Bab 5 ( Perjodohan Arjuna dan Berlian )

Setelah mengantar Intan pulang, dengan berat hati Arjuna pulang ke rumahnya, padahal ia ingin selalu berada di dekat Intan.

Padahal aku ingin selalu dekat dengan Intan. Semoga saja aku bisa segera mendapatkan hati Intan, supaya aku bisa segera menikahinya dan mempertanggungjawabkan perbuatanku, ucap Arjuna dalam hati.

Arjuna terlihat heran, karena saat ini di rumahnya terlihat ada tamu.

"Arjuna sayang, akhirnya kamu pulang juga Nak. Sini ikut Mama, kamu masih ingat kan sama Berlian teman masa kecil kamu," ujar Mama Sinta dengan membawa Arjuna menghampiri Berlian dan kedua orangtuanya.

"Apa kabar Arjuna?" tanya Berlian dengan mengulurkan tangannya.

"Aku baik Lian. Maaf semuanya, Juna ke kamar dulu," ujar Arjuna yang terlihat acuh terhadap Berlian, padahal sejak kecil Berlian sudah menyukai sosok Arjuna.

"Sekarang Arjuna sudah menjadi Pengusaha Sukses Rama, kamu pasti bangga memiliki Putra seperti Arjuna," ujar Papa Ari yaitu Ayah Berlian.

"Iya Ari, aku sangat bangga sama Arjuna, sekarang aku bisa duduk santai di rumah, karena Arjuna sudah menghandle semua pekerjaanku," ujar Papa Rama.

"Rama, apa kamu masih ingat dengan janji kita dulu untuk menjodohkan Anak-anak ketika mereka sudah dewasa?" tanya Papa Ari.

"Tentu saja Ari, aku masih ingat tentang semua itu, nanti aku akan mengatakan tentang perjodohan Arjuna dan Berlian kepada Arjuna," jawab Papa Rama, dan Berlian tersenyum bahagia mendengar jika dirinya akan dijodohkan dengan lelaki yang dia cintai, sedangkan Mama Sinta terlihat bingung, karena Arjuna sudah mengatakan jika Arjuna akan mengenalkan seorang gadis bernama Intan kepadanya.

Bagaimana ini, apa yang harus aku katakan kepada Arjuna? padahal Arjuna sudah mengatakan akan secepatnya membawa Intan ke rumah, tapi Papa malah menjodohkan Arjuna dengan Berlian. Arjuna pasti akan kecewa terhadapku, ucap Mama Sinta dalam hati.

Mama Marisa terus mengembangkan senyuman, karena Berlian akan mendapatkan seorang Pengusaha kaya, apalagi Arjuna termasuk dalam daftar pengusaha muda paling sukses di Indonesia.

Sebentar lagi Berlian akan menjadi Menantu konglomerat, dan harta kekayaanku akan semakin banyak setelah Berlian menikah dengan Arjuna, ucap Mama Marisa dengan tersenyum licik.

Mama Sinta permisi kepada Berlian fan kedua orangtuanya untuk memanggil Arjuna makan malam, sekalian membicarakan pertunangan Berlian dan Arjuna.

"Arjuna sayang, makan malam dulu Nak, keluarga Berlian juga sudah menunggu kita untuk makan malam bersama," ujar Mama Sinta, dan saat ini Arjuna terus memandangi foto-foto Intan, karena tadi saat di kantor, Arjuna diam-diam memotret Intan.

"Ma, lihat deh, Intan cantik kan? Arjuna sudah tidak sabar ingin mengenalkannya kepada Mama," ujar Arjuna yang terlihat antusias, sehingga Mama Sinta mengurungkan niatnya untuk membicarakan tentang perjodohan Arjuna dan Berlian, karena Mama Sinta merasa tidak tega.

"Nak, sebaiknya kita turun ke bawah dulu, kasihan Berlian dan keluarganya sudah lama menunggu Juna."

"Ma, Juna nanti saja makannya ya, Juna mau telpon Intan dulu."

"Nak, nanti saja telpon Intan nya setelah selesai makan malam, Juna tau Papa kan? Papa pasti akan marah jika Juna tidak menghormati tamu, apalagi Om Ari adalah teman Papa."

Arjuna akhirnya terpaksa turun untuk makan malam, dan Berlian terus saja menatap lekat wajah tampan Arjuna.

"Om tau kalau Anak Om memang tampan Lian," sindir Papa Rama, sehingga membuat Berlian tersipu malu.

"Berlian sepertinya sudah tidak sabar untuk menikah dengan Arjuna," ujar Papa Ari, dan Arjuna yang mendengarnya langsung tersedak makanan.

Berlian memberikan minum kepada Arjuna, kemudian Berlian menepuk tengkuk leher Arjuna.

"Juna, kalau makan itu pelan-pelan, ini kamu minum dulu," ujar Berlian dengan memberikan segelas air.

"Makasih Lian," ucap Arjuna yang masih merasa terkejut mendengar perkataan Papa Ari.

"Berlian sepertinya akan menjadi istri yang baik untuk Arjuna," ujar Papa Rama, dan Arjuna masih diam mematung mencerna perkataan Papanya dan juga Papa Berlian.

"Kapan kita akan melangsungkan pertunangan Anak-anak kita?" tanya Papa Ari.

"Lebih cepat lebih baik, karena kami sudah tidak sabar ingin menimang Cucu," jawab Papa Rama, dan akhirnya Arjuna angkat suara setelah mengerti arah pembicaraan para orangtua.

"Maaf Pa, Om, Arjuna masih belum memikirkan ke arah sana, karena sekarang Arjuna sedang fokus dengan perusahaan," ujar Arjuna yang tidak langsung menolak, karena Arjuna tidak mau membuat orangtuanya malu.

"Tidak apa-apa Nak, kalian berdua masih muda, kami mengerti itu, kalian juga harus saling mengenal dulu," ujar Papa Ari.

"Arjuna, sebaiknya kamu ajak Berlian berkeliling supaya kalian bisa saling mengenal," ujar Papa Rama.

Arjuna melihat ke arah Mama Sinta, berharap Mama Sinta akan menolongnya, tapi Mama Sinta memberikan isyarat kepada Arjuna dengan mengedipkan matanya, dan Arjuna memahami apa maksud dari Mama Sinta.

Sepertinya Mama memberikan kode supaya aku mengatakan tentang Intan kepada Berlian, ucap Arjuna dalam hati, kemudian mengajak Intan menuju taman belakang.

"Juna, aku tidak menyangka jika kita bisa bertemu lagi," ujar Berlian.

"Iya Lian, aku juga tidak mengira jika kita bisa bertemu lagi, padahal sudah lama sekali kita tidak berjumpa setelah aku dan keluarga sempat pindah ke luar negeri," ujar Arjuna.

"Juna, aku tau kalau kamu pasti keberatan dengan perjodohan kita. Maaf jika aku tidak bisa menolak perjodohan ini," ujar Berlian.

"Maaf Lian, tapi aku tidak bisa menerima perjodohan ini, karena aku hanya menganggap kamu sebagai Adikku saja, dan aku sudah memiliki perempuan spesial di dalam hatiku," ujar Arjuna, sehingga membuat Berlian patah hati.

"Aku kira kamu juga memiliki perasaan yang sama denganku, padahal aku sudah menyukaimu sejak kita masih kecil dulu," ujar Berlian dengan menitikkan airmata, dan Arjuna merasa bersalah terhadap Berlian.

Seandainya aku tidak merenggut kesucian Intan, aku mungkin masih bisa menerima perjodohan ini, meski pun aku tidak mencintai Berlian. tapi sekarang aku tidak bisa lepas dari tanggung jawab, karena aku tidak mau di cap sebagai lelaki brengsek yang tidak bertanggungjawab setelah merenggut kesucian seorang gadis, ucap Arjuna dalam hati.

"Aku benar-benar minta maaf Lian. Aku tau kalau kamu adalah gadis yang baik, dan aku yakin jika kamu akan mendapatkan laki-laki yang lebih baik segala-galanya dibandingkan denganku," ucap Arjuna.

"Bagaimana kalau aku hanya menginginkan kamu Juna? kamu tau, kalau dari dulu aku sudah menungggu hari ini, tapi kenapa kamu tega mematahkan hatiku," ujar Berlian dengan menangis, karena Berlian tetap pada pendiriannya, yaitu ingin menikah dengan Arjuna, apalagi Berlian sudah termakan hasutan Mamanya.

"Berlian, aku tidak menyangka jika sekarang kamu berubah. Mana Berlian yang dulu aku kenal? aku kira kamu masih Berlian yang dulu, tapi sekarang kamu ternyata berubah menjadi perempuan egois yang hanya memikirkan diri sendiri. Kamu harus tau Berlian, kalau cinta tidak bisa dipaksakan," ujar Arjuna, kemudian meninggalkan Berlian yang masih duduk di taman, karena Arjuna merasa kesal dengan sikap Berlian.

Terpopuler

Comments

Dara Wati

Dara Wati

Berlian itu Sahabatnya Intan Permata Juna

2023-10-15

1

chaaa

chaaa

lah sekian lama ga ketemu, sekalinya ketemu langsung bahas perjodohan, dan berharap si laki gak patahin hatinya. gabisa gitu jg lah Ber.. wajar aja Juna nolak, krna ada seseorang yg dia cintai. kalau pun Juna gak mencintai perempuan lain, gak segampang itu jg lah langsung terima perjodohan. lama ga ketemu udh kek org asing, harus saling mengenal lg Ber..

2023-05-04

4

Sunshine

Sunshine

jgn mau dijodohin sama Berlian, maunya sama aku aja ya Jun, 🤣🤣

2023-05-03

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Kesucian yang terenggut )
2 Bab 2 ( Intan atau Berlian? )
3 Bab 3 ( Bertemu kembali )
4 Bab 4 ( Perempuan sempurna )
5 Bab 5 ( Perjodohan Arjuna dan Berlian )
6 Bab 6 ( Penolakan Arjuna )
7 Bab 7 ( Semakin dekat )
8 Bab 8 ( Terjebak di antara dua sahabat )
9 Bab 9 ( Pernyataan cinta Arjuna )
10 Bab 10 ( Bertemu calon Mertua )
11 Bab 11 ( Penolakan Papa Rama )
12 Bab 12 ( Intan Hamil )
13 Bab 13 ( Pecat Intan ! )
14 Bab 14 ( Tinggalkan Arjuna )
15 Bab 15 ( Rencana pertunangan )
16 Bab 16 ( Pengakuan Arjuna )
17 Bab 17 ( Penculikan Intan )
18 Bab 18 ( Rencana licik Mama Marisa )
19 Bab 19 ( Penyesalan Papa Rama )
20 Bab 20 ( Separuh jiwaku pergi )
21 Bab 21 ( Mengambil kembali hak Intan )
22 Bab 22 ( Penelepon misterius )
23 Bab 23 ( Melamar Berlian )
24 Bab 24 ( Melenyapkan Intan )
25 Bab 25 ( Keputusan Intan )
26 Bab 26 ( Memutuskan pertunangan )
27 Bab 27 ( Keteguhan cinta Arjuna )
28 Bab 28 ( Ibu susu untuk Dewa )
29 Bab 29 ( Obsesi Berlian )
30 Bab 30 ( Kelemahan sekaligus Kekuatan )
31 Bab 31 ( Siapakah Mutiara? )
32 Bab 32 ( Ikatan batin yang kuat )
33 Bab 33 ( Melupakan tidak semudah membalikan telapak tangan )
34 Bab 34 ( Cinta satu malam )
35 Bab 35 ( Aku akan bertanggung jawab )
36 Bab 36 ( Aku hamil )
37 Bab 37 ( Salah paham )
38 Bab 38 ( Rindu dan Benci menjadi satu )
39 Bab 39 ( Acara lamaran )
40 Bab 40 ( Pernikahan dadakan )
41 Bab 41 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
42 Bab 42 ( Ibu untuk Dewa )
43 Bab 43 ( Hari pertama bekerja )
44 Bab 44 ( Calon istri )
45 Bab 45 ( Lelaki adalah sampah )
46 Bab 46 ( Rencana kembali ke Indonesia )
47 Bab 47 ( Anak Haram )
48 Bab 48 ( Membuka hati untuk Nathan )
49 Bab 49 ( Kembali ke Indonesia )
50 Bab 50 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan terus mencarimu )
51 Bab 51 ( Satu Sekolah )
52 Bab 52 ( Kamu adalah Intanku )
53 Bab 53 ( Hati tidak bisa dibohongi )
54 Bab 54 ( Menunggu kejujuran Intan )
55 Bab 55 ( Kejahatan yang mulai terbongkar )
56 Bab 56 ( Terjebak di antara dua pilihan )
57 Bab 57 ( Tertabrak mobil )
58 Bab 58 ( Hilang ingatan )
59 Bab 59 ( Akhir hidup Toni )
60 Bab 60 ( Penangkapan Mama Marisa )
61 Bab 61 ( Talak tiga )
62 Bab 62 ( Bertemu teman lama )
63 Bab 63 ( Ingatan yang kembali )
64 Bab 64 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
65 Promosi Novel baru ( Suci tak lagi suci )
66 Promosi Novel ( Satu ranjang tiga nyawa )
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1 ( Kesucian yang terenggut )
2
Bab 2 ( Intan atau Berlian? )
3
Bab 3 ( Bertemu kembali )
4
Bab 4 ( Perempuan sempurna )
5
Bab 5 ( Perjodohan Arjuna dan Berlian )
6
Bab 6 ( Penolakan Arjuna )
7
Bab 7 ( Semakin dekat )
8
Bab 8 ( Terjebak di antara dua sahabat )
9
Bab 9 ( Pernyataan cinta Arjuna )
10
Bab 10 ( Bertemu calon Mertua )
11
Bab 11 ( Penolakan Papa Rama )
12
Bab 12 ( Intan Hamil )
13
Bab 13 ( Pecat Intan ! )
14
Bab 14 ( Tinggalkan Arjuna )
15
Bab 15 ( Rencana pertunangan )
16
Bab 16 ( Pengakuan Arjuna )
17
Bab 17 ( Penculikan Intan )
18
Bab 18 ( Rencana licik Mama Marisa )
19
Bab 19 ( Penyesalan Papa Rama )
20
Bab 20 ( Separuh jiwaku pergi )
21
Bab 21 ( Mengambil kembali hak Intan )
22
Bab 22 ( Penelepon misterius )
23
Bab 23 ( Melamar Berlian )
24
Bab 24 ( Melenyapkan Intan )
25
Bab 25 ( Keputusan Intan )
26
Bab 26 ( Memutuskan pertunangan )
27
Bab 27 ( Keteguhan cinta Arjuna )
28
Bab 28 ( Ibu susu untuk Dewa )
29
Bab 29 ( Obsesi Berlian )
30
Bab 30 ( Kelemahan sekaligus Kekuatan )
31
Bab 31 ( Siapakah Mutiara? )
32
Bab 32 ( Ikatan batin yang kuat )
33
Bab 33 ( Melupakan tidak semudah membalikan telapak tangan )
34
Bab 34 ( Cinta satu malam )
35
Bab 35 ( Aku akan bertanggung jawab )
36
Bab 36 ( Aku hamil )
37
Bab 37 ( Salah paham )
38
Bab 38 ( Rindu dan Benci menjadi satu )
39
Bab 39 ( Acara lamaran )
40
Bab 40 ( Pernikahan dadakan )
41
Bab 41 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
42
Bab 42 ( Ibu untuk Dewa )
43
Bab 43 ( Hari pertama bekerja )
44
Bab 44 ( Calon istri )
45
Bab 45 ( Lelaki adalah sampah )
46
Bab 46 ( Rencana kembali ke Indonesia )
47
Bab 47 ( Anak Haram )
48
Bab 48 ( Membuka hati untuk Nathan )
49
Bab 49 ( Kembali ke Indonesia )
50
Bab 50 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan terus mencarimu )
51
Bab 51 ( Satu Sekolah )
52
Bab 52 ( Kamu adalah Intanku )
53
Bab 53 ( Hati tidak bisa dibohongi )
54
Bab 54 ( Menunggu kejujuran Intan )
55
Bab 55 ( Kejahatan yang mulai terbongkar )
56
Bab 56 ( Terjebak di antara dua pilihan )
57
Bab 57 ( Tertabrak mobil )
58
Bab 58 ( Hilang ingatan )
59
Bab 59 ( Akhir hidup Toni )
60
Bab 60 ( Penangkapan Mama Marisa )
61
Bab 61 ( Talak tiga )
62
Bab 62 ( Bertemu teman lama )
63
Bab 63 ( Ingatan yang kembali )
64
Bab 64 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
65
Promosi Novel baru ( Suci tak lagi suci )
66
Promosi Novel ( Satu ranjang tiga nyawa )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!