Sepulang sekolah, naura masih saja diam. Tidak seperti biasanya, ia langsung menuju ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur.
Tak lama setelah itu, terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Naura yang begitu malas tidak menjawab dan membukakan pintu kamarnya.
Took..tok..tok.
"Naura..!" panggil seseorang dari luar yang terdengar seperti suara ibunya.
"Naura, mama tahu kamu nggak tidur kan. Cepat buka pintunya..! Atau mama akan sita leptop kamu biar kamu nggak bisa nulis lagi..!" ancam ibunya yang membuat naura segera membuka pintu.
"Iya ma, ada apa..? Tadi naura lagi di kamar mandi..!" ucap natasya beralasan.
"Ayo turun, kita makan bersama..!" ajak mama naura.
"Naura nggak laper, mama aja yang makan duluan..!" tolaknya.
"Papa kamu juga ada dirumah..! Kamu mau papa kamu yang jemput kamu..?" ucap mamanya yang membuat naura takut.
Bagaimana tidak, terakhir kali papanya menjemput naura untuk makan malam saat ia sedang seru menulis. Ayahnya langsung menarik telinganya sampai diruang makan. Membuat naura merasa kapok.
"Iya iya, naura makan. Sebentar, naura ganti baju dulu..!" ucapnya yang segera masuk kedalam kamar mandi dan bergegas mengganti bajunya.
Beberapa saat kemudian, naura datang ke ruang makan. Dan benar saja, disana papanya sudah menunggunya untuk makan siang bersama.
"Tumben papa makan siang dirumah..!" ucap naura.
"Ya papa cuma kangen makan siang bersama seperti ini..!"
"Naura..! Nanti malam kita makan ke restoran ya..! Mama lagi pengen ngumpul di restoran, lagian. Jarang jarangkan kita bisa ngumpul bersama..!" ucap mamanya yang seketika mengundang rasa curiga naura.
"Emh..ok. Tapi ada syaratnya..!" ucap naura membuat mama dan papanya menatapnya.
"Naura nggak mau berangkat semobil dengan mama dan papa, naura mau naik motor sendiri..!"
"Tapi nak, ini makan malam. Bagaimana nanti kalau kamu masuk angin..!" ucap mamanya agar naura membatalkan niatnya itu.
"Nggak ma, lagian naura kan udah biasa naik motor..!" ucap natasya membuat mama dan papanya tak punya pilihan lain.
"Ok mama setuju. Tapi mama juga punya syarat, kamu harus pakai baju pilihan mama..!" ucap ibunya membuat naura merasa kecurigaannya benar.
"Iya, naura setuju..!" ucap naura yang mulai memikirkan ide agar rencana mama dan papanya bisa ia hancurkan.
Seusai makan, naura masuk kedalam kamarnya dan mulai menulis lagi. Ia begitu semangat dengan begitu banyaknya respon dari para pengikutnya yang selalu menyukai ceritanya.
Tak lama setelah itu, mamanya kembali datang ke kamarnya. Kali ini dengan membawa sebuah kotak ditangannya.
"Sayang.!" panggilnya.
"Iya ma..?"
"Ini, baju yang harus kamu pakai nanti malam.!" ucap mamanya sambil meletakkan kotak berisi baju itu ke atas tempat tidur naura.
"Ingat, kamu harus datang. Mama nggak mau dengar alasan apapun dari kamu..!" ucap mamanya memperingatkan naura.
"Iya iya ma, mama tenang aja. Naura pasti dateng kok. Udah, mama siap siap dulu sana. Naura masih harus lanjutin tulisan naura..!" usir naura membuat mamanya mendekatinya dan menjewer telinganya.
"Aaauh..ma..!" teriaknya.
Namun mamanya tidak perduli dan malah keluar meninggalkan naura yang masih memegangi telinganya dan cemberut.
Malam pun tiba.
Naura masih bingung harus bagaiman untuk menghindari rencana orang tuanya yang masih saja berusaha untuk menjodohkannya.
"Naura...ayo kita berangkat sayang..!" panggil mamanya.
"Iya ma, kalian duluan aja. Naura janji sebentar lagi naura nyusul kesana..!" ucap natasya menyakinkan mamanya.
Setelah memastikan orang tuanya telah pergi, naura mengganti bajunya dengan baju yang telah disiapkan mamanya untuknya.
Sebuah gaun selutut berwarna biru perpaduan dengan putih membuatnya terlihat begitu mempesona. Naura melihat pantulan dirinya pada cermin.
"Bagus banget gaunnya. Aku yakin mama dan papa pasti udah rencanain ini semua..!"
Naura segera mengambil sisir dan mulai mengikat rambutnya menjadi dua bagian dan ia juga memakai sebuah kacamata. Yang membuatnya seperti wanita pendiam.
"Tapi sepertinya masih kuang deh..!" ucapnya yang kemudian mengambil sebuah bedak tabur yang berwarna gelap. Dan ia pun membaluri seluruh tubuhnya dengan bedak itu sehingga membuat tubuhnya menjadi gelap dan begitu jelek.
"Nah, kalau gini pasti cowok yang akan dijodohin sama aku akan langsung nolak.!" ucap naura.
Setelah selesai bersiap, naura mengambil kunci motornya dan mulai menjalankan motornya menuju ke restoran yang dikatakan mamanya tadi siang.
Sesampainya disana, naura melihat mama dan papanya berbicara begitu dekat dengan orang dihadapan mereka.
"Tuh kan..! Tebakanku nggak pernah salah. Mereka pasti berniat buat jodohin aku. Ok saatnya menunjukkan bakat aktingku...!" ucap naura dengan senyum liciknya.
"Halo mama, papa..! Naura udah datang..!" ucap natasya manja, membuat orang orang menatapnya termasuk pria yang akan dijodohkan dengannya.
"Ma, pa..? Jadi dia ya yang akan jadi suami naura..? Halo ganteng..!" ucap naura yang terlihat begitu manja dan juga genit membuat pria itu risih menatapnya.
"Mah, pah. Aku nggak mau dijodohin sama cewek jelek ini. Ayo kita pulang..!" ucap pria itu yang langsung pergi dari sana.
"Jeng, aku nggak nyangka kamu bohongin kita. Kamu bilang anak kamu cantik dan pintar, tapi apa ini. Tampilannya aja bikin orang mual.! Ayo pa, kita pergi dari sini.!" ucap wanita itu yang melempar pandangan jijiknya pada naura.
"Jeng, ini tidak seperti yang kalian lihat. Tunggu dulu.. Kita akan jelasin..!" ucap mama naura yang mencoba menahan kepergian mereka.
"NAURA...!! Apa apaan kamu ini..? Kamu bikin kita semua malu. Kenapa kamu kesini dengan tampilan sejelek ini..?" ucap papanya marah besar.
"Pah, papa dan mama lihat sendiri kan..? Mereka menilai orang dari tampilannya. Naura nggak mau punya suami dan mertua yang hanya melihat orang dari fisiknya. Kepergian mereka menunjukan kalau mereka nggak serius dan punya niat lain dengan perjodohan ini..!" ucap naura membuat mamanya berfikir.
"Hah... Yang dikatakan naura memang ada benarnya pa. Papa denger sendiri kan,mereka bahkan langsung menilai penampilan buruk naura tanpa mau mendengar perkataan kita.!" ucap mama membela natasya.
"Hah... Sudahlah, papa pusing. Sebaiknya kamu bersihkan tubuh kamu dulu. Dan segera makan, setelah itu kita pulang.!" ucap papa naura yang mulai tenang dan menerima kegagalan perjodohan anaknya lagi.
Setelah makan malam, naura dan kedua orang tuanya memutuskan untuk pulang. Selama perjalanan pulang, naura merasa begitu bahagia karena ia berhasil menggagalkan rencana orang tuanya.
Disaat ia sedang memikirkan kelanjutan ceritanya, tiba tiba ada seorang gadis kecil yang berdiri dipinggir jalan sedang menangis sambil memeluk sebuah boneka.
Naura pun segera menghentikan motornya dan menatap lekat lekat pada anak itu. Ia takut jikalau anak itu bukanlah manusia melainkan hantu yang sedang mengganggunya.
"Dek..dek..kamu kenapa..?" tanya naura lirih dan perlahan mendekati gadis kecil itu.
Sedangkan gadis kecil itu masih saja menangis, membuat naura merasa merinding. Karena saking takutnya.
"Dek.." panggil naura lagi yang kali ini membuat anak itu mulai membalikkan wajahnya menatap ke arah naura.
Sedangkan naura yang begitu gemetar karena takut, melihat anak itu mulai membalikkan badan dan menatapnya malah berteriak ketakutan.
"Aaahhh..!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments