...***...
Arman pada saat itu sangat terkejut melihat Wanda yang menyambut kedatangannya?. Jantungnya berdebar dengan sangat kencangnya ketika dia melihat senyuman mengerikan dari laut wajah Wanda saat itu.
"Kenapa kamu berekspresi seperti itu?. Aku bukanlah hantu yang akan menghantuimu."
"Di mana amanda?. Kenapa kamu malah menculiknya?. Kesalahan apa yang telah dia lakukan kepadamu?."
"Kesalahan itu sebenarnya datang dari dirimu. Kamulah yang telah membuat aku melakukan ini semua. Kamu yang tidak bisa mencintai aku, maka dia juga tidak akan bisa mendapatkan cintamu."
"Kamu jangan mengatakan hal yang gila. Aku tidak akan pernah mencintai wanita seperti kamu!." Bentaknya dengan suara yang sangat keras. "Karena itulah cepat kembalikan amanda kepadaku!." Suasana hatinya pada saat itu benar-benar dipenuhi oleh kemarahan yang sangat luar biasa.
"Dengan sikapmu yang seperti itu membuat aku benar-benar ingin membunuhnya!." Kemarahan juga ditunjukkan oleh Wanda. Hatinya sangat sakit dengan apa yang telah dikatakan oleh Arman terhadap dirinya.
Deg!.
"Jika kamu berani melakukan itu?!. Maka aku yang akan membunuhmu di sini!." Arman terlihat sangat kacau mendengarkan ucapan itu. Jantungnya berdetak tidak karuan, ia sangat takut dengan apa yang telah dikatakan Wanda adanya. "Cepat kembalikan amanda kepadaku!. Jika kamu tidak mengembalikan amanda kepadaku maka aku akan melaporkan semua kasus kejahatan ini kepada polisi!." Arman mencoba untuk mengancam Wanda.
"Heh!. Kalau kamu memang benar ingin melihat istri tercinta kamu itu. Lihat saja dia di dalam." Ia menebus dengan sangat kesal, namun pada saat itu ia mencoba untuk menenangkan dirinya. Dengan sangat santainya ia pergi meninggalkan tempat itu.
Arman sangat heran dengan sikap yang ditunjukkan oleh Wanda yang mendadak seperti itu. Tentunya suasana hatinya pada saat itu sangat tidak karuan. Segera ia melihat ke dalam, ia ingin melihat apakah istrinya akan baik-baik saja?.
Deg!.
Jantungnya semakin berdetak kencang ketika ia melihat ada seorang wanita yang duduk di kursi sambil membelakangi dirinya?. Entah kenapa tiba-tiba saja langkahnya terasa berat, kakinya juga terasa sakit untuk melangkah. Jantungnya kembali berdetak tidak stabil, pikirannya mendadak kosong. Dengan sekuat tenaga ia mencoba untuk mendekati wanita yang duduk di kursi itu.
"Amanda?." Dengan bibir yang bergetar ia mencoba untuk memanggil istrinya. "Amanda?." Ia mencoba untuk memanggil kembali nama istrinya itu.
Deg!.
Saat itu bukan hanya jantungnya saja yang hendak melompat dari tempatnya, akan tetapi seluruh tubuhnya menggamang atas apa yang ia lihat pada saat itu. Keadaan istrinya yang sangat mengenaskan saat itu membuat lahir batinnya seperti dicabut malaikat maut secara paksa.
"Amanda!." Teriaknya dengan tangisan kepedihan yang sangat mendalam. "Amanda!." Ia peluk istrinya dengan sangat kuat, tentunya dengan tangisan kehancuran yang sangat dahsyat. Lahir batinnya tersiksa melihat kondisi istrinya yang sangat mengenaskan. "Amanda!. Amanda." Teriakan kesedihan, teriakan kehancuran, teriakan yang membuat lahir batinnya hancur berantakan. Istri yang ia cintai terbunuh dalam keadaan yang sangat mengerikan?. "Amanda!." Dalam keadaan yang seperti itu ia hanya mampu berteriak memanggil istrinya. "Tidak!. Tidak amanda!." Ia berusaha untuk membangunkan istrinya, akan tetapi pada saat itu ia sama sekali tidak dapat melihat respon dari istrinya. "Amanda!." Beberapa kali pun ia mencoba untuk membangunkan istrinya?. Akan tetapi ia tidak bisa melakukan itu, karena istrinya telah pergi meninggalkannya dalam keadaan yang tidak wajar.
Sementara itu di luar gedung itu.
Nicola Andra, Barata Jaya dan Wanda, tentunya mereka mendengarkan suara teriakan pilu dari Arman. Bukannya merasa simpati namun mereka saat itu merasa sangat bahagia karena apa yang mereka rencanakan berjalan dengan lancar.
"Sekarang kau bisa merasakan bagaimana kehilangan berharga bagimu. Begitu juga dengan aku ketika aku merasa amanda adalah hal yang berharga. Namun dengan tenangnya kau mengambil dia dari sisiku." Nicola Andra tidak akan pernah lupa bagaimana rasa sakit hatinya ketika ia mengharapkan cinta dari Amanda?. Namun dengan pesona yang dimiliki oleh Arman pada saat itu?. Dengan mudahnya ia mengambil hati Amanda wanita yang sangat ia cintai.
"Heh!. Sebenarnya aku tidak tega ingin menghabisi nyawa amanda. Karena kau adalah laki-laki yang paling aku benci. Maka Amanda yang akan menjadi sasarannya. Supaya kau mengerti bagaimana rasa sakit hatiku kepadamu sehingga aku ingin menyiksamu secara lahir dan batin." Barata Jaya pada saat itu terlihat sangat menyeramkan. Pembalasan yang ia lakukan pada saat itu setimpal dengan apa yang ia rasakan ketika ia kehilangan Amanda.
"Karena kau menolak cintaku. Maka orang yang mencintaimu akan aku bunuh dengan tanganku ini. Aku tidak akan pernah rela siapapun saja yang memilikimu, jika aku tidak bisa memilikimu dengan sepenuhnya." Wanda juga berniat jahat terhadap Amanda kala itu. Akan tetapi pada saat itu Arman selalu saja melindunginya?. Dan sekarang ia bisa menemukan cara bagaimana menyingkirkan Amanda dari sisi Arman untuk selamanya.
"Kalau begitu kita lakukan rencana selanjutnya. Bawa pasukan kepolisian di sini untuk menangkap arman, atas kasus pembunuhan terhadap istrinya sendiri." Nicola Andra pada saat itu sedang menghubungi pamannya yang merupakan seorang kepolisian daerah setempat.
"Ya, mumpung dia masih terbuai dengan rasa harunya karena telah kehilangan istri yang sangat ia cintai. Maka kita juga harus bergerak dengan sangat cepat supaya dia menjadi tersangka utama dalam kasus pembunuhan ini." Barata Jaya sangat setuju dengan apa yang telah dikatakan oleh Nicola Andra.
"Heh!. Lakukan dengan segera. Karena aku sama sekali tidak mencintainya lagi. Bagiku dia sekarang hanyalah laki-laki yang sangat lemah. Tangisannya itu menandakan dia adalah lelaki yang sangat lemah ketika ia kehilangan seseorang yang sangat ia cintai." Wanda malah berkata seperti itu, meskipun sebelumnya ia sangat mencintai Arman. Namun ia sangat benci kepada laki-laki yang menangis karena kehilangan orang yang sangat ia cintai.
Kembali ke dalam.
Saat itu Arman perlahan-lahan mencoba untuk membaringkan tubuh Amanda. Hatinya terasa sangat hancur, bukan hanya kehilangan Amanda saja?. Akan tetapi pada saat itu ia kehilangan anak yang ada di dalam kandungan Amanda. Sudah dipastikan jika keadaan Amanda yang seperti itu?. Maka anaknya tidak akan selamat juga.
"Amanda?. Hiks!. Jangan tinggalkan aku amanda. Tolong bangunkan aku jika ini hanyalah mimpi buruk. Katakan kepadaku jika ini adalah mimpi buruk amanda." Ia mencoba untuk menggenggam tangan istrinya yang terasa sangat dingin. Wajah itu bukan hanya ucap saja, namun dia sih dengan noda darah yang sangat banyak. Tubuh istrinya dibasahi dengan darah yang sangat banyak, sehingga ia tidak tega melihat keadaan istrinya yang seperti itu. Sungguh sangat hancur hatinya itu.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments