*"Let's Start This Game"

Korie bangkit dari duduknya dan berjalan hendak meninggalkan ruangan, dia mulai merasa muak dengan semua cemoohan orang-orang yang menertawakannya.

Namun sesuatu yang tak terduga terjadi, Korie tak pernah menyangka jika anjing pudel peliharaan Wina sedang berada tepat dibawah bangkunya, sehingga tanpa sengaja buntutnya terinjak saat Korie berdiri.

Wina menjadi sangat marah saat melihatnya,

"Sialan! apakah kamu buta? sehingga tidak melihatnya! beraninya menginjak nginjak anjing kesayanganku! apakah kamu ingin mati?"

Wina terus saja memaki dan mengutuk Korie.

Pada saat yang sama Wina mengambil gelas dan melemparkannya kearah kepala Korie, Mika yang melihat itu segera mendorong Korie dan meninju gelasnya hingga pecah tanpa terlihat oleh siapapun karena kecepatannya.

Meskipun gelasnya pecah di udara, tapi air yang ada didalamnya tetap tumpah dan terciprat ke muka Korie dan Mika.

Korie tidak pernah menyangka jika Wina akan melemparkan gelas kearahnya hanya karena dia tak sengaja menginjak anjingnya, apakah dia benar-benar lebih rendah dibandingkan dengan seekor anjing di mata orang-orang yang sebenarnya merekalah yang menumpang hidup padanya.

Kontrol emosi Korie sedang diuji sampai batasnya, hingga dia tak bisa lagi menahan amarahnya kali ini.

Tiba tiba ada aura ganas disekitar Korie, saat dia memelototi Wina, semua yang mentertawakannya terdiam seketika mereka semua merasakan rasa takut.

Semua orang merasakan menggigil ketakutan saat melihat mata Korie sekarang, tidak ada yang pernah melihat mata sedingin itu sebelumnya.

Mereka semua memiliki firasat buruk dipikiran mereka, mereka tidak pernah menyangka jika Korie yang selama ini diam akan menjadi sangat marah dan mereka melihat tantangan peperangan di mata Korie seolah dia siap membunuh siapapun kini.

Korie seperti singa yang terbangun setelah tidur lama selama bertahun-tahun ini, dia berubah total menjadi pria baru, wataknya sebagai pemimpin yang mendominasi muncul kembali.

Mika yang menyadari kemarahan Korie segera menggandengnya dan menariknya keluar dari ruangan itu, entah kenapa Korie menurut pada gadis pelayan yang baru dilihatnya ini.

Mika lalu bertanya saat mereka hanya berdua jauh dari yang lainnya,

"Apa yang tuan lakukan, apakah tuan baik baik saja? mereka memang keterlaluan."

Ketika Korie melihat Mika mendekat, amarahnya seketika menghilang, diantara semua orang yang ada disana hanya Mika seorang yang tidak ikut menertawakannya.

"Siapa kamu? kenapa aku merasa baru pertama melihatmu di rumah ini?."

Korie mulai menanyakan apa yang menjadi pertanyaannya sejak awal melihat gadis pelayan ini.

"Emmm itu mungkin karena tuan tidak begitu memperhatikan semua pelayan yang bekerja di rumah ini."

Jawab Mika yang dipikirnya merupakan jawaban paling masuk akal karena semua penghuni rumah ini sepertinya tidak pernah memperhatikan pelayanan mereka satu persatu.

"Baiklah, mungkin yang kamu katakan ada benarnya, tapi kamu belum menjawab pertanyaan saya, siapa kamu sebenarnya?"

Korie kembali bertanya kepada Mika.

"Saya hanya gadis desa yang pernah tuan tolong dulu saat saya masih kecil, panggil saja saya Mika."

Mika mencoba mengingat jika saat itu dirinya belum berkenalan dan tak masalah memberikan nama aslinya saat ini.

"Apakah benar begitu? hmm... kenapa saya tak pernah ingat pernah menolong seseorang dulunya?"

Korie berusaha mengingat tapi dia tak mengingatnya, dan itu agak membuat Mika kecewa.

Apa mungkin dia yang terlalu berlebihan menganggap seseorang telah berbuat baik sehingga berpikir untuk membalas budi atas pertolongannya.

Tapi sudah sampai disini dan dia telah bertekad untuk menolong Korie dari keadaannya yang sedang ditindas oleh keluarga tirinya.

"Tidak apa-apa, tidak masalah jika tuan tidak mengingatnya, tapi aku sudah disini untuk menolong tuan dari orang-orang jahat seperti mereka itu."

Ucap Mika, membuat Korie sedikit bingung dengan kata-katanya.

"Tidak kamu tidak perlu melakukan apapun untuk menolongku, aku khawatir mereka justru akan menyakitimu."

Korie khawatir jika gadis pelayan ini akan berbuat hal yang akan membahayakan dirinya sendiri, bagaimanapun dia tahu bagaimana jahatnya keluarga ibu tirinya itu.

"Baiklah tuan, saya tidak akan melakukan apapun, saya hanya akan menemani semua yang tuan kerjakan dan memastikan jika anda aman."

Korie tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis pelayan ini, memangnya apa yang gadis ini bisa lakukan untuk selalu memastikan jika dirinya akan selalu aman jika bersama gadis pelayan ini.

"Ya baiklah, terserah padamu, saat ini aku hanya ingin mandi dan beristirahat."

Jawab Korie, akhirnya dia tak ingin memperpanjang obrolan mereka.

"Baiklah tuan, saya akan menyiapkan air untuk anda mandi dan pakaian gantinya."

Ucap Mika, lalu bersegera menyiapkan air mandi untuk Korie dan juga piyama tidurnya.

"Silahkan tuan, saya sudah menyiapkan semuanya."

"Terimakasih emmm... Mika iya Mika kan nama kamu?, sekarang kamu boleh pergi."

"Iya tuan, nama saya Mika, baiklah saya permisi kembali ke kamar saya júga"

Sementara dirumah keluarga besar Atmadja, semua orang menjadi gelisah karena Mika menghilang sejak sore tadi, dan belum kembali hingga larut malam.

Awalnya semua mengira Mika pulang ke rumah Sanjaya untuk melepas rindunya bersama Miko saudara kembarnya, tapi begitu Miko menelpon menanyakan kabar saudarinya itu, barulah mereka sadar jika Mika tidak bersama Miko.

Mereka telah berulang kali mencoba menelpon ponselnya Mika, tapi suara operator selalu menjawab jika nomor yang anda tuju sedang tidak dapat dihubungi.

Jadilah kini seluruh anggota keluarga Atmadja dan Miko tak dapat tidur, mereka sibuk mencari Mika, baik secara meretas seluruh CCTV satu kota, sampai menyebar banyak anak buah untuk mencarinya.

Sementara Mika saat ini sibuk mengerjai beberapa orang di rumah keluarga Korie.

Mika meminta orang kepercayaannya menyiapkan beberapa kotak kejutan untuk Angel, Wina dan Joni.

Saat semua orang sudah tertidur, Mika meletakkan kedalam kamar masing-masing dari mereka satu kotak.

"Surprise kado istimewa untuk kalian dari Mika, gak sabar melihat ekspresi di wajah imut kalian he... he... he.... Let's start this game"

"Saatnya untuk tidur, nyalakan lagi CCTV rumah ini, aku mau istirahat."

Perintahnya pada seseorang di seberang lewat earpiece.

Sepanjang malam sampai pagi, tak seorangpun yang tertidur di rumah keluarga Atmadja karena menghilangnya Mika secara tiba-tiba.

Pagi harinya di rumah keluarga Korie terjadi kegaduhan, pagi itu menjadi sangat ramai karena penuh dengan teriakan ketakutan yang ditimbulkan oleh berbagai hewan yang keluar dari dalam kotak yang ditinggalkan Mika di kamar Angel, Wina dan Joni.

Ada banyak tikus, kecoa, kodok, juga ulat yang keluar dari dalam kotak, begitu ketiga orang itu membuka kotak misterius yang ada di dalam kamar mereka.

*Terimakasih Guys yang masih setia untuk mampir di karya baru onel, jangan lupa untuk LIKE KOMENT RATE BINTANG LIMA DAN FAVORITKAN JUGA SECANGKIR KOPI DAN BUKET MAWAR bukti tanda cinta untuk outhor 🤗😘😘😘*

Terpopuler

Comments

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 𝓐ⷨ𝖒ⷷ𝖊ᷞ𝖑𝖑♛⃝꙰ ❤

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 𝓐ⷨ𝖒ⷷ𝖊ᷞ𝖑𝖑♛⃝꙰ ❤

wkwkkwk baru binatang begitu aja pada teriak

2023-06-12

1

QiDi

QiDi

keren mik...

2023-05-16

1

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

wah mika iseng bgt

2023-05-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!