***
Satu jam kemudian.
Raka kembali ke kamar nomor 323 dengan tersenyum puas, karena telah berhasil melaksanakan misinya membunuh politisi terkorup di Indonesia tersebut.
Akan tetapi, senyum yang mengembang tersebut berubah menjadi raut wajah murung. Saat kedua matanya sudah tak menangkap lagi gadis mungil berambut perak itu di tempat tidurnya.
“Nona! Nona!”
Raka memanggil Alina dan menggeledah setiap sudut kamar untuk mencari keberadaannya. Tetapi, semua yang dilakukan Raka sia-sia. Alina telah pergi meninggalkan kamar nomor 323 tersebut , selang 15 menit setelah Raka keluar dari kamar itu.
“Aaaargh …!”
Raka meraung keras dan mengacak-acak rambutnya. Dia sangat menyesal telah meninggalkan Alina dan merasa sangat frustasi.
Namun dia masih punya harapan dan mengecek ponselnya. Siapa tahu Alina meninggalkan nomor kontak ponselnya. Lagi-lagi harapan itu pupus, Alina tidak meninggalkan satu jejak pun untuk Raka, supaya pemuda berambut hitam itu mudah mencarinya.
Raka tidak pantang menyerah dan menuju lift untuk turun ke lobi. Untuk menanyakan tentang Alina pada resepsionis yang sedang berjaga saat ini.
Sesampainya di bagian resepsionis, Raka pun tetap tidak mendapatkan informasi tentang Alina. Hotel Emerald memiliki hak privasi yang sangat tinggi pada pelanggan SVIP mereka. Salah satunya menyembunyikan data check in dan data check out setiap pelanggannya yang menjadi member SVIP.
Dengan tangan hampa, Raka pun check out dari hotel emerald, sebab misinya sudah selesai dan pihak kolaborator telah mentransfer uang yang sangat banyak pada rekening Raka yang berada di bank central Swiss.
***
3 tahun berlalu.
Raka yang masih dipenuhi rasa sesal pada dirinya sendiri karena telah merusak hidup Alina. Tetap melanjutkan hidup dan mendirikan perusahaan di bidang investasi.
Raka telah menjelma dari seorang pembunuh bayaran yang sangat ditakuti di dunia bawah tanah, menjadi seorang CEO yang sangat sukses hanya dalam waktu 3 tahun.
Tapi kondisi hatinya berbanding terbalik dengan kesuksesan yang sudah dicapainya saat ini yan berhasil mendirikan Eternal Group di Jakarta dan menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.
Di dalam ruangannya, Raka sedang menenggak minum-minuman keras yang mengingatkannya pada Alina, yakni anggur merah.
Raka kembali menenggak anggur merah yang berada di dalam gelas besar dalam sekali tegukan, “Nona berambut perak, kenapa kau meninggalkanku? Khooo ….”
Kepala bagian HRD mengetuk pintu ruangan CEO untuk melaporkan karyawan baru yang akan menjalani seleksi wawancara siang nanti langsung dengan Raka.
Vincent yang sangat kasihan pada Raka membuka lowongan untuk menjadi asisten pribadi Raka dan mengurusi semua hal yang berkaitan dengan Raka.
“Ya, masuk. Khooo …,” sahut Raka dengan bersendawa keras mengeluarkan nafas Naganya yang sangat bau itu.
“Tuan muda. Ini adalah data calon asisten pribadi untuk anda.Mohon diteliti secara seksama. Aku izin pamit,” kata Kabag HRD sambil menaruh map berwarna hitam di atas meja Raka.
“Ya,” jawab singkat Raka dan melanjutkan kembai menenggak anggur merah.
Pria berwajah opa-opa Korea tersebut sama sekali tidak memperdulikannya dan menenggak satu botol lagi sambil bernyanyi riang, “Khooo …. Anggur merah yang selalu memabukan diriku anggap, belum seberapa …. Dibandingkan dengan senyumanmu membuat aku … awok-awok jleb!”
“Nona perak, oh Nona perak. Kenapa kau meninggalkanku?”
Raka benar-benar dalam kondisi frustasi yang sangat dalam akibat kehilangan Alina. Saat ini adalah saat yang terburuk penyesalan dalam hidupnya.
***
Di depan lobi gedung Eternal Grup.
Seorang wanita duduk di kursinya dalam keadaan gugup. Karena sebentar lagi, dia akan diwawancarai langsung oleh CEO Eternal Grup.
“Pokoknya aku harus mendapatkan pekerjaan ini, harus,” tegas gadis berambut pirang dengan gaya rambut dikepang kuda dan memakai kacamata bulat seperti Betty La Fea.
Gadis tersebut hanya berpakaian sederhana dan tampak lusuh. Memakai kemaja lengan panjang berwarna cream dan celana katun panjang berwarna cream pekat diserta sepatu hak tinggi berwarna hitam.
Semua karyawan dan karyawati mencibir gadis tersebut, karena meras kurang sopan untuk melamar pekerjaan di perusahaan sebonafid ini.
“Apakah dia itu tidak tahu diri!?”
“Ya, memang dia tidak tahu diri dan menganggap persahan ini punya nenek moyangnya, hahaha ….”
“Bisa jadi. Siapa tahu dia itu saudara CEO Raka dari planet Mars? Makanya melamar pekerjaan asal saja dalam memakai baju, hahaha ….”
“... ….”
Semua karyawan bersahutan satu sama lain mencemooh, menghina dan mengeek penampilan Alina yang tampak lusuh. Tapi gadis yang sudah menyemunyikan identitasnya tersebut tetap bungkam dan tidak membalas mereka.
Hidup Alina terpuruk drastis setelah kedua orang tuanya mengetahui kejujuran putri semata wayangnya itu. Kalau sudah tak perawan lagi oleh laki-lai yang tak dikenalnya.
Saat itu juga, kedua orang tuanya mengusir Alina dan membatalkan perjodohannya dengan CEO Tianmei Grup yang sudah berinvestasi pada perusahaan ayah Alina.
Akibat hal tersebut, perusahaan ayah Alina bangkrut. Sebab uang yang telah diinvestasikan oleh CEO Tianmei ditarik semuanya dari Maharani Enterprise.
Suara resepsionis dari pengeras suara memanggil nama Vanessa Pitaloka. Ya, demi menyembunyikan ientitasnya dari keluarganya, Alina mengganti namnaya menjadi Alina Vanessa Pitaloka.
Alina langusng berdiri dan menuju lift yang akan menghantarannya lasngung ke ruangan CEO Eternal Grup.
Saat keluar dari dalam lift, Alina melihat seorang pemuda yang memaka kemeja lusuh, tanpa sepattu sedang berjongkok dan menyalakan rokoknya.
Sambil menghisap seatang rokok, Raa menatap dinding dengan taapan hampa dan bergumam, “Nona rambut perak, kenapa kau meningalkanku?”
Waah Raka terasa sangat familiar di ingatan Alina. tetapi, dia susah untuk mengingat siapa pemilik wajah itu.
“Maaf, tuan. Apakah anda juga mau melamar menjadi asisten tuan muda juga?” tanya Alina ikut berjongkok juga di depan Raka.
Getaran hatinya beresonansi setelah melihat kedua manik mata Alina yang snagat dikenalinya. Tap Raka mencoba tenang, takutnya dia salah orang.
“Oh, ya. Aku juga mau melamar menjadi assisten tuan muda. Aku juga mau melamar jadi sopirnya,” jawab Raka supaya tidak membuat gadis berkacamata bulat di depannya itu syok. Jika dia jujur bahwa dirinya adalah CEO Eternal Grup. “Silahkan Nona masuk saja, namaku Bumi.”
“A-aku Vanessa.”
Alina menyambut tangan Raka dengan tersenyum ramah ke arah Raka dan begitu pula sebaliknya.
Akan tetapi sentuhan tangan itu seperti ada kejutan listrik yang membuat mereka sangat familir satu sama lain. Bersamaan itu pula rasa sedih dan penyesalan menghinggapi hati mereka berdua.
“Kenapa aku mengingat Nona Perak lebih dalam? Tangan Wanita ini seperti tangan milik Nona perak. Tapi kenapa penampilanny berbeda?” pikir Raka denga raut wajah dipenuhi tanda tanya besar.
Alina tertunduk sedih setelah ingat wajah pria ang berada di depannya tersebut mengingatkan dirinya pada pria yang telah merenggut kesuciannya.
Namun Alina harus tegar, karena merasa wajah pria yang ada di depannya tersebut, mungkin wajahya mirip dengan pria yangg telah merenggut kesuciannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
PEMBUNUH BAYARAN BISA GK KTEMU DGN WANITA ONS NYA...
2023-08-09
0
Sulaiman Efendy
APA ALINA HAMIL AKIBAT ONS NYA DGN RAKA...??
2023-08-09
0
Sky darkness
mamam
2023-05-09
0