"Hey, kau sedang mengerjakan apa? " Tanya laki-laki itu sambil sedikit mengintip laptop Aluna.
Aluna tidak menjawab dan lebih memilih fokus dengan naskahnya. Lagi pula pertanyaan laki-laki itu tidak penting untuknya.
Laki-laki remaja yang ada di hadapan Aluna, terdiam Karena tidak mendapat balasan dari Aluna. Laki-laki itu memilih untuk menghabiskan kopinya.
Tidak membutuhkan waktu yang lama. Aluna telah selesai mengerjakan naskahnya, karena sudah tidak ada lagi yang dikerjakan olehnya. Ia segera membereskan barang-barangnya dan pergi ke kasir untuk membayar makanannya.
Sedangkan remaja laki-laki itu hanya memperhatikan saja. Sebenarnya ia ingin berkenalan dengan Aluna, terlebih Aluna salah satu dari murid sekolah yang akan ia datangi.
Setelah membayar makanannya, Aluna segera pulang. Karena jika ia semakin terlambat kedua orang tuanya akan sangat marah padanya.
Aluna pulang dengan berjalan. Meskipun ia takut pulang terlambat ia tetap ingin pulang berjalan kaki. Toh ia berjalan cukup cepat, dan hanya akan memakan waktu sekitar lima belas menit untuk sampai di rumah.
"Perasaan ku sedikit tidak enak, " Gumam Aluna dan berhenti berjalan.
Namun ia segera menggeleng dan kembali berjalan mungkin itu hanya firasatnya saja. Meski ia tidak peduli dengan perasaan itu, tapi tetap saja ia merasa ada yang mengikutinya.
Aluna kembali berhenti dan menoleh ke arah belakang namun tidak ada siapapun yang mengikutinya, hanya ada pejalan kaki seperti biasa.
Aluna kembali berjalan dengan perasaan yang berhati-hati. Namun tidak lama kemudian ada pengendara motor berhenti tepat di sampingnya dan memanggilnya.
"Hey, kita ketemu lagi... Apakah kau mau pulang bareng bersama ku? " Ucap remaja laki-laki tersebut yang ternyata remaja yang ada di cafe.
Aluna menghela napas. Sungguh ia kira siapa, namun ia merasa jika laki-laki itu pengganggu. Aluna tidak menghiraukan ajakan laki-laki itu dan segera kembali berjalan sebelum semakin terlambat.
Remaja laki-laki itu tidak tinggal diam. Ia turun dari motornya dan berjalan di samping Aluna sambil mendorong motornya membuat Aluna menggeleng tidak habis pikir.
"Untuk apa kau turun dan malah ikut berjalan? " Tanya Aluna tidak habis pikir.
"Aku hanya ingin menemanimu, tidak baik seorang gadis berjalan sendirian... Ini sudah sore dan hampir hujan kenapa kau tidak naik bus saja? " Jawab remaja itu dan bertanya.
Aluna menghela napas. Sejujurnya berbicara panjang lebar seperti ini sudah membuatnya lelah. Aluna memilih tak menggubris ucapan remaja yang ada di sampingnya.
"Hey, ikut denganku saja dari pada kau terlambat pulang dan nantinya terjebak hujan di jalan, " Ujar remaja tersebut lagi.
Lagi Aluna tak menggubris remaja tersebut. Sejujurnya ia juga takut terlambat, namun ia tak mengenali remaja yang ada di sampingnya.
Remaja laki-laki itu menghela napas dan kembali menaikkan motornya dan segera menyalakan motornya. Tepat ketika remaja itu menyalakan motornya gerimis mulai turun. Membuat Aluna panik dan setuju untuk pulang bareng.
"Hey, baiklah aku akan pulang dengan mu, " Ucap Aluna malu.
Remaja itu tersenyum lalu memberikan helm pada Aluna. "Baiklah, ini pakai dan naik, " Sahut remaja itu.
Aluna menerima helm tersebut dan memakainya. Setelah memakai helm Aluna segera naik ke atas motor. Setelah itu remaja laki-laki itu menjalankan motornya seraya terus bertanya jalan pada Aluna.
Aluna hanya membalas seadanya saja. Naik motor dengan berjalan kaki sungguh jauh lebih cepat naik motor. Setidaknya ia tak akan telat sampai di rumah.
Selama perjalanan tidak ada yang berbicara selain remaja laki-laki itu yang terus bertanya tentang arah.
Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi mereka untuk sampai di rumah Aluna. Aluna segera turun dan melepaskan helmnya lalu mengembalikannya pada remaja laki-laki itu tidak lupa ia berterimakasih.
"Terimakasih, " Ucap Aluna lalu segera masuk ke rumah.
Remaja laki-laki itu menatap rumah yang tidak begitu besar juga tidak begitu kecil. Ia menatap rumah itu dengan dalam dan menatap Aluna bergantian.
Ia tahu seperti apa dalam rumah itu, ia tak menyangka jika gadis yang selalu sial adalah orang yang baru saja ia antarkan pulang. Setelah puas melihat remaja laki-laki itu segera pergi sebelum ia terkena masalah lainnya Karena pulang telat.
Aluna membuka sepatunya dan menaruhnya dia tas rak sepatu. Lalu ia segera masuk ke dalam rumah sebelum ia terkena omelan. Baru saja Aluna memasuki rumah.
Plakkk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments