Makan siang di

Marsya dan Satria sarapan bersama Nando dan Lusi sebelum berangkat kerja, Marsya ingin sekali makan siang di panti asuhan bersama Satria, Nando dan Lusi.

" Makan siang di panti asuhan yuk sayang, kita langsung susul ayah dan bunda disana bagaimana?" Tanya Marsya yang ingin sekali makan siang di panti asuhan

" Boleh saja sayang, aku juga rindu main bersama anak anak disana sayang, tapi malam setelah pulang dari kantor kita ke panti asuhan lagi yah untuk makan malam sekalian ajarin mereka belajar dan bermain sebentar? Soalnya kan kita mau ketemu ayah Rangga hari ini untuk membahas memimpin perusahaan ayah kan" Ucap Satria yang ingat jadwal hari ini

" Boleh sayang" Lanjut Marsya bahagia sekali, bisa ketemu anak anak malang, yang senasib dengan Marsya yang dibuang orang tuanya begitu saja, walaupun Marsya termasuk anak beruntung akhirnya bisa ketemu lagi dengan kedua orang tuanya berkat kebaikannya Nando dan Lusi

" Ayah setuju kalian kesana, soalnya anak anak panti pasti pada senang dengan kehadiran kalian" Ucap Nando, Nando, Lusi, dan Anisa. Yang menjadi pengurus panti selama Marsya dan Satria kerja, tidak ingin memberikan beban lebih untuk anak anaknya.

" Nanti bunda minta koki disana masak lebih, karena siang dan malam kalian makan di panti kan" Ucap Lusi bahagia, karena Marsya dan Satria walaupun sibuk dengan pekerjaan, tapi keduanya tidak melupakan anak anak dipanti asuhan milik Marsya

" Oke bunda" Lanjut Marsya bahagia karena ke empat orang tuanya mau urusin juga panti asuhan milikinya, selama Marsya dan Satria sibuk dengan pekerjaannya

Dilain sisi, Rangga awalnya kesal karena Iis ingin ke kantor, cuman karena mau tahu apa saja yang dibahas bersama Satria dan Marsya. Kalo bukan bujukan Anisa tidak akan mengijinkan Iis datang ke kantor.

" Bikin malu tahu tidak sih, bunda dan mamah ke kantor juga, padahal biarin sih urusan kantor diselesaikan oleh ayah dan anak anak saja, jangan kalian juga ikut ke kantor, kan malu tahu, semua  karyawan pada kepo nantinya." Ucap Rangga tidak setuju kedua istrinya datang ke kantor

" Aku mau melihat langsung apa saja yang dibicarakan kalian, dan aku mau pastikan hak anak kita dikasih sepenuhnya oleh Marsya, jangan sampai dikuasai oleh Marsya cuman karena dia yang kerja, karena kan Natalia juga punya hak yang sama mendapatkan uang dari perusahaan kan, walaupun siapapun yang jadi bos disana." Ucap Iis yang tidak membiarkan Marsya seenaknya.

" Kamu seharusnya kasih tahu Natalia, untuk bisa kerja, walaupun tidak kerja di kantor dan kerja di rumah, kasih lihat perkembangan kwalitas kamu Natalia, mamah yakin kok desain kamu akan diterima jika layak dijadikan proyek, dan mamah yakin Marsya akan serahkan perusahaan ke kamu, jika kamu bener bener bisa kerja" Ucap Anisa yang akhirnya ikut campur urusan kantor, apa lagi dengan sikap dan ucapan Natalia yang terang terangan benci Marsya

" Tuh Natalia dengar, ayah juga yakin kok Marsya tidak akan egois jika kamu bisa kerja, walaupun kamu mendapatkan hak kamu, tapi tidak menjadi kebanggan untuk apa Natalia, yang ada malu karena dihina orang orang, mau uang tapi tidak mau kerja." Lanjut Rangga sengaja supaya Natalia sadar, jika malas kerja tapi mau uang, bukannya menjadi pujian justru jadi bahan hinaan orang lain yang melihatnya.

" Ya sudah jika anak kalian mau serakah kuasai perusahaan silahkan, tapi jangan bicara sembarangan tentang saya, semenjak ada Tante sial itu ucapan ayah semakin kasar dan seenaknya saja. Dasar perempuan pembawa sial dan tidak tahu diri, jika bukan karena kita kalian tidak akan menikah lagi!" Bentak Natalia emosi, melihat Anisa yang mulai ikut campur urusan kantor

" Jaga bicara kamu, apa yang kita ucapkan itu karena kamu bodoh tidak bisa kerja sama sekali, jadi jangan bicara sembarangan ke mamah.Maarsya masih kasih hak kamu itu sudah bagus, jadi jangan bicara seenaknya ke Marsya!" Bentak Rangga tidak terima melihat Natalia bicara kasar ke Anisa, kalo boleh jujur, Rangga sudah lelah mempertahankan rumah tangga bersama Iis karena IIs dan Natalia tidak pernah membuat Rangga bener bener bahagia dengan keluarga kecilnya

" Mas, tega sekali bicara kasar dan bentak Natalia cuman karena perempuan itu saja? Jangan pilih kasih dan tega dong ke anak, cuman karena Natalia jujur saja sampai dibentak seperti itu. Anisa bener kata Natalia kamu itu perempuan pembawa sial, semenjak ada kamu dirumah ini, membuat saya, ayah dan Natalia. Ribut terus setiap hari, kamu puas melihatnya atau kamu jangan jangan mengharapkan saya dan anak saya keluar dari rumah ini, karena setiap hari berantem?" Tanya Iis menatap sinis kearah Anisa yang sering cari perhatian ke Rangga.

" Kalian yang punya kelemahan dan kalian yang bikin ayah marah, kalian yang menyalah kan saya? Ngaca sanaa kalo kalian tidak bikin kesalahan, saya yakin ayah tidak akan marah ke kalian terutama Natalia." Tanya Anisa kesal, karena selalu disalahkan oleh Iis dan Natalia, padahal mereka yang selalu membuat Rangga marah setiap harinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!