"Uaahhh, wah nyenyak nya tidur"
"Meow meow"
Membuka mata dan Meregangkan badan
"Selamat pagi Leta" menyapa kucing ku. Alexa melihat jam menunjukan pukul 10.00 pagi.
"Jam 10 pagi serius gue tidur selama itu, apa jamnya mati ya? biasanya terbangun di jam 5, benar ponselku rusak alarm nya tak menyala"
Aku segera bangun dan membersihkan diri lalu pergi tak lupa ku gendong kucingku Leta. Suasana di luar kamar tampak sepi.
"Bibi kemana ya? Apa tidak ada orang disini?"
Lalu aku pergi ke lantai bawah tampak ku lihat mereka sedang berdiskusi,
^^^'Apa yang mereka bicarakan'^^^
"Hai kucing kamu sini, ngapain nguping pembicaraan kami, sudah sini turun" Andre
Max hanya melirikku, aku mendekat dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
"Oke semua dengar malam ini pertemuan kita dengan Blacktunder kita harus tuntaskan semuanya" Max
DEG
DEG
"Benar tapi kita mulai dari mana?" Andre
Mereka membuka sebuah peta Map jalanan dan menunjuk beberapa jalan, aku tidak paham apa yang akan mereka rencanakan malam nanti.
"Oke semua paham, Gua harap semua memakai Helm, jika terdengar suara polisi kalian harus pergi mengikuti jalur ini, ingat jalur ini jangan sampai ada anak geng Argala tertangkap oleh Blacktunder" timpal Max
"Tapi Max kalau polisi gimana?" Andre
"Lebih baik tertangkap polisi tapi ingat jangan bocorkan markas ini pada siapapun! Kalau ada yang melanggar gua habisi!" Max
"Siap"
"Oke Siapa kita?" Mata
"We are Argala Storta Go go Argala Go "
"Bagus sekarang sudahi rapat kita sampai disini, mari makan dulu" Max
Menghampiri Max dan menggandengnya pergi menuju lantai dua, Alexa sangat ingin tau apa yang mereka rencanakan malam ini. Apakah mereka akan saling adu kekuatan dengan Blacktunder itu adalah hal yang buruk.
"Max semua ini ada apa? gue tidak mengerti, kamu mau nyerang Blacktunder tapi untuk apa?" tanyaku heran
"Lexa kucingku, Lo harus banyak belajar semua selalu tidak seperti rencana" Max
"Sudah ayo makan" Max
"Max tunggu Max , kita belum selesai bicara"
Perjalanan cintaku semakin rumit, awalnya aku hanya meminta Max berbohong jadi pacarku. Karena keegoisanku aku pun terbawa sampai sini, sekarang Max adalah pacar Alexa, tentu menjadi urusanku untuk mengetahui segala sesuatu tentang dirinya.
...----------------...
Sesampai di dapur ku lihat bibi sedang siap memasak makanan untuk Geng Argala.
"Pagi bi makanan sudah siap, wah wanginya memang masakan bibi paling the best" Max mencicipi masakan bibi
"Raden bisa saja," bibi
"Bibi disini? Aku kira kemana, mari Lexa bantu"
"Sudah tidak apa-apa, ini sudah mau selesai ko, lebih baik non panggil teman-temannya Raden Max ya mereka juga pasti belum makan" bibi
"Siap bi"
*
*
*
bergegas pergi ke lantai pertama "Pengumuman semuanya, sudahi nonton TV dan main gamenya, dan kamu iya sudahi aktivitas nya gue harus kasih pengumuman penting, hidup itu adalah anugerah maka untuk mengisi tenaga makanan telah siap, sekian terimakasih"
"Hehe"
"Oke thanks kucing" teriak salah satu pria
"Hey jangan panggil gue kucing, Namaku Lexa hanya Max yang boleh panggil begitu ble"
Akhirnya merekapun menyantap makanan yang telah bibi hidangkan, aku jadi merasa sangat malu, seharusnya Alexa bantu bibi, kasihan bibi pasti setiap hari masak begitu banyak untuk mereka.
^^^ 'suatu hari akan ku ajari para pria ini masak sendiri huh'^^^
"Selamat makan semua "
***
Tengah hari yang terik aku masih di basecamp Argala, mereka mengajariku bermain game PS dan sesekali bermain catur. Tampang Geng motor yang ku kira menyeramkan, tapi perasaanku lebih baik. Setidaknya aku tidak memiliki teman yang bermuka dua, mereka sangat terbuka padaku dan membuatku tertawa.
Bayangkan saja aku bermain bersama kumpulan geng motor Argala dengan masih menggunakan daster milik bibi karena baju yang ku kenakan malam itu basah dan hari ini sedang dijemur. Tapi mereka menghargai ku seperti temannya. Sekian lama setelah kepergian Aleena aku merasa diterima.
"Max kita jadikan?" Andre
"Tentu saja sudah lama rasanya tidak merasakan permainan itu" Max
"Kalian mau kemana?" Sautku
"Haha kepo ya, mau billiard dong" Andre
"Mau ikut dong" timpalku
"Jangan deh, masa jalan sama ema-ema pake daster lagi hehe" Andre
"Ih Max lihat, Andre menyebalkan"
"Sudahlah kalau begitu sekarang kamu siap-siap baju gantinya sudah ku suruh bibi belikan tadi, sana mandi dulu" pinta Max
"Yeay asik, yasudah tungguij gue.. oh iya Max kamu jangan terlalu suruh bibi, kasihan tau kalian juga bukannya bantu masak malah enak-enakan bermain ble" berjalan menaiki tangga
"hahaha Lexa bibi beli pasti di toko sebelah ko.. Deket seperti pacar Lima langkah" Andre
"Wah emang bener toko baju samping Basecamp kita" jawabku
"Sudah sana Lexa, mau ikut tidak" Max
"Ah iya siap siap boss tunggu"
Beranjak pergi mandi dan berganti pakaian, aku sangat excited hari ini pertama kali aku melihat Max bermain Billiard.
^^^'bayangkan seorang Max Julio bermain Billiard, terlebih saat memainkan permainan itu, huh pacarku .. tidak sabar ayo cepat Lexa'^^^
Ternyata benar Bibi telah menyiapkan baju ganti untukku, ku lihat Jeans dan kaos hitam bersablon "your mine"
Ketika ku pakai memang terasa pas di badanku, sebelum Alexa pergi tak lupa ku titipkan Leta pada bibi. Ku cari bibi yang sedang berada di dapur.
"Bibi, boleh titip Leta siang ini aku dan teman yang lain mau jalan-jalan, oh iya terimakasih sudah menyiapkan baju untukku"
"Baju? Bibi gak beli baju non, Leta disini saja sama bibi" bibi
"Terus siapa? Katanya bibi"
"Palingan Raden Max, non hehe" bibi
"Oh ya sudah terserahlah, bi jaga Leta baik-baik ya"
"Siap non, hati-hati " bibi
...----------------...
Akhirnya kami pergi ke sebuah tempat Billiard di siang hari, ternyata tempatnya sangat ramai.
"Waaa tempatnya keren"
"Kamu belum pernah kesini?" Andre
"Belum makannya mau ikut"
Max memainkan papan Billiard bersama teman yang lain. Namun, dipertengahan permainan suatu mengejutkan terjadi
"Max Julio, ternyata kamu disini?"
"Marsel? (Blacktunder)" Max
"Wah kamu juga bawa pacarmu"
DEG
DEG
"Marsel gua tidak ada urusan denganmu?" Max
"hahaha tepuk tangan semua, tidak ada urusan, Lo emang tidak punya hati nurani, dengan keadaan adiklo Aleandro yang terbaring lemah sekarang" tertawa besar
"....." Max tersenyum kecil
Terkaku ketika aku berhadapan langsung dengan semua personal geng motor antara Argala dan Blacktunder ditengah ketidak tahuan ku. Aku berbisik pada Andre yang sedari tadi menyuruhku untuk diam di dekatnya.
"Andre mereka siapa? Apa yang akan dilakukan" bisik
"Dia Marsel ketua geng motor Blacktunder"
'APA' dalam hati
****
"Dengar Marsel, gua sudah tau semua yang Lo lakukan, dan perang tetep lah lawan" Max
"Haha tentu saja, gua tidak takut!"
".... hahaha...." Max tertawa mendekati Marsel
"Marsel permainan Lo kurang jauh? Lo hajar Aleandro! Gue balas dengan Bram yang babak belur"
"Bram.." Marsel
"Lo gak tau? Haha dengar Marsel kita impas permainan nanti malam, harus secara fair sekali lagi Lo bermain curang, akan gua buat Blacktunder lebur tak bersisa" Max memegang kerah baju Marsel
"Good Max, harus Fair ya kan"
"Benar harus Bersih tuh denger woy!"
Seketika geng Argala bertepuk tangan, atas perkataan Max, dan Blacktunder akhirnya cabut karena malu.
"Tunggu! Sampai jumpa nanti malam" Max
"Bye bye"
"Awas saja Lo Max"
.
.
.
.
.
Apa yang akan terjadi malam ini antara Argala vs Blacktunder?
Penasaran ya next episode
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments