Part 4 | Suami orang

Kelelahan dan terasa sakit di bagian inti tubuh, itulah yang saat ini tengah Alea rasakan. Lupa makan, dan lupa waktu, walau makanan sudah di sediakan dari bebagai macam menu di hadapanya, tapi tetap saja, rasa lapar itu seolah hilang begitu saja.

Seperti mimpi, ada pria tampan terbaring di sampingnya, sembari memeluknya erat. Wangi tubuhnya begitu khas.

"Jangan di liatin terus, nanti hidung aku terbang." Ucap Adila yang masih memejamkan matanya.

"Kamu udah bangun?" Jawab Alea gugup. Ia pikir, Adila masih tertidur pulas.

"Aku ngga bisa tidur nyenyak. Bawaanya pengen cium kamu terus." Ucap Adila lalu kembali memeluk tubuh Alea lebih erat.

Alea hanya bisa diam, tanpa memberikan perlawanan apapun. untuk saat ini, ia hanya bisa pasrah, di perlakukan seperti ini oleh pria yang baru saja ia kenal.

"Malam ini kamu kerja lagi?" Tanya Adila sembari mengelus pipi Alea dengan lembut.

Bagaiamana bisa kerja, untuk berjalan saja, rasanya sulit. Tapi Alea tidak bisa meninggalkan pekerjaanya begitu saja. Ia tidak mungkin membuat Nadia malu, jika harus berhenti begitu saja.

"Kerja. Aku baru pertama masuk tadi malam. Jadi ngga mungkin aku libur." Jawab Alea.

"Ya udah, kita pergi makan dulu. Abis itu, kita belanja baju buat kamu kerja nanti malam ya." Jelas Adila lalu mencium kening Alea, dan beranjak dari tempat tidurnya, dan berlarian ke kamar mandi.

Pria itu sama sekali tidak merasa malu, berlarian tanpa memakai busana ke kamar mandi, dan membuat Alea tersenyum manis melihat tingkahnya yang lucu.

"Apaan sih Lea! Sadar woi!!" Gumam Alea sembari mengeleng pelan. Ia melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 3 sore.

Hingga tiba-tiba, terdengar dering ponsel, namun bukan ponsel miliknya. Ia mencari sumber suara itu, yang ternyata ada di bawah bantal, tempat Adila terlelap tadi.

Sembari menatap ke arah kamar mandi, Alea mengambil bantal itu, dan melihat layar ponselnya yang terbalik. Karena rasa penasaran yang sangat tinggi, ia meraih ponsel milik Adila, dan kaget saat melihat nama si pemanggil.

"Sayangku." Ucap Alea lirih.

Ternyata laki-laki yang tidur bersamanya tadi malam, sudah mempunyai pasangan. Ia benar-benar merasa bersalah. Tidak ingin ketauan, Alea kembali menyimpan ponselnya di tempat semula, dan kembali menutupnya dengan bantal.

"Mandi gih. Kita pergi belanja." Ucap Adila yang baru saja selsai dari kamar mandi. Tubuhnya kekar, dan rambut basah, membuat Adila semakin terlihat sangat tampan. Namun Alea kembali mengeleng pelan, saat mengingat ada yang menelpon dengan nama tadi.

"Aku mau langsung pulang aja. Nadia udah cariin aku." Jawab Alea tanpa menatap Adila.

"Oh ya? Nadia ngga bilang apa-apa sama saya." Ucap Adila yang kini tengah sibuk memasang pakaianya.

"Emang wajib bilang sama kamu? Kamu siapa saya?" Jawab Alea ketus. Ia benar-benar kesal pada pria hidung belang ini. Mungkin, jika ia tau Adila sudah memiliki pacar, Alea tidak akan mau tidur denganya.

"Bukan wajib sayang. Tapi Nadia nitipin kamu sama aku. Udah sana buruan mandi. Kamu pake baju yang tadi aku beliin aja dulu." Jelas laki-laki itu. Wajahnya sama sekali tidak terlihat merasa bersalah.

Alea benar-benar merasa kesal pada pria yang kini ada di hadapanya ini. Ia kembali teringat perbuatan ayahnya, yang tega selingkuh dan meninggalkan ibu dan juga dirinya. Terlebih saat itu, ibunya tengah mengandung Alvin.

"Tadi handphone kamu bunyi." Ucap Alea lalu beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas ke kamar mandi. Ia tidak ingin melihat reaksi Adila saat melihat ponselnya, yang sudah ada panggilan dari seorang perempuan.

Di bawah guyuran air yang mengalir deras, Alea kembali menitikan air matanya. Bukan hanya kesucianya yang sudah di renggut. Tapi jika benar, Adila sudah mempunyai pacar, atau bahkan lebih parahnya istri, berarti Alea sudah sama dengan perempuan yang merebut ayahnya.

Ia merasa menyesal, telah melayaninya, bahkan setelah ia tersadar dari mabuknya.

"Lea, cepetan!!" Teriak Adila sembari mengetuk pintu kamar mandi.

Tanpa menjawab, Alea keluar dengan pakaian yang sudah rapih. Ia lalu mengemasi semua barangnya ke dalam tas kecil yang sudah buluk.

"Yuk buruan. Aku ada meeting sore ini." Ucap Adila sembari terus menatap layar ponselnya.

"Pergi aja! Ngga usah nunggu aku! Aku juga mau langsung pulang ko. Dan satu lagi, barang yang kamu kasih sama ibuku, tolong ambil lagi! Aku ngga sudi terima semuanya!" Jawab Alea tanpa menoleh ke arah Adila. Ia benar-benar merasa muak melihat pria yang kini duduk di sofa, sembari sibuk dengan ponselnya.

"Kamu kenapa? Marah sama aku?" Tanya Adila lalu menghampiri Alea dan duduk si sampingnya.

"Jangan sentuh aku!" Jawab Alea dengan suara lantang. Ia lalu menggeser lebih jauh dari Adila.

"Kamu kenapa sih? Kenapa tiba-tiba marah kaya gini? Ada yang salah sama aku?" Tanya Adila yang kini berdiri di hadapan Alea.

Pria ini benar-benar tidak terlihat merasa bersalah sama sekali. Bahkan ia masih berani bertanya ada apa dengan Alea.

"Kalau udah punya istri atau pacar, jangan pernah mau tidur sama cewe lain!! Pikirin perasaan pasangan kamu!" Bentak Alea lalu beranjak dari tempat duduknya.

Dengan jalan tertatih, Alea berusaha keluar dari kamar itu. Namun langkahnya tidak bisa secepat saat ia baik-baik saja. Yang akhirnya Adila menarik tanganya, hingga ia jatuh di pelukan lelaki itu.

"Siapa yang punya pacar?" Tanya Adila sembari mengusap pucuk kepala Alea dengan lembut.

Kali ini Alea tidak pasrah begitu saja, seperti tadi. Ia memukul dada bidang Adila sembari terisak tangis. Hatinya benar-benar hancur. Karena sekarang ia sudah sama dengan perempuan yang membuat keluarganya hancur.

"Kamu liat yang nelpon aku tadi?" Tanya Adila sembari menahan tangan Alea.

"Lepasin!!" Teriak Alea yang berontak tidak terima tanganya di pegang oleh laki-laki seperti Adila.

"Sayang kamu salah paham. Dia bukan siapa-siapa aku. Dia cuma mantan yang masih ngejar aku. Buktinya, aku ada disini sama kamu seharian. Aku benar-benar tidak berbohong sayang." Ucap Adila dengan suara lembut. Suaranya benar-benar membuat Alea merasa campur aduk.

"Ngga usah bohong!! Aku ngga percaya kamu!!" Jawab Alea yang masih terisak tangis.

Tidak ada hubungan apapun, tapi kemarahan Alea sudah seperti seorang pacar yang merasa terhianati oleh Adila. Tapi laki-laki itu tidak menyerah begitu saja. Ia kembali memeluk Alea dengan erat, sembari mengusap pucuk kepalanya.

Gadis bertubuh mungil itu, hanya bisa pasrah, karena tenaganya lebih kecil daripada lelaki bertubuh besar yang kini memeluknya. Di tambah bagian inti tubuhnya yang masih merasa sakit.

"Aku bakalan buktiin kalau aku, udah ngga ada hubungan apapun lagi dengan perempuan itu."

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Iya bener kak mlh pikirku andaikata itu bkn pasangan Adila,yng dimaksud Sayangku itu bisa jga anak Adila sapa tau kan dia Duda 😅😅 tapi ternyata nmr syangku itu Mantan,,,,Why,nmr mantan msh dipelihara 🤣🤣🤣

2023-08-25

0

nobita

nobita

tp di layar ponsel mu knp kamu kasih nama "" sayangku" meskipun hanya mantan? seharusnya diganti dg nama lain... mungkin itu yg rasakan Alea

2023-06-28

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 | Alea
2 Part 2 | Perawanku hilang
3 Part 3 | Goyangan pagi hari
4 Part 4 | Suami orang
5 Part 5 | Dilabrak.
6 Part 6 | Perempuan malam
7 Part 7 | Open BO
8 Part 8 | Meminta kejelasan
9 Part 9 | Kaya mendadak
10 Part 10 | Ancaman
11 Part 11 | Pelakor
12 Part 12 | Sahabat menusuk
13 Part 13 | Permainan panas sore hari
14 Part 14 | Kerumah calon mertua
15 Part 15 | Bohong
16 Part 16 | Terbongkar semua
17 Part 17 | Niat kabur, malah apes
18 Part 18 | Surprise tapi gagal
19 Part 19 | Mengasingkan diri
20 Part 20 | Sakit hati lagi
21 Part 21 | Pernyataan cinta
22 Part 22 | Lamar
23 Part 23 | Hadiah mobil
24 Part 24 | Balas dendam
25 Part 25 | Alea berani
26 Part 26 | Perempuan gila
27 Part 27 | Malam panas
28 Part 28 | Wedding day
29 Part 29 | Ancaman Adila
30 Part 30 | Direktur utama
31 Part 31 | Rumah mewah
32 Part 32 | Alea berubah
33 Part 33 | Balas dendam
34 Part 34 | Bertekuk lutut
35 Part 35 | Berhasil
36 Part 36 | Pembalasan Alvi
37 Part 37 | Penjelasan Alea
38 Part 38 | Quality time
39 Part 39 | Balas dendam
40 yuk join grup chat di SLATOON..
41 Part 41 | CEO Alea
42 Part 42 | Bertekuk lutut
43 Part 43 | Berbalik
44 Part 44 | Jadi detektif
45 Part 45 | Menantu kesayangan
46 Part 46 | Apalagi ini...
47 Part 47 | Fakta terungkap
48 Part 48 | Akhirnya tuntas
49 Part 49 | Menantu terbaik
50 Part 50 | Good girl Alea
51 Part 51 | Menyusun rencana
52 Part 52 | Kenyataan pahit
53 Part 53 | Pembuat onar
54 Part 54 | Gila
55 Part 55 | Kabur
56 Part 56 | Akhirnya ketemu
57 Part 57 | Salah paham
58 Part 58 | Tak terima
59 Part 59 | Pelakor wajib di hajar
60 Part 60 | Clear
61 Part 61 | Adila marahnya lucu
62 Part 62 | Ada apa dengan Nadia?
63 Part 63 | Keluarga macam apa
64 Part 64 | Sahabat baik
65 Part 65 | Adila ngambek
66 Part 66 | Istri cantik
67 Part 67 | Grebekk
68 Part 68 | Cinta pertama
69 Part 69 | Happy ending
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Part 1 | Alea
2
Part 2 | Perawanku hilang
3
Part 3 | Goyangan pagi hari
4
Part 4 | Suami orang
5
Part 5 | Dilabrak.
6
Part 6 | Perempuan malam
7
Part 7 | Open BO
8
Part 8 | Meminta kejelasan
9
Part 9 | Kaya mendadak
10
Part 10 | Ancaman
11
Part 11 | Pelakor
12
Part 12 | Sahabat menusuk
13
Part 13 | Permainan panas sore hari
14
Part 14 | Kerumah calon mertua
15
Part 15 | Bohong
16
Part 16 | Terbongkar semua
17
Part 17 | Niat kabur, malah apes
18
Part 18 | Surprise tapi gagal
19
Part 19 | Mengasingkan diri
20
Part 20 | Sakit hati lagi
21
Part 21 | Pernyataan cinta
22
Part 22 | Lamar
23
Part 23 | Hadiah mobil
24
Part 24 | Balas dendam
25
Part 25 | Alea berani
26
Part 26 | Perempuan gila
27
Part 27 | Malam panas
28
Part 28 | Wedding day
29
Part 29 | Ancaman Adila
30
Part 30 | Direktur utama
31
Part 31 | Rumah mewah
32
Part 32 | Alea berubah
33
Part 33 | Balas dendam
34
Part 34 | Bertekuk lutut
35
Part 35 | Berhasil
36
Part 36 | Pembalasan Alvi
37
Part 37 | Penjelasan Alea
38
Part 38 | Quality time
39
Part 39 | Balas dendam
40
yuk join grup chat di SLATOON..
41
Part 41 | CEO Alea
42
Part 42 | Bertekuk lutut
43
Part 43 | Berbalik
44
Part 44 | Jadi detektif
45
Part 45 | Menantu kesayangan
46
Part 46 | Apalagi ini...
47
Part 47 | Fakta terungkap
48
Part 48 | Akhirnya tuntas
49
Part 49 | Menantu terbaik
50
Part 50 | Good girl Alea
51
Part 51 | Menyusun rencana
52
Part 52 | Kenyataan pahit
53
Part 53 | Pembuat onar
54
Part 54 | Gila
55
Part 55 | Kabur
56
Part 56 | Akhirnya ketemu
57
Part 57 | Salah paham
58
Part 58 | Tak terima
59
Part 59 | Pelakor wajib di hajar
60
Part 60 | Clear
61
Part 61 | Adila marahnya lucu
62
Part 62 | Ada apa dengan Nadia?
63
Part 63 | Keluarga macam apa
64
Part 64 | Sahabat baik
65
Part 65 | Adila ngambek
66
Part 66 | Istri cantik
67
Part 67 | Grebekk
68
Part 68 | Cinta pertama
69
Part 69 | Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!