03. Dua Tubuh Yang Berbeda

"Bagaimana bisa aku tidur di depan mataku sendiri? Ini sangat aneh, tapi ini nyata!" Suaranya tertahan, matanya tetap menatap tubuhnya yang lain.

Gemuk, bulat, jelek dan jelas sangat rapuh dan lemah saat dia tersadar. Pemandangan yang tak biasa, bahkan sangat aneh bagaimana mungkin dia tidak akan kebingungan sekarang ini. Tapi merasakan apa yang terjadi, bisa dipastikan apa yang terjadi adalah hal yang nyata bukan mimpi atau sekedar berhalusinasi.

"Apakah aku lapor ke polisi, atau mungkin mengatakan pada nenek?" gumamnya.

"Tidak tidak! Bagaimana kalau aku malah diotopsi, dan di jadikan bahan penelitian? Tidak tidak!"

Jelas Edo sangat takut, dia pernah mendengar dari teman-teman di sekolahnya, orang yang memiliki kemampuan aneh dapat di tangkap oleh salah satu organisasi untuk diotopsi. Sungguh mengerikan. Membayangkan saja membuat Edo bergidik ngeri.

Tok tok tok!

"Do, kok lampunya nyala, kamu belum tidur?" Pertanyaan dari neneknya di luar mengejutkan kebingungannya. Edo sontak terkesiap, takut jika neneknya akan masuk.

"Ini, Nek! Edo barusan dari kamar mandi!" Teriak Edo, suaranya terdengar gagap. Dia tidak berbohong kan, dia dari kamar mandi.

"Edo akan matikan dan kembali tidur!" Teriaknya lagi. Cepat dia mematikan lampu dan tak lagi dia dengar suara neneknya lagi. Lega rasanya.

Setelah lampu dimatikan Edo kembali melihat tubuhnya. Masih tetap pada posisinya dan tak berubah.

"Hey, bangun bangun!" pintanya. Edo mulai menggoyangkan tubuhnya itu, bahkan bukan hanya mengguncangkan saja tapi juga memukul dengan keras supaya cepat terbangun.

Dan benar saja, Edo terbangun setelah tidurnya terganggu. Edo terdiam, membayangkan semua kejadian barusan yang terasa seperti sebuah mimpi.

"Ternyata hanya mimpi," ucapnya. Edo menggeleng setelah menyadari semua itu hanya mimpi belaka, mungkin itu terjadi karena dia sempat berangan-angan tadi sebelum dia tidur.

Edo berniat untuk pergi ke kamar mandi tapi baru saja dia mulai melangkah dia menyandung sesuatu, seketika Edo melompat naik ke atas ranjang. Edo sempat berdiam diri sejenak untuk menetralkan nafasnya yang sedikit tersengal karena dia begitu terkejut barusan.

Rasa penasaran kembali menyerang, perlahan Edo mengintip dan dapat terlihat tubuhnya yang tampan tersebut tergeletak di lantai dengan cahaya minim dari luar kamar.

"Ini sangat aneh," gumamnya. Menggaruk kepala yang tidak gatal sama sekali. Memang aneh yang terjadi tapi itulah adanya.

Edo mulai menyadari bahwa memang ada sesuatu yang terjadi pada dirinya, Edo berniat untuk membangunkan pria tampan tersebut dan ternyata dia pun kembali sadar bahwa dia kini berada di dalam tubuhnya yang tampan.

Keesokan harinya\_\_\_

Seperti biasa Edo sarapan dengan ditemani oleh neneknya. Dia juga begitu bergegas untuk pergi ke sekolah, dia terlihat begitu semangat pagi ini.

"Nek, selama Edo pergi sekolah nenek jangan pernah masuk ke kamar Edo."

"Kenapa?" Jelas saja neneknya akan penasaran. Tidak seperti biasanya Edo akan melarangnya.

"Tidak apa-apa, Nek. Pokoknya jangan masuk." ucap Edo lagi kembali memperingatkan, melarang keras neneknya untuk masuk ke kamarnya.

"Baiklah, nenek tidak akan masuk." jawab Ratih. Dia terlihat bahagia pagi ini, akhirnya cucunya kembali bicara lagi dan juga semangat untuk pergi ke sekolah, semoga saja dia benar pergi ke sekolah kali ini.

'Semoga nenek tidak akan masuk dan tidak akan melihat tubuh tampanku di kolong tempat tidur.' batin Edo. Dan itulah alasannya kenapa Ratih tidak boleh masuk ke kamarnya.

~~~~\`\`

Takkan ada hentinya nasib Edo menjadi bahan bullyan di sekolah, siapa lagi pelakunya kalau bukan Alex dan bawahannya.

"Gendut, kerjakan tugas gue!" Pintanya dengan begitu angkuh.

Edo terdiam, dia malah mengingat dia yang tampan sempurna dengan ototnya, dia pasti sangat kuat.

"Maaf, saya tidak bisa." Edo menolak. Tidak ada salahnya dia menolak untuk berusaha menghentikan perilaku mereka yang semena-mena padanya.

"Apa kamu bilang!" Alex murka, jelas saja dia marah karena tak terima. Tak ada kamus penolakan dalam hidupnya.

Bugh bugh bugh!

Penolakan itu tidak di terima oleh Alex, dia langsung memukul Edo lagi dengan begitu sadis. Edo kesakitan, jelas saja. Dia di pukul oleh Alex dan teman-temannya, lebih tepatnya di keroyok.

"Ikut!" Bentak Alex. Dia dan teman-temannya langsung menyeret Edo yang lemah ke toilet sekolah. Edo tak dapat menolak, tubuhnya terlalu lemah untuk berontak. Tak ada kekuatan untuk itu.

Bruk!

Edo di jatuhkan begitu saja oleh mereka di hadapan Alex.

"Cium sepatu gue!" Bentak Alex.

Semakin sadis permintaan Alex, dan teman-temannya hanya tertawa begitu juga dengan pacar Alex. Sungguh! Nelangsa hidup Edo, dia harus menuruti Alex, mencium sepatunya yang bau urin yang begitu sangat menyengat.

"Berdiri kamu sekarang!" Titah Alex lagi. Meminta Edo untuk berdiri di pintu untuk menjaga mereka semua yang akan merokok. Jelas saja itu dia lakukan karena tidak mau sampai ketahuan kepala sekolah.

~~~~\`\`

Hari berikutnya Edo tetap mendapatkan perilaku yang sama, di bully habis-habisan oleh Alex dan para anak buahnya. Nasibnya benar-benar ancur.

Kembali Edo di minta untuk mengerjakan tugas Alex dan teman-temannya, saat dia menolak kembali lagi dia dipukul. Meski Edo terus minta untuk dilepaskan tapi kenyataannya mereka memang tak punya rasa kemanusiaan.

Sedih, jelas saja Edo merasakan sedih akibat nasib hidupnya yang tak kunjung berubah.

Waktu pulang sekolah Edo begitu bergegas. Dia harus segera pulang juga sekaligus untuk menghindari Alex dan teman-temannya, tapi nyatanya! Nasib memang tak berpihak padanya untuk bisa tenang dalam sejenak saja.

"Hey gendut!" Edo menoleh dengan wajah yang langsung takut. Dia mengenal suara itu, berandalan yang juga selalu menindasnya.

Tubuh Edo gemetar, dia berusaha untuk melarikan diri tapi itu tak terjadi karena pergerakan mereka lebih cepat dan kembali menarik Edo untuk berhenti.

"Mau kemana, jangan buru-buru dong, " ucapnya begitu dingin, tapi mampu membuat bulu kuduk Edo berdiri. Dia ketakutan.

"Ampun, Bang." ucap Edo.

"Bagi duit!" ucapnya. Ternyata itulah tujuannya, meminta uang dari Edo.

"Ti-tidak ada, Bang." Jawab Edo semakin takut. Tak berani melihat berandalan tersebut yang wajahnya terlihat begitu menyeramkan.

"Tidak ada uang ya, bagaimana kalau kamu curi saja ayam nenekmu itu lalu dijual, dengan itu kamu bisa mendapatkan uang kan?"

"Tidak, Bang." Edo menggeleng, dia tidak mau dan tidak akan melakukan itu. Itu adalah ayam neneknya, tidak mungkin dia mencurinya.

Berandalan itu tak menerima penolakan, dia menyeret paksa Edo. Terus menariknya hingga sampai di belakang rumah Edo dan neneknya.

Terdapat pagar dari rotan yang dilihat oleh mereka. Para berandalan tertawa senang lalu menyuruh Edo menangkap ayam yang hanya ada tiga.

"Tangkap ayam itu!" titahnya dengan kasar, mendorong Edo hingga masuk ke kandang tersebut.

"Tidak, Bang. Saya tidak mau." Jawabnya.

"Kurang ajar!"

Bugh bugh bugh!

Dengan sadis mereka terus memukuli Edo hingga tak berdaya, Edo terjatuh dan mereka masih terus menendang Edo hingga tak sadarkan diri.

"Dasar lemah!" umpatnya. Mereka bahkan juga mengencingi tubuh Edo yang gemuk itu.

"Tangkap ayamnya." Titah ketua berandalan tersebut.

Dengan tak sadarkan diri tubuh Edo yang gemuk maka akan terbangun tubuh Edo yang lain yang lebih sempurna.

Edo keluar rumah dengan tubuh tampannya, dan terlihat jelas bagaimana perlakuan para berandalan dan juga keadaan tubuhnya yang tak sadarkan diri.

Melihat Edo keluar para berandalan mengambil tongkat untuk memukul tubuh Edo yang satunya. Dia berlari, menggerakkan tongkat yang sudah di rasa sangat kuat dan cepat, namun nyatanya tidak dari pandangan Edo.

Dia menangkap tongkat itu dan mendaratkan pada perut berandalan tersebut. Terbanglah berandalan itu begitu jauh saat terkena pukulan dari Edo.

Brakk!

~~~••~~~

Bersambung....

Terpopuler

Comments

🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ

🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ

kasian si edo

2023-05-01

2

тαуσηg

тαуσηg

ko jadi bau bau mistis sih? 🤔

2023-05-01

4

____₥ʉ₦₳___

____₥ʉ₦₳___

Nggak di sekolah nggak di luar sekolah nasib Edo benar" memprihatinkan kasihan bener dah kapan akan berakhir tuh nasibnya

2023-04-29

6

lihat semua
Episodes
1 01. Dipanggil Kepala Sekolah
2 02. Tubuh Sempurna
3 03. Dua Tubuh Yang Berbeda
4 04. Perlawanan
5 05. Pindah Sekolah
6 06. Sekolah Baru
7 07. Terlalu Tampan
8 08. Kembali Dibully
9 09. Bekerja Paruh Waktu
10 10. Ulah Dimas
11 11. Hilang Kendali
12 12. Tantangan Andri
13 13. Tak Berniat Melakukan
14 14. Rencana Dimas
15 15. Di Restoran Khas Jepang
16 16. Mabuk
17 17. Kepribadian Ganda
18 18. Rencana Berantakan
19 19. Adik?
20 20. Kedatangan Ratih
21 21. Berbincang Dengan Ratih
22 22. Bertemu Pemuda Mabuk
23 23. Kebaikan Yang Dimanfaatkan
24 24. Rencana Perayaan Ulang Tahun Sekolah
25 25. Ajakan Ronald
26 26. Berlatih
27 27. Suara Yang Merdu
28 28. Perayaan Ulang Tahun Sekolah
29 29. Penampilan Sempurna
30 30. Ronald Yang Kecewa
31 31. Siaran Langsung
32 32. Begitu Mengagumi
33 33. Bertemu Dito
34 34. Penggemar Mengerikan
35 35. Menolong Yulia
36 36. Tidak Menyangka
37 37. Bertemu Ibu Dito
38 38. Serius Belajar
39 39. Kedatangan Yulia
40 40. Panggilan Sayang
41 41. Waktu Ujian
42 42. Semua Nilai Meningkat
43 43. Rencana Jalan-jalan Andri
44 44. Rekreasi Bersama
45 45. Rahasia
46 46. Kekhawatiran Edo
47 47. Usaha Yang Gagal
48 48. Datang Tepat Waktu
49 49. Bertemu Alex Lagi
50 50. Kembali Menikmati Masakan Nenek
51 51. Kedatangan Andri
52 52. Mengambil uang kembali
53 53. Menemani Ratih
54 54. Dilema
55 55. Dipermalukan
56 56. Keputusan
57 57. Menjalani Pemotretan
58 58. Sebuah Pembelajaran
Episodes

Updated 58 Episodes

1
01. Dipanggil Kepala Sekolah
2
02. Tubuh Sempurna
3
03. Dua Tubuh Yang Berbeda
4
04. Perlawanan
5
05. Pindah Sekolah
6
06. Sekolah Baru
7
07. Terlalu Tampan
8
08. Kembali Dibully
9
09. Bekerja Paruh Waktu
10
10. Ulah Dimas
11
11. Hilang Kendali
12
12. Tantangan Andri
13
13. Tak Berniat Melakukan
14
14. Rencana Dimas
15
15. Di Restoran Khas Jepang
16
16. Mabuk
17
17. Kepribadian Ganda
18
18. Rencana Berantakan
19
19. Adik?
20
20. Kedatangan Ratih
21
21. Berbincang Dengan Ratih
22
22. Bertemu Pemuda Mabuk
23
23. Kebaikan Yang Dimanfaatkan
24
24. Rencana Perayaan Ulang Tahun Sekolah
25
25. Ajakan Ronald
26
26. Berlatih
27
27. Suara Yang Merdu
28
28. Perayaan Ulang Tahun Sekolah
29
29. Penampilan Sempurna
30
30. Ronald Yang Kecewa
31
31. Siaran Langsung
32
32. Begitu Mengagumi
33
33. Bertemu Dito
34
34. Penggemar Mengerikan
35
35. Menolong Yulia
36
36. Tidak Menyangka
37
37. Bertemu Ibu Dito
38
38. Serius Belajar
39
39. Kedatangan Yulia
40
40. Panggilan Sayang
41
41. Waktu Ujian
42
42. Semua Nilai Meningkat
43
43. Rencana Jalan-jalan Andri
44
44. Rekreasi Bersama
45
45. Rahasia
46
46. Kekhawatiran Edo
47
47. Usaha Yang Gagal
48
48. Datang Tepat Waktu
49
49. Bertemu Alex Lagi
50
50. Kembali Menikmati Masakan Nenek
51
51. Kedatangan Andri
52
52. Mengambil uang kembali
53
53. Menemani Ratih
54
54. Dilema
55
55. Dipermalukan
56
56. Keputusan
57
57. Menjalani Pemotretan
58
58. Sebuah Pembelajaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!