Natalia melihat Satria, Marsya, dan Rangga masuk kedalam ruangannya langsung kesal karena tahu tujuannya datang ke kantor untuk merebut perusahaan miliknya untuk diserahkan ke Marsya.
" Lagi lagi gagal Natalia?" Tanya Rangga menatap kesal Natalia
" Iyah ayah" Ucap Natalia malu saat ayah nya bilang gagal, didepan Satria cowok yang Natalia kagumi
" Mana sini proyeknya serahkan ke mereka, supaya mereka kerjakan dan jangan satu proyek yang dikasih, ayah tahu ada lebih dari satu kan? Dan kita lihat kemampuan mereka kerjakan proyek yang kamu kasih ke mereka dan kita lihat berapa lama mereka kerjain ditengah tengah kesibukan mereka?." Tanya Rangga minta proyek yang gagal dan dikerjakan oleh Marsya dan Satria
" Insya Allah kita bisa kerjain tepat waktu" Ucap Marsya optimis karena baru pertama kalinya kerjain proyek yang dikerjakan oleh perusahaannya Rangga
" Bismillah bisa dan tidak mengecewakan ayah dan terimakasih sudah memberikan kita kepercayaan untuk menjalankan tantangan ini" Ucap Satria bahagia, karena mertunya kasih kepercayaan untuk menjalankan perusahaannya juga
" Oke, ayah percaya kalian bisa" Lanjut Rangga memberikan dokumen yang dikasih oleh Natalia
" Maafin saya yah Natalia, jika kita menerima proyek ini, apa yang saya dan Satria lakukan cuman semata mata bantuin ayah saja dan tidak bermaksud merebut pekerjaan kamu sama sekali" Lanjut Marsya merasa tidak tega mengambil alih pekerjaannya Natalia, tapi Marsya juga tidak bisa menolak Rangga minta bantuannya.
" Iyah tidak masalah Marsya" Lanjut Natalia berusaha jaga sikap didepannya Satria supaya tidak terlihat pemarah
" Yah sudah,kalian mau kerjakan proyek itu kapan? sekarang kalian sibuk atau tidak sampai sore?" Tanya Rangga berharap Marsya dan Satria bisa kerjain proyeknya sekarang juga dan akan diusahakan dikirim ulang ke clien
" Satria bisa sekarang ayah, tapi kalo Marsya tidak bisa lama karena ada rapat bersama clien, tadi Satria sudah mewarkan untuk Satria yang datang tapi ditolak oleh client, maunya rapat bersama CEO nya langsung" Lanjut Satria
" Yes, satu ruangan bersama ganteng sampai dia selesai, tidak boleh di sia siakan kesempatan bersama ganteng, mamah nya sudah merebut yah, sekarang saatnya saya yang balas sakit hati yang dirasakan bunda yang dimadu oleh mamah nya" Batin Natalia yang akan balas dendam kesedihan yang dirasakan Iis, karena Anisa menerima rujukan yang diminta oleh Rangga
" Iyah sayang, maaf yah pekerjaan yang tidak bisa ditinggalin, tapi insya Allah proyek yang buat aku kerjain aku kerjain sebisa mungkin" Lanjut Marsya yang tidak akan lepas tanggung jawab begitu saja
" Ide yang bagus, baik lah ayah mau lihat sejauh mana Marsya bisa handel proyek ini ditengah tengah kesibukannya Marsya di kantornya ayah Nando." Lanjut Rangga tidak masalah jika Marsya bawa dokumennya ke kantornya Marsya
" Yah sudah kalo begitu, Satria antar Marsya sampai lobi kantor, dan nanti baru kerjain dokumennya." Lanjut Satria langsung pegang tangannya Marsya, dan ajak Marsya keluar dari ruangannya Natalia
" Apa kamu malu melihat mereka handel proyek gagal yang kamu kerjakan?' Tanya Rangga melihat Natalia, yang cemberut melihat Satria meninggalkan ruangannya bersama Marsya
" Biasa saja tuh" Lanjut Natalia tidak merasa malu karena, dengan kegagalannya ada waktu bersama Satria karena Satria mengerjakan proyeknya diruangannya
Dilain sisi, Nando melihat karyawannya masuk kedalam ruangannya sambil gendong, bayi mungil sambil pegang tas kecil.
" Saya mendapatkan kabar dari warga, jika mereka menemukan bayi karena merasa tidak tega akhirnya bawa bayi ini ke panti kita pak" Ucap Karyawannya Nando merasa tidak tega, mendapatkan bayi yang tidak berdosa ditinggal orang tuanya.
" Yah sudah, bawa kedalam kamar yah, untuk diperiksa kondisinya oleh dokter anak, jika terdeteksi ada penyakit tolong langsung diberikan obat" Ucap Nando yang punya dokter spesialis anak di panti asuhan, karena Nando tidak ingin melakukan kesalahan jika salah memberikan penanganan untuk anak asuhnya
" Baik pak Nando, saya akan bawa ke dokter anak, kalo begitu permisi pak" Lanjut Karyawannya Nando sambil gendong bayi mungil
" Silahkan" Lanjut Nando singkat
" Ya Allah, kenapa semakin banyak orang yang membuang anak seperti ini, kenapa mereka tidak bisa bersyukur mendapatkan anak dengan mudah, sedangkan saya harus ikhlas menerima kenyataan jika Lusi selamanya tidak bisa memberikan keturunan sama sekali. Tidak tega meninggalkan Lusi begitu saja karena tidak punya anak, Lusi perempuan baik dan cerdas tidak tega membuatnya sakit hati karena tidak bisa memberikan anak" Batin Nando sedih, harus menerima kenyataan sampai usia tua tidak bisa memiliki anak sama sekali, untungnya ketemu dengan Marsya yang akhirnya bisa menjadi anak angkat sampai sekarang.
Nando menyiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk membuat identitas tentang anak yang baru ditemukan oleh karyawannya tadi.
Dilain sisi, Satria berusaha fokus kerjain dokumen yang diberikan Rangga tadi, Rangga ijin pulang karena mau susul Anisa di panti asuhan, karena nanti malam mau makan bersama Satria dan Marsya.
" Satria, kamu serius sekali sih kerjanya, sampai saya dicuekin dari tadi?" Tanya Natalia berusaha godain Satria
" Ya dong harus serius kerja, masa kerja main main sih, saya disini untuk kerja bukan untuk ngobrol bersama kamu, maaf yah saya mau lanjut kerja." Ucap Satria berusaha santai menghadapi Natalia, yang sepertinya cari perhatian Satria.
" Yah sudah deh, oh yah saya haus, apa kamu mau nitip minuman?" Tanya Natalia tidak mau menyerah, untuk mendapatkan perhatian Satria
" Tidak usah terimakasih yah, saya mau kerjaan ini cepat selesai, dan langsung diserahkan ke clien" Lanjut Satria berusaha santai dan sabar menghadapi Natalia yang tidak jelas sama sekali.
Natalia yang mendapatkan penolakan dari Satria berusaha sabar dan tidak terlalu paksa Satria, karena Natalia takut jika Satria marah jika terlalu dipaksa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments