Cantiknya

Eca yang terbiasa bangun pagi, berusaha membersihkan rumah barunya, untungnya kemarin Eca sempet belanja kebutuhan pribadinya, jadi bisa pel rumah baru, cuci baju, dan beli setrikaan, beberapa perlengkapan makan, dan beberapa perlengkapan masak.

" Uang pemberian mertua, alhamdulillah masih sisa banyak, bisa beli bahan membuat kue dan alhamdulillah bisa beli kulkas jadi bisa simpan dagangan kedalam kulkas" Ucap Eca yang merapihkan bahan bahan membuat kue disamping kompor, setelah beberes rencananya Eca mau mulai membuat kue, yah biasa Eca buat untuk almarhum suaminya

Dilain sisi, Alindo siap siap berangkat kerja, Alindo yang tidak sengaja ketemu dengan Eca semalam setelah pulang kerja, merasa kagum melihat wajahnya Eca, apa lagi dengan tenang gendong anak kecil

" Perempuan yang semalam cantiknya, apa dia ada suaminya apa tidak yah, kalo dia sendirian kan bisa dideketin dan sepertinya masih muda lagi, dan lebih cantik dari pada Adelia yang tidak bisa merawat diri sama sekali, alasannya sibuk urus rumah dan anak terus" Batin Alindo yang masih ingat betapa cantiknya Eca dan ingin sekali bisa kenalan langsung dengan Eca

Dilain sisi, Eca dan bulan sapu halaman rumah, karena Bulan paksa Eca untuk mengijinkan Bulan juga sapu halaman rumah

" Bulan sayang, apa Bulan cape? Sudah sana main didalam saja, semalam kan kita beli mainan untuk Bulan bisa dimainkan sekarang nak?" Tanya Eca tidak tega membiarkan Bulan cape karena ikut sapu halaman rumah

" Tidak bunda, Bulan tidak tega membiarkan Bunda sendirian sapu halaman rumah dan Bulan main saja didalam rumah" Ucap Bulan yang mengerti apa yang dialami Eca sekarang

" Masya allah anak bunda, perhatian sekali sih sayang, terimakasih yah mau cape cape bantu bunda, jangan paksa kan diri untuk angkat barang barang yang berat yah sayang" Lanjut Eca merasa tidak tega, anak sekecil Bulan sudah mengerti apa yang dialami Eca saat ini

" Kamu baru pindah kesini?" Tanya Alindo tiba tiba, saat Alindo mau berangkat kerja, tidak sengaja melihat Eca sapu halaman rumah dan menghampiri Eca untuk kenalan langsung

" Iyah saya baru pindah kemarin" Ucap Eca ramah dan berusaha tidak takut dengan kehadiran Aliando tiba tiba

" Saya rumahnya disebelah, salam kenal yah, nama saya Aliando dan jika membutuhkan apapun jangan malu malu untuk minta bantuan yah, kamu cantik sekali sapu halaman rumah saja sudah wangi dan makeup lagi, cantik kamu sempurna sekali pagi ini" Lanjut Aliando terus terang dan tidak malu memuji kecantikan Eca dan memperhatikan jika Eca sudah mandi dan makeup segala

" Salam kenal juga, nama saya Eca dan terimakasih atas pujiannya" Lanjut Eca tersipu malu, dengan pujiannya Aliando tadi

" Saya berangkat kerja dulu yah cantik dan sampai jumpa nanti sore yah, nanti sore sudah mandi dan makeup seperti ini yah, pakai parfum seperti pagi ini yah, membuat kamu terlihat semakin sempurna kecantikannya" Puji Aliando, Alindo langsung naik motornya, Alindo terpaksa meninggalkan rumahnya Eca karena harus berangkat kerja

" Insya allah" Lanjut Eca tersipu malu, karena Aliando terang terangan puji Eca dan minta Eca nanti sore sudah mandi, pakai parfum, dan makeup segala

Alindo  senyum manis kearah Eca, sambil melihat Eca dari ujung kaki sampai ujung rambut, setelah puas memperhatikan Eca, langsung pergi meninggalkan rumah Eca sebelum Adelia curiga, karena Alindo bukannya berangkat kerja, justru ngobrol santai bersama tetangga baru

Eca yang melihat Aliando pergi, langsung senyum senyum sendiri saat ingat ucapan demi ucapan yang disampaikan Aliando tadi, apa lagi Aliando minta Eca nanti sore sudah rapih dan sudah mandi segala

Dilain sisi, Adelia setelah masak langsung cuci baju, karena Aliando sudah berangkat kerja dan Adeli langsung merapihkan rumah seorang diri, Adelia berusaha tetep urusin suaminya walaupun sibuk urus rumah dan urus anak sendirian.

" Waktunya beberes, mumpung ayah kerja, jadi tidak ada yang marah lagi cuman karena dicuekin, harus sabar punya suami yang cemburuan padahal ke anak sendiri, cuman karena merasa tidak diurus sama sekali" Ucap Adelia berusaha mengerti keinginannya Aliando yang mau diperhatikan walaupun punya anak, dan tidak suka diabaikan alasan karena anak dan urus rumah sendirian.

Dilain sisi, Eca siap siap membuat kue untuk dijual keliling, Eca berusaha tenang menerima takdir hidupnya sekarang, yang harus bisa mandiri demi  mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari hari bersama Bulan.

" Bunda, mau buat kue apa?" Tanya Bulan, yang tidak merasa lelah sudah bantuin Eca sapu halaman rumah

" Kue donat sayang, ada beberapa topping lainnya, bunda sudah masukin toppingnya kedalam plastik, supaya pas keliling nanti tidak susah kitanya sayang" Ucap Eca, yang sejujurnya tidak tega ajak Bulan keliling kampung untuk jualan donat, tapi Eca juga bingung harus menitipkan Bulan kesiapa selama Eca jualan

" Asik jualan donat, nanti Bulan bantu yah bunda, supaya jualannya habis terjual" Lanjut Bulan pertama kalinya banttuin Eca jualan apa lagi keliling kampung

" Boleh sayang, boleh sekali bantuin bunda" Lanjut Eca terpaksa memberikan ijin Bulan untuk ikut jualan nanti

Bulan memperhatikan Eca membuat donat, supaya Bulan bisa membantu Eca jualan donat dan membuat donat bersama Eca

Dilain sisi, Keluarga almarhum suaminya Eca marah besar, karena diam diam anaknya membuat surat wasiat jika seluruh harta anaknya, diberikan untuk Eca dan anaknya, bahkan keluarga besarnya tidak diberikan sedikit pun.

" Jika anda dan keluarga, ingin menikmati harta peninggalan anak anda, anda harus bisa ketemu dengan Eca dan suruh Eca tinggal disini, apa lagi disaat dewasa anaknya yang akan menjalankan perusahaannya, terus untuk sekarang asistennya yang akan ke rumah, untuk memberikan dokumen untuk ditanda tangani, persetujuan proyek yang lagi dikerjakan untuk diserahkan ke clien" Ucap Pengacara dengan serius, membacakan isi surat wasiat yang sudah dibuat beberapa bulan sebelum mengalami kecelakaan

" Apa disaat Eca disini dan kita paksa Eca untuk alihkan harta kekayaan ini, untuk kita apa bisa? " Tanya Mertuanya Eca yang tidak terima jika Eca dan anaknya, menikmati harta peninggalan anaknya

" Tidak bisa, didalam surat wasiat, disebutkan bahwa Eca dilarang keras untuk serahkan harta peninggalan ke kalian, apapun alasannya harta peninggalannya sepenuhnya untuk Eca dan anaknya, kalian tidak bisa usir Eca dari rumah ini dan tidak bisa melarang Eca pakai barang barang peninggalannya"  Lanjut Pengacara, yang sudah selesai membacakan surat wasiat clientnya

" Sial, seharusnya kita jangan usir Eca kemarin dari rumah ini, jadinya sekarang kita susah untuk pakai ATM adik kamu kan, jika tidak ada persetujuannya Eca sama sekali, bahkan kita tidak bisa paksa Eca untuk alihkan harta harta ini, sial sial" Protes Mertuanya Eca menyesal sudah usir Eca seenaknya kemarin dan sekarang jadi sudah pakai uang peninggalan anaknya, dan mau cari kemana keberadaannya Eca dan anaknya sekarang.

Pengacara jadi mengerti, kenapa clientnya membuat surat wasiat tiba tiba seperti itu, dan mengerti kenapa keluarganya tidak bisa paksa Eca untuk mengganti kepemilikian harta dan perusahaan peninggalannya begitu saja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!