Hantu.

Agis termenung menatap ombak yang pasang dan surut di bibir pantai. kenapa hingga larut malam belum ada juga yang datang mencari keberadaan mereka?

Ibra tengah membuat api unggun agar ada yang melihat mereka jika salah satu kapal lewat.

udara semakin dingin dan pakaian nya yang basah kering dengan sendirinya. Ibra cukup kewalahan membuat api karena kayu kayu basah akibat hujan tadi siang, namun ia tetap berusaha hingga api menyala.

Sedangkan para penyelamat fokus di titik dimana Agis menyelam, mereka mencari Agis ke bawah dasar laut tak berpikir kalau Agis terseret hingga terdampar di pulau terpencil.

Udara dingin tidak terlalu terasa saat api mulai menyala, Ibra duduk di dekat Agis yang mengusap usap kan tangan nya pada api, Ibra paham kalau Agis kedinginan. Agis sedikit memberi jarak, Pakaian menyelam itu memang menutupi seluruh tubuhnya namun menampakkan lekuk tubuh nya yang kecil, dan di saat darurat seperti ini Agis terpaksa menggerai kan rambut nya yang panjang sepinggang karena ia hanya menggunakan penutup kepala saja.

"Kamu ngantuk Agis ?"

Tanya Ibra membuat Agis menoleh, Ibra tengah menambahkan kayu pada api unggun tersebut.

"Ya, aku sangat mengantuk dan kenapa sampai saat ini tidak ada yang datang menolong kita ?!"

"hum, mungkin besok mereka akan datang mencari kita, seperti nya mereka fokus pada titik dimana Kita terbawa arus!" jawab Ibra kemudian duduk di samping api unggun.

"Jadi malam ini kita akan tetap di sini ?!"

Ibra mengangguk, ia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

"Bersabarlah! aku juga tidak mau, tapi mau bagaimana lagi tidak mungkin kan kita berenang jauh sampai sana !"

Cakap Ibra menunjuk tempat dimana ada kehidupan manusia.

"Ya, tapi bagaimana kalau di sini ada hantu atau semacam zombie !?"

Lelucon Agis membuat Ibra tertawa kecil.

"Jangan berpikir aneh-aneh Agis itu hanya ada di cerita film !"

Ibra tidak menyangka dalam keadaan seperti ini Agis berpikiran tentang mahluk gaib yang entah ada atau tidak.

"tapi kalau hantu benar ada kan?" tanya Agis menoleh ke arah hutan yang Hitam pekat.

"Mungkin tapi entah seperti nya begitu !"

Ibra kembali terkekeh saat Agis memanyunkan bibirnya.

"Sudah meringkuk saja di atas pasir lalu tidur dan jangan berpikir macam-macam !"

Sahut Ibra lalu merebahkan tubuhnya di atas pasir putih yang bersih.

"Aku takut mas, aku kan perempuan mana bisa seperti itu ?" jawab Agis memeluk kedua kaki nya.

"lantas mau bagaimana? tidak mungkin kan apa aku memeluk mu?"

Agis tercengang mendengar apa yang Ibra ungkapan, kenapa harus terdampar segala sih?

"Tidak maksud ku bukan seperti itu mas !"

Ibra beranjak lalu duduk di dekat Agis yang langsung beranjak.

"jangan macam-macam ya mas !"

cetus Agis membuat Ibra terkekeh kecil.

"Kesempatan apa? hum kau ini mau nya apa Agis? aku ngantuk! sekarang sudah jam sebelas malam!"

Ujar Ibra menunjuk jam yang melingkar di tangan nya.

Bukan hanya Rayan yang mencari keberadaan Agis, tapi Asisten Ibra dan Revan juga mencari bos nya yang hilang saat diving.

"Aku takut mas.....!"

Agis menoleh pada Ibra yang merebah di samping nya lalu menjadi kan tangan sebagai bantalan.

Agis duduk kemudian kembali memeluk kakinya, hangat dari api mulai terasa pada tubuh nya yang mengigil kedinginan.

Agis menoleh pada Ibra yang seperti nya sudah terlelap dan tinggal Ia termenung sendiri. apakah Rayan mencari nya ?

Agis terus menguap dan semakin lama semakin mengantuk, akhirnya ia meringkuk di hadapan Ibra lalu memejamkan mata nya.

Ibra menjaga nya di bagian kanan dan di bagian kiri ada api.

......................

Rayan kembali dengan tangan hampa, Ia dan team penyelamat memutuskan akan kembali besok mencari keberadaan Agis dan seorang dari team lain yang ikut menghilang.

Erika masuk ke dalam kamar tanpa sungkan, lalu menyuguhkan beberapa makanan untuk Rayan.

"Aku tahu kamu sedih dan cemas dengan keadaan Agis, tapi kamu juga harus memperhatikan diri kamu bang!"

Rayan tertegun menatap wajah sendu Erika, ia lupa ada seseorang yang terabaikan karena kejadian itu.

"Maaf kan Abang Erika...!"

Rayan langsung meraih tubuh Erika untuk duduk di pangkuan nya.

"Tidak apa-apa Erika paham Abang sangat menyayangi Agis!" sergah Erika pasrah.

"Abang juga sayang sama kamu."

Erika beranjak dari pangkuan Rayan lalu duduk di hadapan Rayan.

"hum, enggak bang, Erika enggak seharusnya ada di antara kalian dan kita sudahi saja semua nya."

Rayan langsung beranjak merengkuh Erika yang menitik kan air mata nya.

"kenapa bicara seperti itu Erika? Abang mohon jangan berpikir untuk berpisah."

Ujar Rayan membalikkan tubuh Erika untuk menghadap nya.

"hubungan ini tidak sehat bang" sanggah Erika menghapus air mata nya.

"jangan bicara seperti itu Abang mohon pengertiannya untuk saat ini, Abang minta maaf kalau sudah mengabaikan kamu."

sergah Rayan tak ingin kehilangan Erika dan anak mereka.

"kamu sedang hamil dan Abang tidak mau berpisah dengan mu Erika!"

Erika terdiam menatap wajah Rayan penuh kesungguhan, tapi sampai kapan seperti ini.

"Abang janji akan perbaiki semua nya, dan untuk saat ini Abang ingin fokus mencari Agis, tapi bukan berarti Abang tidak peduli pada mu."

Rayan kembali memeluk Erika lalu mengusap kepala nya sayang.

"Saat seperti ini Abang butuh dukungan kamu, tolong Abang Erika...!"

Erika mengangguk dan naluri jahat nya berharap kalau Agis tidak pernah kembali.

Dengan demikian Ia bisa memiliki Rayan sepenuhnya, namun satu sisi mengatakan bahwa ia harus mendoakan keselamatan sahabat nya itu, walau bagaimanapun Agis sudah banyak berjasa pada keluarganya.

"Sekarang ayo istirahat dan besok kamu ikut cari Agis, kita berencana akan menyisir pulau kecil dekat sini."

"ya, tapi kamu harus makan dulu bang...!"

Rayan mengangguk lalu keduanya menghadap makanan yang telah tersaji.

**

Pagi....

Ibra membuka mata nya dan terkesima saat melihat Agis menjadikan tangan nya sebagai bantalan, Cantik dan membuat pandangan teduh. namun ia cepat tersadar dengan keadaan mereka, setan akan terus mengusik untuk berbuat hal yang melanggar aturan agama.

Ibra beranjak perlahan melepaskan kepala Agis dari tangan nya, jarak tubuh keduanya begitu dekat. Ibra memalingkan wajahnya melihat keindahan tubuh Agis yang tercetak jelas karena pakaian diving tersebut cukup ketat. Terlihat Api sudah mati karena kayu telah habis terlahap.

Ibra meninggal kan Agis yang masih terlelap, ia melangkah lalu menyisir pantai, Ibra sangat lapar dan mungkin ada ikan yang nyasar ke pinggiran pantai untuk nya makan bersama Agis.

Ibra termenung sendiri mengingat seseorang yang sudah jauh, namun tak pernah luput dari benaknya.

Cinta nya abadi karena ia pulang lebih dulu dan meninggal kan semua kenangan serta dua bayi cantik buah cinta mereka.

Rasanya sesak dan yang pedih namun ia tidak bisa melawan ketentuan takdir, mungkin semua sudah menjadi jalan hidupnya.

Namun nama itu akan selalu tersemat dalam kalbunya.

"kekasih ku Azizah...!" batin Ibra lalu melanjutkan mencari Ikan dekat karang.

Ibra kembali setelah menangkap beberapa ikan yang terdampar dekat pantai.

Tuhan tidak pernah berhenti memberikan hambanya rezeki asalkan kita mau berusaha.

Ibra kembali dengan beberapa ikan yang siap di bakar, Agis masih meringkuk padahal sinar matahari sudah terbit dan keadaan sudah kembali terang.

"Agis kau bilang takut hantu, tapi kau tidur dengan nyenyak!"

cetus Ibra membangun perempuan cantik itu. Seketika itu Agis langsung terbangun dan melihat sekeliling, Ibra tengah membakar ikan dan tercium aroma wangi nya.

"Hantu apa? kamu hantu nya mas!"

Ujar Agis membuat Ibra kembali terkekeh.

"lapar tidak, ayo kita makan ikan !"

ajak Ibra menyimpan beberapa ikan yang sudah matang pada daun.

"Siapa yang menangkap ikan mas?"

tanya Agis duduk di dekat Ibra.

"Aku lah gis tidak mungkin zombie seperti halusinasi kamu !" jawab Ibra melempar senyum.

"Ini untuk mu Agis ayo kita makan, aku yakin siang ini kita akan pulang !"

Agis mengangguk lalu melahap ikan yang sudah masak.

bersambung...

terima kasih yang sudah mampir, dukung karya ku ya, author emang paling suka halu 😍😍😍

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangat

2024-04-13

0

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

nnt psti nyaman sma ibran

2023-09-12

0

guntur 1609

guntur 1609

sampah cocok sama sampaj. yg baik
cocok sm baik

2023-07-18

2

lihat semua
Episodes
1 memiliki keinginan yang sama.
2 berhenti ikut program.
3 Egois.
4 Sendu.
5 Sahabat.
6 mual dan muntah.
7 Hamil.
8 terapi air hujan.
9 Cemburu.
10 diving.
11 Terdampar.
12 Hantu.
13 Pulang.
14 Manusia bodoh.
15 kecewa.
16 bukan kita yang dulu.
17 kebohongan.
18 tabah dan tawakal.
19 Curiga.
20 Tak mungkin hamil.
21 Mengapa harus sahabat ku?
22 luluh lantak.
23 mengapa harus sahabat ku? 2.
24 Hanya rekayasa.
25 bangkit.
26 serakah.
27 tak ingin kehilangan salah satu nya.
28 Cacat.
29 percuma.
30 Tuhan maha adil.
31 Rumah duka.
32 menggugat cerai.
33 lapang dada.
34 duri terlindung.
35 kanker otak.
36 Tangisan pilu.
37 kehilangan.
38 Tuhan sedang menghukum nya.
39 masa idah.
40 waktu terus bergulir.
41 berlibur ke Dufan.
42 jangan sia kan.
43 Rumah singgah.
44 keterangan palsu.
45 Penyembuh luka.
46 saling bukan paling.
47 jalan masing-masing.
48 Terguncang.
49 iklhas menerima kekecewaan.
50 Alhamdulillah sah.
51 rindu sosok ayah.
52 Nyaman dan menenangkan.
53 insecure.
54 mimpi yang hilang.
55 Sesak
56 kesehatan mental.
57 Cinta yang tulus.
58 batin Erika.
59 Harus sabar.
60 Membutuhkan.
61 tanggung jawab mas!
62 keajaiban.
63 terkabul.
64 Mati rasa.
65 Makan malam.
66 mendebarkan.
67 Dengki dan Iri.
68 kembali ke tanah air
69 Tak banyak menuntut
70 pecundang.
71 berkelahi.
72 Hanya titipan.
73 pelangi.
74 gulung tikar.
75 harta Gono gini.
76 Bangkai.
77 menderita.
78 Tuhan Yang menguatkan.
79 takdir tuhan itu selalu baik.
80 Adik ku Yuna.
81 Tetap bersikap baik.
82 Datang dan pergi sesuka hati.
83 cinta nya aku.
84 tulus menyayangi si kembar.
85 Sayang.
86 bintang di hidup nya.
87 tersenyum bahagia.
88 Agis dan Amir.
89 camping Dieng.
90 karunia.
91 Penyesalan Rayan.
92 kesempatan kedua.
93 Tulus.
94 ketetapan Tuhan.
95 Patuh.
96 Warisan.
97 Alan dan Yuna.
98 surat dari Erika.
99 wajah yang tenang.
100 kapal pesiar.
101 separuh hidupku.
102 diving bersama.
103 hadapi bersama.
104 ibu harus bahagia.
105 lebih indah.
106 menuai kemenangan.
107 Extra part 1.
108 Extra part 2.
109 extra part 3.
110 extra part empat.
111 extra part Lima.
112 ektra part enam.
113 extra part tujuh
114 Ektra part delapan.
115 extra part sembilan.
116 Ektra part sepuluh.
Episodes

Updated 116 Episodes

1
memiliki keinginan yang sama.
2
berhenti ikut program.
3
Egois.
4
Sendu.
5
Sahabat.
6
mual dan muntah.
7
Hamil.
8
terapi air hujan.
9
Cemburu.
10
diving.
11
Terdampar.
12
Hantu.
13
Pulang.
14
Manusia bodoh.
15
kecewa.
16
bukan kita yang dulu.
17
kebohongan.
18
tabah dan tawakal.
19
Curiga.
20
Tak mungkin hamil.
21
Mengapa harus sahabat ku?
22
luluh lantak.
23
mengapa harus sahabat ku? 2.
24
Hanya rekayasa.
25
bangkit.
26
serakah.
27
tak ingin kehilangan salah satu nya.
28
Cacat.
29
percuma.
30
Tuhan maha adil.
31
Rumah duka.
32
menggugat cerai.
33
lapang dada.
34
duri terlindung.
35
kanker otak.
36
Tangisan pilu.
37
kehilangan.
38
Tuhan sedang menghukum nya.
39
masa idah.
40
waktu terus bergulir.
41
berlibur ke Dufan.
42
jangan sia kan.
43
Rumah singgah.
44
keterangan palsu.
45
Penyembuh luka.
46
saling bukan paling.
47
jalan masing-masing.
48
Terguncang.
49
iklhas menerima kekecewaan.
50
Alhamdulillah sah.
51
rindu sosok ayah.
52
Nyaman dan menenangkan.
53
insecure.
54
mimpi yang hilang.
55
Sesak
56
kesehatan mental.
57
Cinta yang tulus.
58
batin Erika.
59
Harus sabar.
60
Membutuhkan.
61
tanggung jawab mas!
62
keajaiban.
63
terkabul.
64
Mati rasa.
65
Makan malam.
66
mendebarkan.
67
Dengki dan Iri.
68
kembali ke tanah air
69
Tak banyak menuntut
70
pecundang.
71
berkelahi.
72
Hanya titipan.
73
pelangi.
74
gulung tikar.
75
harta Gono gini.
76
Bangkai.
77
menderita.
78
Tuhan Yang menguatkan.
79
takdir tuhan itu selalu baik.
80
Adik ku Yuna.
81
Tetap bersikap baik.
82
Datang dan pergi sesuka hati.
83
cinta nya aku.
84
tulus menyayangi si kembar.
85
Sayang.
86
bintang di hidup nya.
87
tersenyum bahagia.
88
Agis dan Amir.
89
camping Dieng.
90
karunia.
91
Penyesalan Rayan.
92
kesempatan kedua.
93
Tulus.
94
ketetapan Tuhan.
95
Patuh.
96
Warisan.
97
Alan dan Yuna.
98
surat dari Erika.
99
wajah yang tenang.
100
kapal pesiar.
101
separuh hidupku.
102
diving bersama.
103
hadapi bersama.
104
ibu harus bahagia.
105
lebih indah.
106
menuai kemenangan.
107
Extra part 1.
108
Extra part 2.
109
extra part 3.
110
extra part empat.
111
extra part Lima.
112
ektra part enam.
113
extra part tujuh
114
Ektra part delapan.
115
extra part sembilan.
116
Ektra part sepuluh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!