Bab 10 Billiard

"Uaahhh, wah nyenyak nya tidur"

"Meow meow"

Membuka mata dan Meregangkan badan

"Selamat pagi Leta" menyapa kucing ku. Alexa melihat jam menunjukan pukul 10.00 pagi.

"Jam 10 pagi serius gue tidur selama itu, apa jamnya mati ya? biasanya terbangun di jam 5, benar ponselku rusak alarm nya tak menyala"

Aku segera bangun dan membersihkan diri lalu pergi tak lupa ku gendong kucingku Leta. Suasana di luar kamar tampak sepi.

"Bibi kemana ya? Apa tidak ada orang disini?"

Lalu aku pergi ke lantai bawah tampak ku lihat mereka sedang berdiskusi,

^^^'Apa yang mereka bicarakan'^^^

"Hai kucing kamu sini, ngapain nguping pembicaraan kami, sudah sini turun" Andre

Max hanya melirikku, aku mendekat dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

"Oke semua dengar malam ini pertemuan kita dengan Blacktunder kita harus tuntaskan semuanya" Max

DEG

DEG

"Benar tapi kita mulai dari mana?" Andre

Mereka membuka sebuah peta Map jalanan dan menunjuk beberapa jalan, aku tidak paham apa yang akan mereka rencanakan malam nanti.

"Oke semua paham, Gua harap semua memakai Helm, jika terdengar suara polisi kalian harus pergi mengikuti jalur ini, ingat jalur ini jangan sampai ada anak geng Argala tertangkap oleh Blacktunder" timpal Max

"Tapi Max kalau polisi gimana?" Andre

"Lebih baik tertangkap polisi tapi ingat jangan bocorkan markas ini pada siapapun! Kalau ada yang melanggar gua habisi!" Max

"Siap"

"Oke Siapa kita?" Mata

"We are Argala Storta Go go Argala Go "

"Bagus sekarang sudahi rapat kita sampai disini, mari makan dulu" Max

Menghampiri Max dan menggandengnya pergi menuju lantai dua, Alexa sangat ingin tau apa yang mereka rencanakan malam ini. Apakah mereka akan saling adu kekuatan dengan Blacktunder itu adalah hal yang buruk.

"Max semua ini ada apa? gue tidak mengerti, kamu mau nyerang Blacktunder tapi untuk apa?" tanyaku heran

"Lexa kucingku, Lo harus banyak belajar semua selalu tidak seperti rencana" Max

"Sudah ayo makan" Max

"Max tunggu Max , kita belum selesai bicara"

Perjalanan cintaku semakin rumit, awalnya aku hanya meminta Max berbohong jadi pacarku. Karena keegoisanku aku pun terbawa sampai sini, sekarang Max adalah pacar Alexa, tentu menjadi urusanku untuk mengetahui segala sesuatu tentang dirinya.

...----------------...

Sesampai di dapur ku lihat bibi sedang siap memasak makanan untuk Geng Argala.

"Pagi bi makanan sudah siap, wah wanginya memang masakan bibi paling the best" Max mencicipi masakan bibi

"Raden bisa saja," bibi

"Bibi disini? Aku kira kemana, mari Lexa bantu"

"Sudah tidak apa-apa, ini sudah mau selesai ko, lebih baik non panggil teman-temannya Raden Max ya mereka juga pasti belum makan" bibi

"Siap bi"

*

*

*

bergegas pergi ke lantai pertama "Pengumuman semuanya, sudahi nonton TV dan main gamenya, dan kamu iya sudahi aktivitas nya gue harus kasih pengumuman penting, hidup itu adalah anugerah maka untuk mengisi tenaga makanan telah siap, sekian terimakasih"

"Hehe"

"Oke thanks kucing" teriak salah satu pria

"Hey jangan panggil gue kucing, Namaku Lexa hanya Max yang boleh panggil begitu ble"

Akhirnya merekapun menyantap makanan yang telah bibi hidangkan, aku jadi merasa sangat malu, seharusnya Alexa bantu bibi, kasihan bibi pasti setiap hari masak begitu banyak untuk mereka.

^^^ 'suatu hari akan ku ajari para pria ini masak sendiri huh'^^^

"Selamat makan semua "

***

Tengah hari yang terik aku masih di basecamp Argala, mereka mengajariku bermain game PS dan sesekali bermain catur. Tampang Geng motor yang ku kira menyeramkan, tapi perasaanku lebih baik. Setidaknya aku tidak memiliki teman yang bermuka dua, mereka sangat terbuka padaku dan membuatku tertawa.

Bayangkan saja aku bermain bersama kumpulan geng motor Argala dengan masih menggunakan daster milik bibi karena baju yang ku kenakan malam itu basah dan hari ini sedang dijemur. Tapi mereka menghargai ku seperti temannya. Sekian lama setelah kepergian Aleena aku merasa diterima.

"Max kita jadikan?" Andre

"Tentu saja sudah lama rasanya tidak merasakan permainan itu" Max

"Kalian mau kemana?" Sautku

"Haha kepo ya, mau billiard dong" Andre

"Mau ikut dong" timpalku

"Jangan deh, masa jalan sama ema-ema pake daster lagi hehe" Andre

"Ih Max lihat, Andre menyebalkan"

"Sudahlah kalau begitu sekarang kamu siap-siap baju gantinya sudah ku suruh bibi belikan tadi, sana mandi dulu" pinta Max

"Yeay asik, yasudah tungguij gue.. oh iya Max kamu jangan terlalu suruh bibi, kasihan tau kalian juga bukannya bantu masak malah enak-enakan bermain ble" berjalan menaiki tangga

"hahaha Lexa bibi beli pasti di toko sebelah ko.. Deket seperti pacar Lima langkah" Andre

"Wah emang bener toko baju samping Basecamp kita" jawabku

"Sudah sana Lexa, mau ikut tidak" Max

"Ah iya siap siap boss tunggu"

Beranjak pergi mandi dan berganti pakaian, aku sangat excited hari ini pertama kali aku melihat Max bermain Billiard.

^^^'bayangkan seorang Max Julio bermain Billiard, terlebih saat memainkan permainan itu, huh pacarku .. tidak sabar ayo cepat Lexa'^^^

Ternyata benar Bibi telah menyiapkan baju ganti untukku, ku lihat Jeans dan kaos hitam bersablon "your mine"

Ketika ku pakai memang terasa pas di badanku, sebelum Alexa pergi tak lupa ku titipkan Leta pada bibi. Ku cari bibi yang sedang berada di dapur.

"Bibi, boleh titip Leta siang ini aku dan teman yang lain mau jalan-jalan, oh iya terimakasih sudah menyiapkan baju untukku"

"Baju? Bibi gak beli baju non, Leta disini saja sama bibi" bibi

"Terus siapa? Katanya bibi"

"Palingan Raden Max, non hehe" bibi

"Oh ya sudah terserahlah, bi jaga Leta baik-baik ya"

"Siap non, hati-hati " bibi

...----------------...

Akhirnya kami pergi ke sebuah tempat Billiard di siang hari, ternyata tempatnya sangat ramai.

"Waaa tempatnya keren"

"Kamu belum pernah kesini?" Andre

"Belum makannya mau ikut"

Max memainkan papan Billiard bersama teman yang lain. Namun, dipertengahan permainan suatu mengejutkan terjadi

"Max Julio, ternyata kamu disini?"

"Marsel? (Blacktunder)" Max

"Wah kamu juga bawa pacarmu"

DEG

DEG

"Marsel gua tidak ada urusan denganmu?" Max

"hahaha tepuk tangan semua, tidak ada urusan, Lo emang tidak punya hati nurani, dengan keadaan adiklo Aleandro yang terbaring lemah sekarang" tertawa besar

"....." Max tersenyum kecil

Terkaku ketika aku berhadapan langsung dengan semua personal geng motor antara Argala dan Blacktunder ditengah ketidak tahuan ku. Aku berbisik pada Andre yang sedari tadi menyuruhku untuk diam di dekatnya.

"Andre mereka siapa? Apa yang akan dilakukan" bisik

"Dia Marsel ketua geng motor Blacktunder"

'APA' dalam hati

****

"Dengar Marsel, gua sudah tau semua yang Lo lakukan, dan perang tetep lah lawan" Max

"Haha tentu saja, gua tidak takut!"

".... hahaha...." Max tertawa mendekati Marsel

"Marsel permainan Lo kurang jauh? Lo hajar Aleandro! Gue balas dengan Bram yang babak belur"

"Bram.." Marsel

"Lo gak tau? Haha dengar Marsel kita impas permainan nanti malam, harus secara fair sekali lagi Lo bermain curang, akan gua buat Blacktunder lebur tak bersisa" Max memegang kerah baju Marsel

"Good Max, harus Fair ya kan"

"Benar harus Bersih tuh denger woy!"

Seketika geng Argala bertepuk tangan, atas perkataan Max, dan Blacktunder akhirnya cabut karena malu.

"Tunggu! Sampai jumpa nanti malam" Max

"Bye bye"

"Awas saja Lo Max"

.

.

.

.

.

Apa yang akan terjadi malam ini antara Argala vs Blacktunder?

Penasaran ya next episode

Episodes
1 Bab 6 Pusat Perhatian
2 Bab 7 Ungkapan Mengejutkan
3 Bab 8 Bermuka Dua
4 Bab 9 Rasa Penasaran
5 Bab 10 Billiard
6 Bab 11 Sebuah Rencana
7 Bab 12 Teman Terkadang Musuh
8 Bab 13 Terlalu Polos?
9 Bab 14 Apakah ini Akhir?
10 Bab 15 Rumah Triplek
11 Bab 16 PUTUS!!
12 Bab 17 Tertindas
13 Bab 18 Kenyataan
14 Bab 19 Penjelasan
15 Bab 20 Senandung Kata
16 Bab 21 Brand New Day
17 Bab 22 Bara
18 Bab 23 Pertemuan Singkat
19 Bab 24 Hujan Lumpur
20 Bab 25 Otak Nakal
21 Bab 26 Your mine!
22 Bab 27 Frist Kiss!!
23 Bab 28 Max Kecil yang Malang
24 Bab 29 I love You
25 Bab 30 Sunyi Seram
26 Bab 31 Vila
27 Bab 32 Lo Milik Gua!
28 Bab 33 Pengagum Rahasia (Secret Admirer)
29 Bab 34 Dua Sisi
30 Bab 35 Extra Dry Wings
31 Bab 36 kata JANJI
32 Bab 37 Penguntit
33 Bab 38 Penguntit [2]
34 Bab 39 Perkara Numpang Mandi
35 Bab 40 Banana Eskrim
36 Bab 41 Boneka Kecil
37 Bab 42 Cafe
38 Bab 43 GIFT
39 Bab 44 Kejujuran!!
40 Bab 45 Es DungDung
41 Bab 46 Luka!
42 Bab 47 Masa Kelam Al
43 Bab 48 BellaXAleta
44 Bab 49 Perjalanan Menghasilkan
45 Bab 50 Mystery
46 Bab 51 Om Heno
47 Bab 52 Fakta Tersembunyi
48 Bab 53 Menyayat Hati
49 Bab 54 Pindah!
50 Bab 55 Misteri Boneka Kecil Bella
51 Bab 56 Cemburu
52 Bab 57 Viona Is Back
53 Bab 58 Sekutu
54 Bab 59 Perasaan
55 Bab 60 Intaian
56 Bab 61 Ruangan Canggih Jason
57 PAMIT
58 Bab 62 Saksi 1 Vander?
59 63 Dalam Bahaya!!
60 Bab 64 Salah Outfit
61 Bab 65 Bukti Komplit
62 Bab 66 Pengakuan Jesselyn
63 Bab 67 Rasa Bersalah
64 Bab 68 Perkara Kotak (otak-otak)
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 6 Pusat Perhatian
2
Bab 7 Ungkapan Mengejutkan
3
Bab 8 Bermuka Dua
4
Bab 9 Rasa Penasaran
5
Bab 10 Billiard
6
Bab 11 Sebuah Rencana
7
Bab 12 Teman Terkadang Musuh
8
Bab 13 Terlalu Polos?
9
Bab 14 Apakah ini Akhir?
10
Bab 15 Rumah Triplek
11
Bab 16 PUTUS!!
12
Bab 17 Tertindas
13
Bab 18 Kenyataan
14
Bab 19 Penjelasan
15
Bab 20 Senandung Kata
16
Bab 21 Brand New Day
17
Bab 22 Bara
18
Bab 23 Pertemuan Singkat
19
Bab 24 Hujan Lumpur
20
Bab 25 Otak Nakal
21
Bab 26 Your mine!
22
Bab 27 Frist Kiss!!
23
Bab 28 Max Kecil yang Malang
24
Bab 29 I love You
25
Bab 30 Sunyi Seram
26
Bab 31 Vila
27
Bab 32 Lo Milik Gua!
28
Bab 33 Pengagum Rahasia (Secret Admirer)
29
Bab 34 Dua Sisi
30
Bab 35 Extra Dry Wings
31
Bab 36 kata JANJI
32
Bab 37 Penguntit
33
Bab 38 Penguntit [2]
34
Bab 39 Perkara Numpang Mandi
35
Bab 40 Banana Eskrim
36
Bab 41 Boneka Kecil
37
Bab 42 Cafe
38
Bab 43 GIFT
39
Bab 44 Kejujuran!!
40
Bab 45 Es DungDung
41
Bab 46 Luka!
42
Bab 47 Masa Kelam Al
43
Bab 48 BellaXAleta
44
Bab 49 Perjalanan Menghasilkan
45
Bab 50 Mystery
46
Bab 51 Om Heno
47
Bab 52 Fakta Tersembunyi
48
Bab 53 Menyayat Hati
49
Bab 54 Pindah!
50
Bab 55 Misteri Boneka Kecil Bella
51
Bab 56 Cemburu
52
Bab 57 Viona Is Back
53
Bab 58 Sekutu
54
Bab 59 Perasaan
55
Bab 60 Intaian
56
Bab 61 Ruangan Canggih Jason
57
PAMIT
58
Bab 62 Saksi 1 Vander?
59
63 Dalam Bahaya!!
60
Bab 64 Salah Outfit
61
Bab 65 Bukti Komplit
62
Bab 66 Pengakuan Jesselyn
63
Bab 67 Rasa Bersalah
64
Bab 68 Perkara Kotak (otak-otak)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!