Rayan memeluk Agis dari belakang, menciumi pipi nya berulang istri nya itu tengah mengambil pakaian untuk nya pergi ke luar kota.
"Bang, kalau kamu terus peluk aku seperti ini kapan selesainya aku kan sedang mengemas pakaian mu !?"
Rayan terkekeh lalu membalikkan tubuh istri nya itu lalu menatap nya lekat lekat.
*
Beberapa waktu berlalu seseorang menghubungi nya, pria itu memberi tahu keadaan mereka yang sebenarnya. Rayan tak memberi tahu soal itu pada Agis, Ia bahkan melarang pria itu memberi tahu Agis kenyataan pahit itu.
"Setelah pemeriksaan lebih lanjut, saya menyimpulkan bahwa Istri anda mandul !"
Ungkap dokter Arif menyesalkan keadaan itu, tapi itulah hasil pemeriksaan nya.
"jadi Saya tidak bisa memiliki anak dari Agis ?"
Dokter berusia empat puluh lima tahun itu mengangguk.
Rayan meminta Dokter Arif untuk merahasiakan hal itu dari siapa pun, biarkan hanya mereka berdua saja yang tahu. Seiring berjalannya waktu penat itu semakin menyiksa, mendesak Rayan semakin jemu.
keinginan nya tak bisa terelakkan lagi, Rayan tahu hal ini akan menyakiti Agis, Ia memang egois tapi Ia ingin memiliki anak, dan juga tidak ingin kehilangan Agis.
*
Rayan menyingkap rambut Agis yang menutupi sebagian wajahnya, nyaris Sempurna tanpa cacat, cantik,dan juga baik, tapi Ia tidak bisa memberikan nya anak.
Rasanya hambar, dan semakin jenuh. Apalagi saat kedua orang tua nya terus menanyakan hal itu, sementara mereka melarang keduanya mengadopsi anak yatim piatu.
"Abang sayang sekali sama kamu !"
Agis mengulas senyum lalu mendekap erat tubuh Rayan.
"Agis juga bang, cepat lah pulang jika urusan mu telah selesai !"
"ya sayang !" jawab Rayan mengusap kepala Istri nya itu.
Agis mengantar kan Rayan ke mobil, suaminya itu terus menggenggam tangan nya.
"Abang berangkat ya?"
Agis mengangguk lalu mencium tangan Rayan.
"kamu baik baik di rumah ya sayang !"
"Ya, paling siang aku ke kafe bang !"
Rayan mengangguk lalu masuk ke dalam mobil.
Agis melambaikan tangan nya saat mobil Rayan keluar dari gerbang rumah.
**
Erika tertegun sendiri menunggu seseorang datang hendak membawa nya pergi bertemu dengan penghulu, hati kecil nya enggan mengingat kebaikan Agis, namun jiwa serakah nya meronta dan merintih menginginkan Rayan sepenuh rasa.
Egois nya suami sahabat sendiri ia makan, sahabat macam apa? tega mengkhianati!
Benak nya merintih pening memikirkan ambisi gila nya, entah sampai kapan ia menyembunyikan bangkai tersebut?
Erika melangkah saat mobil Rayan sampai di rumah, kaki nya bergerak menghampiri pria tampan itu.
"ayo sayang masuk!"
Erika mengulas senyum, seruan itu tak benar benar dari hati, karena netra penuh cinta itu hanya milik Agis seorang, namun Ia begitu naif tak mempedulikan hal itu. Bagi nya yang terpenting saat ini biarkanlah ia terikat dengan Rayan.
"Sudah siap ?"
Erika mengangguk pilu merasakan sentuhan tangan Rayan di kepala nya, candu dengan cara nya yang manis memperlakukan nya.
Mobil melaju menuju kota Bandung sebentar lagi kedua nya akan menjadi sepasang suami istri.
Dua jam kemudian kedua nya sampai di Bandung, sang paman sudah menyiapkan semuanya karena sebelum nya Erika sudah memberi tahu rencana mereka berdua.
Penghulu datang saat Rayan dan Erika sampai di rumah, tak menunggu waktu lama kedua nya langsung melakukan akad nikah siri.
Setengah jam berlalu kedua nya telah resmi menjadi suami istri, Erika senyum saat Rayan memakai kan cincin di jari manis nya.
*
Sementara Agis saat ini tengah berada di kafe perasaan nya tiba tiba tidak enak hati nya juga tidak tenang.
"Mbak Agis nyanyi dong buat kita!"
pinta salah satu pelanggan kafe yang biasa mendengar Agis menyanyi memintanya bergabung dengan team musik di kafe itu.
Salma hanya mengulas senyum karena suara Agis memang bagus, beberapa member kafe memang sering meminta Agis membawakan sebuah lagu.
"boleh!"
jawab Agis lalu naik ke atas panggung.
Saat itu ada Ibra dan Revan tengah membahas masalah pekerjaan di kafe tersebut.
Di saat weekend seperti ini masih saja ada pekerjaan yang harus Ibra urus, padahal ia ingin menemani istri nya di rumah.
*
** sial_ Mahalini **
Sampai saat ini tak terpikir olehku
Aku pernah beri rasa pada orang sepertimu
Seandainya sejak awal tak ku yakinkan diriku
Tutur kata yang sempurna, tak sebaik yang kukira
Andai ku tahu semua akan sia-sia
Takkan ku terima cinta sesaatmu
Bagaimana dengan aku terlanjur mencintaimu?
Yang datang beri harapan, lalu pergi dan menghilang
Tak terpikirkan olehmu, hatiku hancur karena mu
Tanpa sedikit alasan, pergi tanpa berpamitan
takkan ku terima cinta sesaatmu
Seandainya sejak awal tak ku yakinkan diriku
tutur kata yang sempurna, tak sebaik yang kukira.
Andai ku tahu semua akan sia-sia
Takkan ku terima cinta sesaatmu,
Bagaimana dengan aku terlanjur mencintaimu?
yang datang beri harapan, lalu pergi dan menghilang.
Tak terpikirkan olehmu, hatiku hancur karena mu, tanpa sedikit alasan pergi tanpa berpamitan.
Tak akan ku terima cinta sesaatmu,
Sial-sialnya ku bertemu dengan cinta semu
tertipu tutur dan caramu seolah cintai ku. (cintai ku)
Puas kau curangi aku?
Bagaimana dengan aku terlanjur mencintaimu? (Cintai mu)
yang datang beri harapan lalu pergi dan menghilang.
Tak terpikirkan olehmu, hatiku hancur karena mu tanpa sedikit alasan pergi tanpa berpamitan.
Takkan keterima cinta sesaatmu.
(sial_ Mahalini)
**
Ibra terpaku mendengar Agis menyanyi dengan begitu menghayati lirik lagu tersebut, suara nya bagus! Ibra mengangguk dan paham mengapa sering melihat Agis di kafe Itu, Ibra menyangka kalau Agis adalah penyanyi di kafe itu.
"Suara nya bagus, dan penyanyi sangat menghayati lagu."
Ibra mengangguk menanggapi ucapan Revan.
Cantik dan menarik, semua perhatian tertuju pada Agis yang bernyanyi dengan penuh perasaan.
Salma merekam dan memvideokan Agis yang tengah bernyanyi, Ia langsung mengunggah nya di sosmed, dan saat itu juga Rayan melihat Agis bernyanyi.
"Bagaimana aku terlanjur mencintai mu?"
"Tak terpikir kan oleh mu hati ku hancur karena mu?"
Agis memang hobi bernyanyi hingga ia terus menekuni dunia musik, semua terhenti saat keduanya memutuskan untuk ikut program hamil.
Agis benar benar fokus pada tujuan nya yang ingin memiliki anak, tapi usaha itu sia sia saja karena Rayan telah mengkhianati nyam
Rayan termenung sendiri, ia merasa berdosa telah berdusta pada istri nya, Agis bernyanyi seperti seseorang yang tengah merasa kan hal seperti lirik lagu tersebut.
"bang, apa pun yang terjadi Agis mohon jangan pernah berubah!"
Jemu membuat nya berubah, keinginan itu membuat nya melupakan janji itu.
Rayan menoleh pada Erika yang menghampiri nya membawa makanan.
"ada apa bang ?"
"kita akan pulang sore ini juga !"
"Tapi.....!"
Erika tertegun saat Rayan beranjak dan pergi meninggalkan nya begitu saja.
Entahlah rasanya ingin segera pulang dan bertemu dengan Agis, Rayan melihat kafe seketika ramai melihat istri nya itu bernyanyi.
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussehat
2024-04-13
0
#ayu.kurniaa_
.
2023-09-18
0
Intan IbunyaAzam
egois qm rayan
2023-09-12
1