Eps 05

Keesokan harinya Naya masuk kerja seperti biasanya. Siang itu rupanya Yuli ikut masuk mengambil shift siang. Karena katanya nanti malam Yuli ada janji dengan dokter kandungan perihal konsultasi momongan.

"Kampret kau, Nay! Kamu bilang mau masuk sore gantiin aku, kemana malah nggak masuk?" cerca Yuli sedikit kesal kepada Naya. Karena apa yang sudah direncanakan untuk mempertemukan Naya dengan Gini semalam gagal total, karena Naya mendadak tidak masuk kerja.

"Iya, Yul, maaf lupa nggak ngabarin kamu. Tapi aku sudah ngabarin bu Sugeng, semalem pinjem hapenya Riki ngabarinnya," jelas Naya penuh sesal.

Naya tidak bisa masuk kerja sore kemarin karena merasa tidak tega meninggalkan Lala. Beruntungnya malam harinya Lala sudah baikan.

"Makanya beli hape dong. Ih, kamu tuh ya... Manusia sekarang hidupnya modern semua, kamunya malah masih jadi manusia purba," kesal Yuli.

Yuli sangat heran masih ada manusia seperti Naya yang betah hidup di era digital seperti sekarang. Padahal handphone itu benar-benar dibutuhkan, bukan sekedar buat keinginan.

"Aku belum minat beli lagi, Yul," kata Naya kemudian.

Naya pikir dengan tidak memiliki hape dengan statusnya sebagai janda ini, akan sedikit menjauhkannya dari gosip tetangga yang suka nyinyir. Karena pernah ada kejadian di kampung Naya, ada seorang ibu-ibu melabrak janda muda yang katanya telah berselingkuh dengan suaminya. Meski janda itu terus mengelak, tetapi si ibu itu tetap tidak percaya. Malah dengan santainya ibu itu menuduh si janda menggoda suaminya lewat saling chat, karena kebetulan saat itu si janda muda selalu fokus dengan hapenya. Dari itu Naya bisa mengambil pelajaran, dengan tidak memiliki handphone akan sedikit aman dari fitnah. Aneh sih, tapi itu sudah keputusan yang Naya ambil.

Yuli menatap jengah kepada Naya. Memang itu hak mutlak keputusan Naya, tetapi Yuli tetap merasa Naya terlalu berlebihan menutup diri. Padahal Yuli sangat mengenal Naya, wanita baik yang tidak mungkin doyan menggoda suami orang. Jadi tidak mungkin Naya akan ditimpa fitnah seperti itu.

"Naya," panggil ibu Sugeng, pemilik warung bakso tempat Naya kerja.

Kebetulan saat ini pelanggan yang datang beli sedang sepi, makanya dari tadi Naya dan Yuli bisa saling ngobrol dengan santai.

"Ada apa, Buk?" tanya Naya, setelah wanita itu berhadapan dengan ibu Sugeng.

"Semalam ada yang cariin kamu. Pacar ya?" selidik ibu Sugeng to the point.

"Pacar?" Naya terbengong sejenak.

"Hmm... Keren juga pacar kamu, Nay. Kenal di mana?" Ibu Sugeng tanya lagi.

"Aku tidak punya pacar, Buk," jelas Naya jujur.

"Ah, masa?" Ibu Sugeng sampai meneliti Naya dari ujung kaki hingga ke atas.

Naya tentu risih ditatap seperti itu oleh ibu Sugeng.

"Orangnya seperti siapa, Bu, yang cari Naya?" Yuli ikut nimbrung tanpa di undang. Dasar ratu kepo!

"Tinggi, tampan, penampilannya rapi gitu kayak--"

"Pake kacamata nggak, Bu?" sela Naya. Ia takut orang yang mencarinya ke sini adalah Wahyu.

"Nggak. Kayak pegawai gitu tampilannya," jelas ibu Sugeng.

Yuli mulai cengengesan sendiri. Tetapi Naya tidak sadar itu. Dan ibu Sugeng lantas pergi menuju toilet, mungkin perutnya error lagi seperti biasanya penyakit ibu Sugeng.

"Eh, siapa yang berkacamata? Kamu punya pacar ya, Nay?" kepo Yuli setelah mereka tinggal berdua.

"Nggak," sahut Naya tegas.

"Calon pacar?"

"Nggak."

"Calon suami?"

"Bukan Yuliiiii..." gemas Naya kepada Yuli yang terus kepo dengannya.

"Jangan bilang itu tadi kamu asal nanya sama bu Sugeng," sambung Yuli masih kepo juga.

"Emang iya aku asal nyeletuk. Sudah ah, ada pelanggan datang tuh." Lalu Naya berlalu untuk melayani pembeli yang datang.

Yuli masih terbengong di tempat. Pikirannya mulai was-was takut Naya sudah ada calon sendiri, tetapi masih tidak jujur dengannya. Kalau benar begitu, ngalamat gatot niatnya untuk menjodohkan Naya dengan Gino.

***

"Nunggu mas Budi, Yul?" tanya Naya setelah mereka bersiap pulang kerja. Saat ini Naya dan Yuli sama-sama ada di parkiran.

"Iya. Tapi sepertinya mas Budi telat jemput," jelas Yuli.

"Ayo, bareng aku aja," ajak Naya.

"Nggak merepotkan nih?"

Naya menggeleng senang. Kemudian mereka berdua pulang bersama, dengan Yuli numpang bonceng di motor Naya.

"Lala gimana, Nay, sudah enakan?" tanya Yuli ditengah-tengah perjalanan menuju rumah Yuli.

"Alhamdulillah sudah sehat, Yul. Semoga nggak sakit lagi. Kasihan banget aku lihatnya," jawab Naya dengan sendu.

"Aamiin..." Yuli mengamini harapan Naya.

"Kata dokter diagnosa nya apa emang?"

"Dokter bilang imun tubuh Lala kurang kuat. Emang sih makannya Lala agak rewel. Jadi wajar kalau tubuhnya ringkih." Cerita Naya mengingat Lala yang tidak begitu doyan makan.

Tak lama kemudian Naya tiba di rumah kontrakan Yuli. Bertepatan dengan kumandang adzan maghrib menggema.

"Sholat di sini saja, Nay. Jadi pulangnya bisa santai, nggak takut ketinggalan sholat maghrib," ucap Yuli.

Naya dan Yuli masuk bersama ke rumah kontrakan yang cukup luas jika hanya ditempati oleh Yuli dan Budi saja. Bangunan rumah ini mirip dengan rumah Naya tinggal. Cuma karena banyak penghuninya jadinya terkesan kurang luas.

"Kamu sholat dulu, Nay, aku mau selonjoran dulu," kata Yuli menyuruh Naya sholat dulu. Yuli sendiri sedang sibuk dengan ponselnya. Sesekali wajahnya tersenyum sambil melihat layar ponselnya.

Tak lama kemudian terdengar suara mesin mobil di depan rumah Yuli. Yuli mengintip lewat celah gorden siapa yang datang. Setelah memastikannya, Yuli keluar dari rumahnya dan menemui orang yang berada di mobil itu.

Terlihat Budi dan Gino turun dari mobil Gino. Senyum di wajah Yuli berbinar. Ibarat pepatah, pucuk di cinta ulam pun tiba. Di saat tidak merencanakan mempertemukan Gino dengan Naya, ternyata semesta memberi jalan sendiri untuk mempertemukan Gino dengan Naya.

"Kok bisa bareng Gino, Mas?" tanya Yuli kepada Budi.

"Motor kumat. Memang minta ganti yang baru kali," sahut Budi terlihat sedikit lelah karena memang motor yang dimilikinya sering ngadat tanpa jelas.

Sebenarnya Yuli dan Budi punya tabungan yang cukup untuk membeli motor baru. Cuma yang menjadi prioritas Yuli dan Budi saat ini adalah rumah. Mereka ingin memiliki rumah sendiri, tidak harus ngontrak terus. Makanya Budi masih mempertahankan motornya meski sering dibuat kesal jika sedang kumat pada saat dibutuhkan.

Dan saat Budi menuntun motornya untuk mencari bengkel, rupanya tak sengaja bertemu Gino yang sedang pulang kerja. Jadilah Gino mengajak Budi pulang bersama, setelah motor milik Budi ditangani oleh bengkel langganan Gino.

Sekilas Budi melirik ke motor Naya yang terparkir di sana. Wajahnya celingukan ke dalam mencari keberadaan Naya.

"Dia masih sholat," ucap Yuli sudah mengerti dengan isyarat suaminya.

Dan tak lama kemudian Naya selesai dengan sholatnya. Wanita itu berjalan menuju teras depan setelah melihat Yuli ada di sana.

"Eh, ada Naya toh?" celetuk Budi sambil cengengesan.

Naya mengangguk sambil tersenyum.

"Iya, numpang sholat bentar, Mas," kata Naya.

"Ee... Nay, kenalin nih, dia temannya mas Budi. Namanya Gino. Gino, kenalin dia Naya temenku." Yuli memperkenalkan Naya dengan Gino.

Dari sinilah awal mula Naya dan Gino berkenalan.

*

Tak pernah bosan othor meminta dukungan readers semua... Jangan lupa selalu budayakan like dan komentarnya ya readersku...

Salam sayang dari author MAY.s😘

Terpopuler

Comments

Chiisan kasih

Chiisan kasih

dasar emak" kepo bu sugeng tuh ya nay,, hati" ember nay, eh baskom aja deh

2023-07-05

1

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Kenapa cowo keren namanya Gino kalo aku zulid jgn salahkan ...gigi nongol.....ganti aja Arman Maulana biar awet muda dan berwibawa.......cuma koment jgn di anggap tulisan.....

2023-05-23

2

Utiyem

Utiyem

apakag gino pemilik hati naya selanjutnya?

2023-05-12

2

lihat semua
Episodes
1 Eps 01
2 Eps 02
3 Eps 03
4 Eps 04
5 Eps 05
6 Eps 06
7 Eps 07
8 Eps 08
9 Eps 09
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Eps 01
2
Eps 02
3
Eps 03
4
Eps 04
5
Eps 05
6
Eps 06
7
Eps 07
8
Eps 08
9
Eps 09
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!