Terkejut

"Udah cantik natural seperti apa yang Bunda mau, kamu jangan tambahin blush on atau pun lipstik lagi ya?" ucap Nesya yang terlihat puas dengan hasil make up yang membuat Jihan terlihat cantik mempesona.

"Heem," jawab Jihan menanggapi ucapan kakak iparnya sembari menganggukan kepalanya berkali-kali seperti burung pelatuk.

Tak lama kemudian pintu kamar tiba-tiba terbuka, menampilkan Dita yang terlihat sumringah di ambang pintu, saat ia melihat penampilan riasan putrinya yang sesuai dengan apa yang dia harapkan, cantik natural dengan riasan super tipis, bukan cantik karena menor dengan riasan tebal.

"Sekarang Jihan terlihat cantik nggak Bun?" Tanya Nesya pada ibu mertunya yang masih berdiri di ambang pintu.

"Cantik, makasih ya Nesya. Kamu sudah mau bantu Bunda."

"Sama-sama Bun." Jawab Nesya yang segera keluar dari kamar Jihan. Ia hendak meletakkan alat make upnya kembali di kamarnya.

"Jihan Ayo turun calon suamimu sudah datang dengan keluarganya," ajak Dita pada Jihan yang masih terus memandangi wajahnya darinl pantulan kaca cermin meja riasnya.

"Cepet banget udah datang aja, getol banget dia mau ngelamar Jihan Bun, hahaha..." sahut Jihan yang segera berdiri menghampiri sang Bunda.

Saat ia berjalan hendak menuruni anak tangga ditemani Dita, Nesya dan juga Gunawan . Tiba-tiba saja Jihan menghentikan langkahnya.

"Aduh gila kok jantung gue sekarang jadi deg-degan begini, lebay banget sih gue." Cicit Jihan yang menghentikan langkahnya. Membuat ketiga orang yang berjalan bersamanya melirik dirinya penuh arti.

"Kenapa Jie? Jantung lo kenapa? Belum jebolkan?" Tanya Gunawan tanpa rasa khawatir namun malah terkesan meledek adiknya.

"Kalau jantung gue jebol, gue udak K0it Kak. Kak Nesya suami lo tolong dikondisikan congornya ya." Jawab Jihan yang terlihat kesal dengan pertanyaan Gunawan.

"Mas jangan mulai, ini tuh acara penting. Jadi lebih baik Mas diem aja, dari pada Mas ngomong malah ngajakin ribut Jihan bikin perut aku mules tahu gak?" cicit Nesya dengan suara berbisik pada suaminya. Jangan luapakan dengan tangan Nesya yang sudah menyapit lengan suami yang tengah menggandeng dirinya.

"Sakit sayang, ampun. Jangan di cubit dong. Iya Mas bakal diam saja gak ngajakin ribut Jihan lagi." Balas Gunawan yang tak menjanjikan.

"Sudah-sudah. Bunda minta tolong untuk malam ini kalian bisa jaga attitude kalian di depan tamu kita. Jangan bikin Ayah sama Bunda malu. Kalau sampai kalian bikin malu Ayah dan Bunda. Pintu rumah ini selalu terbuka untuk kalian keluar dari rumah ini." Dita berusaha mengultimatum kedua anak dan menantunya yang minim akhlak kalau sudah bergabung.

Kini mereka berempat menuruni anak tangga, berjalan menuju ruang keluarga untuk menemui calon suami Jihan, dan keluarganya. Sepanjang menuruni anak tangga Jihan terus saja menundukkan kepalanya, ia bersikap seperti gadis pemalu bahkan cara berjalannya sengaja ia lambat-lambat kan seperti cara berjalan putri Solo. Jujur saja Johan yang melihat cara berjalan Jihan seperti ini rasanya ingin menimpuk Jihan. Untuk menghentikan drama yang sedang ia buat.

"Lo ngapain jalan sambil nunduk Jie? Bunda nggak lagi buang duit gocapan di bawah." Bisik Gunawan meledek adiknya.

"Lo bisa diem nggak Kak? Gue itu mau terlihat anggun cantik mempesona, biar calon suami gue ngerasa gue itu sempurna. Kata Bunda kan gue suruh jaga Attitude, Nah sekarang nih gue lagi coba menjalankan apa yang bunda katakan, jadi please lu jangan ganggu gue Kak." Balas Jihan dengan suara yang cukup pelan dan nyaris tak didengar.

"Nggak perlu lo jaga Attitude lo, Neng. Percuma calon suami lu udah tahu kebobrokan lo," sahut Gunawan dengan tawanya yang tertahan.

Setelah sampai di ruang keluarga Dita, Nesya dan Gunawan langsung saja menyambut tamu mereka yang sudah di temani terlebih dahulu oleh Bagas. Mereka menyapa tamu-tamu mereka dengan senyum yang cukup lebar, tidak lupa mereka saling berjabat tangan dan juga memberikan salam hangat untuk keluarga calon besan.

"Alhamdulillah ya Dit, kita bisa ketemu lagi," ucap Ayudia antusias dengan senyum ramah yang terpancar di wajah cantiknya.

"Iya alhamdulillah ya Ay, Kita bisa ketemu lagi dan kali ini pertemuan kita untuk menyatukan kedua anak kita sesuai amanah mertuaku." Sahut Dita tak kalah ramahnya.

"Om Budiman, Apa kabar kabar? Sepertinya Om tambah gemukan ya sekarang?" Tanya Dita saat pandangan matanya terarah pada sahabat baik mertuanya yang telah tiada.

"Alhamdulillah kabar Om baik Dita," jawab Tuan Budiman dengan senyum yang ramah pada Dita.

Semua orang di ruangan tersebut terlibat perbincangan hangat beberapa menit lamanya, hanya Jihan dan Johan yang tidak bersuara di ruangan itu. Jihan masih saja menundukkan pandangannya sembari netralkan ritme jantungnya yang terus berdebar-debar saat ini. Jihan belum menyadari jika calon suami di hadapannya adalah Johan musuh bebuyutan dia di kampusnya. Jujur saking jarangnya Jihan bertemu demgan keluarga Budiman, membuatnya lupa dengan suara dan wajah mereka satu sama lain.

"Kenapa dia menunduk terus sih? Memangnya dia sedang lihat apa di bawah sana?" tanya Johan yang merasa aneh dengan tingkah Jihan yang terus saja menundukkan pandangannya tanpa mau melihat seseorang di sekelilingnya

Gunawan yang juga tengah memperhatikan adiknya yang terus menunduk, akhirnya menyuruh Jihan untuk menegakkan pandangannya. Jihan yang menurut perlahan-lahan mengangkat kepalanya, kedua matanya membulat sempurna dengan mulut sedikit menganga, rasanya Tuhan benar-benar suka sekalo mempermainkan takdir hidupnya.

"Johan lo ngapain di rumah gue?" tanya Jihan membuat pusat perhatian semua orang langsung mengarah kepadanya, pasalnya Jihan bertanya dengan nada yang cukup tinggi pada Johan di hadapan semua orang.

"Bertamu," jawab Johan singkat.

Jawaban singkat Johan membuat Jihan kesal, Dita yang tahu bagaimana kelakuan anaknya buru-buru mengingatkan Jihan untuk menjaga attitude-nya.

"Jaga sikap kamu Jihan! Johan itu calon suami kamu," bisik Dita di telinga Jihan.

Seketika itu pula mata Jihan kembali membola sempurna. Jihan melirik Gunawan yang terlibat cengengesan menertawakan keterkejutan dirinya. Gunawan berhasil membodohi adiknya sendiri hari ini.

"Kakak Lucnut. Udah tahu Johan calon suami gue bukannya ngasih tahu dengan jelas malah ah... Si4l. Bodoh-bodoh.... bodoh..." Gerutu Jihan di dalam hatinya.

Setelah acara makan malam selesai, dan Johan memakaikan cicin di jari manis Jihan. Keduanya kini tengah bicara di taman belakang rumah Jihan.

"Sebenarnya gue nggak ada niat untuk nikah muda, apalagi nikah sama lo Joe?" Ucap Jihan to the point, sembari melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Sama gue juga," balas Johan yang tak mau kalah dengan Jihan dia pun melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Sejujurnya Johan tak ingin berkata seperti itu, namun ia tak mau harga dirinya di injak oleh penolakan Jihan barusan padanya.

"Terus? Kenapa Lo gak nolak? Kenapa Lo malah mau?" Tanya Jihan yang mendesak Johan memberikan alasan kenapa ia mau meneruskan perjodohan ini jika dia tidak mau.

"Kepaksa, gue gak mau dicoret dari kartu keluarga." Jawab Johan berbohong.

Jihan membuang pandangannya sambil mendengus kesal namun kemudian ia merasakan sebuah Tatapan yang terus terfokus kepada dirinya begitu ia menoleh ia melihat Johan tengah menatapnya dengan intens

"Ngapain lo ngeliatin gue kayak gitu? Nyebelin." Tanya Jihan dengan alis berkerut.

"Emangnya lo mau batalin perjodohan ini?" tanya Johan yang balik bertanya pada Jihan.

Jihan langsung menunduk lesu, ia menghela nafasnya dengan berat dan berkata,"gue nggak tahu Joe,"

"Kalau lo mau batalin perjodohan ini, silakan! Tapi gue nggak bisa membatalkan permintaan kakek gue ya mungkin jadi permintaan terakhir dia sama gue di dalam hidupnya sekarang," balas Johan yang membuat Jihan diam membisu dan berpikir.

Terpopuler

Comments

Eneng Ersha

Eneng Ersha

baru awal2 udh bnyk ketawa semoga kekocakan jihan dn johan beserta keluarga nya terus berlanjut ya thor 😀😀😀

2023-10-08

0

도경수

도경수

dengan sikap Johan yg trkesan dingin bisa sajalah dia menutupi semuanya, , , ,

hrga diri laki" kn tinggi,

2023-05-27

0

🍁𝐂liff❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

🍁𝐂liff❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

🤣🤣🤣makanya di dengerin kl kknya ksih info ditelaah baik2

2023-05-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!