Part 5 | Dilabrak.

Pergi belanja dengan seorang pria tampan dan kaya raya, yang bisa memberikanya berbagai macam pakaian, dari mulai yang termewah sampai yang biasa saja.

Walaupun masih ada perasaan yang menganjal, karena ia takut, jika tiba-tiba si penelpon yang menghubungi Adila tadi bertemu denganya di mall ini.

"Mau beli apalagi? Masih ada yang kurang?" Tanya Adila yang kini berjalan di samping nya.

Bisa-bisanya pria ini mengatakan masih ada yang kurang. Padahal, belanjaan yang Alea bawa saat ini, sudah lebih dari puluhan juta. Sampai Alea bingung, untuk apa pakaian semahal ini. Uang seratus ribu saja sudah sangat berharga baginya dan juga ibunya.

"Ngga usah. Aku mau pulang aja. Ini udah mau jam 6. Jam 8 nanti aku harus kerja." Jawab Alea yang masih ketus.

"Oke beb. Kalau gitu kita pulang ya. Kerumah atau, ke hotel, atau kemana?" Tanya pria itu dengan senyuman manis di bibirnya.

Bagaimana tidak menjadi pusat perhatian, Adila memperlakukan Alea bak seorang puteri. Ia bahkan mengajak anak buahnya untuk membawakan barang belanajaan Alea.

Sementara gaya dan pakaian Alea yang terlihat biasa saja, jauh berimbang terbalik dengan pakaian Adila, yang serba mahal. Dari ujung kaki sampai ujung rambut, harga pakaian yang di pake Adila bisa mencapai ratusan juta.

Alea tau harganya, karena ia di ajak ke toko langganan Adila. Bahkan baju yang ia beli, dari toko dan brand yang sama.

Saat mereka tengah berjalan keluar dari mall, tiba-tiba ponsel Alea berdering. Ia meraih ponselnya dari dalam tas, dan melihat nama Nadia.

"Siapa?" Tanya Adila sembari memicingkan sebelah matanya.

"Nadia." Jawab Alea lalu menjawab panggilan dari Nadia.

"Dimana? Ko gue bangun belum pulang juga?" Tanya Alea dari ujung telpon.

"Lagi di mall. Bentar lagi balik." Jawab Alea dengan suara pelan. Ia tidak ingin Adila mendengar percakapanya dengan Nadia. Karena bisa saja, Adila membicarakan hal yang tidak-tidak. Terlebih masalah mereka tidur bersama tadi malam.

"Mall? Sama siapa? Uang lo banyak? Tadi malam, tamu yang duduk sama lo, ngasih duit berapa emang?" Tanya Nadia dengan suara parau. Sepertinya ia baru terbangun dari tidurnya.

"Nanti gue bahas. Gue lagi kerja. Bye." Jawab Alea lalu mengakhiri panggilan telponya. Ternyata Nadia belum tau, jika Alea pulang bersama Adila tadi malam. Jika ia tau, ia sudah pasti banyak permintaan. Apalagi tau, Alea jalan bersama Adila ke mall.

"Udah bicaranya? Nadia bilang apa?" Tanya Adila lalu melanjutkan langkahnya kembali.

"Ngga ada." Jawab Alea ketus.

Lagi-lagi Adila membuat jantungnya terasa berhenti berdetak sesaat. Ia mengenggam tangan Alea dengan erat, dan mencium pipi Alea di depan umum. Sejak tadi, mereka menjadi pusat perhatian, di tambah Adila yang baru saja menciumnya, membuat mereka tambah di perhatikan orang di sekitarnya.

"Kamu bisa sopan ngga sih?! Ini tempat umum!" Bentak Alea sembari menepis tangan Adila.

"Kamu lupa? Kamu udah jadi miliku seutuhnya." Bisik Adila, lalu kembali merangkul Alea. Keduanya kembali berjalan keluar mall.

Alea benar-benar menyesal, sudah meneguk minuman alkohol itu, tanpa memikirkan akibatnya. Sekarang, mau tidak mau, ia harus menuruti semua perkataan Adila. Karena ia tidak ingin melepaskan kesucianya begitu saja, lalu pergi meninggalkan Adila.

Saat mereka sudah sampai di plataran parkiran, tiba-tiba dari arah belakang, ada yang menyiram Alea dengan air mineral.

Alea dan juga Adila terkejut, lalu menoleh ke arah belakang, dan melihat wanita cantik, berbody seksi, dengan pakaian mewah. Kulitnya putih, hidung mancung, serta rambut pirang. Sepertinya perempuan ini dari kalangan yang sama dengan Adila. Melihat gaya pakaianya dan juga tas mewah yang ia kenakan saat ini.

"Kamu gapapa?" Tanya Adila panik. Untung lah, yang basah hanya ujung kepala Alea saja. Dan tidak sampai membasahi seluruh pakaianya.

"Gapapa." Jawab Alea sembari menatap perempuan mengerikan yang kini menatapnya, seolah ingin menerkamnya.

"Jadi ini, perempuan yang udah buat kamu putusin aku?" Teriak perempuan itu, lalu mendorong dada Alea.

"Cukup!" Bentak Adila dengan suara tinggi.

Ajudanya yang tengah mengemasi barang ke dalam bagasi, langsung berlarian setelah mendengar teriakan bos nya itu.

"Ada apa pak?" Tanya laki-laki yang tadi membawakan barang belanjaan Alea.

"Seret wanita ini dari hadapan saya." Jawab Adila sembari menatap perempuan yang ada di hadapanya.

Laki-laki itu terlihat bingung, dan tidak berani melakukan perintah Adila.

"Berani kamu sentuh saya, kamu akan tau akibatnya! Sekarang, kamu seret perempuan murahan itu dari sini! Jangan sampai saya bawa dia dengan kasar!" Ucap perempuan itu. Ia malah menyuruh ajudan Adila untuk membawa Alea. Tentu saja, Adila tidak akan tinggal diam. Ia langsung mendorong perempuan itu, sampai ia terjatuh.

Pakaianya yang seksi, membuat pakaian dalamnya terlihat kemana-mana. Dengan sigap, ajudan Adila memberikanya jaket yang ia kenakan, untuk menutupi bagian tubuhnya.

"Lepasin! Kamu keterlaluan! Kamu tau, kalau kamu berani perlakukan aku kaya gini, aku bisa buat perusahaan kamu hancur dalam sekejap!" Teriak perempuan itu lalu berusaha berdiri.

"Kamu ngancam saya? Kamu ngga tau siapa saya? Atau perlu saya teriak disini, buat kasih tau, siapa kamu sebenarnya?" Jawab Adila dengan suara lantang. Sejak tadi, ia terus mengenggam tangan Alea, dan melindunginya dengan tubuh kekarnya.

"Kamu berani bilang itu? Apa kamu ngga tau, tanpa saya, kamu bukan siapa-siapa Adila!" Ucap perempuan itu, lalu mendorong tubuh Adila.

Namun tubuh Adila terlalu kekar dan besar, untuk bisa terjatuh. Sehingga ia tetap berdiri tegak, melindungi Alea yang kini berdiri di belakangnya.

"Perempuan murahan kaya kamu, cuma sampah, yang harusnya di buang! Jadi lebih baik kamu pergi, sebelum semua orang tau, siapa kamu sebenarnya." Jelas Adila lalu menyuruh Alea masuk ke dalam mobil terlebih dulu.

Dengan wajah bingung, Alea menuruti permintaan Adila untuk masuk dan menunggunya di dalam mobil. Ia melihat Adila dan perempuan itu yang masih adu mulut. Bahkan perempuan itu hampir saja menampar Adila, tapi lagi-lagi, perempuan itu yang kembali terjatuh.

Tidak berselang lama, Adila masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Jangan kenceng-kenceng aku takut." Ucap Alea yang kini berpegangan pada seat belt nya. Ia sama sekali tidak berani membuka matanya.

"Sorry. Aku bener-bener emosi." Jawab Adila lalu kembali melajukan mobilnya dengan perlahan.

Sebenarnya, Alea penasaran siapa perempuan tadi. Apakah perempuan itu yang menelpon ke ponsel Adila tadi, ataukah ada perempuan lain lagi.

"Kamu gapapa kan? Aku bawa kamu ke hotel tadi lagi aja ya. Malam ini, kamu temenin aku sampai besok." Ucap Adila seenaknya.

"Ngga mau!! Aku mau kerja!" Jawab Alea dengan tegas.

"Jangan bantah! Kamu harus ikut dan turuti semua keinginanku."

Episodes
1 Part 1 | Alea
2 Part 2 | Perawanku hilang
3 Part 3 | Goyangan pagi hari
4 Part 4 | Suami orang
5 Part 5 | Dilabrak.
6 Part 6 | Perempuan malam
7 Part 7 | Open BO
8 Part 8 | Meminta kejelasan
9 Part 9 | Kaya mendadak
10 Part 10 | Ancaman
11 Part 11 | Pelakor
12 Part 12 | Sahabat menusuk
13 Part 13 | Permainan panas sore hari
14 Part 14 | Kerumah calon mertua
15 Part 15 | Bohong
16 Part 16 | Terbongkar semua
17 Part 17 | Niat kabur, malah apes
18 Part 18 | Surprise tapi gagal
19 Part 19 | Mengasingkan diri
20 Part 20 | Sakit hati lagi
21 Part 21 | Pernyataan cinta
22 Part 22 | Lamar
23 Part 23 | Hadiah mobil
24 Part 24 | Balas dendam
25 Part 25 | Alea berani
26 Part 26 | Perempuan gila
27 Part 27 | Malam panas
28 Part 28 | Wedding day
29 Part 29 | Ancaman Adila
30 Part 30 | Direktur utama
31 Part 31 | Rumah mewah
32 Part 32 | Alea berubah
33 Part 33 | Balas dendam
34 Part 34 | Bertekuk lutut
35 Part 35 | Berhasil
36 Part 36 | Pembalasan Alvi
37 Part 37 | Penjelasan Alea
38 Part 38 | Quality time
39 Part 39 | Balas dendam
40 yuk join grup chat di SLATOON..
41 Part 41 | CEO Alea
42 Part 42 | Bertekuk lutut
43 Part 43 | Berbalik
44 Part 44 | Jadi detektif
45 Part 45 | Menantu kesayangan
46 Part 46 | Apalagi ini...
47 Part 47 | Fakta terungkap
48 Part 48 | Akhirnya tuntas
49 Part 49 | Menantu terbaik
50 Part 50 | Good girl Alea
51 Part 51 | Menyusun rencana
52 Part 52 | Kenyataan pahit
53 Part 53 | Pembuat onar
54 Part 54 | Gila
55 Part 55 | Kabur
56 Part 56 | Akhirnya ketemu
57 Part 57 | Salah paham
58 Part 58 | Tak terima
59 Part 59 | Pelakor wajib di hajar
60 Part 60 | Clear
61 Part 61 | Adila marahnya lucu
62 Part 62 | Ada apa dengan Nadia?
63 Part 63 | Keluarga macam apa
64 Part 64 | Sahabat baik
65 Part 65 | Adila ngambek
66 Part 66 | Istri cantik
67 Part 67 | Grebekk
68 Part 68 | Cinta pertama
69 Part 69 | Happy ending
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Part 1 | Alea
2
Part 2 | Perawanku hilang
3
Part 3 | Goyangan pagi hari
4
Part 4 | Suami orang
5
Part 5 | Dilabrak.
6
Part 6 | Perempuan malam
7
Part 7 | Open BO
8
Part 8 | Meminta kejelasan
9
Part 9 | Kaya mendadak
10
Part 10 | Ancaman
11
Part 11 | Pelakor
12
Part 12 | Sahabat menusuk
13
Part 13 | Permainan panas sore hari
14
Part 14 | Kerumah calon mertua
15
Part 15 | Bohong
16
Part 16 | Terbongkar semua
17
Part 17 | Niat kabur, malah apes
18
Part 18 | Surprise tapi gagal
19
Part 19 | Mengasingkan diri
20
Part 20 | Sakit hati lagi
21
Part 21 | Pernyataan cinta
22
Part 22 | Lamar
23
Part 23 | Hadiah mobil
24
Part 24 | Balas dendam
25
Part 25 | Alea berani
26
Part 26 | Perempuan gila
27
Part 27 | Malam panas
28
Part 28 | Wedding day
29
Part 29 | Ancaman Adila
30
Part 30 | Direktur utama
31
Part 31 | Rumah mewah
32
Part 32 | Alea berubah
33
Part 33 | Balas dendam
34
Part 34 | Bertekuk lutut
35
Part 35 | Berhasil
36
Part 36 | Pembalasan Alvi
37
Part 37 | Penjelasan Alea
38
Part 38 | Quality time
39
Part 39 | Balas dendam
40
yuk join grup chat di SLATOON..
41
Part 41 | CEO Alea
42
Part 42 | Bertekuk lutut
43
Part 43 | Berbalik
44
Part 44 | Jadi detektif
45
Part 45 | Menantu kesayangan
46
Part 46 | Apalagi ini...
47
Part 47 | Fakta terungkap
48
Part 48 | Akhirnya tuntas
49
Part 49 | Menantu terbaik
50
Part 50 | Good girl Alea
51
Part 51 | Menyusun rencana
52
Part 52 | Kenyataan pahit
53
Part 53 | Pembuat onar
54
Part 54 | Gila
55
Part 55 | Kabur
56
Part 56 | Akhirnya ketemu
57
Part 57 | Salah paham
58
Part 58 | Tak terima
59
Part 59 | Pelakor wajib di hajar
60
Part 60 | Clear
61
Part 61 | Adila marahnya lucu
62
Part 62 | Ada apa dengan Nadia?
63
Part 63 | Keluarga macam apa
64
Part 64 | Sahabat baik
65
Part 65 | Adila ngambek
66
Part 66 | Istri cantik
67
Part 67 | Grebekk
68
Part 68 | Cinta pertama
69
Part 69 | Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!