Chapter 4

Laura merasa tegang ketika melihat Daniel sedang menunggunya di luar pintu gerbang. Dia berdiri di depan cermin, mengatur rambutnya dan mencoba menenangkan diri sebelum pergi keluar. Akhirnya, dia mengambil napas dalam-dalam dan membuka pintu.

"Hey," sapanya sambil tersenyum ke arah Daniel.

"Hai," balas Daniel sambil menjawab senyum Laura.

“Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita." Ucap Laura.

Daniel mengikuti Laura ke dapur, di mana dia melihat meja makan yang penuh dengan makanan. Mereka berdua duduk bersama, berbicara tentang segala macam hal, tapi mereka tidak pernah melewatkan untuk melirik ponsel mereka untuk memastikan tidak ada pesan atau panggilan masuk.

"Mereka pasti akan mencurigai sesuatu jika kita terus-terusan seperti ini," kata Laura setelah mereka selesai makan.

"Tapi aku tidak ingin menyembunyikan hubungan kita, Laura. Aku mencintaimu," jawab Daniel, sambil memegang tangan Laura.

Laura tersenyum, merasa hangat di dalam hatinya. "Aku juga mencintaimu, Daniel. Tapi aku tidak ingin menyakiti mereka, terutama ibumu atau tetangga di sekitar rumahku.”

Daniel mengangguk. "Aku tahu. Tapi aku yakin mereka akan mendukung kita jika kita memang saling mencintai. Dan aku sudah cukup dewasa untuk membuat keputusan sendiri."

Mereka melanjutkan kencan rahasianya, tetapi semakin kesulitan untuk menyembunyikan hubungan mereka. Mereka berusaha untuk tidak terlalu mesra ketika ada orang lain di sekitar mereka, tetapi terkadang hal itu sulit untuk dilakukan.

Pada suatu hari, saat mereka sedang berjalan-jalan di taman, tiba-tiba Laura melihat salah satu tetangganya, Bu Eni, sedang berjalan menuju arah mereka. Panik, Laura langsung meraih tangan Daniel dan berjalan menjauh dari tetangganya itu.

"Ada apa?" tanya Daniel, melihat wajah cemas Laura.

"Tetanggaku, dia di sana," bisik Laura sambil menunjuk ke arah Bu Eni.

Daniel melihat ke arah yang ditunjuk Laura dan merasa tegang. "Kita cari jalan lain,” kata Daniel, dan pergi menggenggam tangan Laura mengambil jalan lain menghindari Bu Eni.

Laura dan Daniel merasa semakin sulit untuk menyembunyikan hubungan mereka. Mereka t mencoba untuk tetap berhati-hati, tetapi tidak selalu berhasil. Mereka sering berhenti di tempat yang lebih privat untuk menghindari dicurigai.

Laura dan Daniel duduk di sebuah taman, memandang ke arah danau yang indah. Mereka tampak tegang dan cemas, dan Daniel memegang tangan Laura dengan erat.

“Laura, aku merasa semakin sulit untuk menyembunyikan hubungan kita dari orang lain. Aku ingin mengatakan pada ibuku, tapi aku takut dia tidak akan menyukainya." Ucap Daniel.

“Aku tahu, Daniel. Aku juga ingin mengatakannya pada orang-orang juga, tapi aku takut mereka akan marah. Mereka selalu memiliki kesan buruk tentangku sejak aku menjadi istri ayahmu yang kedua." Kata Laura dengan sedih.

“Tapi aku tidak bisa terus menyembunyikan hubungan kita seperti ini. Itu membuatku tidak nyaman dan aku tidak ingin berbohong pada keluarga dan teman-temanku." Ucap Daniel menggenggam tangan Laura erat.

“Aku mengerti perasaanmu, Daniel. Tapi aku takut dengan apa yang akan terjadi jika kita mengungkapkan hubungan kita. Kita harus berpikir dengan bijak sebelum membuat keputusan." Ucap Laura.

“Ya, aku tahu. Tapi apa yang harus kita lakukan? Bagaimana kita bisa tetap bersama tanpa harus merahasiakan semuanya?" Tanya Daniel menatap lekat Laura.

“Aku tidak tahu, Daniel. Mungkin kita bisa mencoba mengurangi waktu yang kita habiskan bersama di depan keluarga dan teman-teman kita, tetapi aku tidak yakin itu akan berhasil." Ucap Laura.

“Aku pikir kita harus mengambil risiko dan memberi tahu keluarga dan teman-teman kita. Aku tidak ingin menyembunyikan hubungan kita lagi." Ucap Daniel yakin.

“Kamu yakin? Ini bukan keputusan yang mudah, Daniel. Kita harus siap menghadapi konsekuensi dari keputusan kita." Ucap Laura.

“Aku tahu, Laura. Tapi aku tidak bisa terus menyembunyikan perasaanku untukmu. Aku mencintaimu dan aku ingin semua orang tahu tentang itu." Ucap Daniel.

“Baiklah, Daniel. Kita akan memberitahu keluarga dan teman-teman kita tentang hubungan kita. Tapi kita harus siap untuk konsekuensinya." Kata Laura lembut.

“Terima kasih, Laura. Aku tahu ini bukan keputusan yang mudah, tapi aku yakin kita bisa menghadapinya bersama-sama."

Mereka berpelukan erat dan menatap satu sama lain dengan penuh cinta. Mereka tahu bahwa keputusan mereka mungkin akan memiliki konsekuensi yang besar, tetapi mereka berdua siap untuk menghadapinya bersama-sama.

“Laura, kamu tahu aku merasa sangat bahagia bisa menjalin hubungan denganmu. Kamu begitu istimewa bagiku, dan aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpa kamu di dalamnya." Ucap Daniel.

Laura tersenyum dan membalas perasaan Daniel.

“Sama, Daniel. Kamu juga sangat istimewa bagiku dan aku merasa sangat beruntung bisa memiliki kamu di hidupku." Ucap Laura.

“Aku hanya berharap keluarga dan teman-teman kita bisa menerima hubungan kita dengan terbuka. Aku tahu ini bukan hal yang mudah untuk mereka terima, tapi aku berharap mereka bisa melihat bahwa kita saling mencintai dan ingin bersama." Ucap Daniel mempererat pelukannya.

“Aku juga berharap begitu, Daniel. Tapi kita harus tetap bersabar dan memberi mereka waktu untuk memahami dan menerima hubungan kita." Ucap Laura.

Kemudian, Daniel menggenggam tangan Laura dan menatap matanya dengan penuh kasih.

“Laura, apakah kamu akan tetap bersamaku jika keluarga dan teman-teman kita tidak bisa menerima hubungan kita?" Tany Daniel dengan raut khawatir.

“Tentu saja, Daniel. Aku mencintaimu dan aku tidak ingin kehilanganmu. Kita bisa menghadapi segala rintangan bersama-sama." Ucap Laura.

Daniel tersenyum dan mencium tangan Laura.

“Terima kasih, Laura. Kamu adalah wanita yang luar biasa dan aku sangat beruntung bisa memiliki kamu di hidupku." Ucap Daniel.

Laura merasa hangat di hatinya mendengar kata-kata Daniel. Mereka melanjutkan kencan mereka dengan menikmati pemandangan danau yang terasa lebih indah di depan mereka.

“Daniel, apa rencanamu untuk kita berdua di masa depan?" Tanya Laura.

“Aku ingin kita bisa saling mengenal dengan lebih baik dan belajar tentang keinginan dan cita-cita masing-masing. Aku ingin kita bisa membangun masa depan yang cerah bersama-sama." Ucap Daniel sungguh-sungguh.

“Aku setuju. Dan aku juga ingin kita bisa menemukan cara untuk membangun hubungan kita secara terbuka dan jujur di depan keluarga dan teman-teman kita." Ucap Laura.

“Ya, itu pasti akan menjadi hal yang indah. Kita akan tetap bersama dan menghadapi semua rintangan bersama-sama." Ucap Daniel.

Mereka berbicara tentang masa depan mereka dengan penuh semangat dan cita-cita, dan merasa sangat bahagia karena mereka bisa menjalani kencan rahasia mereka dengan lebih tenang karena rencana mereka untuk mengumumkan hubungan mereka kepada keluarga dan teman-teman mereka sudah semakin dekat.

***

Mohon bantu like dan votenya teman-teman semua. ❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!