Meski begitu aku lebih mempercayai Jesselyn dari pada Viona. Jika memang ini semua ulah Jesselyn untuk apa dia berprilaku baik padaku atau semua itu hanya kedok, apa tujuan Jesselyn melakukan itu. Pasti itu semua bohong, aku tidak punya masalah dengan mereka terlebih Viona mungkin ini ada sangkut pautnya dengan Max, aku harus mencari taunya.
"Lebih baik sekarang kita balik Viona, mereka pasti mencari kita"
"Tentu, Lexa tolong pikirkan baik-baik ucapan ku tadi" Viona
Lalu kami berjalan ke tempat acara,
"Sebenarnya Vi, gue masih tidak mengerti dan belum mepercayai Lo sepenuhnya, gue terlalu baru untuk tau" gumamku
"Semuanya terserah padamu, suatu saat nanti Lo mengerti.. Tanyakan semua pada Max agar Lo lebih paham dan tolong jaga rahasia ini, ketika sampai disana bersikap biasalah karena banyak orang bermuka dua" Viona
Sesampai disana benar Jesselyn dan Reva mencari aku dan Viona, mereka tampak khawatir atas kejadian yang menimpa Bram pacar Viona.
"Kalian dari mana saja sih? gue khawatir tau gak" Jesselyn
"Iya Viona, Lo gak apa-apakan tenang saja kita selalu ada buat kamu" Reva
"Lexa kamu okay kan, dari mana sih gue takut kamu juga pergi seperti Max" Jesselyn menggandeng tanganku
"Tidak ko tadi gue meminta maaf secara pribadi pada Viona tentang perbuatan Max, itu saja"
"Syukurlah, sekarang ayok kita kesana DJ nya keren banget loh yuk" Jesselyn
"Kalian saja gue duduk disini ya" Viona sambil terduduk
"Lo yakin Vi" Reva
"Iya nikmatilah pestanya, gue lihat saja... hati gue sedang kacau" Viona
Jesselyn menarik tangan dan mengajakku menari ditepi kolam sangat dekat dengan pemain musik DJ itu.
"Gimana Lex keren kan ah gue suka banget malam ini" Jesselyn menari kegirangan
"Guys sayang banget Mona gak ada ya" Reva menghampiri
Mereka asik menari dan berjoget bersama tiba saat ponsel bergetar. Ternyata itu Max
"Halo Max ada apa?"
"Gua di depan ayo pulang sudah jam 10 malam" Max
"Apa gimana, suaranya gak kedengaran ini dekat Musik" jawabku
*
*
*
Tiba-tiba Alexa terjatuh ke dalam kolam setinggi 2 meter, aku merasa ada seorang yang menyenggolku yang mengakibatkan aku tercebur.
Byar!
"Tolong"
belubup
"Tolong"
"Jesselyn tolong gue" berusaha meminta bantuan di tengah acara, mereka tampak mematikan musik DJ dan yang lain teriak histeris.
Kejadian naas tak dapat dihindari, ku lihat samar Jesselyn tersenyum dari kejauhan melihatku sesak dan hampir tenggelam terdengar suara Max karena ponsel masih melingkar di leherku.
"Alexa ada apa? Halo Lexa" Max
Dengan suara pelan "Max Help"
"Lexa halo Lexa" Max
^^^'aku menyerah jika saatnya pergi semua akan baik-baik saja, kembali bersamamu Aleta mungkin saat itu kamu hanyut di sungai merasakan apa yang sedang kurasakan saat ini, mari kita bertemu Aleta' memejamkan mata.^^^
Max berlari dari depan menolong Alexa dia membuka jaket kulitnya lalu terjun ke dalam kolam berusaha menyelamatkan Lexa. Max berusaha membangunkan dan sesekali memberi nafas buatan namun Lexa tidak kunjung sadar. Jesselyn dan Reva datang menangis.
"Ya ampun Lexa, bangun ko sampai jatuh sih?" Jesselyn
"Kalau terjadi apa-apa dengan Lexa, akan gua buat perhitungan untuk kalian semua!" Max menatap tajam tegas, tidak ada yang berani menolongku ketika Max datang, bahkan sekedar menelpon ambulan. Mereka malah mundur beberapa langkah.
"Max bukan kami penyebab semuanya, ini hanya kecelakaan" Reva
"Uhuk uhuk" Lexa terbangun
"sayang kamu baik, syukurlah" Max langsung memeluk tubuhku
Kulihat tatapan Max begitu cemas, biasanya ayah selalu ada disaat aku seperti ini, rasanya Max menjadi pelindung pengganti ayah disini.
"Max.. gue takut" memeluk Max
"Tenang, sekarang mari kita pulang" Max
"Iya"
Akhirnya Lexa meninggalkan Pesta itu, dengan keadaan baju yang basah kuyup tak lupa Max mengambil jaket kulitnya dan pergi sambil menggendongku.
...----------------...
"Ni pakai jaketnya nanti masuk angin" Max memberikan jaketnya padaku
"Tapi Lo juga basah kuyup" pikirku
Kulihat Max dengan kemeja hitam pendek yang basah terlihat dadanya begitu transparan seperti roti dan rambut yang acak-acakan.
"Basah aja tampan ya kamu" Sautku
"Maksudmu!" Max
"Ah tidak terimakasih sudah kembali menjemput gue disini" membungkuk
"Sudah ayo naik, pacar gua tidak boleh kedinginan" memasangkan helm untukku
DEG
"...."
"Peluk gua agar badanmu hangat" Max memegang tanganku
Hatiku berdegup kencang, mendengar perkataan Max apakah artinya dia menganggap ku pacar sungguhan.
"Emm tapi itu kita emmm basah itu .." gugup
"Ikuti perintah Lexa, karena Lo juga gua basah seperti ini" Max
Brrmmm
"Iya siap komandan"
...----------------...
Sepanjang perjalanan Aku memeluk Max yang tepat berada di depanku dengan keadaan baju yang basah kuyup, hujanpun tak turun, saat itu malam cerah dipenuhi Bintang, hanya kami yang kebasahan. Max menjalankan motornya dengan sangat hati-hati tentu saja mengendari motor di malam hari dengan kondisi baju yang basah pasti sangat menyiksa.
Max berhenti di sebuah ruko yang tertulis
"BaseCamp"
"Lexa kita bermalam Disni" Max
"Tapi Max, gue malu... lebih baik antar saja gue pulang ke asrama" Sautku
"Kamu lihat sekarang jam berapa?" Max
Waktu menunjukan pukul 23.00.
"Ini serius jam 11 malam waktu memang tak terasa ya"
"Sudah ayo masuk" Max
Ku lihat beberapa laki-laki yang menjaga basecamp tersebut, mereka menyapa kehadiran kami.
"Hai bro aman semua"
"Aman" Max
"Habis dari mana Lo nyemplung di got"
"Wah bener nih hahaha ... habis nolong kucing gua jatuh ke kolam noh" Max melirik ke arahku
"Hahaha jatuh ke kolam ikan ya, lapar kali dia belum makan"
^^^'Menyebalkan semua mengejekku, apa katanya kucing? gue Lexa hih Max bikin aku kesal saja''^^^
"Oh satu lagi jangan ada yang ganggu pacar gua malam ini, wanitaku butuh istirahat interogasi pengenalan dilakukan besok pagi.. sekarang semuanya beristirahatlah, Besok kita harus bersiap perang" timpal Max
Tertulis nama Basecamp Argala kini aku mengerti, Max adalah ketua sekaligus pembentuk geng motor Argala, banyak lagi nama geng motor lainnya salah satunya Blacktunder yang merupakan musuh bebuyutan mereka.
"Hey sedang apa sayangku, kamu pasti kedinginankan, ayo ikut" Max berjalan ke tangga.
^^^'aku dibawa kemana? apakah Max akan bermacam-macam denganku'^^^
Aku mengikuti Max kelantai dua disana lebih luas seperti rumah biasa. Max mengetuk salah satu pintu di kamar itu. Keluarlah seorang ibu paruh baya yang ku kira adalah mama Max.
"Selamat malam tante" sapa ku
"Eh Raden sudah pulang, maaf bibi ketiduran"
^^^'Apa bibi?'^^^
GUBRAK
"Maaf Bi, pinjamkan Lexa baju ya dia habis nyebur di kolam ikan hikshiks" Max tertawa kecil
"Max.."
"Sudah ya sekarang kamu istirahat tolong jaga kan Alexa untukku bi" Max
Lalu max beranjak pergi,
Bibi mengajakku ke kamar sembari meminjamkan bajunya.
"Ayo nak sini, kamu bisa pakai kamar mandi sebelah sana dan ini bajunya"
Segera ku membersihan diri dan memakai daster milik bibi. Meski pakaian yang ku pakai terlalu kebesaran.
"Makasih bi, maaf aku kira bibi mama nya Max" tanyaku
"Ehehe bukan, bibi hanya pembantu di rumah ini, non ini pacarnya Max" bibi
"Ah iya aku Lexa, kalau boleh tau emangnya Max tinggal disini? Aleandro juga?"
"Non kenal bang Ale?" Bibi
"Dia teman sekelas ku bi, kebetulan kakaknya malah jadi pacarku hehe"
"Kisah yang rumit kasihan keluarga Regastara, Ale dan Max terpisah jauh sejak kemunculan ibu tirinya, sebab itu Max pergi dari rumah, namun tuan Regas mempercayakan sepenuhnya kepada bibi untuk menjaga Max seperti yang non tau menjaga anak laki-laki lebih susah dari pada perempuan, sementara Aleandro ikut bersama Tuan Regas" bibi
"Oh gitu maaf aku tidak tau, emang ibu tirinya Max jahat ya"
"Soal itu bibi tidak tau hanya Max saja yang mengerti ibu tirinya itu, sudah sekarang lebih baik non Lexa tidur ada seorang yang menunggu di kamar ayok?"
.
.
.
.
.
Menunggu di kamar tidak jangan-jangan dia Max, apa yang akan dia perbuat padaku malam ini.
"Bibi tak bisakah aku tidur dengan bibi saja malam ini" takut
"Non tenang saja ruangannya tepat disebelah kamar bibi ko, yuk bibi antar" bibi
DEG
DEG
DEG
Bibi membukakan pintu kamar sebelah untukku, aku menutup mata ketakutan karena pikiranku Max lah yang ada dikamar ini.
^^^'apa yang terjadi padaku malam ini'^^^
Krrrtt
.
.
.
.
Apa yang terjadi dengan keluarga Regastara?
Kenapa ARGALA dan BLACKTUNDER saling bermusuhan
Next episode
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments