Eps 03

Naya dan Wahyu masih tetap duduk berdua di pos gardu itu. Sudah hampir setengah jam lamanya Naya menunggu Irwan yang tak kunjung balik. Entah masih belum menemukan bengkel atau sengaja meninggalkan mereka berdua, Naya tidak tahu itu.

Sedangkan Wahyu yang melihat pergerakan Naya yang kentara gelisah, sudah mencoba menelpon Irwan berulang-ulang. Tetapi tak ada telpon balik dari Irwan kepadanya.

"Kamu tadi dari mana?" tanya Wahyu membangun komunikasi lagi biar tidak jenuh menunggu Irwan balik.

"Aku dari rumah temanku Yuli."

"Kabar Lala gimana?" Wahyu bertanya Lala karena memang sudah dua kali mereka bertemu, saat Naya dan Fifi lagi keluar jalan-jalan di Aloon-aloon kota.

"Lala lagi sakit. Demamnya tadi masih tinggi."

Pantas saja dari tadi tangan Naya terus memilin, ternyata sedang mencemaskan kondisi Lala.

"Ayo aku antar pulang, Nay?"

Naya melongo mendengar ajakan Wahyu. Pria itu sudah duduk anteng di jok motor milik Irwan. Rupanya dari tadi Wahyu memegang kunci motor tersebut.

"Tidak usah, Wahyu, aku mau menunggu Irwan saja. Mungkin setelah ini Irwan datang," tolak Naya kedua kalinya.

"Aku khawatir Lala butuh kamu di rumah. Ayo, tidak usah sungkan. Kamu bisa turun di gang depan rumahmu kalau takut ketahuan orang rumah," ucap Wahyu.

Selama menjanda Naya memang tidak pernah terlihat berboncengan dengan lelaki manapun sebelumnya. Ia selalu menjaga diri agar terhindar omongan negatif dari para tetangganya.

"Atau kamu bisa bilang aku kang ojek sama orang-orang, itu pun kalau ada yang nanya tentang aku," ucap Wahyu lagi.

Setelah dipikir-pikir akhirnya Naya mau dengan ajakan Wahyu. Ia memang sangat mencemaskan Lala. Ia juga sudah berjanji kepada ibunya untuk tidak berlama-lama keluar tadi. Dan sekarang mungkin ibunya sedang menunggunya dengan cemas di rumah. Semoga saja Lala tidak rewel seperti tadi.

Naya dan Wahyu mulai berboncengan. Tetapi jarak duduk Naya sedikit berjarak dari Wahyu. Meski begitu tak jadi masalah buat Wahyu. Pria itu sedari naik tadi terus senyum-senyum sendiri. Naya bisa melihat jelas dari kaca spion senyum pria berlesung pipi itu.

"Trus Irwan gimana entar? Nanti dia kebingungan mencari kita," ucap Naya sedikit mengeraskan suaranya karena mesin motor milik Irwan itu bunyinya sedikit bising di telinga.

"Biar saja. Dia bisa nelpon kok," jawab Wahyu.

Benar, mereka kan punya handphone. Jadi tidak perlu mencemaskan Irwan lagi.

Sejenak mereka saling diam. Hingga kemudian motor mereka sudah mulai masuk di gang menuju rumah Naya, barulah Naya menepuk bahu Wahyu meminta berhenti.

"Turun di sini?" tanya Wahyu sekedar memastikan lagi. Siapa tahu Naya berubah pikiran mau diantar sampai depan rumah.

"Iya, Wahyu. Maaf ya..."

"Nggak pa-pa. Sekarang cukup nganternya sampai sini, semoga esok aku bisa antar kamu sampai kamar. Eh..." Lalu Wahyu tertawa dengan lepas.

Naya yang mendengar itu jadi ikutan tertawa. Ternyata Wahyu bisa bercanda juga menurutnya.

"Aku nggak bercanda loh, Nay. Apa yang aku ucapkan barusan itu do'aku." Wahyu mengatakannya sambil menatap lekat netra hitam Naya.

Naya kembali terdiam. Entahlah, rasanya sudah hilang minat untuk mencoba menjalin hubungan dengan lelaki siapapun. Padahal Wahyu adalah lelaki baik. Nilai plusnya dia masih bujang, belum pernah menikah. Andai Naya hanya berniat untuk pacaran saja, just have fun, mungkin Wahyu sudah ia terima menjadi pacarnya saat nembak kemarin.

"Naya," Wahyu menyapa Naya lagi. Pria itu mengulurkan tangan kanannya kepada Naya.

"Buat apa?" tanya Naya curiga.

"Salaman doang."

Karena Naya tak lekas menyambut, Wahyu langsung meraih tangan Naya.

"Begini," katanya, mereka sudah saling bersalaman.

Tetapi dalam satu kali tarikan, tangan Naya sudah menempel di bibir Wahyu. Pria itu dengan nekatnya mencium tangan Naya.

Spontan Naya menarik kasar tangannya dari genggaman Wahyu. Ia tidak bisa marah, karena salahnya sendiri terkena jebakan modus Wahyu. Selanjutnya Naya harus lebih waspada lagi. Karena ternyata Wahyu tidak sediam seperti yang ia kira.

"Maaf, Nay. Habisnya kamu gemesin sih," celetuk Wahyu.

Naya hanya tersenyum getir.

"Terimakasih, Wahyu. Mm... Aku-- pulang," kata Naya yang kemudian langsung berlalu tanpa menunggu jawaban Wahyu.

Tangan Naya terasa berkeringat dingin. Ini baru pertama kalinya ia dicium tangannya setelah menjanda. Naya terus berjalan sambil menundukkan wajahnya. Lalu ia mendengar deru mesin motor yang dinaikinya tadi seperti melaju pergi. Sejenak ia menghentak nafasnya dengan kasar. Mencoba kembali bersikap tenang meski jantungnya sedikit berdegup efek kaget dengan perbuatan Wahyu barusan.

"Mbak Naya!" Tiba-tiba ada Fifi yang melintas dan langsung berhenti disamping Naya.

"Loh, kok sudah pulang, Fi?" tanya Naya heran. Karena Fifi pulang lebih cepat dari jam biasanya.

"Semua guru ada rapat intern dengan yayasan," jelas Fifi.

"Ayo naik, Mbak." Lalu Naya berboncengan dengan Fifi.

"Mbak dari mana barusan, kok jalan kaki?" tanya Fifi.

"Tadi dari rumah Yuli. Sepeda mbak bannya bocor," jelas Naya.

"Ooh.... Pantesan diantar bang Wahyu," celetuk Fifi sambil cengengesan.

Gadis itu sebenarnya sudah tahu jika Naya diantar pulang oleh Wahyu karena diberitahu Irwan. Dan lagi ia dan Wahyu berpapasan di gang depan tadi.

"Fifi, plis ya kamu diem sama orang rumah. Jangan ember!" ancam Naya.

"Siap, Mbak. Asal mbak Naya jadi jodoh sama bang Wahyu aku mah senang sekali."

"Ngomong apa sih kamu!" Naya sampai menimpuk gemas bahu Fifi yang suka iseng menggodanya dengan Wahyu.

"Emang bang Wahyu kurang apa sih, Mbak? Dia masih perjaka loh. Kan untung di mbak kalau jadi jodoh sama bang Wahyu."

"Mbak bukannya sok jual mahal, Fi. Tapi mbak tahu diri siapa mbak. Mbak ini janda, dan dia masih bujang. Biar saja Wahyu mencari gadis lain. Masih banyak kan?"

"Kalau akhirnya bang Wahyu tetap maunya sama mbak gimana?"

"Sudahlah jangan bahas itu, Fi." Lalu mereka berdua telah sampai di halaman rumah.

"Sepedanya mana, Nay?" tanya Rahma karena melihat Naya berboncengan dengan Fifi.

"Ada di bengkel, Buk. Aku tinggal, karena kepikiran Lala." Lalu Naya segera masuk rumah untuk melihat kondisi Lala, anaknya.

Sedangkan Fifi hanya senyum-senyum sendiri sedari tadi. Hal itu tak luput dari pandangan Rahma.

"Hmm... Senyum-senyum! Jangan mikir pacaran terus, Fi, sudah mau lulus, belajar yang giat," pesan Rahma yang sudah tahu kalau selama ini Fifi punya pacar.

"Hehe... Iya, Buk." Setelah itu Fifi ikut masuk ke rumah.

Tetapi tak lama kemudian keluar lagi, seperti tergesa-gesa setelah membaca pesan masuk di hapenya.

"Mau ke mana, Fi?" tanya Naya yang kebetulan melihat Fifi jalan terburu-buru.

"Ada kiriman buat Lala, Mbak, aku mau ambil di depan," katanya membuat Naya seketika melongo di tempat.

"Jangan bilang itu kiriman dari Wahyu," batin Naya bermonolog resah.

*

Terpopuler

Comments

Cloud

Cloud

rela nyamar jadi ojek demi kamuu

2023-06-24

0

mom_abyshaq

mom_abyshaq

jadi pingin ketemu Afgan yang mirip Wahyu🤭

2023-06-24

1

tinta hitam

tinta hitam

heh, kamu!! belum jadi apa" udah genit duluan, kayanya gak bener ini

2023-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 01
2 Eps 02
3 Eps 03
4 Eps 04
5 Eps 05
6 Eps 06
7 Eps 07
8 Eps 08
9 Eps 09
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Eps 01
2
Eps 02
3
Eps 03
4
Eps 04
5
Eps 05
6
Eps 06
7
Eps 07
8
Eps 08
9
Eps 09
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!