Dua Minggu berlalu...
Tidak ada yang mencurigakan karena Rayan bersikap manis seperti biasanya pada Agis, jangan sampai Istrinya itu tahu kalau ia bermain curang di belakang nya.
Rayan memperhatikan Agis yang tengah menyiapkan makanan untuk nya, cantik dan baik tapi dirinya malah selingkuh.
"nanti titip untuk Erika ya bang !"
Ujar Agis menyodorkan dua buah kotak makan.
"Ya, nanti Abang berikan sayang !"
Agis hanya mengulas senyum.
"Sayang kapan jadwal konsultasi dengan dokter Arif lagi ?"
"bulan depan kenapa bang?"
Tanya Agis memindai wajah tampan suami nya.
"Kita hentikan saja program itu, tidak ada hasil nya kan ?"
Agis langsung tertegun mendengar apa yang suaminya tutur kan.
"jangan berpikir macam macam sayang!"
Rayan beranjak merangkul pundak Agis.
"biarkan saja semua berjalan apa adanya, Abang sudah tidak memikirkan perihal anak lagi !"
Agis menoleh ke arah Rayan.
"Tapi bang kenapa tiba tiba kamu memutuskan hal itu ?"
"karena yang terpenting adalah kita, anak hanya bonus jadi kalau Tuhan belum memberikan mungkin dia ingin kita lebih bersabar lagi!"
Agis tak menjawab, ia tidak memahami alasan suami nya itu, sebelumnya Rayan begitu semangat mengikuti program itu, tapi kenapa tiba tiba sekarang dia yang ingin menyerah.
"kamu yakin bang ?"
Rayan mengangguk lalu memeluk tubuh Agis kemudian mencium pipi nya lama.
"Kita akan bicarakan nanti, Abang berangkat ke kantor dulu !"
Agis mengangguk.
"Abang pulang terlambat ya, hari ini Abang hendak meninjau proyek pembangunan.!"
lagi lagi Agis hanya mengangguk.
Suaminya itu pergi setelah mencium kening nya, Agis tak bicara. ia hanya mencium tangan Rayan seperti biasa.
Agis duduk di kursi meja makan sendiri, Ia termenung memikirkan apa yang Rayan sampai kan tadi padanya, entah apa yang menyebabkan suaminya seperti itu ?
Bukan kan dia ingin memiliki anak, lalu mengapa sekarang ingin menyerah ?
**
Rayan memperhatikan Erika yang tengah memainkan laptop Nya, weekend ini mereka berencana akan menikah di Bandung.
"Sayang, ini ada sesuatu dari Agis ?"
Ujar Rayan mencium kepala Erika, perempuan itu tertegun menatap kotak nasi dari sahabat nya, ada rasa sesal terbesit dalam dadanya mengingat kebaikan Agis pada nya.
Ia tega mengkhianati sahabat nya sendiri, Erika yakin setelah ini Agis akan membencinya.
"Kenapa diam ?"
Tanya Rayan duduk di hadapan perempuan cantik berambut pirang itu.
"Bagaimana kalau Agis tahu tentang kita ?"
"jangan sampai dia tahu sayang, aku harap kamu bisa bekerja sama soal itu !"
jawab Rayan lalu masuk ke dalam ruangan nya.
Erika mematung menatap punggung yang menjauh dan menghilang di balik pintu.
Ia sudah tidak bisa mundur setelah apa yang terjadi dengan mereka berdua, Bisa saja ia hamil anak Rayan.
Saat ini ia hanya bisa bekerja sama dengan rayan agar Agis tidak mengetahui hubungan mereka.
*
Siang itu Agis pergi ke kafe, Ia berpapasan dengan ibu hamil yang pernah ia temui saat di rumah sakit.
Ia keluar dari kafe bersama suaminya, seperti nya perempuan itu tidak ingat dengan Agis.
Agis memperhatikan mereka berdua, seperti nya keduanya sangat bahagia, Ia juga bahagia dengan Rayan, namun tetap saja rasanya hambar tanpa kehadiran seorang anak. Agis masuk ke dalam kafe siang itu cukup ramai.
"Hai mbak, tumben siang?"
ujar Salma tangan kanan Agis.
"Ya, sal lagi betah di kamar"
Salma mengulas senyuman.
"Emang pak Rayan libur mbak?"
"hum, enggak."
Salma terkekeh sendiri, Agis paham maksud wanita berusia dua puluh tahun itu.
"Di kamar sendirian Salma suami ku selalu sibuk mana mungkin hari hari biasa ada di rumah."
Salma mengangguk memindai wajah Agis yang tampak murung.
"Mbak sakit?"
Tanya Salma duduk di samping Agis.
"enggak sal, aku cuma lagi kurang semangat aja."
Salma mengangguk lalu meminta pelayanan membawa minuman yang segar untuk mengubah mood bos nya itu.
"Es coklat alpukat, enak mbak yakin deh mood nya membaik."
Salma menyodorkan nya pada Agis yang langsung tersenyum.
"Terima kasih Salma!"
Salma mengangguk.
*
Beberapa hari berlalu...
"Sayang, weekend ini Abang ada acara ke luar kota"
ujar Rayan yang tengah berenang, pria itu naik ke permukaan lalu memeluk Agis yang tengah memainkan laptop nya.
"Basah bang his...!"
Seru Agis menatap wajah tampan Rayan yang duduk menghadap nya.
Rayan tak menjawab, ia malah mengecup bibir Agis membuat istri nya membeku seketika merasakan dingin nya bibir Rayan.
Agis termangu menatap Rayan yang memandangi nya lekat lekat.
"maaf kan Abang Agis"
gumam pria itu dalam hati nya, Ia sadar akan kesalahannya, tapi jalan itu sudah terlanjur ia pilih.
Rayan langsung memeluk tubuh istri nya itu, tidak perduli hal itu membuat pakaian Istri nya basah.
Agis hanya diam Ia merasakan Rayan sedikit aneh tapi entah apa?
"Aku ikut atau enggak bang?"
"Abang pergi sendiri saja ya, kafe suka ramai kalau weekend."
"baiklah!"
Agis tidak pernah membantah, Ia seorang istri yang patuh dan penurut.
Tak tahu tentang rencana di balik kepergian Rayan ke Bandung.
Sementara saat ini Erika tengah mengemas pakaian nya karena besok ia akan pergi dengan Rayan, Paman nya yang akan menjadi saksi pernikahan mereka.
Agis menoleh pada ponsel nya yang berdering, terlihat Rayan mengiriminya pesan.
"jangan hubungi aku dulu, saat ini aku bersama Agis hendak ke kafe."
pesan Rayan membuat Erika termangu.
Meskipun mungkin ia bisa memberikan anak untuk Rayan, tapi seperti nya Agis tetap menjadi yang utama untuk nya.
Seperti ini kah Rasanya menjadi simpanan? tak pantas cemburu !
***
Siang ini Agis pergi ke kafe dengan Rayan, kedua nya masuk ke dalam dan berpapasan dengan sepasang suami istri yang tidak asing lagi bagi Agis.
Mereka sering sekali datang ke kafe milik Agis, pria itu menoleh sekilas lalu pergi keluar bersama istri nya.
"Kalau weekend ramai, apalagi besok ?"
"ya, aku suka buka diskon makanan untuk member kafe ini bang !"
Jawab Agis masuk kedalam ruangannya bersama Rayan.
Salma masuk membawa minuman dan makanan pesanan mereka. Rayan menoleh pada perempuan yang sudah lama bekerja di restoran itu.
"Ada yang mau dibawa kan lagi mbak.?"
tanya Salma pada Agis.
"tidak terima kasih Salma.!"
Salma bergegas keluar dari ruangan itu karena risih dengan tatapan Rayan, entah kenapa tuan nya itu sedikit aneh?!
"Sayang apa Salma sudah punya pacar ?"
Agis langsung menoleh ke arah Rayan yang tengah meneguk kopi nya.
"Kurang tahu memang nya kenapa ?"
"Enggak, Abang mau jodoh kan dengan Jino Assiten Abang itu !"
Agis mengangguk kecil memahami maksud suami nya itu.
"Ya coba saja ajak jino kemari bang ?!"
Rayan mengangguk.
bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Risna99
rayan minta di tumbuk
2025-02-15
1
Fifid Dwi Ariyani
trussabsr
2024-04-13
0
Intan IbunyaAzam
ea gtu klo laki" GK ckup 1permpuan
2023-09-12
1