(Dua bulan lalu....)
“Iya, gue udah sampai. Lo buruan! gue nggak mau nunggu lama. Maksimal lima belas menit lo nggak dateng, gue balik.” kata Betari ditelepon ketika dia sudah berdiri di depan sebuah kafe kecil bernama After Sunday, tempat Vanila ingin mengajaknya nongkrong.
Sebenarnya, Vanila sudah sejak satu minggu lalu mengajaknya ke tempat ini. Dia bilang ada kafe bagus yang mau dia datangi. Tapi, seminggu terakhir ini Betari masih sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai kreator video, dan baru senggang hari ini.
Betari mendorong pintu kafe dan seorang barista menyapanya ramah. “Selamat siang,”
Demi Anus. Maksudnya demi Neptunus dan planet Pluto dan semua bintang-bintang di langit.
Betari tercengang luar biasa melihat makhluk indah di hadapannya—yang mana tengah memamerkan seulas senyum padanya. Senyum memabukkan yang mampu membuat Betari terpana.
Wajahnya langsung mengingatkan Betari pada member BTS yang menurutnya paling ganteng sedunia, Kim Tae-hyung.
“Mau order apa?” tanya Kim Tae-hyung, si barista.
Betari tak menjawab. Tapi dia mendekatkan tubuhnya hingga menabrak meja kasir. Pikiran warasnya benar-benar telah hilang sepenuhnya. Untuk beberapa saat dia hanya memandangi Kim Tae-hyung di hadapannya dengan tatapan memuja. Hingga membuat kesal seseorang yang menunggu di belakangnya.
“Kamu ganteng banget.” gumam Betari pada akhirnya.
“Terima kasih, Kak.” balas Kim Tae-hyung pelan. “Mau order apa?”
Lagi-lagi Betari tidak kunjung menjawab. Matanya tidak lepas dari wajah sang barista.
Orang yang menunggu di belakang Betari berdeham, memberi peringatan bahwa ada orang yang mengantre di belakangnya. Ganggu aja, sih, lo Supri! Siapa suruh baristanya ganteng. Mirip Kim Tae-hyung pula. Sedangkan Kim Tae-hyung, si barista hanya mampu geleng-geleng kepala. Ini memang bukan kali pertamanya, dia mendapati pengunjung seperti ini.
“Iced Americano, please.” katanya setelah pikirannya mulai waras.
“Baik, ada tambahan lagi?” tanya si Kim Tae-hyung.
“Kamu punya red velved?”
“Ada,”
“Satu, ya.”
“Baik, ada lagi?”
“Nomor HP kamu, berapa?”
Kim Tae-hyung hanya tersenyum. Meskipun perempuan di hadapannya ini cantik. Dia tidak berminat memberikan nomor teleponnya.
Betari mengerucutkan bibirnya.
“Itu aja.” katanya. Kecewa.
Lalu Betari pun menyerahkan kartu kreditnya untuk membayar.
“Satu iced americano dan satu red velved.” ucap Kim Tae-hyun tidak lama kemudian, lalu memberikan pesanan Betari.
“Makasih, Ganteng.” Betari menerima kopi dan kue yang tadi ia pesan. Tak lupa dia mengedipkan sebelah matanya pada si barista kembaran Kim Tae-hyun itu, yang mana hanya dibalas dengan gelengan kepala. Lalu Betari pun mencari tempat untuknya duduk dan menunggu Vanila datang.
Betari mengeluarkan handphonenya dan membaca pesan singkat dari Vanila.
Vanila
Bet, sorry. Macet, nih. Lo jangan balik dulu.
Betari
Ok.
Untung baristanya ganteng. Kalau tidak, mana mau Betari menunggu lama. Tahu kan? Kalau Betari ini orangnya tidak sabaran.
Setelah mengetikkan balasan yang sangat singkat itu dan mengirimkannya, Betari pun mulai mengambil foto kopi dan kue yang tadi dia pesan juga beberapa spot kafe yang menurutnya menarik.
Dia memeriksa hasil jepretannya dan tersenyum. Betari ini memang jago kalau urusan foto memfoto. Lalu mengunggah beberapa foto yang menurutnya terbaik ke akun Instagram miliknya dengan caption Today’s good mood is sponsored by coffee. Dan menyimpan kembali handphonenya ke dalam tas.
Dari tempatnya duduk, yang mana menghadap ke arah Kim Tae-hyung, yang sedang sibuk bekerja, Betari menangkap sosok monyet—maksudnya laki-laki yang membasahi gaunnya dengan champagne di pesta ulang tahun Dona Sasongko semalam, berjalan masuk ke dalam kafe. Betari ingat.
Urusan mereka belum selesai.
Betari pun langsung dilanda rasa kesal.
***
Nasehat lama mengatakan bahwa, kesempatan tidak pernah datang dua kali.
Betari baru saja akan menghampiri si monyet untuk menyelesaikan urusan mereka yang semalam tertunda. Seorang anak sekolah berseragam putih abu-abu menubruk tubuhnya, dan menumpahkan es kopi susu ke kaus putih miliknya.
Shitt.
Betari mendesis jengkel. Dia menunduk memandangi kausnya yang sekarang menjadi basah dan kotor. This is gucci Angelica Hicks Limited Edition T-shirt, Girl! Betari benar-benar ingin menangis sekarang. Perasaan baru saja semalam dia disiram champagne sekarang sudah disiram lagi dengan kopi susu.
Shitttt! Shitttt! Shitttt!
Ya Tuhan, dosa apa Betari sampai harus membayar karma dua hari berturut-turut. Dia sudah nurut juga sama Juan Salim, kakeknya yang galak. Sampai dinikahkan paksa pun Betari masih menurut.
“Sorry, Kak.”
“Sorry pala lo. Basah nih baju gue.” bentak Betari.
“Aku nggak sengaja, Kak. Beneran.” Si anak sekolah hampir menangis.
Nggak sengaja?! Betari melotot. Demi Anus. Betari benci alasan itu.
“Aku bakal ganti baju Kakak.”
“Juhi.”
Seseorang yang ternyata adalah si monyet menghampiri mereka, lebih tepatnya menghampiri si anak sekolah.
“Om Bara,” si anak sekolah berseru senang. Matanya yang tadi hampir menangis, seketika berbinar.
Si monyet bahkan tidak menatap Betari, hanya berkata kepada si anak sekolah.
“Kamu kenapa?” tanya si monyet dengan nada rendah.
Si anak sekolah menjelaskan masalahnya kepada si monyet. “Aku sudah minta maaf sama kakaknya. Tapi sepertinya dia sangat marah.”
Si monyet melirik Betari sekilas.
“Ayo, Om Bara antar kamu pulang.”
Kemudian si monyet menggandeng si anak sekolah dan mereka meninggalkan Betari begitu saja.
Setan.
Umpat Betari.
***
Akhirnya Vanila pun datang tidak lama kemudian.
Vanila menatap Betari dengan bingung.
“Baju lo kenapa, Bet?”
Setelah menghabiskan tisu berpuluh-puluh lembar milik kafe yang ada di mejanya dan mencoba menggosok noda kopi di baju mahalnya yang berujung sia-sia, Betari pun menyerah.
“Gue balik.” kata Betari pada akhirnya.
“Bet, ayolah. Gue baru aja datang masa lo udah mau balik.” kata Vanila mencoba membujuk temannya itu.
“Bet...”
Betari meninggalkan kafe dengan kesal.
Hancur sudah mood baiknya hari ini. Bahkan seulas senyum ramah Kim Tae-hyung sang barista, yang terbit saat Betari berjalan melewati meja kasir, tidak mampu mengurangi rasa kesalnya.
Hari ini Betari benar-benar sangat marah.
...***...
Betari kembali ke rumah dan berencana untuk tidur meski hari masih siang dan kamar tidurnya masih terang benderang—dan dia telah mematikan semua lampu yang ada dan menutup semua tirainya—karena hari ini dia sangat marah.
Dengan tubuh berbaring terlentang, Betari memejamkan mata untuk mencoba tidur. Kaos putih kotornya sudah dia lempar ke sudut ruangan. Tiba-tiba, pintu kamar tidurnya diketuk seseorang dari luar. Betari menyahutinya dengan malas.
Widuri Salim, neneknya muncul sambil tersenyum dan berkata, “Cucu kesayangan nenek kenapa? Tumben banget jam segini sudah di rumah.” lalu Widuri Salim membeli wajah cantik Betari.
“Bik Inung bilang tadi kamu marah-marah sama Tarjo. Ada apa, Sayang?”
“Tarjo tuh, Nek. Buka gerbang aja lama banget.” jawab Betari dengan nada manja.
Widuri Salim tersenyum mendengar jawaban sang cucu. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa cucunya masih saja seperti anak kecil. Manjanya kebangetan.
“Nanti malam, keluarga calon suami kamu bakal datang ke rumah. Kamu harus dandan yang cantik, ya, Sayang.”
“Nanti malam?” Betari mengernyit.
“Iya, Sayang.”
Kalau boleh jujur, Widuri Salim sebenarnya belum rela kalau harus melepaskan cucu kesayangannya ini menikah.
Tapi, Widuri Salim sadar, bahwa kesempatan baik belum tentu datang dua kali. Keluarga Atmojo bukan keluarga sembarangan. Dia tahu Betari, cucunya akan mendapat masa depan yang baik dengan menikahi keluarga Atmojo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Amera
Aku bertanya-tanya kenapa Gendis mau punya mantu seperti Betari. Aku tidak membencinya, hanya saja sejauh ini karakternya benar-benar kasar, manja, dan terlalu mudah marah untuk hal-hal sepele. Meski tentunya tidak baik langsung menilai seseorang begitu cepat. Aku menantikan pengembangan karakternya.
Ceritanya benar-benar menarik. Kuharap pernikahan mereka rukun/Smirk/
2024-04-17
1
Raudatul zahra
waaaahhh si monyet mau datang niih..
walaupun judulnya jodoh dari neraka,, tapi aku berharap Betari bahagia nanti sama Umbara..
2023-09-22
1
Raudatul zahra
Betarii geniiiiittttt
2023-09-22
1