" Bagaimana Chard ?" tanya Daddy Ded saat putra sulungnya masuk kedalam kamar rumah sakit Kanaya.
" aku sudah membuatnya tidak bisa melupakan hari ini, dan hari-hari selanjutnya ", ucap Richard seraya menyeringai.
" Good, this is my son ", ( Bagus, inilah anak ku ). Ucap Daddy Ded.
kemudian Richard mendekati Ranjang Rumah sakit di mana adiknya terbaring dengan mata tertutup, tangannya mengelus rambut adik kesayangannya itu, seraya berkata.
" Jangan takut princess,, kakak akan selalu ada buat mu, kakak tidak akan membiarkan siapapun menyakiti mu, dan saat ini pelakunya telah kakak hancurkan,dan sebentar lagi, dia dan seluruh keluarganya untuk melihat matahari pun mereka akan segan ", ucap Richard.
" everything will be fine ( semuanya akan baik-baik saja )", ucap Richard pada Kanaya.
" Mom, Dad, aku akan membawa Kanaya ke luar negeri ", ucap Richard.
" Tidak ", ucap Mommy Lingga sedangkan Daddy Ded menatap putranya dengan tajam dan menyeramkan.
" Wait Dad ", seolah mengerti tatapan Daddynya yang sebentar lagi dia yakin akan menerkamnya.
" Maksud Richard, Princess harus melupakan semua trauma yang dialaminya di negara ini, kasian adik ku jika seperti ini aku tidak tega melihatnya ", ucap Richard seraya menatap wajah adiknya.
" Sepertinya usul mu bagus juga, Daddy akan mendatangkan seorang psikiater yang hebat untuk mengobati traumanya ", Ucap Daddy Ded.
" Kita akan melakukannya di luar negeri nanti Dad ", ucap Richard.
" Baiklah, kau persiapkan segalanya mulai dari sekarang. Ucap Daddy Ded.
" Ok Dad, akan aku persiapkan dan ada yang harus aku lakukan sebelum mempersiapkan segalanya", ucap Richard seraya menyeringai.
Daddy Ded hanya menatap sekilas Putra sulungnya itu dan menggedikkan bahunya, dia sangat tahu sifat putranya itu.
" Chard, hati-hati ", ucap mommy nya.
" Yes mom ", ucap Richard.
Tanpa mereka sadari Kanaya yang sebenarnya sudah siuman mendengar semua perkataan Daddy, Mommy dan kakaknya.
" Dad, mom, Kak, makasih kalian sudah mendukung ku walaupun keadaan ku sudah sangat kotor, tetapi percayalah apa yang kalian takutkan tidak terjadi pada ku, maafkan aku yang sudah sangat lemah menghadapi kondisi ku sekarang ini, aku tidak akan melakukannya lagi ", ucap Kanaya dalam hatinya.
" Mom, Dad, kakak ", ucap Kanaya seraya membuka matanya.
mendengar suara Kanaya, Deddy, Lingga dan juga Richard menoleh kearah Kanaya.
" Nay, kamu bangun nak?" ucap mommy Lingga.
" Nay ", ucap Daddy Ded.
" Princess, You awake up ?" ( Putri kamu bangun ). Ucap Richard.
Kanaya tersenyum menatap ketiga orang yang sangat dicintainya.
" Mom, Dad, Kakak, bisa kah Nay pulang ke rumah hari ini?" tanya Kanaya.
" Kita tunggu dokter ya Nay ", ucap mommy Kanaya seraya mengelus lembut kepala Kanaya.
" No mommy, i want back home now ", ( tidak mommy, aku ingin pulang ke rumah sekarang ). Ucap Kanaya kekeuh.
" Baiklah Nak, as you wish ( seperti yang kamu inginkan ).ucap Daddy Ded.
" Thank you Dad ", Ucap Kanaya.
" Chard, kamu ikut Daddy ", ucap Daddy Ded pada Puyra sulungnya.
" Ok Dad ", kemudian mereka berdua keluar dari kamar Kanaya.
" Kita ke kantin saja, sekalian kita beli makanan buat mommy mu dari tadi dia belum makan ", ucap Daddy Ded, seraya melihat jam tangan Rollex yang ada di pergelangan tangannya.
" Ok Dad ", ucap Richard kemudian kedua pria beda usia itu pun melangkah pergi menuju kantin rumah sakit.
" ini ", ucap Daddy Ded seraya menyerahkan amplop putih, hasil lab.
Richard mengambil amplop tesebut kemudian membukanya dan membacanya, wajahnya mengeras, giginya bergemeletuk, dan tangannya meremas kertas tersebut, tatapannya nyalang, seolah ingin menerkam mangsanya.
" Pantesan princes seperti itu, aku pikir dia hanya di lecehkan saja ternyata princes di jebak oleh pria tersebut dengan obat bius dan .. Ahhhhhhhhhh teriak Richard seraya membanting meja dan kursi yang ada di sekitarnya, akan kuhabisi mereka ", ucap Richard, beberapa orang yang ada di kantin dan juga ibu kantin terlonjak kaget melihat kemarahan Richard.
" Richard ", ucap Daddy Ded, dengan tajam dan dingin.
" Duduk ", ucapnya lagi.
Richard yang mendengar perkataan dingin Daddy nya menatapnya kemudian duduk kembali di kursinya dengan dada bergemuruh dan amarah yang belum reda.
" aku akan menghabisinya", ucap Richard dengan tajam dan dingin.
" Dimana pria itu?" tanya Daddy Ded.
" Dia ada di markas ku Dad ", ucap Richard.
" Berikan pelajaran padanya tak ada satu orang pun yang boleh menyakiti ku putri kesayangan ku ", ucap Daddy Ded.
" Baik Dad ", ucap Richard.
" Jangan sampai ibu ku tahu apa yang terjadi pada Naya ", Ucap Daddy Ded lagi.
" Baik Dad", ucap Richard
" sekarang pesankan makanan untuk mommy dan Daddy akan mengurus kepulangan adik mu ", Ucap Daddy Ded. kemudian bangkit berdiri dari kursi kantin dan berjalan pergi meninggalkan Richard yang masih menatap laporan lab di tangannya.
" Aku akan kupastikan hidup mu akan sengsara ", ucap Richard. kemudian bangkit berdiri memesan makanan, ibu kantin rumah sakit dengan tangan gemetar menyiapkan menu yang dipesan oleh Richard, setelah pesanan siap dan diberikan oleh ibu kantin tersebut Richard pun memberikan yang kepada ibu kantin tersebut.
" Tuan uangnya sangat banyak ", ucap ibu kantin tesebut.
" uang itu untuk mengganti keributan yang sudah ku buat", ucap Richard dingin kemudian beranjak pergi meninggalkan ibu kantin yang menatapnya.
Sesampainya di kamar Nay,Richard menghampiri mommy nya yang sedang mempersiapkan Nay untuk pulang kerumahnya.
" Chard pergilah ke butik yang terdekat dari rumah sakit ini, belilah pakaian untuk Nay, kita tidak mungkin membawa Nay pulang dengan baju rumah sakit ini ", ucap mommy Lingga.
" oke mom, ini mommy dan princess makanlah dulu,", ucap Richard seraya menyerahkan tiga kotak nasi pada mommy nya. kemudian keluar kamar Nay mencari butik sesuai perintah mommy nya.
waktu pun terus berganti dua Minggu sudah sejak kejadian itu, Nay telah berubah menjadi pendiam dan sering melamun, tidak ada Nay yang dulu lagi, yang selalu ceria dan dipenuhi dengan tawa, Daddy Ded pun telah mendatangkan psikiater hebat dan juga ternama, tetapi semua itu tak mengubah Kanaya. bahkan untuk menghadiri wisuda sekolahnya pun dia tak mau untunglah Sekolah menengah atas yang ditempati oleh Nay adalah salah satu sekolah elite Daddnya sehingga sangat mudah untuk di atur.
" Nay.., Nay.. ucap Mommy nya.
" Iya mom ", ucap Nay seraya sedikit terlonjak.
" anter mommy ke mall yuk ", ucap mommy Lingga.
" Boleh mom ", ucap Kanaya.
" mommy ganti baju dulu ya ", ucap Mommy Lingga, kemudian Mommy Lingga menaiki anak tangga menuju kamarnya, setelah berganti pakaian, mommy Lingga dan Kanaya pun berangkat.
" Mang, kita ke mall Bintara", ucap mommy Lingga pada supirnya menyebutkan sebuah mall terbesar salah satu milik suaminya.
" Baik nyonya ", ucap supir tersebut.
kemudian mobil mewah itu pun melesat menuju mall. sesampainya di mall tersebut, mommy Lingga dan Kanaya turun, memasuki mall, mommy Lingga dengan antusias melihat semua barang bermerk dengan harga fantastis sedangkan Kanaya hanya terdiam melihat mommynya yang sangat antusias melihat, tas-tas branded yang di gemarinya.
" mommy kalau udah lihat tas Pasti aja lupa sama semuanya", ucap Kanaya. lalu matanya berkeliling menatap butik tas tersebut, tiba-tiba matanya melihat sesosok Pria tampan bertubuh atletis memakai stelan kantor, disampingnya seorang wanita cantik bergelayut manja.
" Bukankah itu Laki-laki brengsek yang di hotel itu", ucap Kanaya dalam hati, tiba-tiba tubuhnya bergetar, matanya berkaca-kaca.
" Ya benar, pria itu yang sudah menodai ku ", ucapnya dalam hati, seketika amarahnya memuncak, tak lama kemudian pria itu pun keluar butik, Kanaya mengikuti pria tersebut, sampai di depan toilet mall, pria itu pun menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya, seraya berkata.
" untuk apa kau mengikuti ku ?" tanya pria itu.
" Bukankah kau Laki-laki brengsek yang sudah menodai ku?" tanya Kanaya.
mendengar pertanyaan Kanaya pria itu pun menyipitkan matanya menatap Kanaya.
" Ternyata kau gadis murahan itu ya? Kau mengikuti ku untuk apa? apakah kau ingin bayaran mu? ucap Pria itu dengan kejam, kemudian pria itu mengeluarkan dompetnya dari saku celananya dan mengeluarkan lembaran uang lalu melemparkannya pada Kanaya.
" Ini ambillah ", ucap pria tersebut dan entahlah dari hadapan ku selamanya uang itu cukup untuk Perla****r sepertimu, ucap pria itu lagi.
" Kau dasar bajingan, luknut tak tahu malu, kau perlakukan semua wanita seperti sampah, apakah kau lahir dari batu ?, seenaknya kau mengambil kegadisan seorang wanita lalu kau buang dan kau hina dia", ucap Kanaya seraya menampar pria tersebut dengan keras kemudian memukuli pria itu.
" heii, stop..!" ucap pria itu, kau tahu pukulan mu itu tidak berarti apa-apa bagi ku, sedikitpun tak ada rasa sakitnya, kau buang-buang waktu ku saja " ucap pria itu lagi, kemudian memegang tangan Kanaya dan mendorongnya sehingga Kanaya jatuh terjengkang ke belakang. Kemudian Kanaya bangkit dan menerjang belakang pria tersebut tangganya menjambak rambut pria itu.
" Sitttt..! ucap pria itu. kemudian tangganya berusaha melepaskan jambakan Kanaya, dan memutarkan tubuhnya berharap dengan cara itu Kanaya bisa terjatuh, kaki Kanaya yang melingkari tubuhnya dan tangannya yang menjambak rambut kepalanya persis seperti koala yang di gendongnya.dengan susah payah pria itu melepaskan tangannya Kanaya, Kanaya yang merasakan tangannya sudah tak kuat lagi lalu, menggeser sedikit tangannya dan...
" Ahhhhhh... kau wanita murahan kau mencakar wajah ku", ucap pria tersebut. mendengar teriakan pria tersebut Kanaya melepaskan cakaran dan jambakannya lalu melompat turun dari belakang tubuh pria itu.
" Rasakan kau Laki-laki jahanam apa yang kulakukan tidak sebanding dengan apa yang sudah kau lakukan ", Ucap Kanaya.
" Kau ", ucap pria tersebut seraya melangkahkan kakinya ke arah Kanya, Kanaya memundurkan langkahnya melihat Pria itu, hingga tubuhnya terbentur dinding.
" Mati aku ", ucap Kanaya dalam hati.
" Kau akan rasakan akibat dari perbuatan mu ucap Pria tersebut semakin mendekati Kanaya, kemudian menghimpitnya.
" Aku tidak takut ", ucap Kanaya seraya mendongakkan kepalanya menatap mata pria itu, tiba tiba sebuah suara wanita terdengar.
" Sayang kok lama amat sih? tanya wanita itu, loh kamu ngapain disitu ?" tanya wanita itu lagi, seraya menatap Pria itu kemudian menatap Kanaya, pria itu pun menjauhkan tubuhnya dari Kanaya dan merapihkan jasnya.
" Ayo kita pulang sekarang ", Ucap pria itu matanya tak lepas memandang tajam Kanaya dengan tatapan mengancam, kemudian pria itu pun menghampiri wanita itu dan mengajaknya pergi dari depan toilet itu.
" Dasar pria brengsek, tak tau diri, semoga hidup mu sengsara seumur hidup ", Gerutu Kanaya Kemudian Kanaya pun merapihkan pakaiannya dan rambutnya. kemudian melangkah pergi tak sengaja kakinya menendang sesuatu.
" Apa itu? ucap Kanaya dalam hati, dompet ucapnya lagi kemudian mengambil dompet tersebut dan membukanya, dan mengambil identitas dari pemilik dompet tersebut.
" Cihhhhh.. dompet pria brengsek itu ", ucap Kanaya, lebih baik aku Huang saja dompet ini ucapnya lagi, kemudian mencari tempat sampah.
" Tak ada tempat sampah, ya sudahlah nanti aja aku membuangnya", ucap Kanaya seraya berjalan pergi dari toilet tersebut kembali ke butik mencari mommy nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Mila Nuur
lanjutkan ✍️✍️🙏
2023-06-01
0