Sahabat.

Malam itu Rayan kembali ke rumah, Ia langsung melangkah ke dalam kamar dan terlihat Agis sudah terlelap di bawah selimut.

Rayan tertegun melihat ponsel Agis yang tergeletak dengan kaca yang retak, mungkin karena Itu ia tidak bisa menghubungi Istri nya.

Rayan duduk di tepi ranjang menoleh pada Agis yang sudah tertidur, sebenarnya Erika meminta nya untuk pulang pagi, Namun Rayan khawatir dengan keadaan Agis hingga kemudian Ia memutuskan untuk pulang malam itu juga.

Rayan melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum menghampiri Agis.

Hujan tiba tiba saja turun dan Agis membuka matanya saat gelegar petir menyambar membuat nya terkejut.

Agis menoleh ke arah pintu kamar mandi yang terbuka terlihat Rayan menyembul keluar dari kamar mandi dengan handuk kimono nya.

"Kamu sudah pulang bang ?"

Rayan mengulas senyum lalu mencium kening Agis.

Tak biasanya Rayan menggunakan handuk kimono, Rayan lakukan karena Ia tidak ingin Agis melihat apa yang tercetak di dadanya.

"Abang pakai baju dulu !"

Agis termangu melihat Rayan pergi ke ruang ganti, biasanya Ia bebas memakai pakaian di hadapan nya, tapi kali ini ada yang harus Rayan tutupi dari istri nya.

Rayan kembali menggunakan piyama tidur nya lalu naik ke ranjang kemudian memeluk Agis yang tidak selonjor kaku.

"Ayo kembali tidur sayang, Abang juga lelah...!"

cetus Rayan mendekap erat tubuh Agis.

Sementara di tempat lain, seseorang meringkuk sendiri dan itu resiko menjadi simpanan, karena walau bagaimanapun dia akan kembali pada rumah nya, Ia hanya sebatas persinggahan untuk sementara waktu.

Kenyataan nya Rayan tetap memilih dia, perempuan yang katanya tidak bisa memberikan keturunan, tapi tetap menjadi prioritas utama.

jujur saja Erika iri dan mengharapkan Rayan berada di samping nya, Erika meringkuk memeluk guling dan ironisnya Ia mau saja ikuti permainan Rayan.

Bermain-main api dan suatu saat Ia akan terbakar dan hangus bersama asa yang semu.

Erika tak yakin bisa menerima keadaan ini, sementara jiwa nya meronta menginginkan Rayan berada di samping nya.

Erika berharap Ia segera hamil dengan itu Ia memiliki alasan kuat saat meminta Rayan berada di samping nya, dan saat ini ia hanya bisa menguatkan hati untuk mengalah.

Ia memang jahat karena menikam sahabat sendiri dengan selingkuh dengan suami nya, Erika tidak bisa membohongi diri nya kalau Ia sudah jatuh hati pada Rayan, bukan lagi tentang materi tapi ini tentang kebutuhan batin nya.

*

*

Pagi....

Rayan memperhatikan Agis yang tengah memakai hijab nya, hari ini Rayan mengulur waktu untuk pergi ke kantor karena hendak membeli kan Agis ponsel baru.

"Abang hubungi kamu terus menerus kemarin, kenapa ponsel nya bisa retak seperti ini?"

tanya Rayan memindai ponsel Agis yang tergeletak tak lagi berharga di meja.

"Ya, jatuh bang kemarin kesenggol orang, sebenarnya enggak begitu keras jatuh nya, tapi dampak nya cukup parah."

Jawab Agis menghadap Rayan lalu memindai wajah tampannya.

"Potret kita langsung hilang dan seperti nya harus beli ponsel baru. Aku juga lupa memindahkan poto poto kita ke memory card"

Rayan tertegun sejenak mencerna ucapan Agis, apa mungkin hal itu menjadi firasat tentang kecurangan nya di belakang Agis bersama Erika?

"Ya sudah kita pergi sekarang beli ponsel baru untuk mu."

Ajak Rayan beranjak dari duduknya meraih tangan Agis.

"Siang ini aku mau bertemu dengan dokter Arief, Aku tidak mau berhenti ikut program hamil bang."

Seru Agis membuat Rayan menghentikan langkahnya lalu menatap perempuan itu lekat

"kamu masih berharap?"

Tanya Rayan dan di anggukan oleh Agis.

"Aku masih berharap dan ingin terus berusaha, meskipun mungkin akan membutuhkan waktu yang lama tapi aku yakin tidak ada yang sia sia ."

Rayan hanya mengangguk kemudian kembali melangkah menggenggam tangan Agis masuk ke dalam mobil.

...----------------...

Kedua nya sampai di mall pusat kota, Rayan langsung mengajak Agis ke galery ponsel di mall tersebut. Agis membiarkan Rayan memilih kan ponsel untuk nya dan saat itu Agis melihat Erika tengah berjalan jalan dengan Ibu dan adik nya.

Agis memperhatikan sahabat nya itu dari jauh, gegas ia menghampiri Erika yang tidak melihat nya, Agis kangen karena sudah lama mereka tidak bertemu.

"Erika....!"

seru Agis mengulum senyum.

Erika menoleh pada Agis, ia menghampiri lalu memeluk nya erat.

"Kangen deh sama kamu.."

cetus Agis lalu menyapa ibu Erika dan Adiknya. Sahabat nya itu tertegun melihat Rayan dari kejauhan, pria itu membawa paper bag kecil, Erika tahu kalau itu pasti ponsel baru untuk Agis.

"Agis, kamu beli ponsel baru ?"

Tanya Erika.

"Ya tiba tiba ponsel ku jatuh dan rusak."

jawab Agis lalu mendekap pinggang Rayan

Erika memalingkan wajahnya dari Rayan, pria yang berhasil mengungkung nya dengan cinta.

"Kalian sedang jalan jalan ?"

Tanya Agis memindai Erika yang sedikit berbeda.

"Ya, kebetulan aku ambil cuti, adik ku juga sedang libur jadi kami pergi jalan jalan !"

Agis mengangguk mendengar jawaban Erika.

Agis tak tahu kan kalau Rayan sudah membeli kan Erika kendaraan roda empat, Agar Ia bisa membawa Ibu dan adiknya jika bepergian.

"Bang Rayan ke kantor siang mungkin karena enggak ada kamu !"

Canda Agis ngasal namun berhasil membuat keduanya termangu.

"Kamu bisa aja sayang !"

tukas Rayan sambil mencolek dagu Agis, hal itu membuat Agis langsung terkekeh kecil.

Tak tahu kalau kedua nya tengah bermain main di belakang nya,

"Kita pergi makan sama siang yuk!!"

Erika melirik sekilas ke arah Rayan yang mendelik sekilas ke arah nya.

"Ayo Bu kita makan sama sama"

Ajak Agis pada Ibu nya Erika, seperti itu lah Agis bersikap pada Erika dan keluarga nya, ia selalu baik dan tidak segan-segan memberi.

Bahkan Agis sudah banyak membantu, bukan hanya sekedar tenaga, tapi juga materil.

Rayan dan Erika berjalan beriringan sementara Agis bersama ibunya Erika, Agis tidak tahu kalau Rayan menggenggam tangan Erika.

"Aku adalah sembilu di antara kalian!"

Gumam Erika lalu duduk di samping Rayan, pria itu berada di tengah tengah Agis dan diri nya, Erika memperhatikan Agis yang memintanya untuk memilih kan makanan.

"Ayo Erika pesan apa aja untuk ibu dan adik kamu !"

"Terima kasih Agis kamu sangat baik semoga Allah memberikan kamu kebahagiaan !"

Ujar Amina, Ia tidak mengetahui kalau putri nya sudah menikah dengan suami sahabat nya sendiri.

"Ya Bu, Amin ! doain Agis ya Bu, semoga semua harapan cepat terkabul !"

Amina mengangguk.

Setelah selesai Agis mengajak mereka berbelanja, membelikan tas dan sepatu untuk adiknya Erika.

"Erika kamu mau beli apa ? Ayo ambil aja ! Alhamdulillah kafe lagi ramai, aku beli pakai uang sendiri kok !"

Erika tertegun, lagi lagi Ia menoleh ke arah Rayan yang berdiri sambil melipat kedua tangannya.

"Aku sih enggak usah gis. ini tuh udah lebih dari cukup ! terima kasih Agis kamu baik banget sama keluarga aku !"

"ya lah kan kamu sahabat aku, mumpung ada rezeki Erika"

Jawab Agis merangkul pundak Erika yang langsung terpaku.

sahabat ?

Perasaan bersalah kembali merayapi relung hati Erika, entah bagaimana pemikiran nya sedang kan Agis begitu baik, tapi Ia malah membalas semua kebaikan itu dengan sembilu.

Berapa tahun lamanya mereka menjalin persahabatan, banyak yang sudah Agis berikan untuk nya, tapi apa yang ia lakukan di belakang nya ?

Erika menoleh pada Rayan yang berjalan di belakang mereka, Agis masih merangkul pundak nya berjalan keluar dari mall.

*

**

***

****

*****

bersambung...

terima kasih yang sudah mampir, jangan lupa like dan kasih komentar ya biar aku semangat, dukung karya ku ya!😍😍😍

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehat

2024-04-13

0

Can Sikumbang

Can Sikumbang

kayanya istri Ibra meninggal saat lahiran,trus JD jodoh nya agis

2023-09-15

3

Samsuri Sam

Samsuri Sam

itu namanya manusia tdk punya hati org sudah baik malah suami nya di embat, semoga agis mendapat kan ke bahagiaan, di balik cobaan ini

2023-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 memiliki keinginan yang sama.
2 berhenti ikut program.
3 Egois.
4 Sendu.
5 Sahabat.
6 mual dan muntah.
7 Hamil.
8 terapi air hujan.
9 Cemburu.
10 diving.
11 Terdampar.
12 Hantu.
13 Pulang.
14 Manusia bodoh.
15 kecewa.
16 bukan kita yang dulu.
17 kebohongan.
18 tabah dan tawakal.
19 Curiga.
20 Tak mungkin hamil.
21 Mengapa harus sahabat ku?
22 luluh lantak.
23 mengapa harus sahabat ku? 2.
24 Hanya rekayasa.
25 bangkit.
26 serakah.
27 tak ingin kehilangan salah satu nya.
28 Cacat.
29 percuma.
30 Tuhan maha adil.
31 Rumah duka.
32 menggugat cerai.
33 lapang dada.
34 duri terlindung.
35 kanker otak.
36 Tangisan pilu.
37 kehilangan.
38 Tuhan sedang menghukum nya.
39 masa idah.
40 waktu terus bergulir.
41 berlibur ke Dufan.
42 jangan sia kan.
43 Rumah singgah.
44 keterangan palsu.
45 Penyembuh luka.
46 saling bukan paling.
47 jalan masing-masing.
48 Terguncang.
49 iklhas menerima kekecewaan.
50 Alhamdulillah sah.
51 rindu sosok ayah.
52 Nyaman dan menenangkan.
53 insecure.
54 mimpi yang hilang.
55 Sesak
56 kesehatan mental.
57 Cinta yang tulus.
58 batin Erika.
59 Harus sabar.
60 Membutuhkan.
61 tanggung jawab mas!
62 keajaiban.
63 terkabul.
64 Mati rasa.
65 Makan malam.
66 mendebarkan.
67 Dengki dan Iri.
68 kembali ke tanah air
69 Tak banyak menuntut
70 pecundang.
71 berkelahi.
72 Hanya titipan.
73 pelangi.
74 gulung tikar.
75 harta Gono gini.
76 Bangkai.
77 menderita.
78 Tuhan Yang menguatkan.
79 takdir tuhan itu selalu baik.
80 Adik ku Yuna.
81 Tetap bersikap baik.
82 Datang dan pergi sesuka hati.
83 cinta nya aku.
84 tulus menyayangi si kembar.
85 Sayang.
86 bintang di hidup nya.
87 tersenyum bahagia.
88 Agis dan Amir.
89 camping Dieng.
90 karunia.
91 Penyesalan Rayan.
92 kesempatan kedua.
93 Tulus.
94 ketetapan Tuhan.
95 Patuh.
96 Warisan.
97 Alan dan Yuna.
98 surat dari Erika.
99 wajah yang tenang.
100 kapal pesiar.
101 separuh hidupku.
102 diving bersama.
103 hadapi bersama.
104 ibu harus bahagia.
105 lebih indah.
106 menuai kemenangan.
107 Extra part 1.
108 Extra part 2.
109 extra part 3.
110 extra part empat.
111 extra part Lima.
112 ektra part enam.
113 extra part tujuh
114 Ektra part delapan.
115 extra part sembilan.
116 Ektra part sepuluh.
Episodes

Updated 116 Episodes

1
memiliki keinginan yang sama.
2
berhenti ikut program.
3
Egois.
4
Sendu.
5
Sahabat.
6
mual dan muntah.
7
Hamil.
8
terapi air hujan.
9
Cemburu.
10
diving.
11
Terdampar.
12
Hantu.
13
Pulang.
14
Manusia bodoh.
15
kecewa.
16
bukan kita yang dulu.
17
kebohongan.
18
tabah dan tawakal.
19
Curiga.
20
Tak mungkin hamil.
21
Mengapa harus sahabat ku?
22
luluh lantak.
23
mengapa harus sahabat ku? 2.
24
Hanya rekayasa.
25
bangkit.
26
serakah.
27
tak ingin kehilangan salah satu nya.
28
Cacat.
29
percuma.
30
Tuhan maha adil.
31
Rumah duka.
32
menggugat cerai.
33
lapang dada.
34
duri terlindung.
35
kanker otak.
36
Tangisan pilu.
37
kehilangan.
38
Tuhan sedang menghukum nya.
39
masa idah.
40
waktu terus bergulir.
41
berlibur ke Dufan.
42
jangan sia kan.
43
Rumah singgah.
44
keterangan palsu.
45
Penyembuh luka.
46
saling bukan paling.
47
jalan masing-masing.
48
Terguncang.
49
iklhas menerima kekecewaan.
50
Alhamdulillah sah.
51
rindu sosok ayah.
52
Nyaman dan menenangkan.
53
insecure.
54
mimpi yang hilang.
55
Sesak
56
kesehatan mental.
57
Cinta yang tulus.
58
batin Erika.
59
Harus sabar.
60
Membutuhkan.
61
tanggung jawab mas!
62
keajaiban.
63
terkabul.
64
Mati rasa.
65
Makan malam.
66
mendebarkan.
67
Dengki dan Iri.
68
kembali ke tanah air
69
Tak banyak menuntut
70
pecundang.
71
berkelahi.
72
Hanya titipan.
73
pelangi.
74
gulung tikar.
75
harta Gono gini.
76
Bangkai.
77
menderita.
78
Tuhan Yang menguatkan.
79
takdir tuhan itu selalu baik.
80
Adik ku Yuna.
81
Tetap bersikap baik.
82
Datang dan pergi sesuka hati.
83
cinta nya aku.
84
tulus menyayangi si kembar.
85
Sayang.
86
bintang di hidup nya.
87
tersenyum bahagia.
88
Agis dan Amir.
89
camping Dieng.
90
karunia.
91
Penyesalan Rayan.
92
kesempatan kedua.
93
Tulus.
94
ketetapan Tuhan.
95
Patuh.
96
Warisan.
97
Alan dan Yuna.
98
surat dari Erika.
99
wajah yang tenang.
100
kapal pesiar.
101
separuh hidupku.
102
diving bersama.
103
hadapi bersama.
104
ibu harus bahagia.
105
lebih indah.
106
menuai kemenangan.
107
Extra part 1.
108
Extra part 2.
109
extra part 3.
110
extra part empat.
111
extra part Lima.
112
ektra part enam.
113
extra part tujuh
114
Ektra part delapan.
115
extra part sembilan.
116
Ektra part sepuluh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!