Part 3 | Goyangan pagi hari

Setelah mendengar clue dari Adila, Alea mulai mengingat apa yang terjadi tadi malam.

Setelah ia meminum gelas yang kedua, ia langsung tertidur di sofa. Lalu ia terbangun dan menangis saat masih di pub. Ia tersadar, saat itu Adila sudah memeluknya sembari mengusap pipinya dengan lembut.

Bahkan Alea sempat menceritakan semua kehidupanya selama ini pada Adila, di saat ia mabuk. Dan lebih parahnya lagi, Alea yang mengajak Adila pergi ke hotel. Karena ia ingin merasakan bagaiamana nikmatnya tidur di kasur yang empuk, dengan desain kamar mewah, di hotel bintang lima.

Sungguh rasanya ingin terjun dari lantai paling atas, karena tak kuasa menahan rasa malunya.

"Sudah ingat semuanya baby?" Tanya Adila dari ujung telpon.

"Pokonya aku ngga terima barang dari kamu. Sekarang juga kamu bawa lagi semua barang kamu!" Jawab Alea lalu mengakhiri panggilan telponya begitu saja.

Rasanya masih seperti mimpi. Bukan ini yang Alea inginkan. Jadi seorang wanita kaya raya dan sukses memang cita-citanya. Tapi tidak dengan cara memberikan kesucianya seperti ini. Bahkan lebih parahnya lagi, dirinya sendiri yang menawarkan kesucianya pada lelaki yang baru saja ia temui.

"Kamu boleh ambil kesucian ku, asalkan kamu bayar dengan harga mahal." Perkataanya tadi malam, terus terngiang di kepala Alea. Menyesal sudah mengingat semuanya.

Tidak berselang lama, terdengar bunyi bel kamar nya. Meski rasanya masih sulit untuk beranjak dari tempat tidur, tapi kali ini harus ia paksakan.

"Bentar." Teriak Alea lalu masuk ke dalam kamar mandi, untuk menganti pakaianya. Tapi sial, pakaianya sudah tidak ia temukan lagi. Yang ada hanya kemeja Adila, yang tergantung di kamar mandi. Dengan sangat terpaksa, ia harus memakai pakaian itu, lalu membuka pintu kamar nya.

"Selamat pagi mba. Ini saya bawakan makanan untuk mba. Dan ada pakaian juga untuk mba." Ucap seorang pria dengan seragam hotel.

"Oh silahkan masuk." Jawab Alea yang masih berdiri di ambang pintu.

Pelayan hotel itu membawakan banyak jenis makanan, dan juga pakaian mewah.

"Silahkan di pilih mba. Mana yang mba suka." Ucap pelayan itu dengan sopan.

Sepuluh jenis makanan yang berbeda, beserta paper bag pakaian baru yang jumlahnya sangat banyak, kini ada di hadapanya.

Untuk sekedar mimpi seperti ini saja, Alea tidak pernah. Sekarang, semua itu ada di hadapanya.

"Ini dari siapa? Saya ngga punya uang buat bayarnya." Tanya Alea.

Paper bag nya saja, semua dari brand ternama, yang harganya bisa mencapai jutaan, bahkan puluhan. Bagaimana ia akan sanggup membayar semua ini.

"Ini dari pak Adila mba. Saya disini hanya bertugas mengantarkan saja. Semuanya sudah di bayar pak Adila. Kalau begitu saya permisi." Ucap pelayan itu sembari menganguk sopan dan keluar dari kamarnya.

Seperti di terpa durian runtuh. Kemewahan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya, kini ada di depan matanya.

Dengan langkah tertatih, Alea kembali ke atas tempat tidurnya, dan mulai membuka satu perasatu isi paper bag itu.

Ada gaun berwarna putih yang sangat cantik, sepatu mewah, dan bahkan ada tas cantik. Dan ada satu isi paper bag yang membuatnya kaget bukan main. Baju lingerie berwarna putih, dengan ****** ***** g-string.

"Baju apaan ini!" Rutuk Alea lalu melemparkan pakaian itu ke lantai.

Dan tiba-tiba, ponselnya kembali berdering. Ia melihat nomor baru yang menghubunginya. Nomor Adila yang sempat menelponya tadi. Untuk kali ini, ia mengabaikan panggilan dari Adila.

"Ini ngga bisa di biarin! Aku harus pulang!" Gumam Alea, lalu meraih tasnya, dan memakai sandalnya, ia kembali berjalan tertatih.

Tapi tidak di sangka, saat ia membuka pintu, Adila sudah berada di ambang pintu. Ia lalu memeluk Alea dengan erat.

"Makasih baby, udah bukain pintu." Ucap Adila lalu mencium kening Alea.

Ntah mengapa, disaat seperti ini, jantung nya berdetak dengan sangat kencang. Bibirnya seolah terkunci. Ia tidak bisa mengatakan apapun, selain ikut masuk kembali bersama Adila.

"Sini duduk." Ucap Adila lalu memeluk Alea. Kini alea duduk di pangkuan Adila.

Belaian lembut Adila, membuat Alea merinding. Ciuman yang Adila lakukan di tengkuknya saat ini, membuat ia mengerang.

Ada rasa nikmat yang tidak pernah Alea rasakan sebelumnya. Apalagi di saat tangan Adila, mulai meraksuk ke dalam pakaianya, dan memegang kedua dadanya dengan lembut.

"Baju nya udah sampe?" Bisik Adila dengan lembut.

Wangi tubuhnya memang benar-benar membuatnya candu. Ia seolah terhipnotis dan hanya menganguk pelan. Amarah yang sempat memuncak pun hilang seketika.

"Pake dong bajunya. Aku pengen liat." Ucap Adila yang terus mer*mas dada Alea. Bahkan ia memainkan ujung dada Alea, layaknya tengah memainkan tombol.

"Aku belum mandi." Jawab Alea.

"Ya udah, mandinya sama-sama. Sekarang pake dulu ya." Ucap Adila lalu melepaskan pelukanya.

Meskipun bagian inti tubuhnya masih terasa sakit, jalan pun masih tertatih, Alea memumungut kembali baju yang sudah ia lempar ke lantai dan memebawanya ke dalam kamar mandi. Ia lalu menukar pakaianya saat ini dengan lingerie itu.

"Ya tuhan. Ini keliatan banget." Gumam Alea saat melihat dirinya di cermin.

Ujung dadanya begitu jelas terlihat. Bahkan g-string yang ia pakai, hanya bisa menutupi segitiga bermudanya. Sedangkan bokong nya terlihat dengan jelas.

"Beb udah?" Teriak Adila dari luar.

Meski merasa risih, Alea lalu keluar dari kamar mandi, dengan menutup dadanya memakai kemeja Adila yang tadi.

"Jangan di tutup dong sayang." Ucap Adila lalu menarik kemeja nya, hingga kedua dada Alea terlihat sangat jelas.

Ia kembali menarik Alea ke pangkuanya, dan mencium leher jenjang Alea dengan sangat lembut.

"Main lagi masih sanggup?" Tanya Adila sembari terus mencium sekujur tubuh Alea.

"Aku masih sakit. Jalan aja susah." Jawab Alea.

"Gapapa sayang. Untuk kali kedua ngga akan terasa sakit." Ucap Adila lalu mulai menghi*ap ujung dada Alea. Ia sama sekali tidak membuka lingerie Alea. Karena kainya yang sangat transparan, membuat Adila dengan mudah menghisapnya.

"Nggghhhhh"

Tubuh Alea mulai mengelingjang merasakan kenikmatan yang Adila berikan. Ia benar-benar sudah tidak sadarkan diri.

Ia membenahi posisinya, dan mengalungkan tanganya di leher Adila.

"Mau berapa ronde? Tadi malam baru 3? Sekarang 10 siap?" Tanya Adila lalu mencium bibir Alea sekilas.

"Ngga akan capek?" Jawab Alea dengan wajah menggoda.

"Kamu nantangin? Tentu saja aku sanggup sayang. Punya kamu enak, masih rapat dan wangi." Bisik nya.

Rasanya benar- benar malu. Tapi Alea mulai menikmati semua itu.

Ia pasrah, membiarkan Adila mengerayangi seluruh tubuhnya. Bahkan untuk ronde pertama, pemanasan mereka cukup sampai di dada saja. Adila langsung membuka celananya, dan mengeluarkan bagian inti tubuhnya. Dengan sangat gampang, ia langsung menautkan bagian inti tubuhnya dengan Alea.

"Goyang kaya tadi malam ya sayang. Enak." Bisik Adila.

Alea bahkan tidak ingat seperti apa yang Adila maksud. Tapi dengan menahan rasa perih, ia mengoyangkan pinggulnya, sembari membusungkan dadanya.

"Enak beb. Enak banget."

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Wkwkkk,,,Alea goyang dumang apa goyang ngeborr 🤭🤭

2023-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 | Alea
2 Part 2 | Perawanku hilang
3 Part 3 | Goyangan pagi hari
4 Part 4 | Suami orang
5 Part 5 | Dilabrak.
6 Part 6 | Perempuan malam
7 Part 7 | Open BO
8 Part 8 | Meminta kejelasan
9 Part 9 | Kaya mendadak
10 Part 10 | Ancaman
11 Part 11 | Pelakor
12 Part 12 | Sahabat menusuk
13 Part 13 | Permainan panas sore hari
14 Part 14 | Kerumah calon mertua
15 Part 15 | Bohong
16 Part 16 | Terbongkar semua
17 Part 17 | Niat kabur, malah apes
18 Part 18 | Surprise tapi gagal
19 Part 19 | Mengasingkan diri
20 Part 20 | Sakit hati lagi
21 Part 21 | Pernyataan cinta
22 Part 22 | Lamar
23 Part 23 | Hadiah mobil
24 Part 24 | Balas dendam
25 Part 25 | Alea berani
26 Part 26 | Perempuan gila
27 Part 27 | Malam panas
28 Part 28 | Wedding day
29 Part 29 | Ancaman Adila
30 Part 30 | Direktur utama
31 Part 31 | Rumah mewah
32 Part 32 | Alea berubah
33 Part 33 | Balas dendam
34 Part 34 | Bertekuk lutut
35 Part 35 | Berhasil
36 Part 36 | Pembalasan Alvi
37 Part 37 | Penjelasan Alea
38 Part 38 | Quality time
39 Part 39 | Balas dendam
40 yuk join grup chat di SLATOON..
41 Part 41 | CEO Alea
42 Part 42 | Bertekuk lutut
43 Part 43 | Berbalik
44 Part 44 | Jadi detektif
45 Part 45 | Menantu kesayangan
46 Part 46 | Apalagi ini...
47 Part 47 | Fakta terungkap
48 Part 48 | Akhirnya tuntas
49 Part 49 | Menantu terbaik
50 Part 50 | Good girl Alea
51 Part 51 | Menyusun rencana
52 Part 52 | Kenyataan pahit
53 Part 53 | Pembuat onar
54 Part 54 | Gila
55 Part 55 | Kabur
56 Part 56 | Akhirnya ketemu
57 Part 57 | Salah paham
58 Part 58 | Tak terima
59 Part 59 | Pelakor wajib di hajar
60 Part 60 | Clear
61 Part 61 | Adila marahnya lucu
62 Part 62 | Ada apa dengan Nadia?
63 Part 63 | Keluarga macam apa
64 Part 64 | Sahabat baik
65 Part 65 | Adila ngambek
66 Part 66 | Istri cantik
67 Part 67 | Grebekk
68 Part 68 | Cinta pertama
69 Part 69 | Happy ending
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Part 1 | Alea
2
Part 2 | Perawanku hilang
3
Part 3 | Goyangan pagi hari
4
Part 4 | Suami orang
5
Part 5 | Dilabrak.
6
Part 6 | Perempuan malam
7
Part 7 | Open BO
8
Part 8 | Meminta kejelasan
9
Part 9 | Kaya mendadak
10
Part 10 | Ancaman
11
Part 11 | Pelakor
12
Part 12 | Sahabat menusuk
13
Part 13 | Permainan panas sore hari
14
Part 14 | Kerumah calon mertua
15
Part 15 | Bohong
16
Part 16 | Terbongkar semua
17
Part 17 | Niat kabur, malah apes
18
Part 18 | Surprise tapi gagal
19
Part 19 | Mengasingkan diri
20
Part 20 | Sakit hati lagi
21
Part 21 | Pernyataan cinta
22
Part 22 | Lamar
23
Part 23 | Hadiah mobil
24
Part 24 | Balas dendam
25
Part 25 | Alea berani
26
Part 26 | Perempuan gila
27
Part 27 | Malam panas
28
Part 28 | Wedding day
29
Part 29 | Ancaman Adila
30
Part 30 | Direktur utama
31
Part 31 | Rumah mewah
32
Part 32 | Alea berubah
33
Part 33 | Balas dendam
34
Part 34 | Bertekuk lutut
35
Part 35 | Berhasil
36
Part 36 | Pembalasan Alvi
37
Part 37 | Penjelasan Alea
38
Part 38 | Quality time
39
Part 39 | Balas dendam
40
yuk join grup chat di SLATOON..
41
Part 41 | CEO Alea
42
Part 42 | Bertekuk lutut
43
Part 43 | Berbalik
44
Part 44 | Jadi detektif
45
Part 45 | Menantu kesayangan
46
Part 46 | Apalagi ini...
47
Part 47 | Fakta terungkap
48
Part 48 | Akhirnya tuntas
49
Part 49 | Menantu terbaik
50
Part 50 | Good girl Alea
51
Part 51 | Menyusun rencana
52
Part 52 | Kenyataan pahit
53
Part 53 | Pembuat onar
54
Part 54 | Gila
55
Part 55 | Kabur
56
Part 56 | Akhirnya ketemu
57
Part 57 | Salah paham
58
Part 58 | Tak terima
59
Part 59 | Pelakor wajib di hajar
60
Part 60 | Clear
61
Part 61 | Adila marahnya lucu
62
Part 62 | Ada apa dengan Nadia?
63
Part 63 | Keluarga macam apa
64
Part 64 | Sahabat baik
65
Part 65 | Adila ngambek
66
Part 66 | Istri cantik
67
Part 67 | Grebekk
68
Part 68 | Cinta pertama
69
Part 69 | Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!