secercah harapan

Jamie terus berusaha untuk bertindak normal dan memperlihatkan bahwa persahabatan mereka masih berjalan baik meski dia memiliki perasaan yang tidak terbalas. Ia terus melakukan kegiatan bersama Rose dan memberikan dukungan untuk hobinya. Saat Rose memiliki masalah atau kekhawatiran dengan pacarnya, Jamie selalu siap mendengarkan dan memberikan saran yang baik.

Suatu hari, Rose menghubungi Jamie dan memintanya untuk bertemu di kafe favorit mereka. Jamie merasa senang bisa bertemu dengan Rose, tetapi ia juga merasa khawatir bahwa mungkin ada sesuatu yang salah.

Setelah mereka duduk dan memesan minuman, Rose menatap Jamie dengan serius dan berkata, "Jamie, aku ingin berterima kasih karena sudah menjadi teman terbaikku selama ini. Aku sangat beruntung memiliki kamu di hidupku."

Jamie tersenyum dan menjawab, "Tentu saja, Rose. Kamu tahu aku selalu siap mendukungmu dan ada untukmu."

Rose tersenyum, tetapi ekspresinya menjadi sedikit cemas. "Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu, Jamie. Aku tahu kamu sudah merasa sedih karena aku memiliki pacar, dan aku merasa bersalah karena tidak bisa membalas perasaanmu. Tapi sekarang, aku punya kabar yang mungkin akan membuatmu sedikit lega."

Jamie memandang Rose dengan penuh harap-harap cemas, berharap Rose akan memberitahunya bahwa hubungannya dengan pacarnya sudah berakhir.

Rose melanjutkan, "Pacarku dan aku telah memutuskan untuk berpisah. Aku tahu ini mungkin mengejutkanmu, tapi aku merasa ini yang terbaik untuk kami berdua."

Jamie merasa sedikit lega mendengar kabar itu, tetapi ia tidak ingin menunjukkan kegembiraannya dengan berlebihan. Ia merasa sedih karena Rose dan pacarnya berpisah, tetapi ia juga merasa senang karena ia merasa ada sedikit harapan bahwa mungkin suatu saat Rose akan menyadari perasaannya padanya.

"Maksudmu, kamu dan pacarmu akan  putus?" tanya Jamie.

Rose mengangguk. "Ya, dan aku merasa sedih karena itu, tapi aku juga merasa lega. Aku ingin fokus pada karierku dan mengejar impian-impianku untuk sementara waktu."

Jamie merasa senang mendengar hal itu. Ia tahu bahwa Rose memiliki bakat dan potensi yang besar, dan ia selalu ingin melihatnya berhasil dalam karier dan kehidupan.

"Maksudmu kamu akan fokus pada kariermu dan tidak akan memiliki pacar dalam waktu dekat?" tanya Jamie lagi.

Rose tersenyum dan mengangguk. "Ya, mungkin aku perlu sedikit waktu untuk menemukan diriku sendiri dan mengejar tujuanku."

Jamie merasa senang mendengar kabar itu dan merasa bahwa ada sedikit harapan bahwa suatu saat nanti, Rose akan menyadari perasaannya padanya. Ia tahu bahwa ia harus tetap bersabar dan menghargai persahabatan mereka, tetapi ia juga tidak bisa menutupi perasaannya selamanya.

"Makasih sudah memberitahuku, Rose. Aku senang mendengar kabar itu dan aku akan selalu mendukungmu dalam apa pun yang kamu lakukan," kata Jamie.

Rose tersenyum dan merangkul Jamie. "Aku tahu aku bisa mengandalkanmu, Jamie. Kamu selalu menjadi teman terbaikku."

Jamie merasa senang dan bahagia karena ia tahu bahwa persahabatan mereka akan terus berlangsung

Saat Rose dan pacarnya mengumumkan bahwa mereka akan merayakan ulang tahun Rose bersama, Jamie menghadiri pesta itu. Meskipun ia merasa sedih, ia tetap berusaha untuk tetap bersenang-senang dan berbicara dengan orang-orang lain yang hadir di pesta tersebut.

Jamie tiba di pesta ulang tahun Rose dan melihat Rose dan pacarnya sedang duduk di ruang tamu. Rose melihat Jamie dan tersenyum, lalu ia memperkenalkan Jamie kepada pacarnya.

"Jamie, ini pacarku, Ben. Ben, ini Jamie, sahabatku," kata Rose sambil tersenyum.

"Salam kenal, Jamie," kata Ben sambil mengulurkan tangan untuk berjabat.

"Salam kenal juga, Ben," jawab Jamie sambil berjabat tangan dengan Ben.

Mereka berbincang sebentar sebelum Rose mengajak mereka untuk bergabung dengan teman-temannya yang sedang bermain game di ruang keluarga. Jamie bergabung dengan mereka dan mencoba untuk tetap bersemangat meskipun hatinya sedang sedih.

Mereka bermain game bersama sampai larut malam, dan Jamie merasa bersyukur bahwa dia hadir di pesta itu dan dapat bersenang-senang bersama teman-temannya. Ia menyadari bahwa meskipun cintanya pada Rose tidak terbalas, ia masih memiliki banyak hal untuk disyukuri dalam hidupnya.

Setelah pesta selesai, Jamie dan Rose berjalan pulang bersama. Rose berkata bahwa ia sangat senang karena Jamie bisa datang ke pesta ulang tahunnya dan bersenang-senang bersama teman-temannya.

"Terima kasih telah datang, Jamie. Aku sangat menghargainya," kata Rose sambil tersenyum.

"Tentu saja, Rose. Kamu tahu aku akan datang jika kamu memintanya," jawab Jamie sambil tersenyum balik.

Mereka terus berjalan dan berbincang-bincang tentang hal-hal yang mereka lakukan selama beberapa minggu terakhir. Jamie merasa senang karena mereka bisa berbicara seperti biasa, meskipun perasaannya terkadang sulit untuk dikendalikan.

Saat mereka sampai di depan rumah Rose, Jamie mengucapkan selamat ulang tahun sekali lagi dan berpelukan dengan Rose.

"Selamat ulang tahun, Rose. Aku berharap kamu mendapatkan semua yang kamu inginkan," kata Jamie sambil tersenyum.

"Terima kasih, Jamie. Kamu selalu menjadi sahabat yang baik bagiku," jawab Rose sambil membalas pelukan Jamie.

Setelah itu, Jamie berjalan pulang dengan perasaan campur aduk. Ia merasa sedih karena cintanya tidak terbalas, tetapi juga merasa bahagia karena masih memiliki persahabatan yang baik dengan Rose. Ia tahu bahwa persahabatan mereka masih akan terus berlangsung, meskipun cintanya tidak bisa terwujud.

"Selamat ulang tahun, Rose! Semoga kamu selalu bahagia," ucap Jamie dengan senyum tipis di bibirnya.

"Terima kasih, Jamie. Kamu benar-benar membuat hari ulang tahunku menjadi lebih spesial," jawab Rose dengan senyum lebar di wajahnya.

"Makasih, kamu selalu menjadi teman yang baik bagiku," sahut Jamie dengan lembut.

"Aku sangat menghargai persahabatan kita, Jamie. Kamu selalu memberikan dukungan untukku," ujar Rose dengan rasa terima kasih yang tulus.

Jamie merasa sedikit tersentuh oleh kata-kata Rose dan ia tersenyum. "Tentu saja, kita adalah teman baik," katanya.

Mereka berdua kemudian saling berpelukan sebagai tanda persahabatan mereka. Jamie merasa hatinya sedikit lega karena ia masih bisa merasakan kehangatan dari persahabatan mereka, meskipun ia tahu bahwa ia tidak bisa memiliki Rose sebagai pacarnya.

Setelah berpelukan, Rose dan pacarnya pergi meninggalkan Jamie. Jamie merasakan sedikit kesedihan melihat mereka berdua pergi bersama, tetapi ia tetap memilih untuk berpikir positif dan menikmati sisa malam itu. Ia berharap bahwa Rose akan selalu bahagia dan sukses dalam hubungannya dengan pacarnya.

Jamie mencoba untuk menenangkan dirinya dan berpikir positif bahwa meskipun Rose memiliki pacar, persahabatan mereka masih tetap berjalan dengan baik. Ia berusaha untuk tidak membiarkan perasaannya mengganggu hubungan mereka, dan memutuskan untuk menikmati sisa malam itu dengan berbicara dengan teman-teman lain yang hadir di pesta.

Beberapa jam kemudian, Jamie melihat Rose sedang menangis di sudut ruangan. Ia mendekat dan bertanya apa yang terjadi. Rose memberitahunya bahwa ia dan pacarnya baru saja bertengkar dan hubungan mereka menjadi renggang. Jamie merasa sedih melihat Rose menangis, tetapi ia berusaha untuk memberikan dukungan dengan cara yang terbaik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!