau tetangga yang lain tidak melihat saya bawa makanan ke rumahnya Eca” Batin Aliando yang tidak sabar ingin ketemu dengan Eca nanti sore
Dilain sisi, Bulan melihat jualannya Eca habis terjual, merasa bahagia karena tidak sia sia temani Eca keliling kampong untuk jualin donat.
“ Alhamdulillah bunda habis, yuk belanja bunda supaya tidak malam kita pulang belanjanya” Ucap Bulan bahagia karena bunda nya, akhirnya punya uang lagi
“ Iyah sayang, tapi sejujurnya bunda tidak tega, ajak Bulan belanja tapi Bulan dirumah sendirian juga tidak mungkin” Ucap Eca bingung harus bagaimana, karena sudah membuat Bulan cape keliling kampong untuk jualan,masa
harus ajak bulan belanja juga
“ Memangnya suami kamu kemana? Kenapa sendirian disini” Tanya Burhan, melihat Eca dan Bulan duduk dipos ronda
“ Ayah saya baru meninggal dunia dua hari yang lalu, kita diusir oleh nenek, dan kita tinggal disini berdua saja” Lanjut Bulan terus terang, Bulan berusaha tidak sedih, karena ayah nya meninggal dunia dan kehidupan Bulan jadi orang sederhana
“ Kasihannya cantic dan masih muda sudah jadi janda cantic, dari pada bingung mau belanja bagaimana jika saya anterin ke pasar, saya tidak tega melihat kamu sendirian bawa anak sambil belanja, tidak usah takut karena saya niat baik untuk membantu kamu” Lanjut Burhan bahagia, karena ada kesempatan yang bagus untuk deketin Eca, perempuan yang membuat Burhan terpesona dengan kecantikannya
“ Tidak usah terimakasih,saya bisa naik angkutan umum saja bersama anak saya” Lanjut Eca, yang tidak ingin ada salah faham cuman karena menerima tawarannya Burhan
“ Kamu yakin? Lihat lah wajah anak kamu sudah kelelahan seperti itu, apa kamu tega jika anak kamu harus naik angkot? Kalo dianterin kan tidak repot dijalan” Lanjut Burhan yang tidak akan membiarkan Eca naik angkutan umum, karena Burhan ingin lebih mengenal Eca
“ Tidak usah terimakasih dan permisi” Lanjut Eca, langsung masukin tasnya kedalam keranjang jualan dan langsung ajak Bulan jalan
Eca jadi takut jualan keliling, karena baru sehari saja sudah ada dua tetangga yang godain Eca, membuat Eca takut dianggap godain suami orang, cuman karena menerima tawarannya saja
Dilain sisi, Adelia setelah setrika baju, mandiin anaknya, dan membuatkan susu, langsung ikut tidur karena merasa lelah seharian beberes rumah
“ Mandinya nanti saja deh, mumpung sikecil tidur jadi bisa ikut istirahat” Ucap Adelia siap siap tidur juga disamping anaknya
Dilain sisi, Aliando melihat Eca yang baru turun dari angkutan umum, langsung menghampiri Eca dan anaknya, yang baru pulang dari belanja
“ Astaga, bagaimana tidak terpesona dengan perempuan ini, bener bener menjaga penampilannya tetep rapih dan cantic dengan makeup yang dipakainya” Batin Aliando terpesona melihat Eca, yang sudah dua kali melihat Eca rapih
“ Kalian dari mana? Om ada makanan untuk anak cantic?” Tanya Aliando memberikan bungkusan untuk Bulan
“ Kita habis belanja, tidak usah repot repot loh, memberikan makanan segala untuk anak saya” Ucap Eca merasa tidak enak hati, baru dikenal sudah menerima pemberian makanan
“ Santai saja, kalian dari mana? Dan bawaan kamu banyak sekali?” Tanya Aliando melihat bawaannya Eca
“ Dari pasar, buat jualan donat keliling kampong” Lanjut Eca, Eca berharap ngobrol berlama lama bersama Aliando tidak menjadi masalah
“ Kenapa harus keliling? Kenapa tidak jualan dirumah saja?” Tanya Aliando kagum, karena Eca mau cape cape keliling kampong demi jualin donatnya
“ Takut kurang laku, maaf yah kita permisi dulu, mau istirahat dulu, terimakasih atas pemberian kuenya dan permisi” Lanjut Eca pergi, Eca takut dikirain kecentilan dengan suami orang
“ Harus cari cara deketin Eca, setidaknya mengurangi beban perempuan cantic itu, setidaknya tidak membiarkan Eca panas panasan demi jualan saja, apa lagi sambil bawa anak segala demi donatnya habis terjual” Batin Aliando akan membantu Eca, supaya bisa mendekati tetangga barunya dan bisa
merebut hatinya
Dilain sisi, Lucky dan Sakti janjian untuk ketemuan,membahas untuk mencari keberadaannya Eca dan anaknya, karena tidak tega membiarkan Eca tinggal diluar berdua saja.
“ Kita harus berhasil menemukan Eca, mau bagaimana pun Eca pewaris harta suaminya, yang harus pegang perusahaan dan pendidikan anaknya harus terjamin demi masa depannya supaya saat dewasa bisa menjalankan perusahaan ayah nya” Ucap Sakti asistenya Eca diperusahaan
“ Apa harus minta bantuan untuk mencari keberadaan Eca? Soalnya kita tidak mungkin cari sendiri kan?” Tanya Lucky pengacaranya Eca
“ Ide yang bagus,baiklah kita akan cari Eca dan Bulan minta bantuan Bodyguard, supaya lebih cepat ketemunya” Lanjut Sakti setuju pencarian Eca dengan bantuan Bodyguard
“ Yah sudah kita siapin fotonya Eca dan Bulan, semoga secepatnya ketemua” Lanjut Lucky berharap bisa bawa pulang Eca dan Bulan kembali, karena Eca pewaris tunggal peninggalan harta Nunu almarhum suaminya, yang tidak ingin hartanya sedikit pun dikuasai keluarga besarnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments