Dubai Mall, Dubai UAE
Reema berjalan di mall yang cukup ramai hari ini dan karena dirinya memakai niqab, agar tidak dikenali sebagai putri Emir Bahrain serta tidak menjadi skandal dirinya pergi tanpa suami. Meskipun Dubai lebih modern dibandingkan dengan negara timur tengah lainnya tapi semua orang tahu dia sudah menikah.
Gadis itu masuk ke toko yang menjual perlengkapan dan peralatan tidur. Reema lalu memilih berbagai macam warna seprai dan perlengkapan lainnya. Setelah nya dia menuju ke butik Morr dimana wajah Radhi dan Raine terpampang disana.
Reema menatap ke foto dua saudara kembar yang menjadi model Morr milik keluarga Moretti. Mereka memang memiliki hubungan keluarga jadi tidak heran kalau saling memanfaatkan ketenaran masing-masing.
Dua pengawal yang dikirim Damian dengan langkah tenang mengikuti dan mengawasi Reema karena perintah dari Emir Blair adalah hanya itu. Kedua wanita berusia 30 an itu bersikap seperti dua orang wanita yang berjalan-jalan berdua tapi mata mereka tetap melihat tidak tanduk Reema.
Hampir dua jam Reema berbelanja dan meminta kepada pihak toko untuk mengirimkan belanjaan ke apartemen milik Damian. Mengetahui bahwa barang-barang itu milik Emir Blair, tentu saja mereka menyanggupi permintaan wanita itu.
Reema pun kembali ke Apartemennya dan setengah jam kemudian, semua belanjaan nya pun datang. Reema mengganti pakaiannya menjadi pakaian rumah dan mulai menata kamarnya dengan seprai baru yang bewarna khas wanita agar tidak terlihat suram karena Damian sangat menggemari warna - warna maskulin.
***
Ruang Kerja Damian di AJ Corp
"Hanya berbelanja seprai dan baju di butik Morr lalu makan pizza?" tanya Damian saat dua pengawalnya melaporkan kegiatan Reema.
"Yes Mr Blair."
"Baik. Terima kasih atas pekerjaan kalian."
"Sama-sama Mr Blair."
Damian lalu mematikan panggilannya dan mendengar suara panggilan dari sekretaris nya. Damian lalu memencet tombol intercom nya.
"Ya Kamal?" tanya Damian.
"Tuanku Emir, ada Madam Blair. Hendak bertemu dengan anda" jawab Kamal, sekretarisnya.
"Persilahkan ibuku masuk Kamal. Aku sudah selesai konferensi nya." Damian tadi memang sedang melakukan panggilan video untuk konferensi ke semua Emir di timur tengah termasuk bersama dengan Alexander Khalid, iparnya yang di Qatar.
"Baik Tuanku."
Tak lama, wanita mungil yang merupakan kesayangan Damian dan Direndra pun masuk dengan gayanya yang anggun. Damian pun berdiri lalu menyambut sang ibu dengan mencium pipinya.
"Mom, ada apa mommy kemari?" tanya Damian sambil mengajak Raana duduk di sofa ruang kerjanya.
"Damian, dimana istrimu?" tanya Raana sambil menatap putra tampannya yang mirip dengan ayahnya itu.
"Di apartemen."
"Apakah mommy boleh menemuinya?" tanya Raana.
Damian terkejut. "Buat apa mom? Tidak penting!"
"Dami, bagaimana pun dia sudah menjadi menantu mommy meskipun sementara karena mommy sudah tahu kamu akan menalaknya nanti. Tapi sayang, bagaimana pun, kita masih ada aturannya meskipun mommy dan Daddy tidak suka dengan obsesinya dia ke kamu. Untuk saat ini dia istri kamu yang sah, suka atau tidak suka. Paham sayang?" Raana memegang pipi Damian. "Maafkan mommy dan Daddy yang tidak bisa melindungi kamu."
Damian mengambil kedua tangan Raana dan menciumnya. "Mom, Dami sudah dewasa, bisa melindungi diri sendiri. Mommy dan Daddy tidak salah. Kalian adalah orangtua yang terbaik bagi Dami. Hanya satu pinta Dami, doakan Dami saja agar bisa melewati semuanya dan mendapatkan apa yang Dami inginkan."
Raana tersenyum. "Sayang, tanpa kamu minta, mommy dan Daddy selalu mendoakan kamu."
Damian memeluk sang ibu yang mengelus kepala putranya lembut. "Terimakasih mom. Love you so much!"
***
Apartemen Damian di Burj Khalifa
Reema sedang membuat nasi mandhi dan kari ayam ketika suara bel apartemen nya berbunyi. Gadis itu mematikan kompor lalu melepaskan apron dan berjalan menuju pintu. Dia melihat dari layar intercom dan terkejut melihat seorang wanita cantik berdiri disana.
Astaghfirullah! Tante Raana!
Reema bergegas membenarkan rambutnya yang dia kucir dan membuka pintunya dengan tersenyum manis.
"Tante Raana! Ya ampun kenapa tidak kasih kabar?" sapa Reema sambil mencium punggung tangan Raana. "Mari masuk."
Raana tersenyum manis sambil mengelus wajah Reema. "Terimakasih, Reema." Wanita anggun itu pun masuk ke dalam apartemen putranya dan mencium bau masakan enak. "Kamu masak?"
"Iya Tante. Buat makan malam aku dan Damian" jawab Reema dengan wajah berbinar.
Raana lalu memeriksa dapur dan mengambil sendok untuk mulai mencicipi nasi mandhi dan kari ayam buatan Reema.
"Reem, ini agak asin dan Damian tidak suka masakan asin. Kamu tambahkan krim atau santan lagi deh plus gula sedikit untuk balance nya" ucap Raana.
"Asin? Iyakah Tante?" Reema mengambil sendok kecil dan mulai mencicipi kuah karinya. Yup. Ini agak asin. Untung ada Tante Raana. Bisa ngamuk lagi Damian nanti. "Iya agak asin... " Reema mengambil sisa santan dan mulai memasak nya dengan pengawasan Raana. Dan setelahnya mereka mencicipi kuah kari itu hingga terasa pas sesuai dengan selera Damian.
Setelahnya Reema menyiapkan baklava yang dibelinya tadi untuk acara minum teh sore. Gadis itu menyiapkan teh safron untuk Raana yang duduk di sofa.
"Terimakasih Reema" ucap Raana ke menantunya yang menyiapkan makanan untuk dirinya.
"Tante Raana apa kabar? Ada acara apa Tante kemari?" tanya Reema.
"Tadi Tante sedang berbelanja di Dubai Mall dan tiba-tiba berpikir, kenapa tidak kemari saja. Lagipula kita belum bertemu lagi sejak acara pernikahan bukan?" Raana menatap Reema lembut tapi gadis itu tahu bahwa ibu Damian itu lebih menjurus basa basi karena tahu dirinya bukan menantu yang diharapkan.
"Iya Tante." Tapi aku adalah putri Emir Bahrain jadi kedudukan aku lebih tinggi dari keluarga Blair. Aku tidak mudah diintimidasi oleh keluarga Damian.
"Bagaimana rasanya menikah dengan putraku, Reema? Apakah sesuai dengan keinginan kamu?" Raana menyesap teh safronnya sambil memperhatikan bahasa tubuh menantunya.
"Masih masa penyesuaian Tante... " jawab Reema.
"Semoga sesuai dengan apa yang kamu inginkan Reema. Dengar, Tante biasanya tidak pernah berkata kasar tapi sejujurnya Tante tidak suka dengan cara kamu berusaha mengikat Damian."
"Aku sangat mencintai Damian, Tante..."
"Tapi tidak dengan cara seperti ini, Reema."
"Tante, untuk saat ini aku masih istri sah Damian. Jadi..."
"Reema, tidak perlu kamu ingatkan Tante juga soal itu. Tapi kamu juga harus tahu kalau kalian hanya menikah sementara karena saat kalian belum ijab, kami dan Damian sudah meminta untuk membatalkan pernikahan tapi kamu dan ayahmu tidak mau karena pembatalan pernikahan lebih memalukan daripada perceraian. Sejujurnya, Tante sedih melihat kamu menjadi seperti ini. Kamu anak pintar dan tidak semestinya seorang wanita mandiri bisa berpikir irasional mengatas namakan cinta lalu memaksakan pernikahan. Apa yang kamu cari Reema?"
Reema hanya terdiam tanpa ingin menjawab apapun dari semua ucapan Raana karena dirinya hanya ingin Damian menjadi miliknya. Setidaknya dia memiliki pria impiannya sejak kecil.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
The Way
kenapa reema gak sama si India yaa..
sama2 pemaksa
2024-01-21
1
Qotrun Nada
entah mengapa menurutku si reema lebih menyebalkan dr pada si Rao...
2023-05-05
1
𝐍𝐲. 𝐌𝐢𝐧 𝐘𝐨𝐨𝐧𝐠𝐢 ❄
masih sempat mikir soal kedudukan yg katanya lebih tinggi dri keluarga Blair👀👀👀
wes lah pegat terus bubar jalan...
secara mommy nya dami aja g suka
2023-05-04
1