Flashback

"Pulanglah, Ibumu merindukanmu."

Zian membaca pesan singkat itu lalu menghapusnya. Tak ada niatan untuk Zian membalas pesan singkat tersebut. Yang ada dia malah mengabaikannya. Pemuda itu menutup matanya dan menghela napas. Ingatannya kembali ke masa lalu.

Flashback:

Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun turun dari mobil dengan tidak sabaran. Bahkan dia menghiraukan sang kakak yang masih belum keluar dari mobil. Dia sudah tidak sabar untuk memberitahu mereka berdua jika hari ini dia mendapatkan peringatan pertama dan menjadi murid terbaik di kelasnya.

"Ma, Pa." Seru anak laki-laki itu seraya menghampiri kedua orang tuanya. Dan kedatangannya disambut dengan hangat oleh mereka berdua.

"Ada apa, Zian? Kenapa kau terlihat senang sekali?" tanya sang ibu penasaran.

"Aku~!!"

"Sean, ada apa denganmu? Kenapa wajahmu terlihat pucat?"

Dan perhatian mereka berdua pun teralihkan oleh seruan sang kepala keluarga 'Tuan Lu' ayah dua anak itu segera menghampiri putra sulungnya ketika melihat Sean yang tampak sedikit pucat. Begitu pula dengan Nyonya Lu, dia mengabaikan Zian dan menghampiri Sean.

"Ma, tunggu dulu. Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu," seru Zian sembari menahan tangan ibunya.

"Zian, nanti saja ya. Mama, harus memastikan keadaan kakakmu. Sepertinya Sean sakit," ucap Nyonya Lu dan beranjak dari hadapan Zian.

Perhatian mereka berdua pun seketika tertuju pada Sean sepenuhnya. Dan Zian diabaikan begitu saja. Ibu dan ayahnya sibuk dengan sang kakak yang terlihat agak pucat.

Mereka terlihat begitu cemas, melihat sikap keduanya yang menurut Zian berlebihan itu membuatnya tidak senang.

Zian mengepalkan tangannya dan menatap mereka bertiga dengan marah. Lagi-lagi Sean, lagi-lagi dia. Dan karena kakaknya itu, dirinya jadi diabaikan lagi dan lagi.

Hanya karena fisik Sean lebih lemah darinya, jadinya dia mendapatkan perhatian dan kasih sayang lebih dari orang tuanya. Dan hal itu yang membuat Zian merasa marah dan merasa tak disayangi. Tanpa menghiraukan mereka bertiga, Zian pun pergi begitu saja.

Flashback End:

Zian membuka kembali matanya yang sebelumnya tertutup rapat. Itu hanya sebagain dari semua kenangan buruk yang dia miliki dimasa lalu. Selalu menjadi yang kedua, diabaikan dan kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya yang akhirnya merubah pribadi Zian sepenuhnya.

Tatto besar pada punggung, lengan kanan. Mabuk-mabukan dan merokok sampai memiliki hobi balap liar dan tawuran adalah bentuk protes dari semua ketidakadilan yang dia alami selama ini.

Zian menyambar Leather Vest hitamnya yang ada diatas tempat tidur dan melenggang keluar meninggalkan kamar yang sudah dia tempati sejak beberapa hari yang lalu. Tak lupa dia juga membawa kunci motor kesayangannya. Dan kemunculan Zian dari kamar tamu membuat seorang wanita paruh baya terkejut bukan main.

"Omo!! Kau siapa dan apa yang sedang kau lakukan di rumah putriku?!" tanya wanita paruh baya itu yang tak lain dan tak bukan adalah ibu Luna.

Kemudian Luna muncul dari dapur dan menghampiri mereka berdua. "Ma, jangan membuat dia ketakutan apalagi merasa tidak nyaman. Namanya Zian, aku menemukannya nyaris kehilangan nyawa di depan pagar rumah. Dan selama beberapa hari dia tinggal disini bersamaku. Aku melarangnya pergi karena kondisinya masih belum pulih sepenuhnya," ujar Luna memberikan penjelasan. dia tidak ingin jika ibunya sampai salah paham dan menganggap macam-macam.

"Ya, Mama pikir dia adalah kekasihmu. Padahal Mama tadi sudah sangat antusias ketika melihatnya keluar dari kamar tamu. Baru saja Mama akan bertanya dia itu kekasihmu atau bukan, tapi tiba-tiba kau muncul dan mengacau!!" ujar wanita paruh baya itu menuturkan.

Jelas-jelas dia sangat berharap jika Zian adalah kekasih Luna. Namun penjelasan putrinya itu justru mematahkan hatinya. Bagaimana tidak, orang yang dia pikir sebagai kekasih putrinya ternyata hanyalah orang asing.

"Makanya, jangan asal menebak saja. Kecewa kan akhirnya!!" ucap Luna setengah mencibir. Lalu pandangan Luna bergulir pada Zian. Gadis itu menghela napas. "Zian, maafkan sikap Mamaku, ya. Dia memang seperti itu, suka heboh sendiri. Maklum, dia ngebet ingin memiliki cucu." Jelas Luna. Dia merasa tidak enak pada Zian.

Zian menggelengkan kepala. "Bukan masalah besar. Luna, terimakasih untuk bantuanmu selama beberapa hari ini. Aku berhutang budi padamu. Tapi sekarang aku harus pergi. Maaf, sudah merepotkan mu." Ucap Zian.

Ketidakrelaan terlihat jelas dari sepasang mutiara Hazel milik Luna ketika Zian berpamitan untuk pergi. Dia pasti akan sangat kesepian setelah ini.

"Tapi, Zian. Apakah kau benar-benar yakin akan pergi sekarang? Tapi kondisimu belum terlalu baik, bahkan luka di perut dan juga pelipis mu belum kering sepenuhnya. Apa tidak sebaiknya menunggu sampai lukanya benar-benar kering dulu," ucap Luna tanpa mengakhiri kontak matanya dengan Zian.

"Benar apa yang Luna katakan. Meskipun sebenarnya tidak baik anak gadis tinggal berdua saja bersama laki-laki. Tapi melihat kondisimu saat ini ada baiknya jika kau tetap tinggal beberapa hari lagi. Sampai lukamu benar-benar sembuh. Luna akan merawatmu dengan baik. Bukankah begitu, Luna?" Ibu Luna pun tampak tak setuju dengan rencana Zian untuk pergi.

Zian dan Luna saling bertukar pandang. Saling menatap dalam diam. Selama beberapa detik, pandangan mereka bertemu. Namun tak satupun dari keduanya ada yang bersuara.

"Aku hargai niat baikmu. Tapi maaf Luna, aku harus tetap pergi. Jika suatu hari kau dalam kesulitan. Jangan ragu untuk datang dan mencariku." Ucap Zian sambil mengunci manik gadis itu.

"Baiklah jika keinginanmu begitu. Aku tidak akan melarang dan menahanmu. Tapi satu pesan dariku, rawat lukamu dengan baik. Ganti perbannya pagi dan sore hari. Minum obatmu juga dan pastikan luka di perutmu tidak mengalami pendarahan lagi!!" tutur Luna.

Luna tidak bisa menahan Zian. Karena bagaimana pun juga Zian tetaplah memiliki keluarga. Dan tidak mungkin juga Luna tetap menahannya untuk tetap tinggal. Terlebih lagi Zian bukanlah siapa-siapa, dia hanyalah orang asing yang secara kebetulan hadir dengan tidak sengaja dalam hidup Luna.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Puspa Trimulyani

Puspa Trimulyani

semoga lekas bertemu kembali dan jadi pasangan yang bucin 🤭

2023-04-28

1

Puspa Trimulyani

Puspa Trimulyani

ternyata mama nya baik🤗

2023-04-28

1

lihat semua
Episodes
1 Matti Atau Hidup?!
2 Pesta Perayaan
3 Bosan
4 Perkelahian Tak Seimbang
5 Flashback
6 Siapa Yang Pengecut?!
7 Takut Cicak
8 Menjijikkan!!!
9 Mencicipinya!!
10 Ketua Geng Black Phoenix
11 Aku Bukan Jones!!
12 Geng Pembuat Onar
13 Sama-Sama Makan Nasi
14 Aku Tidak Peduli
15 Kau Terluka!!
16 Pacar Pura-Puraku
17 Kesempatan Dalam Kesempitan
18 Sangat Menggemaskan
19 Ungkapan Hati Zian
20 Kecellakaan
21 Kita Harus memberitahu Mereka
22 Dia Bukan Calon Suamiku
23 Sangat Berharap
24 Maafkan Papa
25 Memahami Dirinya
26 Kalian Salah Paham
27 Dapur Berantakan
28 Cari Matti!!
29 Terlibat Masalah
30 Aku Berhutang Padamu
31 Tidak Selera Lagi
32 Supaya Melamarmu
33 Menikahlah Dengan Luna
34 Seorang Pengecut
35 Pernikahan
36 Belum Terbiasa
37 Pengusiran Vera
38 Terimakasih, Zian
39 Bidadari Atau Tarzann
40 Sangat Beruntung
41 Kau Benar-Benar Gila
42 Kehormatan Istrinya
43 Menunggu Bintang Jatuh
44 Pecah Pertahanan Luna
45 Membereskan Kekacauan
46 Tidak Menyangka
47 Karmaa Kontan
48 Secepat Mungkin
49 Peringatan Luna
50 Hampir Celaka
51 Dia Orang Mencurigakan
52 Ingin Menundanya.
53 Bocah Kematian
54 Bocah Kurang Ajjar
55 Mereka Sudah Gila
56 Membeli Diri
57 Aneh Dan Ajaib
58 Dipermalukan
59 Aku Tidak Peduli Padanya
60 Menyerah
61 Kebahagiaan Yang Sempurna
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Matti Atau Hidup?!
2
Pesta Perayaan
3
Bosan
4
Perkelahian Tak Seimbang
5
Flashback
6
Siapa Yang Pengecut?!
7
Takut Cicak
8
Menjijikkan!!!
9
Mencicipinya!!
10
Ketua Geng Black Phoenix
11
Aku Bukan Jones!!
12
Geng Pembuat Onar
13
Sama-Sama Makan Nasi
14
Aku Tidak Peduli
15
Kau Terluka!!
16
Pacar Pura-Puraku
17
Kesempatan Dalam Kesempitan
18
Sangat Menggemaskan
19
Ungkapan Hati Zian
20
Kecellakaan
21
Kita Harus memberitahu Mereka
22
Dia Bukan Calon Suamiku
23
Sangat Berharap
24
Maafkan Papa
25
Memahami Dirinya
26
Kalian Salah Paham
27
Dapur Berantakan
28
Cari Matti!!
29
Terlibat Masalah
30
Aku Berhutang Padamu
31
Tidak Selera Lagi
32
Supaya Melamarmu
33
Menikahlah Dengan Luna
34
Seorang Pengecut
35
Pernikahan
36
Belum Terbiasa
37
Pengusiran Vera
38
Terimakasih, Zian
39
Bidadari Atau Tarzann
40
Sangat Beruntung
41
Kau Benar-Benar Gila
42
Kehormatan Istrinya
43
Menunggu Bintang Jatuh
44
Pecah Pertahanan Luna
45
Membereskan Kekacauan
46
Tidak Menyangka
47
Karmaa Kontan
48
Secepat Mungkin
49
Peringatan Luna
50
Hampir Celaka
51
Dia Orang Mencurigakan
52
Ingin Menundanya.
53
Bocah Kematian
54
Bocah Kurang Ajjar
55
Mereka Sudah Gila
56
Membeli Diri
57
Aneh Dan Ajaib
58
Dipermalukan
59
Aku Tidak Peduli Padanya
60
Menyerah
61
Kebahagiaan Yang Sempurna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!