Bermodalkan sebuah obor untuk menerangi jalan, Yin Feng terus melanjutkan langkah kakinya ditengah kegelapan malam tanpa ada keraguan sedikitpun.
Tekadnya yang begitu besar membuatnya tidak memiliki rasa takut sedikitpun, Yin Feng juga bertekad untuk tidak mundur sedikitpun meski rintangan besar menghadangnya.
"Hah" Yin Feng berhenti dan menghela napas untuk membuang rasa lelahnya. "Aku harus bergegas, jika tidak pemimpin sekte pasti akan datang dan menjemput ku."
Setelah beristirahat sejenak, Yin Feng kembali melanjutkan perjalanannya, ia ingin pergi sejauh mungkin dari sekte Teratai Giok agar Xu Jiang tidak bisa menemukan dirinya.
Perjalanannya ini sudah direncanakan sejak lama, jadi Yin Feng tidak ingin rencananya dihancurkan oleh Xu Jiang yang bisa datang kapan saja untuk menjemput dirinya.
Beberapa jam berlalu.
Malam telah berakhir, matahari pun telah muncul dari ufuk timur untuk menerangi daratan Xuanwu, menggantikan sang rembulan dan jutaan bintang yang menghiasi malam.
Yin Feng menghentikan langkahnya ketika cahaya mentari menerpanya, ia memejamkan mata dan merentangkan tangannya untuk menikmati kehangatan sang surya.
Rasa lelah dan dingin yang menemaninya sepanjang malam, seketika langsung sirna saat kehangatan sinar mentari membalut tubuhnya, Yin Feng pun mendapatkan tenaganya lagi.
"Saatnya melanjutkan perjalanan" gumam Yin Feng, lalu melangkahkan kakinya lagi.
Di sisi lain.
Xu Jiang tersenyum setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh Yin Feng untuknya, "Aku akan selalu menunggu kepulangan-mu, Feng'er."
Sebenarnya Xu Jiang sudah menyadari kepergian Yin Feng, bahkan Xu Jiang lah yang membantu Yin Feng menghindari murid-murid sekte yang berjaga saat malam hari.
Dia melakukan hal itu karena tidak ingin mengekang Yin Feng, meskipun dunia luar sangatlah berbahaya untuk Yin Feng, namun Xu Jiang yakin bahwa Yin Feng mampu melewati semuanya.
Selain itu, Xu Jiang juga percaya bahwa suatu saat nanti, Yin Feng akan mendapatkan apa yang ia inginkan, entah itu memiliki kekuatan ataupun mendapatkan kekuasaan.
"Padahal dia baru pergi, tapi aku sudah tidak sabar menunggu kepulangannya."
Setelah itu, Xu Jiang memeriksa kamar Yin Feng, ia kembali tersenyum ketika membuka lemari pakaian Yin Feng, karena jubah sekte yang ia berikan sudah tidak ada di sana.
"Syukurlah, kupikir dia tidak akan membawanya."
Walaupun Yin Feng selalu menolak untuk menjadi muridnya, namun Xu Jiang tetap memberikan jubah sekte padanya, sebagai bukti bahwa Yin Feng adalah bagian dari sekte Teratai Giok.
Akan tetapi, sejak jubah itu diberikan padanya, Yin Feng belum pernah memakainya sekalipun, Xu Jiang bahkan pernah membujuknya namun tetap ditolak oleh Yin Feng.
Penolakan itu sempat membuat Xu Jiang khawatir dan berpikir bahwa Yin Feng tidak ingin menjadi bagian dari sekte, tapi sekarang kekhawatiran Xu Jiang itu telah lenyap.
"Feng'er, aku harap kau memakai jubah itu saat kembali nanti."
***
Waktu bergulir dengan cepat, beberapa minggu telah berlalu sejak Yin Feng memulai perjalanannya dan saat ini, Yin Feng berada di sebuah hutan belantara yang sangat luas.
Dari sekian banyaknya tempat di kekaisaran Bei, Yin Feng sengaja memilih hutan belantara itu sebagai tujuan pertamanya, karena tempat yang ingin ia kunjungi ada di sana.
Tempat yang sangat ingin dikunjungi Yin Feng adalah sebuah gua, yang mana gua itu merupakan tempat dirinya ditinggalkan oleh orang tuanya lima belas tahun yang lalu.
"Setelah ini aku hanya perlu mencari gua itu" gumam Yin Feng sembari menikmati makanannya.
Menemukan sebuah gua dalam hutan belantara yang luas tentu bukan perkara mudah, terlebih lagi Yin Feng tidak mengetahui ada berapa banyak gua di dalam hutan tersebut.
Tetapi, jauh sebelum ia merencanakan perjalanannya, Yin Feng sudah mengumpulkan semua informasi mengenai gua tempat dirinya ditinggalkan dari Xu Jiang.
Menurut penjelasan Xu Jiang, gua tempat dirinya menemukan Yin Feng di kelilingi oleh hutan bambu, didepan gua itu juga terdapat bongkahan batu besar dengan ukiran burung Phoenix.
Berkat informasi yang ia dapatkan dari Xu Jiang, Yin Feng hanya perlu mencari gua yang dikelilingi oleh hutan bambu dan tidak perlu memeriksa semua gua di hutan belantara itu.
"Gua yang dikelilingi hutan bambu. Baiklah, saatnya melakukan pencarian!"
Selesai makan dan beristirahat sejenak, Yin Feng kemudian melanjutkan perjalanannya. Akan tetapi, langkahnya mendadak terhenti saat merasakan angin dingin menerpa tubuhnya.
"Si-sial, kenapa aku sampai melupakan hal ini?"
Perjalanan Yin Feng selama ini berjalan dengan sangat mulus, karena dalam perjalanannya ia hanya bertemu dengan binatang buas dan menghindarinya bukanlah hal sulit.
Akan tetapi, hutan tempat dirinya berada saat ini bukanlah hutan biasa, melainkan hutan belantara yang menjadi tempat tinggal dari berbagai macam jenis hewan spiritual.
Pada dasarnya, hewan spiritual memiliki wujud yang hampir sama dengan hewan biasa ataupun hewan buas, hanya saja mereka memiliki kekuatan dan juga kecerdasan.
Selain itu, dikatakan bahwa seekor hewan spiritual yang telah mencapai tingkatan tertentu, mampu berbicara layaknya manusia bahkan ada yang bisa menjelma menjadi manusia.
"Bodoh! Kenapa aku bisa melupakan hal ini?!"
"GRRRRRR!"
Tubuh Yin Feng langsung bergidik ketika mendengar suara dari arah belakangnya. Perasaan takut mulai menyelimuti dirinya, bahkan ia terlalu takut untuk melihat sosok dibelakangnya itu.
"Apapun yang terjadi, aku tidak akan pernah mundur!" Yin Feng menggunakan seluruh tenaganya dan berlari menjauhi hewan spiritual itu.
"Groarrrr!"
Raungan yang sangat keras menggema di dalam hutan, pada saat yang bersamaan tekanan yang sangat besar tiba-tiba menimpa tubuh Yin Feng, sehingga membuatnya kesulitan bergerak.
"A-apa ini? Ke-kenapa tubuhku sangat berat?"
"Manusia, apa tujuanmu datang ke hutan ini?"
Yin Feng tersentak ketika mendengar suara menyeramkan itu, tubuhnya membeku dan tidak bisa digerakkan sedikitpun, keringat dingin mengalir deras di wajahnya.
"Aku tahu memang ada hewan spiritual yang bisa bicara, tapi kenapa harus sekarang?"
"Kau tidak menjawab? Yah, apapun tujuanmu, yang jelas kau akan menjadi santapanku!"
Hewan spiritual berwujud harimau merah itu kemudian melompat dan bersiap untuk menerkam Yin Feng, akan tetapi gerakannya tiba-tiba terhenti sebelum mencapai Yin Feng.
"Pergi!"
Suara misterius tiba-tiba terdengar namun hanya harimau merah yang bisa mendengarnya, selain itu tubuhnya juga diterpa oleh aura yang sangat mengerikan.
"Si-siapa?"
"Jangan membuatku mengulanginya!"
"Ba-baik."
Meski sangat ingin memangsa Yin Feng, namun harimau merah tidak punya pilihan lain selain pergi dari sana, karena bagaimanapun juga dirinya masih belum mau kehilangan nyawa.
Di sisi lain.
Yin Feng yang sedari tadi diam mematung akhirnya memberanikan diri untuk menoleh ke belakang, ia nampak bingung karena tidak menemukan apapun di sana.
"Aneh, kemana perginya hewan spiritual itu?"
Yin Feng menggelengkan kepalanya, "apapun yang terjadi, aku harus segera pergi meninggalkan tempat ini?" karena situasinya sudah aman, Yin Feng akhirnya melanjutkan perjalanannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Dua bab ceritanya lumayan bagus 👍👍
2023-12-16
0
Stimik Gesar
mantaaap nie narasi dan ceritanya
2023-10-05
1
Dzikir Ari
lanjutkan👍
2023-07-22
3