Putus

Naura menatap pasrah keatas tiang dengan sebuah bendera yang berkibar disana.

"Hukumanmu akan selesai sampai jam pelajaran pertama selesai." ucap seorang pria dengan seragam rapi.

"Tapi pak, ini panas banget. Rasanya saya mau pingsan deh.. !" ucap naura.

"Tidak perlu akting naura. Kamu ini sudah kelas tiga, dan sebentar lagi akan diadakan ujian. Memangnya kamu tidak takut kalau kamu tidak lulus.. ?" tanya pria itu lagi yang tak lain tak bukan adalah kepala sekolah naura.

"Iya iya pak. Lagian saya juga nggak sering telat kok.. !" ucap naura membela diri.

"Apa 3 kali dalam seminggu itu masih belum bisa dibilang sering.. ?"

"Hhh.. iya iya. Saya janji nggak akan ulangin ini lagi deh pak. Tapi tolong ijinin saya masuk ya pak. Saya benar benar udah nggak kuat pak.!" ucap naura memelas.

"Hah.. kamu benar benar membuat tekanan darah saya jadi tinggi. Ya sudah, kali ini saja kamu saya ampuni tapi kalau kamu berani telat lagi, bukan hanya hormat ke bendera tapi juga bersihin seluruh halaman sekolah. Mengerti.. ?" ancam guru itu.

"Iya iya pak. Kalau gitu, saya masuk kelas dulu ya pak. Sekali lagi makasih ya pak.. !" ucap naura yang segera berlari menuju kekelasnya.

Dan baru saja ia memasuki kelas, guru dan teman temannya menatap naura sambil menepuk jidat mereka sendiri.

"Naura safitri. Ini sudah jam berapa, kenapa kamu baru masuk kelas.. ?" tanya seorang pria dengan sebuah buku ditangannya dan sedang berdiri didepan papan tulis.

"Tadi saya sedang dapat tugas dari pak supri pak makanya saya telat.. !" ucap naura.

"Tugas...? Tugas berdiri dibawah tiang bendera.. ?" tanya guru itu lagi.

"Hhhh...bapak tau aja. Tapi pak, saya kan cuma telat beberapa menit aja.!" sangkal naura.

"Baik, kamu boleh mengikuti kelas saya dikarenakan kamu selalu mendapat nilai sempurna di mata pelajaran saya." ucap guru itu yang seketika membuat naura terkejut sekaligus senang.

Bukan hanya naura tapi juga seluruh teman teman naura juga menatap heran kearah guru mereka. Karena sebelumnya tidak ada yang pernah bisa menghindar dari hukuman sang guru, yaitu keluar dari kelas dan tidak diijinkan untuk mengikuti pelajaran.

Saat naura hendak duduk dikursinya, sang guru menghentikannya.

"Tapi." ucapnya membuat pandangan naura kembali kearahnya.

"Kamu berdiri didepan tanpa duduk selama jam pelajaran saya belum selesai." lanjutnya.

Seketika seluruh kelas menertawakan naura. Dengan terpaksa naura kembali berjalan menuju kedepan dengan sebuah buku ditangannya.

Guru itu mulai menerangkan pelajaran itu kembali, dengan naura yang terus menatap bukunya sambil mendengarkan penjelasan dari gurunya dengan wajah cemberutnya.

"Naura sekarang kamu sebutkan cara menghitung modal awal.!" perintah guru itu.

"Kalau saya bisa jawab saya boleh duduk pak.. ?" tanya naura.

"Udah jawab aja dulu.. !"

Naura pun segera menutup bukunya dan mulai menjawab pertanyaan dari gurunya itu.

"Modal awal sama dengan modal akhir dikurangi dalam kurung pendapatan plus pajak plus beban plus prive. " jawab naura dengan mudah.

"Sekarang saya boleh duduk pak.. ?" tanya naura.

"Ya tapi kamu harus menulis rumus rumus ini dipapan tulis setelah itu kamu salin kedalam bukumu.!" ucap guru itu.

"Hah.. tapi pak saya kan bukan sekertarisnya, kenapa saya yang harus menulisnya dipapan tulis.!" tolak naura.

"Kalau kamu nggak mau ya sudah. Kamu berdiri aja trus disitu.. !" lawan sang guru membuat naura kesal dan mau tak mau dia harus menulis rumus rumus itu dipapan tulis.

"Semua pak.. ?" tanya naura.

"Iya semua.. !"

Setelah menulis natasya diperbolehkan untuk duduk dengan sang guru yang kini menerangkannya.

"Sekarang bapak akan jelaskan rumus laba rugi dan kamu naura sekarang salin semua rumus ini dibukumu. " perintahnya.

"Tapi pak tangan saya sudah capek rasanya ingin copot. Gimana kalau saya foto aja kan itu juga aman bahkan mudah kalau saya mau belajarnya.!" usul naura

"Kamu salin dibuku kamu sekarang atau kamu mau berdiri lagi didepan sini.. ?"

Dan berkali kali naura pasrah dan mulai menulis seluruh rumus itu didalam bukunya sambil terus menggerutu.

Jam istirahatpun tiba, naura begitu lesu dimeja kantin membuat teman temannya merasa pusing.

"Nau, ada yang mau kita omongin deh sama kamu.. !" ucap dara.

"Ngomong aja, tumben pakai ijin segala. Biasanya kalian kalau mau ngomong langsung ngomong nggak ada ijin ijin segala deh.. !" ucap naura masih malas.

"Tapi kamu harus tenang setelah denger hal ini ya.. !" pinta aulia.

"Iya iya, udah kalian mau ngomong apa.. ?" tanya naura nggak sabar.

"Jadi kemarin, waktu aku ke perpus itu kan disamping ruang dimana rifky latihan band. Nah aku nggak sengaja lihat rifky nembak siska dan kemudian mereka.. !" ucap lidya.

"Mereka apa.. ?" tanya naura dengan mata yang mulai memerah dan bersiap akan menangis.

"Me.. mem.. mereka berciuman.. !" lanjut lidya.

"APAAA.. ?" teriak naura yang kemudian berdiri dan pergi begitu saja dari sana menuju keruang band dimana rifky sudah pasti berada disana.

"RIFKY.... " teriak natasya memanggil raihan.

Jelas saja disana rifky sedang berlatih bernyanyi dengan siska sambil bergandengan tangan terkejut.

"Apa maksud semua ini.. ?" tanya naura.

"Nau, aku bisa jelasin. !" ucap rifky sambil menghempaskan genggaman tangannya pada siska.

"Jelaskan.. jelaskan apa.. ? jelaskan kalau kalian berdua selingkuh dibelakangku gitu.. ?" tanya naura dengan air mata yang mulai berjatuhan.

"Bu.. bukan begitu, kamu dengerin aku dulu.. !"

"Denger apa lagi..? Kamu selalu bilang saat aku ajak kamu ketemu kalau kamu sibuk latihan tapi apa..? pada kenyataannya kamu sibuk sama selingkuhan kamu ini kan.. ?" ucap naura sambil menunjuk kearah siska.

"Singkirkan tangan kamu..! Nggak usah nunjuk nunjuk orang. Lagian kamu aja yang kepedean, siapa sich yang mau punya pacar yang super naif kayak kamu.. ? yang sok alim sok jaga diri, heh.. !" ucap siska membuat naura menyadari satu hal.

"Oh sekarang aku paham, ok. Mulai sekarang hubungan kita selesai. Jangan pernah kamu hubungin aku lagi. !" ucap naura yang kemudian berlari keluar dan menuju ke toilet.

Disana naura menangis sejadi jadinya karena penghianatan rifky terhadapnya. Hanya karena ia tidak ingin disentuh sembarangan, rifky tega selingkuh dibelakangnya.

Naura mulai menghapus air matanya dan mulai membersihkan mukanya, sekarang ia terlihat begitu menakutkan dengan wajah dinginnya.

"Jika memang ini yang kamu inginkan, aku kan membuatmu begitu menyesal melakukan hal ini padaku.!" ucap naura yang kemudian keluar dan berjalan menuju ke kelasnya.

Naura mulai mengikuti pelajaran tanpa tersenyum dan bertanya seperti biasa membuat keempat sahabatnya merasa khawatir kearahnya.

Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!