Aluna Syahira Mahardika (Rumah atau hanya sekedar RUMAH?)

Aluna Syahira Mahardika (Rumah atau hanya sekedar RUMAH?)

Bab 1 Aluna Syahira Mahardika

Seorang gadis tengah berjalan santai di koridor sekolahnya. Gadis bernama Aluna Syahira Mahardika, gadis yang memiliki kepribadian yang berbeda dari banyak teman-temannya. Ia adalah seorang Ambivert, Ambivert adalah kepribadian yang dapat menjadi introvert ataupun ekstrovert tergantung situasi.

Aluna gadis yang memiliki mimpi menjadi seorang penulis terkenal seperti Tere Liye. Namun hal itu tidak di dukung sama sekali oleh orang tuanya, bahkan ia juga sering menjadi bulai-bulaian teman-temannya.

Ia anak pertama dari dua bersaudara, tidak lebih tepatnya ia anak tunggal sebelum kedua orang tuanya mengangkat seorang gadis kecil di panti asuhan untuk menjadi adiknya.

Semenjak kedatangan adik tirinya, semua perhatian orang tuanya bahkan keluarga besarnya hanya terfokus pada adik tirinya. Sedangkan ia di asingkan, ia sadar jika dirinya tidak terlalu cantik dan berbakat seperti adiknya.

Namun ia memiliki otak yang cerdas dan imajinasi yang tinggi. Sedangkan adiknya itu sudah menjadi model di usianya yang masih muda, tentunya di bantu oleh kedua orang tuanya.

Sedangkan ia hanya bisa melihat dari pojok kamar. Kedatangan adiknya membuat ia tidak lagi merasakan kehangatan di rumah, ia merasa dirinya sudah mati di rumah itu.

Aluna sudah lelah dengan kehidupan ini, namun ia tetap menjalaninya. Karena masih ada mimpi yang ingin ia capai sebelum ia menyerah dan pergi.

Aluna berjalan di sepanjang koridor menuju ke kelasnya berada. Tahun ini adalah tahun kedua ia bersekolah di SMK Nusantara, yang artinya sekarang ia tengah menginjak kelas sebelas dengan jurusan teknik komputer dan jaringan.

Sesampainya di dalam kelas. Aluna segera duduk di mejanya, ia hanya memiliki satu teman di sekolah ini. Tidak lebih tepatnya orang yang memanfaatkannya dan menganggap dirinya sebagai teman.

"Aluna! Mengapa kau baru sampai? Tumben sekali, biasanya kau selalu sampai lebih awal, " Ujar gadis yang duduk di sebelah Aluna bertanya.

Aluna mengubah ekspresinya yang datar menjadi ceria. Aluna menghela napas, ia menjelaskan pada gadis cerewet yang ada di sampingnya mengapa ia bisa terlambat.

"Aku terlambat karena ada problem di rumah, " Jelas Aluna singkat.

"Problem? Ada apa? Mengapa kau tidak cerita? " Tanya gadis itu lagi beruntun, panggil saja Saskia.

Aluna hanya tersenyum. Ia tahu maksud dari gadis itu, Aluna enggan menceritakan kejadian tadi karena jika di ingat-ingat justru semakin membuat hatinya merasa sakit.

Saskia yang di acuhkan merasa kesal. Seandainya Aluna menceritakan kepadanya, mungkin ia akan mendapatkan bahan gosip yang bagus untuk di sampaikan ke circlenya.

Alun menaruh kepalanya di atas meja. Tidak lama kemudian bel masuk berbunyi, tidak lama dari bel berbunyi seorang guru masuk untuk mengajar membuat Aluna tidak jadi memejamkan mata.

Sekitar dua jam lamanya, guru tersebut menjelaskan pelajaran dan di akhiri dengan tugas yang akan di kumpulkan minggu depan. Seperti biasa Aluna selalu mengerjakan tugas tersebut setelah di berikan.

Kebetulan jam pelajaran kedua tengah kosong. Saskia yang melihat Aluna telah selesai mengerjakan tugas dan hendak menaruh kepalanya di atas meja kembali, segera menghampiri gadis itu dan duduk di atas meja.

"Aluna, apakah kau mau ke kantin bersamaku nanti? " Tanya Saskia tersenyum penuh makna.

"Tidak, " Jawab Aluna singkat dan hendak memejamkan matanya.

Saskia berdecih kesal. Jika Aluna tidak mau ikut, rencananya dan teman-temannya akan gagal. Saskia dengan akal busuknya terus membujuk Aluna untuk ikut ke kantin bersamanya.

"Ayolah Aluna, temani aku, " Mohon Saskia terus menerus mmebuat Aluna mau tidak mau setuju.

"Ck! Baiklah, aku akan ikut... Sekarang jangan ganggu aku tidur, " Ujar Aluna pasrah.

Dengan senang Saskia segera meninggalkan Aluna dan membiarkan gadis itu tertidur. Aluna sudah tahu akal busuk Saskia namun, ia tetap bersikap seolah-olah ia sangat bodoh dan mudah di manfaatkan.

Saskia pergi dengan wajah yang senang. Karena sebentar lagi ia akan bermain dengan puas pada Aluna saat di kantin nanti, begitu juga dengan teman-temannya.

"Aluna, kau terlalu bodoh! Begitu saja langsung pasrah haha, " Tawa jahat Saskia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!