Bab 3 ( Bertemu kembali )

Mama Sinta tersenyum bahagia, karena akhirnya Arjuna membahas tentang seorang perempuan juga.

"Nak, Mama dan Papa sudah tua. Sebelum kami meninggal, kami ingin diberikan kesempatan untuk melihat Anak kami satu-satunya menikah," ujar Mama Sinta dengan berpura-pura menangis, dan Papa Rama yang saat ini sedang membaca koran, hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat tingkah istrinya.

"Ma, jangan berbicara seperti itu, Juna pasti akan segera menikahi perempuan yang sudah membuat Juna jatuh cinta, tapi apa Mama akan menerima perempuan itu jika status sosialnya tidak sederajat dengan kita?"

"Nak, kita tidak kekurangan apa pun, jadi Mama tidak akan melihat calon Menantu Mama dari harta kekayaannya. Yang penting bagi kami, dia tulus mencintai kamu, dan Mama hanya berharap kalian akan hidup bahagia."

"Terimakasih Ma, Mama memang selalu mengerti Juna," ujar Arjuna dengan memeluk tubuh Mamanya.

"Ya sudah, sebaiknya sekarang Juna mandi dulu gih, nanti kita makan malam bersama."

Setelah Arjuna pergi, Mama Sinta langsung menghampiri Papa Rama.

"Pa, ternyata Anak kita sudah jatuh cinta. Sepertinya sifat playboy yang menurun dari Papa akhirnya hilang juga," cerocos Mama Sinta dengan antusias.

"Ma, kenapa jadi bawa-bawa Papa sih?"

"Memangnya Papa tidak sadar kalau dulu sebelum menikah dengan Mama, Papa itu seorang playboy?"

"Tapi itu kan dulu Ma, yang penting sekarang cinta Papa hanya untuk Mama," ujar Papa Rama, dan Mama Sinta memutar malas bola matanya.

......................

Satu bulan kini telah berlalu dari semenjak kejadian di Bali, Arjuna sudah memberikan Tuan Wilson pelajaran dengan membatalkan semua kontrak kerjasama dengannya, dan Arjuna saat ini masih terus berusaha mencari perempuan yang telah mencuri hatinya, tapi hanya sketsa wajah Intan yang bisa Arjuna pandangi.

"Dimana kamu cintaku? apa takdir akan mempertemukan kita kembali?" gumam Arjuna, sampai akhirnya Arjuna memutuskan untuk pulang dari kantor, karena pikirannya saat ini masih kacau. Ketika Arjuna berjalan di lorong kantor, Arjuna tidak sengaja bertabrakan dengan karyawan bagian HRD yang membawa berkas lamaran pekerjaan.

"Maaf Tuan, saya tidak sengaja," ujar Karyawan Arjuna.

"Tidak apa-apa Pak, saya juga tadi sedang tidak fokus," ujar Arjuna dengan membantu membereskan berkas-berkas yang berhamburan di atas lantai.

Arjuna begitu terkejut ketika melihat lamaran atas nama Intan Permata, karena di atas lamaran tersebut terdapat pas fhoto wajah perempuan yang selalu dirinya rindukan.

"I_Intan," ucap Arjuna dengan lirih.

"Apa Tuan baik-baik saja?"

"Pak, apa perempuan bernama Intan adalah salah satu yang melamar kerja di Perusahaan kita?"

"Iya benar Tuan, dan besok saya akan memanggilnya untuk interview."

"Kalau begitu besok biar saya sendiri yang mewawancarainya," ujar Arjuna, sehingga membuat karyawannya terlihat kebingungan.

Aku tidak akan pernah membiarkan kamu lari lagi Intan Permata, ucap Arjuna dalam hati.

......................

Hari yang ditunggu-tunggu pun kini telah tiba, dan Arjuna sudah berangkat menuju kantornya pagi-pagi sekali, bahkan Arjuna sampai tidak sarapan dulu.

Arjuna terlihat gelisah menunggu kedatangan Intan.

"Bagaimana kalau Intan sampai mengenaliku? pasti dia akan membenciku. Jangan sampai Intan kabur lagi ketika mengetahui identitasku yang sudah merenggut kehormatannya. Apa aku menyuruh Erlan saja untuk mewawancarai Intan? Setelah Intan menandatangani kontrak kerja, baru aku muncul di hadapannya, jadi dengan begitu, Intan tidak bisa kabur," gumam Arjuna dengan tersenyum penuh arti.

Akhirnya Arjuna menyuruh Erlan untuk mewawancarai Intan, dan Arjuna terus memantau Intan yang sedang diwawancarai oleh Erlan lewat CCTV.

Sepertinya wajah gadis ini tidak asing? apa dia adalah gadis yang selama ini Tuan Arjuna cari? karena baru kali ini Tuan Arjuna menyuruhku untuk langsung mewawancarai Karyawan, bahkan Tuan Arjuna menginginkan Intan untuk menjadi Asisten pribadinya, batin Erlan kini bertanya-tanya.

"Silahkan tanda tangan kontrak kerjanya Nona," ujar Erlan.

Intan terkejut karena tidak mengira jika dengan mudahnya Intan diterima kerja di PT. Jaya Grup, bahkan posisi Intan langsung menjabat menjadi Asisten pribadi Presdir.

"A_apa saya tidak salah dengar Tuan? jadi saya diterima kerja di Perusahaan ini? bukannya saya masih harus melalui beberapa seleksi lagi?" tanya Intan.

"Ini adalah pengecualian untuk Anda, karena Anda merupakan lulusan terbaik dari salah satu kampus ternama," ujar Erlan.

Intan menandatangani kontrak kerja dengan PT. Jaya Grup, dan Arjuna yang melihatnya langsung tersenyum bahagia.

"Selamat bergabung di PT. Jaya Grup, dan mulai hari ini juga, Anda sudah bisa langsung bekerja," ujar Erlan, dan semua itu adalah perintah Arjuna.

"Sekarang kamu tidak akan bisa lari dariku lagi, Intan Permata," gumam Arjuna, kemudian Arjuna menyuruh Erlan untuk membawa Intan ke ruang kerjanya.

Ada apa dengan Tuan Arjuna? tidak biasanya beliau seperti ini? bahkan sejak pulang dari Bali, beliau tidak pernah ke luar rumah lagi untuk keluyuran, batin Erlan kembali bertanya-tanya.

"Nona, Presdir ingin bertemu dengan Anda sebagai Asisten barunya, silahkan ikut dengan saya," ujar Erlan, dan Intan terlihat gugup saat mengikuti Erlan masuk ke dalam ruang kerja Arjuna.

Erlan mengetuk pintu ruang kerja Arjuna sebelum masuk, kemudian Erlan dan Intan masuk ke dalam ruang kerja Arjuna, dan saat ini Arjuna terlihat duduk di kursi kebesarannya dengan posisi membelakangi Intan dan Erlan.

"Erlan, terimakasih. Kamu bisa ke luar," ucap Arjuna, dan Intan merasa tidak asing dengan suara tersebut.

Setelah Erlan ke luar, Arjuna kembali angkat suara.

"Nona Intan Permata, selamat bergabung di PT. Jaya Grup. Semoga kita bisa bekerjasama dengan baik," ucap Arjuna.

"Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih banyak kepada Tuan karena telah memilih saya menjadi Asisten pribadi Anda, dan Saya akan berusaha bekerja sebaik mungkin," ucap Intan yang masih terlihat gugup.

Intan begitu terkejut ketika Arjuna membalikan kursi kebesarannya.

"Ka_kamu," ucap Intan dengan tergagap, tapi Arjuna berpura-pura tidak mengenali Intan.

"Maaf Nona, apa sebelumnya kita pernah bertemu?" tanya Arjuna.

Maaf Intan, aku harus berpura-pura tidak mengenalmu, supaya kamu tidak berniat untuk lari dariku lagi, tapi secara perlahan aku akan mendekati kamu, dan membuatmu jatuh cinta kepadaku, dan aku akan bertanggung jawab atas perbuatan yang telah aku lakukan, ucap Arjuna dalam hati.

Intan terlihat berpikir, karena mungkin saja dia telah salah orang, apalagi Arjuna terlihat tidak mengenali Intan.

Mungkin hanya wajahnya saja yang mirip, dan dia bukan lelaki bajingan itu, mana mungkin seorang Presdir perusahaan besar melakukan perbuatan yang tidak terhormat, ucap Intan dalam hati.

"Maaf Tuan, sepertinya saya salah orang. Sekarang apa yang harus saya kerjakan?" tanya Intan.

"Kamu bantu saya memeriksa dokumen-dokumen ini," ujar Arjuna dengan menunjuk setumpuk dokumen yang ada di atas mejanya.

"Baik Tuan, mohon bimbingannya," ucap Intan, kemudian bekerja dengan cekatan.

Arjuna menyuruh Intan duduk di sampingnya, tapi Intan memilih menjaga jarak dengan Arjuna.

Intan terlihat fokus dan secara teliti memeriksa dokumen-dokumen yang harus ditandatangani oleh Arjuna, bahkan Intan membacakan satu persatu dokumen penting tersebut sebelum Arjuna menandatanganinya.

Kamu memang berbeda dengan perempuan lain Intan, karena jika perempuan lain yang saat ini berada di dalam ruanganku, mereka pasti sudah berusaha untuk menggodaku, ucap Arjuna dalam hati dengan terus menatap lekat wajah cantik Intan.

Terpopuler

Comments

Marwan Ermadi

Marwan Ermadi

eek

2024-02-16

0

Dara Wati

Dara Wati

Alhamdulillah akhirnya Arjuna dengan Intan Permata sudah ketemu moga jodoh

2023-10-15

1

@Kristin

@Kristin

Like komen dan favorit sudah semoga semangat selalu 💪🥰

2023-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Kesucian yang terenggut )
2 Bab 2 ( Intan atau Berlian? )
3 Bab 3 ( Bertemu kembali )
4 Bab 4 ( Perempuan sempurna )
5 Bab 5 ( Perjodohan Arjuna dan Berlian )
6 Bab 6 ( Penolakan Arjuna )
7 Bab 7 ( Semakin dekat )
8 Bab 8 ( Terjebak di antara dua sahabat )
9 Bab 9 ( Pernyataan cinta Arjuna )
10 Bab 10 ( Bertemu calon Mertua )
11 Bab 11 ( Penolakan Papa Rama )
12 Bab 12 ( Intan Hamil )
13 Bab 13 ( Pecat Intan ! )
14 Bab 14 ( Tinggalkan Arjuna )
15 Bab 15 ( Rencana pertunangan )
16 Bab 16 ( Pengakuan Arjuna )
17 Bab 17 ( Penculikan Intan )
18 Bab 18 ( Rencana licik Mama Marisa )
19 Bab 19 ( Penyesalan Papa Rama )
20 Bab 20 ( Separuh jiwaku pergi )
21 Bab 21 ( Mengambil kembali hak Intan )
22 Bab 22 ( Penelepon misterius )
23 Bab 23 ( Melamar Berlian )
24 Bab 24 ( Melenyapkan Intan )
25 Bab 25 ( Keputusan Intan )
26 Bab 26 ( Memutuskan pertunangan )
27 Bab 27 ( Keteguhan cinta Arjuna )
28 Bab 28 ( Ibu susu untuk Dewa )
29 Bab 29 ( Obsesi Berlian )
30 Bab 30 ( Kelemahan sekaligus Kekuatan )
31 Bab 31 ( Siapakah Mutiara? )
32 Bab 32 ( Ikatan batin yang kuat )
33 Bab 33 ( Melupakan tidak semudah membalikan telapak tangan )
34 Bab 34 ( Cinta satu malam )
35 Bab 35 ( Aku akan bertanggung jawab )
36 Bab 36 ( Aku hamil )
37 Bab 37 ( Salah paham )
38 Bab 38 ( Rindu dan Benci menjadi satu )
39 Bab 39 ( Acara lamaran )
40 Bab 40 ( Pernikahan dadakan )
41 Bab 41 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
42 Bab 42 ( Ibu untuk Dewa )
43 Bab 43 ( Hari pertama bekerja )
44 Bab 44 ( Calon istri )
45 Bab 45 ( Lelaki adalah sampah )
46 Bab 46 ( Rencana kembali ke Indonesia )
47 Bab 47 ( Anak Haram )
48 Bab 48 ( Membuka hati untuk Nathan )
49 Bab 49 ( Kembali ke Indonesia )
50 Bab 50 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan terus mencarimu )
51 Bab 51 ( Satu Sekolah )
52 Bab 52 ( Kamu adalah Intanku )
53 Bab 53 ( Hati tidak bisa dibohongi )
54 Bab 54 ( Menunggu kejujuran Intan )
55 Bab 55 ( Kejahatan yang mulai terbongkar )
56 Bab 56 ( Terjebak di antara dua pilihan )
57 Bab 57 ( Tertabrak mobil )
58 Bab 58 ( Hilang ingatan )
59 Bab 59 ( Akhir hidup Toni )
60 Bab 60 ( Penangkapan Mama Marisa )
61 Bab 61 ( Talak tiga )
62 Bab 62 ( Bertemu teman lama )
63 Bab 63 ( Ingatan yang kembali )
64 Bab 64 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
65 Promosi Novel baru ( Suci tak lagi suci )
66 Promosi Novel ( Satu ranjang tiga nyawa )
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1 ( Kesucian yang terenggut )
2
Bab 2 ( Intan atau Berlian? )
3
Bab 3 ( Bertemu kembali )
4
Bab 4 ( Perempuan sempurna )
5
Bab 5 ( Perjodohan Arjuna dan Berlian )
6
Bab 6 ( Penolakan Arjuna )
7
Bab 7 ( Semakin dekat )
8
Bab 8 ( Terjebak di antara dua sahabat )
9
Bab 9 ( Pernyataan cinta Arjuna )
10
Bab 10 ( Bertemu calon Mertua )
11
Bab 11 ( Penolakan Papa Rama )
12
Bab 12 ( Intan Hamil )
13
Bab 13 ( Pecat Intan ! )
14
Bab 14 ( Tinggalkan Arjuna )
15
Bab 15 ( Rencana pertunangan )
16
Bab 16 ( Pengakuan Arjuna )
17
Bab 17 ( Penculikan Intan )
18
Bab 18 ( Rencana licik Mama Marisa )
19
Bab 19 ( Penyesalan Papa Rama )
20
Bab 20 ( Separuh jiwaku pergi )
21
Bab 21 ( Mengambil kembali hak Intan )
22
Bab 22 ( Penelepon misterius )
23
Bab 23 ( Melamar Berlian )
24
Bab 24 ( Melenyapkan Intan )
25
Bab 25 ( Keputusan Intan )
26
Bab 26 ( Memutuskan pertunangan )
27
Bab 27 ( Keteguhan cinta Arjuna )
28
Bab 28 ( Ibu susu untuk Dewa )
29
Bab 29 ( Obsesi Berlian )
30
Bab 30 ( Kelemahan sekaligus Kekuatan )
31
Bab 31 ( Siapakah Mutiara? )
32
Bab 32 ( Ikatan batin yang kuat )
33
Bab 33 ( Melupakan tidak semudah membalikan telapak tangan )
34
Bab 34 ( Cinta satu malam )
35
Bab 35 ( Aku akan bertanggung jawab )
36
Bab 36 ( Aku hamil )
37
Bab 37 ( Salah paham )
38
Bab 38 ( Rindu dan Benci menjadi satu )
39
Bab 39 ( Acara lamaran )
40
Bab 40 ( Pernikahan dadakan )
41
Bab 41 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
42
Bab 42 ( Ibu untuk Dewa )
43
Bab 43 ( Hari pertama bekerja )
44
Bab 44 ( Calon istri )
45
Bab 45 ( Lelaki adalah sampah )
46
Bab 46 ( Rencana kembali ke Indonesia )
47
Bab 47 ( Anak Haram )
48
Bab 48 ( Membuka hati untuk Nathan )
49
Bab 49 ( Kembali ke Indonesia )
50
Bab 50 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan terus mencarimu )
51
Bab 51 ( Satu Sekolah )
52
Bab 52 ( Kamu adalah Intanku )
53
Bab 53 ( Hati tidak bisa dibohongi )
54
Bab 54 ( Menunggu kejujuran Intan )
55
Bab 55 ( Kejahatan yang mulai terbongkar )
56
Bab 56 ( Terjebak di antara dua pilihan )
57
Bab 57 ( Tertabrak mobil )
58
Bab 58 ( Hilang ingatan )
59
Bab 59 ( Akhir hidup Toni )
60
Bab 60 ( Penangkapan Mama Marisa )
61
Bab 61 ( Talak tiga )
62
Bab 62 ( Bertemu teman lama )
63
Bab 63 ( Ingatan yang kembali )
64
Bab 64 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
65
Promosi Novel baru ( Suci tak lagi suci )
66
Promosi Novel ( Satu ranjang tiga nyawa )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!