Bab 9 Rasa Penasaran

Meow.. meow" terdengar suara kucingku Leta

"Leta kamu Disni?" Mengendong kucing yang dari tadi menunggu di pintu kamar

"Ehehe dari tadi dia menunggu non, sekarang istirahatlah, jangan lupa kunci pintunya kalau ada apa-apa panggil bibi saja" bibi

"Terimakasih bi selamat istirahat" jawabku

......................

Malam hari yang sunyi, Leta kesayanganku sudah tertidur lelap. Ponsel tidak berfungsi karena hanyut di kolam air. Pikiranku masih berkabung, seolah semua menjadi teka-teki.

Jika memang selama ini semua teman Lexa palsu untuk apa melakukan itu padaku. Benar, pasti mereka menganggap Alexa adalah pacar Max Julio. Siapa yang tidak kenal dia ketua geng motor yang ditakuti di Jakarta. Mungkin benar seharusnya aku tidak pilih kampus ini. Semuanya terlalu mewah dan rumit bagi Lexa yang hanya orang pinggiran.

"Tidak itu tidak benar Lexa kamu sudah hebat, bertahan sejauh ini dan mereka tidak tau siapa sebenarnya kamu? Huh"

*Pembohong penyelamat*

Ku pejamkan mata berharap esok lebih baik, tapi perasaan memang tidak dapat ku bohongi. Banyak sekali pertanyaan yang ada dalam pikiran ini, aku harus tau malam ini juga. Mencoba tidurpun seolah pikiran masih berjalan.

"Aduh gak bisa tidur, apa lebih baik gue cari max dan bertanya? Ah tidak ini udah jam 1 malam pasti dia sudah istirahat"

"Tidak .. tidak Lexa, gue yakin Max belum tidur, pasti dia khawatir sama adiknya yang lagi di ICU atau engga sama gue yang nyemplung di kolam tadi" berfikir kegeeran

..."Meow"...

...----------------...

Aku memutuskan untuk turun kebawah, berharap Max ada disana bersama kawannya.

Dap

Dap

Dap

Mereka sedang asyik menonton bola, tapi tak satupun ku lihat Max sejauh mata memandang.

"Duar"

"Aaaa" Teriak kaget

Sontak tatapan mereka tertuju padaku. Terdiam melihat Alexa seorang diri di tengah banyak pria memandang di ruangan itu.

"Its okay guys dia si meong"

"Ngapain disini? Apa jangan mata-mata ya hayoo ngaku"

"Ih apaan sih, tadi Lo kan yang ngagetin, kalau gue punya penyakit jantung dan koma, gue jadi hantu di hidup Lo! kemanapun Lo pergi gue ada hihihi" mengibaskan rambutnya ke depan seolah hantu

"Hahahaha asik, cari Max ya wah malam begini huh Mantap"

"Jangan ngada-ngada, Lo tau aku siapa? Kalau tau pasti gemetar gak kuat" sebal

"Waduh siapa?"

"Pacarnya Max Julio keturunan Regastara ble"

"Hahaha Ngeri,, kenalin gua Andre" Andre

"gue Lexa"

"Bukan Lo itu kucing Max haha, tadi kamu cari Max kan dia ada di atap jangan lupa bawa makanan nanti kecebur lagi eheh" Andre

"...huh bye" sebal

Pergi meninggalkan Andre yang buatku bete, sepanjang jalan ku bergumam

^^^ 'pria yang menyebalkan, bisa-bisanya berkata seperti itu, cuma Max yang boleh berkata my cat'^^^

Sesampai di atap bangunan kulihat Max sedang terduduk sendiri.

"Max uhuk uhuk.. kamu ngerokok"

"Rokok? Lo gak lihat ini Vape bukan rokok" Max

"Emm ..sama aja ngeluarin asap, lagi apa sendirian disini?" Duduk dekat Max

"Harusnya gua yang tanya, kenapa kamu datang kesini? malam ini dingin menemuiku seorang diri, tidak takut gua?" Max

"takut engga lah orang tampan begini ehee, gue tidak bisa tidur banyak yang ingin kutanyakan?" pintaku

"ck bayangan tampan..." berdecak

Max mematikan Vapenya dan mendekatkan wajahnya, "soal apa?"

Sepasang mata sedang menatap ke arahku, seolah banyak sekali beban yang dia pikir, Kulihat bibir tipis pada wajahnya membuat hatiku berdegup tidak teratur. Wajah tampannya membuatku terpikat hingga aku terlalu gugup untuk bicara.

"Ahh jangan dekat, gue soal i-tu" gugup

"Lexa dengar Lo telah melanggar perjanjian kita, gua tidak yakin meneruskannya denganmu" Max

DEG

DEG

"Pertama gua bersedia membantu, dengan kamu menjadikanku Pacar dan aku menjadikanmu peliharaan, bukan kah Lo setuju?"

"Kedua, gua berjanji datang ke pesta bersamamu, dengan syarat Lo harus patuh padaku, tapi kamu malah memilih mereka tidak menuruti apa yang gua mau" Max

"Emm anu i-tu"

"Sudahi saja semua ini, anggap saja ini yang terakhir" Max berlagak pergi

Perasaanku bimbang antara teman atau pacarku, apakah Max belum menganggap aku sebagai pacarnya, di matanya aku hanya peliharaan, semua ini juga palsu. Ayah lantas siapa yang harus percaya terlebih Max membantuku hingga detik ini. Haruskah ku akhiri semua kebohongan ini, seperti yang di katakan Viona, pergi dari grup atau lepaskan Max.

"Tunggu Max, sebelum kita selesai Lo harus jawab semua pertanyaanku!" tegasku

"Pertama Apa hubungan Lo dengan Bram geng motor Blacktunder, Max kamu adalah kunci dengar, Aleandro di serang karena itu adikmu dan gue terjatuh di kolam karena Lo juga!"

"Bukan urusan Lo, jika kamu terus di dekat gua akan makin celaka" timpal Max datar

"Tapi Max gue sudah celaka, hampir mati di kolam tadi tepat malam ini dan sekarang Lo ingin selesai kamu tau hancurnya perasaanku, benar gue yang salah seharusnya rasa ini tak ada, gue kira kamu merasakan hal yang sama ternyata hanya gue" menahan tangis

"..." Max menghela nafas

"Lantas mau Lo seperti apa?" Max tersenyum, baru kali ini ada seorang wanita bodoh yang mau bersamaku tanpa ketakutan.

Orang yang mengenal lama akan takut karena bagi mereka wajahnya adalah kutukan, tapi bagi yang belum mengenal sosok Max baginya dia malaikat. Lalu semakin lama Berubah menjadi "dark angel"

"Ayo kita pacaran antara gue dan Lo, jaminannya gue akan membantumu mengungkap semua rahasia Black Tunder"

DEG

DEG

"hahaha kamu, informasi apa yang akan Lo dapat, kucing itu tingkahnya lucu mengemaskan bukan jadi detektif hahaha" Max menyentuh lembut hidungku

"Jangan sepelekan gue ya, pertanyaanku adalah kenapa ARGALA dan BLACKTUNDER jadi musuh"

"Kisahnya panjang Lexa" Max

"gue ingin dengar disini duduklah, kamu bisa membaginya denganku" pintaku

"Dulu saat SMA aku punya sahabat asal Bandung yang bernama Bara dia adalah anak geng motor BLACKTUNDER, kami sangat dekat dan akhirnya gua masuk kumpulan geng motor, dia mengajariku bertarung dan mepertahankan diri, saking dekatnya gua anggap dia saudara,, hingga suatu hari ada seorang pengkhianat yang membocorkan markas kami dan pertarungan tidak dapat terhindarkan. Sayangnya saat itu gua tidak ada di tempat kejadian karena tepat di malam itu Ayah mengadakan pernikahan dengan seorang Janda anak satu, tanpa sepengetahuanku, Saat gua datang kembali Bara sudah berlumur darah tak bernyawa. Pada akhirnya mereka menyalahkan gua atas kematian Bara dan kerusuhan di markas Blacktunder, firasat gua kira semua karena ayah gua yang tidak menginginkan anaknya masuk geng motor hanya karena Max pewaris tahta Regastara"

Yang Max alami lebih rumit dari yang aku kira, tentu saja tidak ada seorang anak yang menginginkan cintanya terbagi banyak orang, semua pasti ingin memiliki keluarga yang harmonis dan saling mencintai. Tapi kenyataannya, tidak seperti itu.

^^^'jika alasan Max seperti itu berarti itu adalah alasan kuat Max meninggalkan rumah, lebih baik hidup di jalan dari pada terjerat warisan orangtua?' pikirku^^^

"Max aku mengerti, gue juga memiliki sahabat yang sudah tiada karena mati tenggelam, dan ibu pergi meninggalkan ayah, pasti berat bagimu Lo tidak sendiri gue juga, lambat laun semua akan baik-baik saja"

"Karena kejadian itu gua pergi dari rumah, dan membangun ARGALA STORTA yang berarti Bersihkan penghalang, meski begitu ayah mengirim bibi untuk menjaga gua dia adalah satu-satunya orang yang ku percaya setelah ibu tiada" Max

"Argala Storta.. nama yang bagus, lalu tujuan dibentuknya geng motor buat apa? gua turut berduka cita atas meninggalnya ibumu ya,"

Teringat Ibu pergi meninggalkan ayah disaat keadaan kami miskin. Sampai sekarang aku tidak tau dimana keberadaan ibu, dan aku tidak peduli. Perginya dia dari kehidupan ayah berarti sama-sama membuang darah dagingnya sendiri.

"Seperti namanya Bersihkan penghalang yang ada, tentu saja gua akan mengungkap siapa pengkhianat yang sebenarnya, Bara bukan orang yang banyak musuh gua yakin pelakunya masih ada di dalam Blacktunder itu sendiri" terang Max

"Waaa bagus, kalau begitu gue akan membantumu, tapi Lo harus berjanji satu hal padaku"

"Janji apa? terus di ingkari kayak kamu hahaha" Max

"Ih serius setelah semua terungkap Lo harus keluar dari geng motor, deal" pintaku

"Haha Lo mau bantu apa? Informasi apa yang kamu dapat" Max

"Deal dulu, kalau sampai melanggar gue akan membencimu sepanjang hidupku" tegas

"Iya iya Deal" Max

"Alexa kamu..."

Kami menjabat tangan bersama tatapan Max seolah tidak ingin aku pergi, perlahan mendekat ke arah wajahku mataku tertutup.

Cup!!

Max mencium ku, hangat kurasa saat Max mencium tepat di dahiku. Perlahan kubuka mataku dan tersadar.

"Eh hey apa yang Lo lakukan! bukannya di bibirku eh bukan salah" keceplosan

"Emang mau" Max merayu

"Apa sih salah dengar, emm itu tuh emm sepertinya bibi memanggilku, ya maksudku itu.. emm bye dan good night" jalan cepat

DEG

DEG

Pergi meninggalkan Max dan berlari kecil masuk bilik kamar.

Krrt.. menutup pintu

^^^'Apa yang tadi ku katakan bibir, aduh Lexa ko kamu bisa mikir kesana malah sampai memejamkan mata lagi, fiks kamu ya omes dasar Lexa nakal, lebih baik sekarang ayo tidur'^^^

Ku tarik selimut dan menatap atap kamar, informasi seperti apa yang harus ku cari? Mulai dari Viona atau Jesselyn? Apa hubungannya mereka dengan Blacktunder

.

.

.

.

.

Sudah tidak penasaran lagi kan asal dari Argala? Bagaimana Lexa menggali informasi mengenai Blacktunder?

Next episode

Episodes
1 Bab 6 Pusat Perhatian
2 Bab 7 Ungkapan Mengejutkan
3 Bab 8 Bermuka Dua
4 Bab 9 Rasa Penasaran
5 Bab 10 Billiard
6 Bab 11 Sebuah Rencana
7 Bab 12 Teman Terkadang Musuh
8 Bab 13 Terlalu Polos?
9 Bab 14 Apakah ini Akhir?
10 Bab 15 Rumah Triplek
11 Bab 16 PUTUS!!
12 Bab 17 Tertindas
13 Bab 18 Kenyataan
14 Bab 19 Penjelasan
15 Bab 20 Senandung Kata
16 Bab 21 Brand New Day
17 Bab 22 Bara
18 Bab 23 Pertemuan Singkat
19 Bab 24 Hujan Lumpur
20 Bab 25 Otak Nakal
21 Bab 26 Your mine!
22 Bab 27 Frist Kiss!!
23 Bab 28 Max Kecil yang Malang
24 Bab 29 I love You
25 Bab 30 Sunyi Seram
26 Bab 31 Vila
27 Bab 32 Lo Milik Gua!
28 Bab 33 Pengagum Rahasia (Secret Admirer)
29 Bab 34 Dua Sisi
30 Bab 35 Extra Dry Wings
31 Bab 36 kata JANJI
32 Bab 37 Penguntit
33 Bab 38 Penguntit [2]
34 Bab 39 Perkara Numpang Mandi
35 Bab 40 Banana Eskrim
36 Bab 41 Boneka Kecil
37 Bab 42 Cafe
38 Bab 43 GIFT
39 Bab 44 Kejujuran!!
40 Bab 45 Es DungDung
41 Bab 46 Luka!
42 Bab 47 Masa Kelam Al
43 Bab 48 BellaXAleta
44 Bab 49 Perjalanan Menghasilkan
45 Bab 50 Mystery
46 Bab 51 Om Heno
47 Bab 52 Fakta Tersembunyi
48 Bab 53 Menyayat Hati
49 Bab 54 Pindah!
50 Bab 55 Misteri Boneka Kecil Bella
51 Bab 56 Cemburu
52 Bab 57 Viona Is Back
53 Bab 58 Sekutu
54 Bab 59 Perasaan
55 Bab 60 Intaian
56 Bab 61 Ruangan Canggih Jason
57 PAMIT
58 Bab 62 Saksi 1 Vander?
59 63 Dalam Bahaya!!
60 Bab 64 Salah Outfit
61 Bab 65 Bukti Komplit
62 Bab 66 Pengakuan Jesselyn
63 Bab 67 Rasa Bersalah
64 Bab 68 Perkara Kotak (otak-otak)
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 6 Pusat Perhatian
2
Bab 7 Ungkapan Mengejutkan
3
Bab 8 Bermuka Dua
4
Bab 9 Rasa Penasaran
5
Bab 10 Billiard
6
Bab 11 Sebuah Rencana
7
Bab 12 Teman Terkadang Musuh
8
Bab 13 Terlalu Polos?
9
Bab 14 Apakah ini Akhir?
10
Bab 15 Rumah Triplek
11
Bab 16 PUTUS!!
12
Bab 17 Tertindas
13
Bab 18 Kenyataan
14
Bab 19 Penjelasan
15
Bab 20 Senandung Kata
16
Bab 21 Brand New Day
17
Bab 22 Bara
18
Bab 23 Pertemuan Singkat
19
Bab 24 Hujan Lumpur
20
Bab 25 Otak Nakal
21
Bab 26 Your mine!
22
Bab 27 Frist Kiss!!
23
Bab 28 Max Kecil yang Malang
24
Bab 29 I love You
25
Bab 30 Sunyi Seram
26
Bab 31 Vila
27
Bab 32 Lo Milik Gua!
28
Bab 33 Pengagum Rahasia (Secret Admirer)
29
Bab 34 Dua Sisi
30
Bab 35 Extra Dry Wings
31
Bab 36 kata JANJI
32
Bab 37 Penguntit
33
Bab 38 Penguntit [2]
34
Bab 39 Perkara Numpang Mandi
35
Bab 40 Banana Eskrim
36
Bab 41 Boneka Kecil
37
Bab 42 Cafe
38
Bab 43 GIFT
39
Bab 44 Kejujuran!!
40
Bab 45 Es DungDung
41
Bab 46 Luka!
42
Bab 47 Masa Kelam Al
43
Bab 48 BellaXAleta
44
Bab 49 Perjalanan Menghasilkan
45
Bab 50 Mystery
46
Bab 51 Om Heno
47
Bab 52 Fakta Tersembunyi
48
Bab 53 Menyayat Hati
49
Bab 54 Pindah!
50
Bab 55 Misteri Boneka Kecil Bella
51
Bab 56 Cemburu
52
Bab 57 Viona Is Back
53
Bab 58 Sekutu
54
Bab 59 Perasaan
55
Bab 60 Intaian
56
Bab 61 Ruangan Canggih Jason
57
PAMIT
58
Bab 62 Saksi 1 Vander?
59
63 Dalam Bahaya!!
60
Bab 64 Salah Outfit
61
Bab 65 Bukti Komplit
62
Bab 66 Pengakuan Jesselyn
63
Bab 67 Rasa Bersalah
64
Bab 68 Perkara Kotak (otak-otak)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!