19 Bertemu dengan Pemberi Beasiswa

Di meja makan yang nampak ramai karena ayah, ibu, dan adiknya sedang mengobrol, Carlos dan Irene pun datang, lalu ikut bergabung. Mereka bersiap untuk makan.

Sebelum makannya dimulai, tiba-tiba Nosi bertanya, "Di mana Misya? Apa kalian tidak mengajaknya?"

Dari tadi, Misya terus berada di kamar setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur milik Irene yang ada di gudang belakang. Ia tidak pernah keluar lagi dan tidak bersikap sok akrab lagi pada Nosi.

"Irene, coba panggil sepupumu kemari!" ucap Nosi yang sedikit berbeda. Sikapnya tidak sebaik dan seramah biasanya.

"Ah, ya!" Irene pun mengerti. Ia bangkit berdiri, bersiap kembali ke lantai dua untuk memanggil Misya.

Dari sampingnya, tiba-tiba Carlos memegang tangan Irene dan menghentikan langkahnya yang akan pergi memanggil Misya.

"Biar aku saja!"

"Eh ...." Irene terdiam.

Nosi pun tidak menanggapi ucapan putranya, tidak pula menyuruh Irene kembali duduk. Ia hanya terdiam sambil menunggu satu orang lagi untuk memulai makan malam.

"Duduklah!" Kali ini Carlos yang menyuruh Irene untuk duduk.

Carlos pun bergegas naik ke lantai dua, lalu mengetuk pintu kamar yang ada di samping kamarnya untuk memanggil Misya.

Di meja makan, Nosi, suami dan putrinya terdiam sambil menunggu Carlos dan Misya turun. Irene pun terdiam dengan perasaan canggung.

"Mama! Kenapa kita harus menunggu si Misya itu? Memangnya dia itu siapa? Tuan putri? Harus dipanggil-panggil segala untuk makan! Apa dia tidak bisa turun sendiri?" ucap Claudia—adik Carlos yang berusia 24 tahun—dengan kesal.

Claudia yang sudah kelaparan, masih harus menunggu sampai saudara sepupu Irene itu turun.

"Husss! Jaga bicaramu! Walau bagaimanapun, ayahnya sudah berjasa bagi keluarga kita. Sandi membantu menyelamatkan nama baik kita setelah batalnya pernikahan kakakmu dengan Angela! Selain itu, Misya merupakan saudara sepupu dari kakak iparmu!" ucap Nosi sambil menempelkan jari telunjuk ke bibirnya. Mengisyaratkan putri bungsunya untuk segera diam.

"Hanya anak seorang sopir, tapi laganya sudah seperti tuan putri saja! Aku yang seorang tuan putri asli di rumah ini, tapi tidak semanja itu!" balas Claudia dengan kesal.

Dari arah tangga, terlihat Carlos dan Misya berjalan beriringan. Misya terus menuduk sambil memegang pakaiannya yang terasa tidak nyaman.

"Idih, apa itu? Kenapa ada gembel di rumah kita?" cibir Claudia sambil melihat pakaian yang dikenakan oleh Misya.

Pakaian tidur selutut yang sudah lusuh itu, Nosi ambil dari koper milik Irene yang belum dibuang. Nosi memberikannya pada Misya karena tadi dia yang memintanya pada Irene.

Mau menolak, dirinya tidak bisa. Misya takut diusir oleh Nosi kalau dirinya tidak segera memakai pakaian jelek itu.

Padahal dulu, semua pakaian yang susah tidak dia pakai akan langsung diberikan pada Irene. Misya pun selalu mengejeknya sebagai gembel yatim piatu. Dan sekarang, Claudia mengatai Misya sebagai gembel. Hati Misya sangat sakit dan terhina.

"Sudahlah! Bukankah kau lapar? Ayo, cepat makan!" ucap Nosi pada Claudia.

Nosi tidak ingin anaknya menjadi orang yang pandai menjelek-jelekan orang lain.

"Ayo, Irene ... Misya, kalian harus makan yang banyak. Jangan sampai kalian kurus selama berada di sini," ucap Tuan Carvin sambil menunjuk semua makanan yang ada di meja makan.

Setelah itu, mereka pun mulai makan.

Malam ini, Misya tidak banyak bertingkah. Ia terdiam sambil menyantap makanannya dengan perasaan yang tidak enak. Ia pun segera kembali ke kamar setelah makanan di piringnya habis dimakan.

Setelah Misya pergi, Claudia pun merasa lega. "Syukurlah, dia sadar diri, langsung pergi setelah makannya habis! Aku tidak nyaman makan satu meja dengan orang asing seperti dia!"

"Eh, Sayang! Kau tidak boleh berkata seperti itu. Sudah Mama bilang, Misya itu anaknya Sandi. Kita harus memperlakukannya dengan baik layaknya keluarga sendiri!" balas Nosi yang juga sudah selesai makan.

Nosi tidak langsung pergi. Ia menanggapi putrinya berbicara.

"Hah .... Keluarga? Keluarga dari mana?" Rasanya Claudia tidak rela menjadikan Misya sebagai bagian dari keluarganya.

Karena Nosi dan putrinya sedang mengobrol, Irene pun segera pamit, Ia kembali ke kamarnya, sedangkan Carlos masih harus berada di sana karena dia dipanggil oleh ayahnya untuk berbicara.

Malam ini, Irene sengaja tidur di sofa dengan memakai bantal dan selimut cadangan yang ada di lemari. Irene tidak berani naik ke atas tempat tidur walau sebelumnya mereka sudah pernah tidur di atas kasur yang sama—di tenda.

Tidur di sofa pun lumayan nyaman. Irene langsung terlelap karena dirinya sangat lelah.

Hingga di pagi hari, Irene terbangun karena suara dering telepon yang terus berbunyi dari ponselnya. Ia pun meraba meja kecil yang ada di samping kepalanya karena sumber suara itu berasal dari sana.

Ketika ponselnya dilihat, ternyata ada panggilan masuk dari Sandi. Irene yang masih mengantuk pun segera bangun, lalu menggeser tombol hijau pada layar untuk menerima pangilan dari Sandi.

"Halo, Paman!" sapa Irene sambil menyibak selimut. Ia turun dari tempat tidur, lalu menjauh agar tidak mengganggu orang yang ada di sampingnya.

Sambil mendengarkan Sandi berbicara di seberang telepon, Irene pun terdiam. Ia bertanya-tanya, kenapa dirinya terbangun di tempat tidur Carlos dan di bawah selimut tebal milik suaminya? Padahal semalam Irene jelas-jelas tidur di sofa.

Apa semalam aku bermimpi, lalu pindah ke tempat tidur dia, terus tidur di sana?

Sedangkan di sofa, bantal dan selimut tipisnya masih ada.

Ketika dirinya sedang melamun sambil memikirkan apa yang terjadi, tiba-tiba Irene terkejut mendengar ucapan Sandi.

"Jam 10 nanti, pulanglah dulu ke rumah. Ada yang harus kita bicarakan sebelum bertemu dengan orang yang memberimu beasiswa! Jangan sampai, jawabanmu berbeda dengan data yang tercantum di mereka!" ucap Sandi dengan sangat lantang dan tegas.

Hari ini, orang yang membiayai sekolah Irene selama 10 tahu, meminta bertemu di sebuah restoran ternama di kota itu. Sandi pun tidak bisa menolak dan harus menemui orang itu sebelum dermawan itu mencabut dana pendidikan untuk Irene.

Sebenarnya, Sandi sendiri tidak tahu dan tidak pernah bertemu dengan dermawan yang menyumbangkan sebagian dari hartanya untuk biaya pendidikan Irene. Orang itu merahasiakan dan menutup diri agar tidak diketahui oleh siapapun.

Dulu, Sandi hanya meminta Carlos dan ayahnya untuk menyumbangkan uang mereka untuk salah satu korban tsunami yang dia kenal. Ia tidak memberitshu siapapun kalau anak yang menjadi korban itu ialah keponakannya sendiri.

"Oh, hari ini sepertinya aku tidak bisa! Suamiku mengajakku pindahan. Jadi, kami harus beres-beres di tempat tinggal yang baru!" balas Irene dengan jujur.

Sebelumya, Carlos sudah memberitahu Irene kalau mereka akan pindah ke apartemen pribadi. Irene pun masih ingat dengan ucapan Carlos tersebut, jadi ia pikir mungkin hari inidirinya akan pindah ke apartemen.

Syukurlah! Lebih cepat pindah, itu akan lebih baik!

Irene ingin segera pindah dari rumah orang tua Carlos agar ia tidak bertemu dengan Misya lagi.

"Oh, masalah pindah rumah, kau tenang saja. Tuan Carlos orang yang sangat kaya. Ia tidak membutuhkanmu untuk beres-beres di rumah yang baru. Kau tinggal duduk manis sambil melihat orang-orang itu bekerja!"

Terpopuler

Comments

Jayanti

Jayanti

semoga cepet ke buka kedok nya sandi biar si misya makin nggka besar kepala.karena selama ini dia yg makan hak nya irene.

2023-05-11

1

Deriana Satali

Deriana Satali

Kayanya kedoknya Sandy ke buka deh krn dia jg nggak tahu donatur yg slm ini biayain Irene tp di pake sm dia dan hari ini mereka akan ketemu

2023-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 1 Tidak Ingin Menikah
2 2 Menjadi Wanita Seutuhnya
3 3 Aku Akan Menangkapmu
4 4 Berselingkuh di Belakangku
5 5 Nona Irene adalah Istrinya
6 6 Wanita Penggoda
7 7 Istrimu yang Mana?
8 8 Panggil Aku Suami
9 9 Lepaskan Aku
10 10 Ada Sesuatu di Antara Mereka
11 11 Takjub Akan Ketampanannya
12 12 Tidak Ada Kontak Fisik
13 13 Bencana Alam
14 14 Apa Gadis yang Sama?
15 15 Gangguan Misya
16 16 Apa Ada yang Salah
17 17 Aku yang Bersalah
18 18 Bagaimana Rasanya?
19 19 Bertemu dengan Pemberi Beasiswa
20 20 Ancaman Sandi
21 21 Sampai Juniornya Puas
22 22 Si Tampan Carlos
23 23 Menunggu Seseorang
24 24 Apa Kalian Mencoba Menipuku?
25 25 Aku Harus Menjelaskan Apa?
26 26 Ternyata Kalian Menipuku
27 27 Gadis yang Baik
28 28 Irene Kabur
29 29 Pergi dari Rumah Sandi
30 30 Irene Semakin Cantik dan Elegan
31 31 Kembali ke Apartemen Setelah 2 tahun Berlalu
32 32 Foto Pernikahan
33 33 Ketagihan
34 34 Irene Pergi Lagi
35 35 Kehadiran Noah Setelah 1,5 Tahun Keluar dari Penjara
36 36 Kena Air Jass
37 37 Mereka Masih Berhubungan
38 38 Meluruskan Permasalahan
39 39 Bersama Kembali
40 40 Kita Pulang ke rumah
41 41 Jangan Bicara Omong Kosong
42 42 Bertemu Lagi
43 43 Berlin Berharganya Sudah Kembali
44 44 Paman yang Berbohong
45 45 Menunggu Lama
46 46 Tidak Keberatan
47 47 Kami Belum Bercerai
48 48 Arghhh ....
49 49 Ada Perasaan Cinta
50 50 Menjadi Suami Istri yang Bahagia
51 51 Menantu Kesayangan
52 52 Teman Wanita
53 53 The Heart of Kingdom
54 54 Mengabaikan Aku
55 55 Nona Rose
56 56 Kenapa, Kenapa, Kenapa
57 57 "Maaf!"
58 58 Kehamilan Claudia
59 59 Claudia yang Hamil, tapi Irene yang Mual
60 60 Menukar Obat
61 61 Noah Tahu Claudia Hamil
62 62 Berhenti Menggangguku
63 63 Tidak Boleh Terjadi
64 64 Kalung The Heart of Kingdom untuk Irene
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1 Tidak Ingin Menikah
2
2 Menjadi Wanita Seutuhnya
3
3 Aku Akan Menangkapmu
4
4 Berselingkuh di Belakangku
5
5 Nona Irene adalah Istrinya
6
6 Wanita Penggoda
7
7 Istrimu yang Mana?
8
8 Panggil Aku Suami
9
9 Lepaskan Aku
10
10 Ada Sesuatu di Antara Mereka
11
11 Takjub Akan Ketampanannya
12
12 Tidak Ada Kontak Fisik
13
13 Bencana Alam
14
14 Apa Gadis yang Sama?
15
15 Gangguan Misya
16
16 Apa Ada yang Salah
17
17 Aku yang Bersalah
18
18 Bagaimana Rasanya?
19
19 Bertemu dengan Pemberi Beasiswa
20
20 Ancaman Sandi
21
21 Sampai Juniornya Puas
22
22 Si Tampan Carlos
23
23 Menunggu Seseorang
24
24 Apa Kalian Mencoba Menipuku?
25
25 Aku Harus Menjelaskan Apa?
26
26 Ternyata Kalian Menipuku
27
27 Gadis yang Baik
28
28 Irene Kabur
29
29 Pergi dari Rumah Sandi
30
30 Irene Semakin Cantik dan Elegan
31
31 Kembali ke Apartemen Setelah 2 tahun Berlalu
32
32 Foto Pernikahan
33
33 Ketagihan
34
34 Irene Pergi Lagi
35
35 Kehadiran Noah Setelah 1,5 Tahun Keluar dari Penjara
36
36 Kena Air Jass
37
37 Mereka Masih Berhubungan
38
38 Meluruskan Permasalahan
39
39 Bersama Kembali
40
40 Kita Pulang ke rumah
41
41 Jangan Bicara Omong Kosong
42
42 Bertemu Lagi
43
43 Berlin Berharganya Sudah Kembali
44
44 Paman yang Berbohong
45
45 Menunggu Lama
46
46 Tidak Keberatan
47
47 Kami Belum Bercerai
48
48 Arghhh ....
49
49 Ada Perasaan Cinta
50
50 Menjadi Suami Istri yang Bahagia
51
51 Menantu Kesayangan
52
52 Teman Wanita
53
53 The Heart of Kingdom
54
54 Mengabaikan Aku
55
55 Nona Rose
56
56 Kenapa, Kenapa, Kenapa
57
57 "Maaf!"
58
58 Kehamilan Claudia
59
59 Claudia yang Hamil, tapi Irene yang Mual
60
60 Menukar Obat
61
61 Noah Tahu Claudia Hamil
62
62 Berhenti Menggangguku
63
63 Tidak Boleh Terjadi
64
64 Kalung The Heart of Kingdom untuk Irene

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!