*"Keluarga Korie"

Kini telah waktunya bagi Mika memulai apa yang telah direncanakannya sesuai tujuan kepulangannya ke Indonesia.

Mika mendapatkan laporan jika selama ini Atmadja Group selalu memberikan bantuan memperlancar setiap kontrak kerja yang di lakukan oleh perusahaan milik keluarga besar Korie tanpa diketahui oleh pihak Korie.

Tetapi yang membuat Mika tak habis pikir adalah, semua kerjasama yang dilakukan oleh pihak Korie bukanlah Korie yang menjadi penanggung jawabnya, lalu kemana Korie? apa yang terjadi pada Korie sebenarnya?

Kali ini untuk pertama kalinya Mika menggunakan nama keluarga Atmadja untuk membuat kesepakatan, Mika meminta pihak yang akan bekerjasama dengan perusahaan keluarga milik Korie agar meminta Korie sendiri sebagai orang yang menandatangi perjanjian kerjasama kali ini.

"Seandainya dari pihak mereka tidak membawa Korie untuk menandatangi perjanjian kontrak kerjasamanya, mulai saat ini Atmadja Group tidak akan memberikan dukungan apapun."

Mika memberikan ultimatumnya kepada perusahaan yang akan menjalin kontrak kerjasama dengan keluarga Korie, bagaimanapun selama ini Atmadja Group yang selalu menjadi penjamin dari setiap kontrak kerjasama yang selalu dilakukan oleh keluarga besar Korie, sehingga perusahaan keluarga Korie selalu mendapatkan kontrak kerja.

Atmadja Group selalu melakukan itu sebagai bentuk rasa terimakasih Willy untuk pertolongan Korie kepada Mika diwaktu yang lalu tanpa diketahui Korie.

Mika memutuskan untuk menyelidikinya sendiri, dia meminta orang kepercayaannya untuk membuat celah agar dia bisa masuk kelingkaran Korie baik perusahaan maupun keluarganya.

"Lapor Nona, saya mendapatkan kabar jika keluarga Tuan Korie akan mengadakan acara makan malam untuk merayakan kontrak kerjasama mereka yang baru."

Kata seseorang yang awalnya joging tiba-tiba duduk di bangku taman membelakangi duduknya Mika.

"Usahakan aku bisa ada disana nanti malam saat acaranya berlangsung."

Ucap Mika memberi perintah pada orang di belakangnya.

"Nona bisa menggantikan posisi pelayan disana, saya akan mempersiapkan semuanya."

"Lakukan, aku menunggu berita selanjutnya."

"Siap.. laksanakan."

Orang itu lalu kembali berlari kecil meninggalkan Mika setelah memberikan laporan kepada Mika.

Saat acara makan malam,

Banyak orang berkumpul dirumah keluarga besar Korie, mereka berbincang dan tertawa di meja makan tapi tak nampak Korie disana membuat Mika semakin bertanya-tanya dalam hatinya.

"Kemana Korie? ada apa sebenarnya dengan Korie?"

"Tuan Dani aku bersulang untukmu karena telah membantu Wina mendapatkan kontraknya, setidaknya ini akan mendatangkan keuntungan yang cukup besar untuk keluarga kami."

Wina adalah saudara tiri Korie dan Dani adalah tunangannya, dan Dani bekerja di kantor PU sehingga semua kontrak kerja yang resmi pasti melewati wewenangnya.

Mereka saling bersulang, dan wajah wajah mereka berseri kegirangan dan tak satupun dari mereka akan menyangka jika kontrak kerjasama mereka kali ini tidak selancarnya sebelumnya.

Mika yang sudah jenuh akhirnya menelpon seseorang,

"Batalkan dukungan untuk kerjasama yang dilakukan oleh keluarga Korie karena bukan Korie yang menandatangi perjanjian kontrak kerjasamanya."

Satu telpon dari Mika merubah semuanya, tapi keluarga Korie belum mendapatkan berita terkininya.

Disaat semua orang sedang berbincang dan bersenda gurau tiba-tiba pintu depan terbuka, seseorang muncul dan berkata,

"Maaf aku terlambat, ada terjadi beberapa masalah dan terimakasih telah menungguku."

Korie tiba-tiba masuk kedalam ruangan dengan penampilan yang lusuh dan meminta maaf kepada orang-orang.

Pemandangan itu tentu membuat Mika kaget, apa dan bagaimana sebenarnya yang telah dilalui oleh laki-laki ini selama ini? kenapa keadaannya sangat di luar ekspektasinya?.

Tawa diruangan itu tiba-tiba terhenti, semua anggota keluarga Korie saling memandang dengan pemikiran yang sama.

"Kenapa kamu berterimakasih kepada kami? kami bahkan tidak pernah mengharapkan kamu untuk datang dan pulang ke rumah ini!"

Keluarga Korie menganggap dirinya orang yang tidak berguna sejak kematian Ayahnya, dan semua kendali perusahaan diambil alih oleh Wina adik tirinya, walaupun secara hukum semua masih sah milik Korie tapi Korie tak berdaya.

"Jangan pernah menyanjung diri sendiri, tidak sadarkah kamu jika kami disini tidak pernah menantimu!"

Angel ibunya Wina yang merupakan ibu tiri Korie berkata dengan ketus dan dingin.

"Apa yang membuatmu begitu lama terlambat? apakah skuter listrik milikmu rusak lagi?"

Ucap Joni adik laki-laki Wina yang bearti adik tiri Korie.

Ayah Korie menikahi Angel ibu tirinya dengan membawa Wina anaknya dari pernikahan dengan laki laki lain sebelumnya dan Ayah Korie terpaksa menikahi Angel karena di jebak dan mengira bayi yang dikandung Angel adalah anaknya.

Sejak kematian Ayahnya Korie, mereka mengambil alih semua aset keluarga Korie tapi mereka tidak bisa membalik nama kepemilikan tanpa tanda tangan serah terima dari Korie sebagai pewaris sah.

Dan semua surat menyurat mereka yang menahannya walau tak dapat memilikinya sebelum Korie memberikan kuasa kepada mereka.

Karenanya sampai saat ini Korie masih bertahan dan mereka tak dapat menyingkirkan Korie karena ada kalanya mereka membutuhkan tanda tangan Korie untuk mencairkan dana.

Korie sudah terbiasa dengan cemoohan dari keluarga ibu tirinya jadi dia mengabaikannya, dan memilih duduk di bangku sudut.

Korie memperhatikan gadis pelayan ini kenapa dia baru melihatnya? atau karena dia yang selalu acuh dengan keadaan rumah sejak keluarga ibu tirinya mengambil alih semuanya.

"Jangan mengatakan apapun lagi, duduk dan makanlah makan malam mu."

Bisik Mika sambil menyendokkan nasi dan lauk kepiring untuk Korie.

"Iya aku mengerti."

Korie tak lagi memperdulikan semua orang disana dengan apa yang mereka bahas, dia menyibukkan dirinya dengan menikmati makan malamnya.

"Masa bodoh dengan apa yang kalian lakukan, kita lihat saja sampai dimana sepak terjang kalian."

Batin Korie sambil menyembunyikan senyumnya, tapi itu tak lepas dari pantauan Mika.

Kepulangan Korie tadi hanya drama kecil bagi keluarga itu, setelah itu mereka kembali melupakannya.

Dani tersenyum dan berkata,

"Nyonya Angel, banyak orang miskin yang tidak pernah tahu tentang makanan enak, jadi biarkan dia menikmati makanannya."

"Aku merasa ada yang disembunyikan oleh Korie, aku yakin Korie tak sebodoh yang mereka sangka, mungkin saja Korie sudah merencanakan sesuatu."

Mika merasa Korie telah memiliki rencananya sendiri.

"Aku sudah selesai makan, maaf aku istirahat lebih awal."

Korie bangkit dari duduknya dan berjalan hendak meninggalkan ruangan.

Korie tidak mengatakan apa-apa tapi dia selalu menjadi sasaran cemoohan, dia merasa bosan dan memilih untuk ke kamarnya, tapi mereka terus membullinya.

"Tidak bisakah kalian diam dari merendahkan aku? aku tahu kau baru saja mendapatkan kontrak kerjasama dengan keuntungan lumayan besar, tapi apa kau yakin bisa mengerjakannya?"

Mereka tak menyangka jika orang yang selalu mereka bulli akhirnya bisa membalas cemoohan mereka.

Mika bahkan sampai melotot tak percaya mendengarnya, tapi Mika senang saat Korie berani membalas setiap penghinaan mereka kepada Korie.

*Ok gaes semoga suka ya dengan cerita baru ini, walau dalam keadaan tidak sehat tapi outhor berusaha konsisten untuk up di novel baru ini, jangan lupa untuk LIKE KOMENT RATE BINTANG LIMA DAN FAVORITKAN JUGA SECANGKIR KOPI DAN BUKET MAWAR bukti tanda cinta untuk outhor 🤗😘😘😘*

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***