Bab 2 Bullying

Jam pelajaran sudah lewat, bel istirahat pun sudah berbunyi. Aluna, gadis itu masih saja menelungkupkan wajahnya di atas meja membuat Saskia yang melihat itu merasa kesal.

Saskia menghampiri Aluna yang masih tertidur, Aluna gadis yang cukup pintar di kelas namun ia akan tertidur jika saat jam pelajaran yang ia tidak suka. Saskia memukul kepala Aluna sedikit keras agar gadis itu terbangun.

Duk

"Aluna, kau sudah janji bukan untuk menemaniku ke kantin? Ini sudah jam istirahat mengapa kau malah masih tidur! " Kesal Saskia membangunkan Aluna tanpa bersalah.

Aluna yang terbangun karena terkejut kepalanya di pukul cukup keras bahkan hingga membuat kepalanya sedikit berdenyut nyeri. Aluna menatap dingin Saskia yang membangunkan dengan tatapan remeh.

Aluna menghela napas, ia tidak mau berdebat dengan Saskia jadi ia memilih untuk bangun meski kepalanya terasa sangat sakit. Aluna berjalan tanpa sepatah katapun membuat Saskia tersenyum kemenangan.

Saskia menyusul Aluna setelah membalas pesan dari temannya yang sudah menunggu di kantin. Saskia seperti biasa sangat cerewet dan terus bercerita pada Aluna, sedangkan Aluna hanya menanggapinya biasa karena suasana hatinya yang sedang tidak begitu baik.

"Aluna, mengapa kau tidak mau memiliki kekasih? " Tanya Saskia yang sudah jelas jawabannya.

"Aku jelek mana mungkin ada yang mau denganku? Berbeda denganmu yang cantik Saskia, " Jawab Aluna menghela napas.

Terkadang ia iri dengan teman-temannya yang memiliki rupa cantik dan tubuh yang modis, sedangkan dirinya jauh berbeda dengan mereka. Aluna tidak begitu memperhatikan penampilannya, karena ia terus mempelajari tentang kepenulisan agar nanti ia bisa menjadi seorang penulis.

Saskia yang di puji seperti itu oleh Aluna tersenyum senang dan sedikit mengejek Aluna. Sudah jelas ia lebih cantik kemana-mana dari pada Aluna yang selalu berpenampilan yang sangat biasa.

"Apa sih, aku tidak secantik itu tahu, " Elak Saskia tersenyum remeh.

Aluna hanya diam. Mereka sekarang sudah sampai di kantin, kantin cukup ramai seperti biasanya. Aluna segera ke pantri untuk mengambil makan siangnya, Saskia pun begitu setelah mendapatkan makanan mereka. Saskia mengajak Aluna ke meja yang suram di isi oleh teman-temannya.

Aluna yang melihat itu hanya bisa menurut, ia sudah memiliki firasat buruk namun ia tetap diam. Lagi pula ia tidak bisa melawan mereka karena mereka berempat sedangkan dirinya hanya sendiri.

Aluna duduk di antara mereka, mereka termasuk Saskia tersenyum mengejek pada Aluna yang sedang makan. Salah satu di antara mereka berpindah tempat menjadi di dekat Aluna sambil memegang botol sprit.

"Aluna, kau tahu kau benar-benar gadis yang paling tidak beruntung di sekolah ini? " Tanya gadis itu sambil tertawa jahat.

Diam. Aluna hanya diam, ia enggan untuk menjawab ucapan gadis itu. Sedangkan gadis itu merasa sangat kesal karena didiami oleh Aluna. Lalu gadis itu tiba-tiba menuang sprit yang ada di tangannya ke makanan Aluna membuatnya berkuah sprit.

"Hahah, makan lah! Bukankah kau tidak pernah membuang makanan mu? Hahah, " Tawa gadis itu membuat seluruh kantin hening.

Tidak lebih tepatnya, seluruh orang yang ada di kantin tengah melihat mereka. Mereka tahu sebentar lagi Aluna akan menjadi bahan bullying kelompok Saskia, mereka tidak mau menolong karena kejadian itu membuat mereka terhibur.

"Lihatlah, dia sangat malang bukan? Siapa suruh dia bergabung dengan kelompok Saskia haha, " Tawa salah satu laki-laki yang ada di kantin.

"Ya benar, biarkan saja dia... Masih untung kelompok Saskia mau menemaninya, jika tidak? Ia sama sekali tidak memiliki teman di sekolah ini hahah, " Sahut temannya yang lain sambil tertawa terbahak-bahak.

Teman Saskia yang tadi tersenyum remeh. Lalu ia menatap Aluna dan kembali menyuruh Aluna untuk memakan nasi yang sudah ia siram dengan minuman sprit.

"Ayok makan! Aku akan sangat marah jika kau tidak makan, " Tekan gadis itu sambil melotot.

"Salsa! Jangan terlalu kasar padanya, dia juga teman kita yang loh hahah, " Ujar Saskia sambil menatap Aluna berpura-pura sedih membuat Aluna muak melihatnya.

Gadis yang baru di panggil oleh Saskia adalah Salsa, ketua dari kelompok mereka. Mereka terkenal akan bullying kepada orang yang jauh lebih lemah dari mereka bahkan yang jauh lebih cantik dari mereka pun ikut di bully.

Aluna menghela napas panjang lalu ia mulai menyendok nasi tersebut dan di masukan ke dalam mulut dengan rasa yang campur aduk. Aluna tetap memakannya hingga ia telan.

Teman-teman Saskia tertawa melihat Aluna yang menurut. Lalu tiba-tiba Saskia melemparkan mangkuk makanan milik Aluna kepada gadis itu membuat tubuh Aluna kotor karena makanan itu.

"Hahah, kau sangat lucu Aluna! " Tawa Saskia jahat dan di ikuti oleh satu kantin.

Teman-teman Saskia mulai menumpahkan air minum mereka yang berwarna ke atas kepala Aluna yang masih terkejut dengan apa yang di lakukan Saskia. Setelah menumpahkan begitu banyak minuman di atas kepala Aluna mereka tertawa terbahak-bahak dengan senang.

Aluna merasa kesal. Ia bangkit dari duduknya dengan mengepalkan kedua tangannya karena menahan emosi. Aluna menatap Saskia dan teman-temannya dengan tatapan tajam, namun mereka tidak ada yang takut pada Aluna.

"Hey! Lihat dia, dia tengah menatap ku dengan ancaman hahah, " Tawa teman Saskia yang sejak tadi hanya diam sambil menunjuk wajah Aluna membuat mereka semua tertawa.

Aluna benar-benar sudah tidak tahan, Aluna hendak membalas namun Saskia lebih cepat bergerak dari pada dirinya.

Plak....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!