05. Pindah Sekolah

Demi bisa memakai tubuh yang sempurna Edo harus pindah sekolah, tak mungkin dia akan memakai tubuhnya itu tapi masih berada di sekolah yang sama.

Dengan berada di sekolah baru maka tak akan ada yang mengetahui dirinya yang sebenarnya, kalau di sekolah lama tentu semua orang tak akan ada yang percaya kalau itu adalah dirinya.

Sekolah di distrik yang biasa saja, namun bukan berarti semua akan mendapatkan kebebasan biaya sekolahnya. Tapi, karena Edo adalah murid baik juga pintar pihak sekolah membebaskan biayanya. Jelas Edo sangat bahagia.

"Alhamdulillah, nenek tak harus bingung soal biaya," ucapnya.

Awalnya Ratih sempat ragu saat Edo akan pindah di sekolah SMP Tunas Bangsa, tapi karena kebaikan para guru yang juga membebaskan biayanya membuat Ratih akhirnya setuju dan mengizinkan dengan sepenuh hati.

"Baiklah, kalau kamu memang sudah mantap di sana nenek akan izinkan. Kamu harus belajar yang rajin dan jangan kecewakan nenek juga semua guru-guru yang begitu percaya padamu." ucap Ratih menasehati.

Edo mengangguk senang, hatinya begitu berbunga-bunga setelah izin dia dapatkan dari Ratih. Bukan itu saja, tapi Edo juga benar-benar bisa memakai tubuhnya yang sempurna untuk ke sekolah barunya.

~~~~\`\`

Edo memandangi rumah kecil di samping sekolah. Melihat dari depan bagaimana keadaannya, tak buruk dan dia benar-benar bisa menyewanya selama dia bersekolah di sana.

"Bagaimana, kamu setuju?" Ucap seorang. Mungkin dia adalah pemiliknya.

Edo mengangguk, dia setuju untuk menyewanya. Dia sangat yakin meski tempatnya tidak besar. Tak masalah, yang terpenting bisa dia gunakan untuk tinggal dengan nyaman.

"Baiklah," ucapnya lagi. Lalu berlalu pergi meninggalkan Edo dengan memberikan kunci padanya.

Edo berjalan, masuk kedalam rumah tersebut dan melihat bagaimana keadaan dalam rumah itu yang sebenarnya. Tak buruk, Edo merasa nyaman di sana.

Beberapa hari sering bergonta- ganti tubuh sekarang Edo sudah benar-benar mengenali dirinya. Asalkan salah satunya tertidur atau tak sadarkan diri yang satunya akan otomatis bangun.

Bukan itu saja, setiap tubuh juga memiliki kebutuhan yang berbeda tapi hampir sama sih, dan itu harus tetap terjadi di kesehariannya.

Keduanya butuh makan, butuh buang air, butuh bergerak dan masih banyak lainnya. Jadi Edo harus terus mengganti tubuh setiap hari. Tapi dia juga bisa tersadar selama 24 jam.

"Akhirnya," gumamnya. Edo benar-benar pindah tempat tinggal, jauh dari neneknya. Tentu bukan hanya salah satunya yang ada di dalam rumah itu tapi kedua tubuhnya.

~~~~\`\`

Edo duduk diam di dalam rumahnya, masih terus berpikir rencana yang akan dia lakukan.

"Aku akan memakai tubuh gemukku untuk bekerja, dan tubuh sempurnaku untuk pergi ke sekolah," gumamnya.

Memandangi tubuhnya yang sempurna yang kini tengah tertidur dan terlihat begitu lelap.

"Aku harus mencari kerja, kebutuhan hidup harus tercukupi kan? Sekarang aku tak bisa bergantung pada nenek." gumamnya lagi.

Memenuhi kebutuhan dua tubuh sekaligus tentu tak mudah, yang pasti harus dengan pengeluaran yang tak kecil. Kalau dia tidak bekerja lalu dari mana kebutuhannya bisa tercukupi?

Edo bergegas untuk keluar, mencari pekerjaan dengan tubuhnya yang gemuk. Berjalan menyusuri jalanan ramai dengan terus celingukan, mencari-cari tempat yang mungkin membutuhkan tenaganya.

Lelah. Pasti akan sangat mudah dia dapatkan mengingat tubuhnya yang gemuk. Tentulah terasa berat untuk berjalan tapi dia harus tetap maju pantang mundur, tak boleh menyerah.

Hingga akhirnya dia melihat sebuah toko. Edo tersenyum melihat ada tempelan kertas yang tertuliskan 'Membutuhkan tenaga kerja' Edo semakin semangat melangkah, seakan tak mau sampai ada yang mendahului dan merebut kesempatan itu darinya.

"Permisi, Pak!" sapa Edo.

Seorang laki-laki yang tengah sibuk di dalam dengan dagangannya langsung keluar, memandangi Edo dengan tatapan yang sangat aneh.

"Ya, ada apa, mau beli sesuatu?" tanyanya.

Edo menggeleng cepat. Berdiri dengan kedua tangan menyatu di depan tubuhnya dan sedikit menundukkan kepala sebagai sopan santunnya.

"Terus?" tanyanya.

"Saya mau melamar pekerjaan, Pak." jawab Edo. Sedikit gugup mengatakannya, antara takut juga malu karena belum pernah dia berada di posisi seperti sekarang.

Belum menjawab, laki-laki itu malah melihat Edo. Melihat seluruh tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung kepala, tentu dia akan mempertimbangkannya melihat tubuh Edo yang begitu gemuk.

Dia memang membutuhkan pekerja, tapi dia membutuhkan yang bertubuh kekar dan kuat tentu juga cerdas. Tapi melihat Edo? Dia sangat ragu untuk menerimanya, bahkan dia menyunggingkan bibirnya sinis.

"Dengan tubuh seperti ini?" cibir nya.

Edo terdiam, lalu kenapa kalau tubuhnya seperti itu, dia juga bisa mendapatkan kesempatan kan?

"Bagaimana bisa kamu bekerja di sini dengan tubuh gemuk seperti ini! Gerakmu tidak akan cepat, tenagamu juga tidak akan kuat, lalu ingatan mu? Apakah kamu bisa menghafal nama semua barang di sini beserta harga-harganya?" terus dia meragukannya.

Edo tertunduk. Dia memang tidak akan bisa lebih gesit karena tubuhnya yang gemuk, dia juga belum tentu bisa mengangkat barang dengan jumlah yang banyak karena menggerakkan tubuhnya sendiri saja kadang suka kewalahan. Tapi untuk menghafal, dia pasti bisa.

"Hem, punya tubuh gemuk begini mau bekerja di sini? Saya nggak yakin kami bakal bisa," ucap laki-laki itu lagi.

Seolah tak ada kesempatan untuk Edo, tak ada hal baik darinya.

Kenapa semua orang mempermasalahkan dia yang gemuk, orang gemuk bukan berarti tak bisa melakukan apapun kan?

"Saya mohon, Pak. Terima saya bekerja di sini, saya janji tidak akan mengecewakan bapak," Edo mulai berbicara, memohon pada laki-laki itu.

"Tidak tidak! Lebih baik kamu cari pekerjaan di tempat lain saja. Saya tidak bisa menerima pekerja yang seperti kamu ini." Tangannya mulai mengibas-ngibas untuk mengusir Edo. Wajahnya terlihat begitu tak suka, bahkan terlihat begitu jijik pada Edo.

"Saya mohon, Pak. Saya pasti bisa mengerjakan semuanya dengan baik." Masih Edo berharap.

Tak dia masukkan semua kata laki-laki itu dalam hati, Edo sudah terbiasa mendapatkan penghinaan seperti itu. Bahkan biasanya juga lebih parah. Jelas Edo juga akan terus mengingat perlakuan semua orang padanya.

"Baik, akan saya beri kesempatan. Kalau kamu bisa menghafal semua barang-barang di sini maka akan saya pekerjakan kamu di sini." ucapnya tegas namun tersirat kekesalan di wajahnya.

Edo tersenyum sumringah, dia juga mengangguk cepat dan langsung melakukan apa yang di minta. Tak akan dia buang-buang kesempatan emas itu. "Baik, Pak. Saya akan berusaha."

Penindasan yang sering terjadi dan dia yang sering di suruh-suruh beli ini itu ternyata itu membuat Edo juga lebih mudah menghafal barang-barang di sana, apalagi di tambah dengan ingatannya yang memang lebih baik. Edo terus berusaha dia harus buktikan kalau dia memang bisa melakukannya.

Laki-laki itu terus melihat tingkah Edo, satu persatu barang dia lihat dan juga dia hafalkan hingga pada akhirnya Edo berhasil menghafalkannya dengan mudah dan kembali pada laki-laki itu.

Tentu, tak sampai di situ beberapa ujian dia berikan, semua di persulit karena sebenarnya dia memang tidak mau menerima Edo untuk bekerja di sana. Tapi semua ujian selalu berhasil di lakukan.

Kesal juga dongkol, laki-laki itu kehabisan cara.

"Baiklah, kamu bisa bekerja di sini." ucapnya yang akhirnya pasrah. Itupun tetap dengan wajahnya yang tak suka.

"Terima kasih, Pak! Saya janji akan bekerja dengan baik." Edo jelas sangat bahagia. Akhirnya dia mendapatkan pekerjaan, tak masalah pemiliknya tak begitu menyukainya.

Edo terus sumringah, dia sangat bahagia.

~~~~~••~~~~~

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Inyoman Raka

Inyoman Raka

dengan tubuh ganda apa thor gak repot

2023-08-26

3

____₥ʉ₦₳___

____₥ʉ₦₳___

Selalu saja di remehkan, semoga saja setelah ini semua berjalan dengan baik

2023-04-29

7

____₥ʉ₦₳___

____₥ʉ₦₳___

butuh di kasih cabe nih bapaknya 😠😠

2023-04-29

7

lihat semua
Episodes
1 01. Dipanggil Kepala Sekolah
2 02. Tubuh Sempurna
3 03. Dua Tubuh Yang Berbeda
4 04. Perlawanan
5 05. Pindah Sekolah
6 06. Sekolah Baru
7 07. Terlalu Tampan
8 08. Kembali Dibully
9 09. Bekerja Paruh Waktu
10 10. Ulah Dimas
11 11. Hilang Kendali
12 12. Tantangan Andri
13 13. Tak Berniat Melakukan
14 14. Rencana Dimas
15 15. Di Restoran Khas Jepang
16 16. Mabuk
17 17. Kepribadian Ganda
18 18. Rencana Berantakan
19 19. Adik?
20 20. Kedatangan Ratih
21 21. Berbincang Dengan Ratih
22 22. Bertemu Pemuda Mabuk
23 23. Kebaikan Yang Dimanfaatkan
24 24. Rencana Perayaan Ulang Tahun Sekolah
25 25. Ajakan Ronald
26 26. Berlatih
27 27. Suara Yang Merdu
28 28. Perayaan Ulang Tahun Sekolah
29 29. Penampilan Sempurna
30 30. Ronald Yang Kecewa
31 31. Siaran Langsung
32 32. Begitu Mengagumi
33 33. Bertemu Dito
34 34. Penggemar Mengerikan
35 35. Menolong Yulia
36 36. Tidak Menyangka
37 37. Bertemu Ibu Dito
38 38. Serius Belajar
39 39. Kedatangan Yulia
40 40. Panggilan Sayang
41 41. Waktu Ujian
42 42. Semua Nilai Meningkat
43 43. Rencana Jalan-jalan Andri
44 44. Rekreasi Bersama
45 45. Rahasia
46 46. Kekhawatiran Edo
47 47. Usaha Yang Gagal
48 48. Datang Tepat Waktu
49 49. Bertemu Alex Lagi
50 50. Kembali Menikmati Masakan Nenek
51 51. Kedatangan Andri
52 52. Mengambil uang kembali
53 53. Menemani Ratih
54 54. Dilema
55 55. Dipermalukan
56 56. Keputusan
57 57. Menjalani Pemotretan
58 58. Sebuah Pembelajaran
Episodes

Updated 58 Episodes

1
01. Dipanggil Kepala Sekolah
2
02. Tubuh Sempurna
3
03. Dua Tubuh Yang Berbeda
4
04. Perlawanan
5
05. Pindah Sekolah
6
06. Sekolah Baru
7
07. Terlalu Tampan
8
08. Kembali Dibully
9
09. Bekerja Paruh Waktu
10
10. Ulah Dimas
11
11. Hilang Kendali
12
12. Tantangan Andri
13
13. Tak Berniat Melakukan
14
14. Rencana Dimas
15
15. Di Restoran Khas Jepang
16
16. Mabuk
17
17. Kepribadian Ganda
18
18. Rencana Berantakan
19
19. Adik?
20
20. Kedatangan Ratih
21
21. Berbincang Dengan Ratih
22
22. Bertemu Pemuda Mabuk
23
23. Kebaikan Yang Dimanfaatkan
24
24. Rencana Perayaan Ulang Tahun Sekolah
25
25. Ajakan Ronald
26
26. Berlatih
27
27. Suara Yang Merdu
28
28. Perayaan Ulang Tahun Sekolah
29
29. Penampilan Sempurna
30
30. Ronald Yang Kecewa
31
31. Siaran Langsung
32
32. Begitu Mengagumi
33
33. Bertemu Dito
34
34. Penggemar Mengerikan
35
35. Menolong Yulia
36
36. Tidak Menyangka
37
37. Bertemu Ibu Dito
38
38. Serius Belajar
39
39. Kedatangan Yulia
40
40. Panggilan Sayang
41
41. Waktu Ujian
42
42. Semua Nilai Meningkat
43
43. Rencana Jalan-jalan Andri
44
44. Rekreasi Bersama
45
45. Rahasia
46
46. Kekhawatiran Edo
47
47. Usaha Yang Gagal
48
48. Datang Tepat Waktu
49
49. Bertemu Alex Lagi
50
50. Kembali Menikmati Masakan Nenek
51
51. Kedatangan Andri
52
52. Mengambil uang kembali
53
53. Menemani Ratih
54
54. Dilema
55
55. Dipermalukan
56
56. Keputusan
57
57. Menjalani Pemotretan
58
58. Sebuah Pembelajaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!