Bia benar-benar terkejut setelah mendengar ucapan Danar. Memang jantungnya masih berdegup cukup kencang karena pertemuan dadakan mereka. Namun, hal itu bukan dikarenakan rasa yang masih ada. Bia hanya masih kaget dengan pertemuan mereka.
Namun, begitu mendengar ucapan Danar barusan, entah mengapa Bia menjadi cukup kesal. Bisa-bisanya teman-teman Danar bilang jika dia gagal move on.
"Siapa yang gagal move on?" tanya Bia dengan ekspresi kesal. "Aku nggak gagal move on, ya. Teman-teman kamu saja tuh yang kepo sama urusanku. Lagian, aku juga sudah punya pacar." Lanjut Bia dengan menggebu.
Namun, setelah menyadari ucapannya, Bia merasa cukup menyesal. Pacar? Kenapa dia jadi mengaku-ngaku sudah punya pacar? Nanti jika Danar bertanya siapa pacarnya, apa yang harus dijawabnya nanti. Bia merutuki dirinya sendiri dalam hati.
Kening Danar berkerut setelah mendengar jawaban Bia. Entah mengapa ekspresi wajah Danar menunjukkan jika dirinya tidak yakin dengan jawaban sang mantan.
"Kamu sudah punya pacar? Siapa?" tanya Danar.
Bia mencoba untuk bersikap tenang. Dia hendak menjawab pertanyaan Danar, namun suara dering teleponnya menginterupsi. Saat hendak menundukkan kepala, Bia melihat di kejauhan seorang laki-laki yang tengah menempelkan telepon pada telinganya tampak sedang kebingungan. Seketika otak Bia menemukan sebuah ide.
"Sorry, ya. Cowokku telepon. Sepertinya, dia sedang kebingungan mencariku. Lihat, tuh!" Bia terkekeh sambil menunjuk ke arah laki-laki yang masih menoleh ke kiri-ke kanan sambil menempelkan ponsel di telinganya sebelum sosok laki-laki itu berbelok ke arah kiri.
Danar yang sempat melihat wajah laki-laki tersebut meski hanya sekilas, sontak langsung membulatkan kedua bola mata dan mulutnya. Dia benar-benar terkejut saat melihat siapa laki-laki yang baru saja ditunjuk oleh Bia tersebut. Belum sempat Danar bertanya, Bia sudah lebih dulu bersuara.
"Aku pergi dulu. Senang bertemu lagi dengan kamu, Kak." Bia menyunggingkan senyum sekilas dan buru-buru pergi dari depan Danar. Dia berjalan cepat menuju ke arah laki-laki yang baru saja ditunjuk oleh Bia tadi.
Tak lupa juga Bia langsung mengangkat panggilan telepon dari Jihan yang sudah dua kali menghubunginya tersebut. Sementara itu, Danar yang masih cukup terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, masih bergeming di tempat yang sama.
"Itu tadi kan, Kailash Sky Vinson. Apa iya Bia pacarnya Pak Sky?" gumam Danar sambil masih menatap ke arah kepergian Bia dan Sky tadi.
"Sepertinya, aku harus menanyakan hal ini ke anak-anak. Siapa tahu mereka lebih update tentang berita ini dari pada aku yang tinggal lama di luar negeri," ucap Danar sambil merogoh sakunya untuk mengambil ponsel.
Kailash Sky Vinson, putra tunggal Damian Vinson dan Azzura Bestari. Laki-laki matang berusia dua puluh delapan tahun tersebut, sudah memiliki beberapa cabang perusahaannya sendiri di Asia dan Australia. Bahkan, kerajaan bisnis keluarganya sudah merambah dunia pelayaran. Tepatnya, di bidang kapal pesiar.
Damian Vinson, laki-laki yang berasal dari Swiss tersebut, sangat disegani di kancah Eropa. Bahkan, setelah pindah kewarganegaraan mengikuti sang istri, namanya tetap melejit di kalangan pengusaha luar negeri. Tak heran jika bakat itu diwarisi oleh putranya tersebut.
Sore itu, Sky yang baru saja tiba di Indonesia, harus mengikuti kemauan sang mommy untuk mengantarkannya ke mall. Dia yang belum ada satu jam tiba di rumah, sudah langsung diseret oleh sang ibu untuk mengantarkannya. Mau tidak mau, Sky hanya bisa menuruti permintaan sang ibu negara.
Begitu tiba di mall, Sky sudah langsung ditarik kesana kemari oleh sang mommy. Sebenarnya, mommy Sky saat itu bukan tidak tanpa tujuan pergi ke mall. Dia hendak berbelanja bulanan untuk disumbangkan ke panti asuhan yang sudah sejak lama mendapatkan bantuan darinya dan keluarga.
Mommy Sky sangat antusias jika saatnya belanja tiba. Apalagi, jika dia melihat banyak sekali baju-baju lucu untuk bayi-bayi yang ada di panti asuhan tersebut. Mau tidak mau, Sky hanya bisa mengekori kesana kemari mengikuti sang mommy.
Hingga saat Sky meminta ijin ke toilet, dia kehilangan jejak sang mommy. Mommynya itu tidak mengangkat panggila teleponnya sejak tadi. Alhasil, Sky harus berjalan kesana kemari seperti orang hilang. Ponselnya terus tertempel di telinga hingga mommynya mengangkat panggilan teleponnya.
Namun, langkah kaki Sky terhenti saat tidak sengaja dia menabrak Bia yang tiba-tiba berlari mendekat ke arah Sky. Sebenarnya, bukan maksud Bia menghampiri Sky, dia hanya berjalan menuju pintu keluar dengan tergesa-gesa. Hingga Sky yang mendadak berbalik membuat tubuh keduanya bertabrakan.
Ponsel Sky terlepas dari tangannya dan langsung luruh jatuh. Beruntung tangan Sky dengan cekatan mengangkat ponsel yang beberapa sentimeter lagi sudah mencium lantai mall tersebut. Hingga posisi Sky yang menunduk tersebut, terlihat dikejauhan seperti sedang berlutut di depan Bia. Dan, posisi tersebut ternyata diabadikan oleh Danar dari kejauhan.
"Eh, maaf, maaf. Saya tidak sengaja," ucap Bia sambil menundukkan kepala beberapa kali.
"Hhmm. Tidak apa-apa. Lain kali, hati-hati," jawab Sky sambil menoleh sekilas ke arah Bia, sebelum beranjak berjalan meninggalkannya.
Bia mengedikkan bahu sekilas dan kembali melanjutkan langkah kakinya. Dia harus bergegas pulang karena Jihan sudah menunggunya di rumah.
Beberapa hari berlalu, aktivitas Bia di kantor berjalan cukup lancar. Mendekati weekend, Bia dan Lukman sudah mulai merencanakan hang out bareng. Namun, niat tersebut langsung gagal karena mendadak Bu Sonia memanggil Bia dan tim lainnya untuk meeting.
Kali ini, Bu Sonia meminta Bia dan Lukman untuk mewakili divisi kantor mereka menghadiri acara yang dibuat oleh pemerintah kota. Beberapa perusahaan juga ikut bergabung dengan acara tersebut. Tak terkecuali DVP. Mau tidak mau, Bia akhirnya menyetujui tugas yang diberikan tersebut. Apalagi saat mengingat bonusnya yang cukup besar.
Weekend pagi, Bia dan Lukman sudah janjian untuk bertemu di lokasi acara. Arah rumah mereka yang saling berlawanan, membuat keduanya tidak memungkinkan untuk berangkat bersama. Alhasil, baik Bia dan Lukman membuat janji untuk bertemu di lobi tempat acara.
Pagi itu, Bia datang lebih dulu daripada Lukman. Rekannya tersebut masih terjebak macet. Dengan sangat terpaksa, Bia harus masuk terlebih dahulu.
Setelah mengisi daftar hadir, Bia berniat untuk masuk ke tempat acara lebih dulu. Saat mulai melangkahkan kakinya menuju hall utama, Bia mulai merasakan sesuatu yang aneh. Entah hanya perasaannya saja atau bukan, Bia merasa jika beberapa orang tengah menatapnya sambil berbisik-bisik.
Namun, Bia tidak merasa seterkenal itu hingga membuat beberapa orang membicarakannya. Hingga saat langkah kakinya mencapai pintu besar, Bia bisa mendengar dengan jelas sebuah suara yang dengan terang-terangan menyebut namanya.
"Oh, jadi ini kekasih Pak Sky yang disembunyikan itu? Siapa tadi namanya? Nabia Ayyara, ya?"
"Hah?"
🌹
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
faridah ida
gileee juga tuh sih Danar ,bikin gosip langsung nyebar ...🤦🤦
Danar kamu itu cowo tapi kelakuan kamu kaya wanita suka nyebar gosip ...🤦🤦😜
2023-08-12
0
faridah ida
sebenar nya yang gak move on itu kamu Danar ...😂😂😂
2023-08-12
0
skylow
gara² damar nich... yg gamon damar kyknya bi.... mpek bikin gosip 😁😁😁
2023-07-04
0