*"Kepulangan Mika"

Belum juga masuk subuh, Mika selalu terbangun dengan mimpi dan kenangan yang sama.

"Ah kenangan tentang itu lagi, setelah lima belas tahun berlalu kenapa kenangan itu masih tidak pernah hilang? apa karena janjiku yang akan datang untuk membalas budi pertolongannya?, entahlah."

Sejak mengalami penculikan dulu, Willy mendidik Mika dan Miko agar tumbuh menjadi anak-anak yang tangguh, selepas pendidikan di Sekolah Menengah Pertama, Willy mengirim Mika dan Miko ke asrama militer dan sekolah di akademi kemiliteran.

setelah lewat tiga tahun Willy menyekolahkan Miko ke Universitas tempat Ice dahulunya kuliah, sedangkan Mika memilih untuk sekolah modeling, Mika lebih menyukai dunia fashion dan catwalk di bandingkan harus duduk manis mengurus perusahaan peninggalan Sanjaya papinya.

Kini Miko telah mampu mengurus perusahaan warisan dari Papinya, sementara Mika memilih tetap di Paris dan mencoba merintis branded miliknya tentunya tak lepas dari pengawasan dan suntikan modal dari Opa Arjun Daddy-nya Willy.

Dalam cerita saat ini Daddy Arjun dan Mommy-nya Willy telah memilih untuk menghabiskan sisa hidup mereka bersama, melupakan semua konflik dan kesalah pahaman yang telah berlalu.

Setelah terbangun, Mika memilih membuat secangkir coklat panas lalu membuat beberapa goresan rancangan untuk product terbarunya.

Beberapa lembar sketsa untuk design terbaru tercipta hanya dalam hitungan menit, untuk beberapa orang bertalenta dan memiliki cukup modal tentunya bukan hal yang sulit untuk menghasilkan uang.

Rencananya esok pagi Mika akan menyerahkan rancangannya kepada karyawannya yang berkerja sebagai penjahit.

Memikirkan usahanya yang sedang berkembang pesat rasanya cukup berat meninggalkannya jika dia harus kembali ke Indonesia untuk menepati janjinya.

Kembali Mika menarik napas panjang lalu menghembuskannya lagi perlahan, di lihatnya jam dinding masih lebih dari satu jam lagi menuju subuh, akhirnya Mika memutuskan untuk kembali tidur sekedar menunggu waktu subuh.

Saatnya waktu subuh, alarm jam berbunyi membangunkan kembali Mika, setelah bangun Mika memilih mandi lebih dulu dengan air hangat selesainya barulah sholat Subuh.

Setelah berdo'a selesai dari sholat Subuh, Mika meyakinkan lagi niatnya untuk pulang ke Indonesia.

"Bismillah semoga ini yang di inginkan Allah, bagaimanapun janji tetaplah janji, dan aku juga harus membalas budi, seandainya dia tidak membawaku saat itu mungkin saat ini aku sudah mati."

Ucap Mika berusaha meyakinkan dirinya lagi.

Hari itu juga Mika menyerahkan beberapa tugas kepada pegawainya, dan untuk masalah design dirinya bisa mengerjakan semuanya sendiri, hanya butuh seorang yang dapat dipercaya untuk menjadi pengawas agar rancangan terbaru tidak bocor dipasaran sebelum mereka meluncurkan product terbarunya.

Setelah masalah pekerjaan selesai, Mika segera meminta seseorang untuk mencari informasi terbaru tentang Korie laki laki kecil yang dulu menjadi penolongnya.

"Dia bukan lagi laki laki kecil, dan mungkin juga sudah berkeluarga."

Ucap Mika sambil tersenyum sendiri.

Setelah itu, Mika mulai memberi kabar kepada Willy dan Ice juga Miko jika dirinya akan pulang ke Indonesia.

Mika juga memberikan kabar kepada Opa Arjun dan Oma Ratihnya,

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, Opa apakabar? Mika cuma mau kasih tahu kalo Mika rencananya mau pulang ke Indonesia, penerbangan sore ini Opa, iya Opa titip salam aja untuk Oma mmmuach bye Opa, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Begitulah obrolan singkat Mika saat berpamitan pada Opa Arjun nya.

Sambil menunggu jadwal keberangkatannya, Mika masih sempat mencoretkan tintanya menghasilkan beberapa rancangan pakaian, setelah itu Mika juga membaca laporan tentang Korie yang dimintanya dari seorang sumber terpercaya yang selama ini dia pekerjakan untuk selalu mengawasi dan melindungi Korie secara diam diam.

Miko yang mendapatkan kabar jika saudari kembarnya akan pulang ke Indonesia itupun menjadi semangat dan langsung menelponnya.

"Hallo apa kabarnya si cadel cedal? gak salah nih pingin balik ke Indonesia?"

Sapa Miko begitu panggilan via telpon langsung tersambung.

"Mitoooo... Mika sudah gak cedal ya! awas aja masih ngatain cadel cedal, iyalah kan kangen sama Mito he... he...."

"Gak ada yang namanya Mito, salah sambung pasti ini, coba pastiin kodenya beneran +62 gak tuh?"

"Diiihhh... yang telpon tadi siapa hayoo.... udah ya Mika harus siap siap ini, Mito jangan lupa siapin semua makanan yang enak untuk Mika, tuuuuttttt( sambungan telpon langsung ditutup oleh Mika)."

"Kebiasaan nih anak asal main tutup telpon aja."

Ucap Miko begitu mendengar nada telpon yang terputus dari seberang.

Mika dengan tergesa-gesa meninggalkan ruang tunggu untuk pemberangkatan karena pesawat dengan nomor penerbangan yang sesuai dengan tiketnya akan segera berangkat.

Setelah melewati tujuh belas jam penerbangan dengan satu kali transit di Dubai akhirnya sampai juga Mika di Indonesia pada pukul sembilan pagi.

Di area penjemputan Willy dan Ice sudah menanti putri mereka sejak jam tujuh pagi, karena Sandy putra mereka sudah tak sabar ingin bertemu dengan kakak perempuannya itu.

Pernikahan Willy dan Ice dikaruniai seorang putra yang diberi nama Sandy Prayoga Atmadja, yang kini telah berumur delapan belas tahun.

Tak terasa anak anak mereka kini telah tumbuh besar, bahkan si kembar sudah dewasa dan mungkin tak lama lagi akan menikah.

Akhirnya setelah dua jam menanti yang ditunggu pun mulai terlihat, sesosok gadis dengan rambut panjang berwarna coklat di ikat kuda, dan kacamata hitam dengan stelan outfit santai tampak berjalan dengan menarik kopernya.

Sandy yang mengenali jika itu Mika kakak perempuannya itupun langsung melambaikan papan nama kecil yang tertulis MIKA agar gadis itu tahu mereka menjemputnya.

Tapi dasar sifat jahilnya dari kecil gak hilang sampai sekarang, Mika yang melihat ayah dan bundanya juga adiknya menjemputnya justru berpura-pura tak melihat, dan dia berjalan lurus ke pintu keluar.

Sandy yang kesal melihat tingkah kakaknya yang tak melihatnya, segera berlari mengejar Mika sambil berteriak-teriak.

"Kakak.... kakak.... kami disini, apakah matamu rabun?, atau kacamata yang kamu pakai murahan sampe gak melihat kami!"

Teriak Sandy yang justru membuat semua orang yang mendengarnya menjadi tertawa.

Willy dan Ice hanya bisa tertawa dengan geli melihat tingkah kedua anak mereka.

"Dasar adik durhaka, kenapa kamu mengatai kakak rabun dan pakai kacamata murahan dengan berteriak begitu keras, kamu sengaja mau bikin kakak malu ya!"

Mika segera berbalik dan menjewer telinga Sandy, begitu mendengar apa yang di teriakan oleh Sandy.

"Aduh.... duh duh.... sakit.... salah sendiri kakak pura pura tak melihat kita semua weeeee....(Sandy meleweki meledek Mika)"

"Anak durhaka cepat kemari peluk ayah dan bunda dulu, kau ini tambah nakal ternyata setelah lama di Paris."

Ucap Willy sambil memeluk dan mencium kening putrinya, begitupun Ice yang sangat menyayangi Mika seperti Putrinya sendiri.

*Bab kedua ya gaes semoga bab selanjutnya lancar, jangan lupa LIKE KOMENT RATE BINTANG LIMA DAN FAVORITKAN JANGAN LUPA SECANGKIR KOPI JUGA BUKET MAWAR BUKTI TANDA CINTA UNTUK OUTHOR 🤗😘😘😘*

Terpopuler

Comments

🔴Rhiez~Nyai Hebring🖤²²¹º

🔴Rhiez~Nyai Hebring🖤²²¹º

mika ga rabun, tapi emang kicimiti nya.. kicimiti kuda🤭🤣🤣🤣

2023-07-01

1

@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

cari jati mu mika dg Kepulauan mu supa tak terganti mimpi " lg

2023-06-23

1

¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni

¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni

wkwkwkwkkk 🤣🤣🤣, makanya Mika jangan usil jadi kakak, jadi bahan ketawaan karena pake kacamata murah padahal itu branded 🤭🤭

2023-06-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!