" Kanaya..., bangun nak? Nay kamu kenapa Nay? bangun nak,, Dad ada apa dengan putri ku?" tanya mommy Lingga pada suaminya.
" Nay pingsan mom," ucap Daddy Ded.
" Tenang mom, kita bawa Naya ke kamarnya. ucap Daddy Ded.
" Richard kamu panggil dokter kita. ucapnya pada putra sulungnya.
" Baik Dad. ucap Richard.
Kemudian Daddy Ded menggendong Kanaya, menaiki anak tangga menuju kamar Kanaya, sesampainya di kamar Kanaya Daddy Ded membaringkannya di kasur empuk Kanaya. matanya tak lepas menatap sekujur tubuh Kanaya.
" Apa yang terjadi pada putri kesayangan ku? ucap Daddy Ded.
Tak lama kemudian Richard bersama Dokter keluarga mereka memasuki kamar Kanaya.
" Mom, Dad, Dokter Sam udah nyampe ", ucap Richard.
" Tuan, Nyonya, Permisi, saya periksa nona muda terlebih dahulu" ucap Dokter Sam.
" Silahkan Dok", ucap mommy Lingga. seraya bangkit berdiri dari kasur empuk Nay dan mempersilahkan dokter Sam memeriksa putrinya.
Dokter Sam mengeryitkan keningnya melihat Kanaya yang terbaring lemah dengan pakaian yang lusuh dan juga bagian kerahnya sobek. kemudian dia pun memeriksa Kanaya dan kembali mengeryitkan keningnya.
" Lebih baik kita membawa nona muda ke rumah sakit ", ucap Dokter.
" Apa yang terjadi pada Putri ku Dok?" tanya Daddy Ded.
" saya belum bisa memastikannya tuan, kita harus melakukan visum terlebih dahulu", ucap dokter.
" Ahhhhhhhh..., Daddy, mommy, kakak tolong Nay ", Teriak Nay matanya masih terpejam.
" Daddy Ded dan mommy Lingga serta Richard menghampiri Kanaya di pembaringannya.
" Nay...., Nay..., ini mommy nak, bangun nak ", ucap Mommy Lingga. seraya terisak.
" Nay ini Daddy dan kakak mu ada disini.. ayo bangun sayang, Kamu mimpi buruk nak", ucap Daddy Ded kemudian menaiki tempat tidur Nya dan merengkuh putrinya dengan lembut.
kemudian mata Nay terbuka dan melihat sekelilingnya.
" Daddy, hiks hiks hiks, tolong Nay, Nay takut Nay sudah kotor Daddy, maafkan Nay, laki-laki itu, hiks hiks hiks..., Isak Kanaya.
" Nay tenang Nay ini kakak, apa yang terjadi Nay, siapa laki-laki itu ?" tanya Richard.
" Dia brengsekkkkkkkk, bajingannnnnnnn, kurang ajarrrrrrr, hiks hiks hiks, aku membencinya ", ucap Nay seraya meronta di pelukan Daddy nya dan memukuli Dadanya.
" Aku ingin mati saja, teriak Kanaya, entah kekuatan dari mana Kanaya melompat dari atas tempat tidurnya turun kebawah lalu, menghampiri meja riasnya dan mengobrak- abriknya mencari sesuatu.
" Nay tenang Nay ", ucap Mommy Lingga seraya memeluk Nay.
" Lepasin Nay mommy, Nay ingin mati saja", teriak Nay, kemudian Nay menatap wajahnya di depan cermin dengan pandangan kosong, dan dalam hitungan detik tangannya memukul kaca di depannya sehingga pecah.
semua yang berada di kamar Nay tertegun dengan perbuatan Nay, Tak sampai disitu saja Nay mengambil pecahan kaca kemudian secepat kilat menorehkannya pada tangannya.
" Nay...!" teriak mommy Lingga seraya memeluk Nay.
" Maafkan Nay, mom Dad, Kakak ", ucap Nay kemudian terkulai lemas dengan darah yang mengucur dari pergelangan tangannya.
kemudian dokter memberikan pertolongan pertama, dan dengan tergopoh mereka menggendong Nay membawanya ke rumah sakit.
sesampainya dirumah sakit dokter secepat kilat menangani Nay.
" Bagaimana keadaan putri saya dok ", tanya Daddy Ded dan mommy Lingga, ketika dokter keluar dari ruang UGD rumah sakit.
" Putri anda baik-baik saja tuan, sebentar lagi akan di pindahkan ke kamar rumah sakit.
" Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya dokter lagi.
" Entahlah dok, saat tadi sore putri saya pulang dalam keadaan pingsan ", ucap Daddy Ded seraya menghela nafas panjang.
" kami mengambil sampel darahnya tuan, kita akan lihat hasil lab nya beberapa jam kemudian ", ucap Dokter.
" Apa yang terjadi dok?" tanya Richard.
" Kita akan mengetahuinya setelah mendapatkan hasil laboratorium ", ucap Dokter.
" Saya Permisi tuan, nyonya ", ucap Dokter Sam.
sepeninggal Dokter, Daddy Ded dan mommy Lingga serta Richard termenung dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi pada Kanaya.
" Richard, selidiki hotel tempat Ratih merayakan ulang tahunnya ", ucap Daddy Ded pada putranya.
" Aku sudah melakukannya Dad dan sebentar lagi informasinya akan kita dapatkan", ucap Richard.
" Dan akan aku pastikan siapapun yang menganggu adik kesayangan ku akan menyesal seumur hidupnya ", Ucap Richard.
" Bagus..!" ucap Daddy Ded dengan tegas.
kemudian mereka pun memasuki kamar UGD dan menatap wajah Kanaya dengan tatapan sedih, wajahnya pucat pasi, matanya bengkak.
" tring.
Richard mengambil handphonenya dan membaca pesan WhatsApp, kemudian menolehkan wajahnya pada Daddy dan Mommy nya.
" Dad, Mom aku keluar dulu", ucap Richard.
" Richard sudah menemukan penyebab adik kesayangan ku seperti ini", ucap Richard menjawab tatapan Daddy nya. kemudian Richard berjalan keluar dari ruang UGD dengan setengah berlari menuju mobilnya di halaman parkir rumah sakit, dan dengan kecepatan tinggi Richard menuju suatu tempat.
" Well.. jadi ini tempat itu?" ucap Richard seraya menatap sebuah hotel bintang lima yang selama ini terkenal dengan kualitasnya.
Lima menit kemudian Asisten Richard menghampirinya.
" Tuan ", ucapnya seraya menundukkan kepalanya dengan hormat.
" Apakah si brengsek itu ada di dalam?" tanya Richard.
" Ada Tuan ", ucap asistennya.
" Bram kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?" tanya Richard pada Asistennya yang bernama Bram.
" Iya tuan, dan saya sudah melakukannya ", Ucap Bram.
" Bagus ", ucap Richard kemudian dengan langkah panjang dan tegas, tatapan yang dingin dengan mata yang nyalang berjalan memasuki hotel tersebut, diikuti oleh Asistennya Bram. semua mata karyawan hotel dan juga pengunjung hotel menatap mereka dengan takjub, wajahnya yang ganteng dan dingin, tubuhnya yang tinggi tegap menambah pesona seorang Richard Bimantara.
" Maaf tuan, anda mau kemana itu lift khusus CEO ", ucap Resepsionis yang mengejar Richard dan Bram karena memasuki lift khusus pemilik hotel tempatnya bekerja.
Richard hanya menatap dingin Resepsionis itu dan memasuki lift yang telah terbuka.
" Tuan", ucap resepsionis itu menahan pintu lift.
Bram hanya menatap resepsionis itu dan mendorongnya agar tak menghalangi pintu lift, Resepsionis pun jatuh terduduk dan pintu lift pun tertutup, dan bergerak naik keatas. sesampainya di lantai paling atas yaitu Pentouse hotel khusus pemilik hotel, Richard berjalan dengan wajah tenang dan garang.
" Apakah ini kamar si brengsek itu?" tanya Richard.
" Benar tuan", jawab Bram.
" Bagus ", ucap Richard kemudian dengan sangat kencang Brian menendang Pintu tersebut dengan sangat keras sehingga pintu tersebut rusak dan terbuka, kemudian Richard dan Baram masuk kedalam pentouse, matanya yang dingin dan tajam menatap sekeliling ruangan tersebut, kemudian berjalan melewati ruang tamu pentouse dan menuju sebuah pintu, Richard dan Bram menatap pintu tersebut dan dari dalam terdengar suatu dua orang manusia yang berteriak penuh ke kenikmatan.
" Ahhhh... babe lebih kencang, ahhhh
" Ahhhh..honey.
" Sitt menjijikkan ", Ucap Richard kemudian menendang pintu tersebut, lalu berjalan masuk di dalam terlihat dua manusia yang sedang melakukan kuda-kuda seorang wanita dengan gaya nunggingnya diatas tempat tidur dan seorang pria yang sedang menggenjotkan benda pusakanya, dengan teriakan penuh kenikmatan, sehingga tak menyadari ada dua orang manusia yang sedang duduk di sofa memperhatikan aksi mereka diatas tempat tidur.
" Prok
" Prok
" Prok
" Permainan yang sangat luar biasa", ucap Richard Dingin, matanya menatap dua manusia yang ada diatas tempat tidur.
" Sittt.. siapa kalian Ucap Pria tersebut seraya melepaskan benda pusakanya dari wanita yang nungging tersebut, kemudian mengambil selimut dan melingkarkannya pada tubuhnya.
" aku?" tanya Richard seraya menunjuk dirinya sendiri.
" Bram ", ucap Richard
" Baik tuan ", ucap Bram.
" kau pelacur seraya menunjuk wanita yang sedang memakai bajunya, keluar dari sini, jika tidak maka nyawa mu pun akan melayang", Ucap Richard dengan dingin dan tajam seraya menatap wanita itu dengan tatapan nyalang seolah-olah ingin menerkamnya.
wanita itu pun dengan penuh ketakutan keluar dari kamar pentouse tersebut.
" Dan kau, akan merasakan akibatnya dari apa yang sudah kau lakukan terhadap adik ku", Ucap Richard seraya bangkit berdiri berjalan kearah pria itu matanya menatap tajam mata pria yang ada di hadapannya, mereka pun saling bertatapan.
" Kau salah menghadapi orang tuan", ucap pria itu seraya tertawa. Richard menatap Pria itu dengan dingin kemudian menaikkan satu alisnya seraya tersenyum mengejek.
" Septiayansah Budiman anak dari seorang pengusaha hotel, Irwan Budiman, orang terkaya no.3 di negara ini, penyuka wanita, playboy kelas teri, meniduri wanita lalu meninggalkannya, selalu berfoya-foya menghabiskan uang kedua orang tuanya, Sitttt hanya seorang benalu", Ucap Richard.
" Bajingan ", ucap Septiayansah Budiman seraya melayangkan tinjunya ke arah Richard dan dengan tenang Richard Pun menghadang tinju tersebut dengan tinjunya, sehingga tinju mereka bertabrakan, dengan tatapan tajam, tepat Dimata septiayansah, Richard menghentakkan tangannya, sehingga Septiayansah terjengkang kebelakang, menghantam tembok di belakangnya
" Sittt.. lemah ucap Richard, seraya menghampiri septiayansah, kemudian kakinya menendang ******** Septiayansah dengan keras.
" Ahhhhh, teriak septiayansah seraya memegang kejantanannya, tak sampai di situ saja Richard memberikan pukulan bertubi-tubi, sehingga Septiayansah tak berdaya.
" Bram bawa dia, aku belum puas menyiksanya ", ucap Richard.
" Baik tuan ", Ucap Bram.
" hancurkan perusahaan mereka, buat mereka hidup di jalanan ", Ucap Bram kemudian melangkah keluar dari kamar pentouse tersebut.
sementara itu di rumah sakit Kanaya telah di pindahkan di kamar VVIP rumah sakit.
" Bagaimana ini Dad ", ucap Mommy Lingga.
" Tenang mom ", Ucap Daddy Ded.
" Mommy, Daddy ", ucap Kanaya kemudian membuka matanya.
" Nak ", ucap Mommy dan Daddy.
" Mom, Dad ", ucap Kanaya seraya terisak, memilukan hati kedua orang tuanya.
" Tenanglah nak", ucap Mommy dan Daddy.
" Kanaya telah hancur Mom, Dad ", ucap Kanaya terisak dan memalingkan wajahnya tak ingin melihat kedua orang tuanya.
" kenapa kalian tidak membiarkan Kanaya mati saja?" tanya Kanaya.
" stttttt, jangan bicara seperti itu nak ", ucap mommy Lingga seraya mengelus kening putrinya.
" Apapun yang terjadi pada mu, mommy dan Daddy bersama mu nak ", ucap mommy.
" Tapi Kanaya, tidak pantas menjadi putri kebanggaan mommy lagi ", ucap Kanaya.
Tak lama kemudian pintu kamar rumah sakit terbuka.
" Permisi Tuan", ucap Suster.
" Ada apa sus?" tanya Daddy Ded.
" Dokter memanggil anda", ucap Suster.
" Baiklah saya akan kesana ", ucap Daddy Ded.
" Mari tuan", ucap suster. kemudian melangkah pergi diikuti oleh Daddy Ded, menuju ruang dokter.
" Bagaimana Dok ?" tanya Daddy Ded.
" ini tuan", ucap Dokter seraya menyerahkan Laporan laboratorium.
" bajingan ", ucap Daddy Ded, seraya meremas hasil lab tersebut dengan penuh amarah.
" Lebih baik anda membawa putri anda pada psikiater tuan,saya takut dia mengalami depresi atas semua yang menimpanya, anda lihat sendiri bukan saat dia melukai dirinya?" Ucap Dokter.
" Anda benar Dok ", Ucap Daddy Ded.
" Lakukanlah secepatnya tuan, saya melihat kondisi putri anda sangat memprihatinkan, saya takut dia mengalami depresi yang sangat berat akibat apa yang dialaminya". ucap dokter.
" Baik dokter, saya permisi", Ucap Daddy Ded, seraya bangkit berdiri dari kursinya dan melangkah keluar dari ruangan dokter.
" Akan kupastikan kalian mendapatkan balasan yang setimpal bahkan sampai anak cucu kalian akan merasakan akibatnya ", Ucap Daddy Ded dengan penuh amarah.
Sesampainya di ruangan Kanaya, Daddy Ded, melihat istrinya yang sedang menangis terisak, memeluk Kanaya, mata Kanaya memandang kedepan dengan tatapan Kosong, duduk di sudut kasur rumah sakit, dengan wajah yang penuh dengan ketakutan.
" mom kenapa putri ku ?" Ucap Daddy.
" Gak tau Dad, tadi mommy kekamar mandi sebentar, saat keluar kamar mandi, Kanaya sudah seperti ini ", ucap mommy seraya terisak memeluk Kanaya.
mendengar ucapan istrinya Daddy Ded memeluk Kanaya dengan lembut.
" Tenanglah Nay, Daddy ada disini ", Ucap Daddy Ded.
" Panggil Dokter ", Ucap Daddy Ded, kemudian istrinya mencet tombol yang ada di samping ranjang rumah sakit, tak lama kemudian Dokter pun datang dan memeriksa Kanaya, lalu menyuntikkan obat penenang.
" saya sudah menyuntikkan obat penenang padanya Putri anda Tuan, nyonya, saat ini yang dibutuhkan putri anda adalah dukungan dari kalian, agar dapat mengatasi semua traumanya, Seperti yang saya katakan tadi tuan, anda harus mendatangkan psikiater untuk putri anda lebih cepat lebih baik tuan ", ucap Dokter Bram.
" Baik dok ", ucap Daddy Ded.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Amma_Cia
Tau rasa dah dia kalo hidup jadi gelandangan. Naya, kamu harus bangkit. Balas dendam sama orang yang udah ngejebakmu😬
2023-06-01
0
lalalicious
Hai thor salam kenal ya👋 "My Favoite Wife" sudah mampir nih, jangan lupa mampir baca juga ya thor🤗
2023-05-31
0
kim myujin 💜
mampir Thor 💜💜
2023-05-31
0