kecocokan antara mereka

Setelah pertemuan pertama mereka, Jamie dan Rose semakin sering bertemu. Mereka berbicara tentang buku dan puisi, dan juga mulai berbagi minat mereka yang lain, seperti musik dan film.

Jamie: "Hari ini saya menonton film favorit saya sepanjang masa, The Godfather. Kamu pernah menontonnya?"

Rose: "Ya, saya pernah menontonnya juga. Saya suka cara Francis Ford Coppola menggambarkan kehidupan Mafia."

Jamie: "Ya, itu benar-benar mengagumkan bagaimana sutradara bisa menggambarkan perasaan dan emosi para karakternya. Apakah kamu suka film-film lain?"

Rose: "Saya suka film-film yang menunjukkan kisah-kisah cinta yang kompleks dan membingungkan. Misalnya, Eternal Sunshine of the Spotless Mind."

Jamie: "Saya juga suka film itu! Itu benar-benar menyentuh hati dan membuat kita berpikir tentang kekuatan cinta dan kenangan."

Rose: "Iya, saya sepenuhnya setuju. Dan bagaimana dengan musik? Apa jenis musik yang kamu sukai?"

Jamie: "Saya suka musik rock klasik, seperti The Beatles dan Led Zeppelin. Bagaimana denganmu?"

Rose: "Saya suka musik indie, seperti The Smiths dan Belle and Sebastian. Saya juga suka musik jazz, seperti Ella Fitzgerald dan Billie Holiday."

Jamie: "Wow, kamu punya selera musik yang benar-benar beragam. Bagus sekali!"

Rose: "Terima kasih! Saya suka berusaha mendengarkan segala jenis musik, karena saya merasa bahwa setiap genre memiliki sesuatu yang berbeda untuk ditawarkan."

Setelah berbicara tentang minat dan hobi mereka, Jamie dan Rose semakin dekat. Mereka merasa nyaman satu sama lain dan menemukan banyak kesamaan dalam pandangan hidup dan nilai-nilai moral. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, seperti pergi ke perpustakaan atau taman untuk membicarakan buku dan puisi, atau pergi ke konser musik untuk menikmati penampilan favorit mereka.

Salah satu malam, Jamie dan Rose berjalan-jalan di sepanjang tepi sungai. Mereka duduk di sebuah bangku dan menikmati pemandangan malam yang indah.

Jamie: "Sungguh indah malam ini, bukan?"

Rose: "Ya, benar-benar indah. Seperti karya seni yang hidup."

Jamie: "Aku juga merasa seperti itu. Kamu tahu, Rose, aku benar-benar menikmati waktuku bersamamu. Kamu adalah teman yang luar biasa, dan aku merasa sangat beruntung memiliki kamu di dalam hidupku."

Rose tersenyum, merasa hangat di dalam hatinya. Namun, ia tidak tahu bagaimana merespons pernyataan Jamie.

Rose: "Aku juga menikmati waktu yang aku habiskan bersamamu. Kamu adalah teman yang sangat berarti bagiku juga."

Jamie merasa sedikit kecewa karena Rose tidak merespons perasaannya, tetapi ia memutuskan untuk tetap berbicara dengannya dan membiarkan hubungan mereka berkembang secara alami.

Hari-hari terus berlalu, dan Jamie dan Rose semakin dekat. Mereka mengalami banyak hal bersama, termasuk pergi ke acara-acara seni dan mengunjungi tempat-tempat yang menarik di sekitar kota. Namun, meskipun Jamie merasa semakin dekat dengan Rose, ia masih belum bisa mengungkapkan perasaannya padanya. Ia merasa takut bahwa jika ia melakukannya, ia akan kehilangan persahabatan mereka yang begitu baik.

Jamie semakin merasa bimbang tentang perasaannya pada Rose. Ia tahu bahwa Rose adalah wanita yang hebat dan ia tidak ingin kehilangan persahabatan mereka yang indah. Namun, ketika mereka berdua pergi ke pameran seni, Jamie merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya pada Rose. Akhirnya, pada suatu malam, Jamie dan Rose duduk di bawah pohon yang besar dan bercabang-cabang di taman kota. Mereka diam-diam menatap bintang-bintang yang bersinar di langit malam.

"Sudah lama kita saling kenal, Rose," ujar Jamie, terlihat sedikit gugup. "Aku merasa bahwa aku perlu mengungkapkan sesuatu padamu."

Rose menatap Jamie dengan penuh perhatian, "Apa itu, Jamie?"

"Sebenarnya, aku merasa bahwa aku mulai memiliki perasaan yang lebih dari sekadar persahabatan untukmu," kata Jamie dengan berani. "Aku tahu ini mungkin terdengar klise, tapi aku tidak bisa menolak perasaan itu lagi."

Rose tersenyum lembut, "Aku pun merasa ada yang berbeda antara kita, Jamie. Namun, aku tidak ingin merusak persahabatan kita jika perasaanku tidak sebanding denganmu."

Jamie mengangguk memahami, "Aku mengerti, Rose. Tapi aku tidak bisa terus menyimpan perasaan ini dalam-dalam. Aku ingin memberitahumu betapa istimewanya dirimu bagiku dan betapa aku merindukanmu."

Rose tersenyum lagi, "Aku merindukanmu juga, Jamie. Aku bahkan tidak bisa membayangkan hidup tanpamu sebagai teman terdekatku."

Jamie merasa lega setelah mengungkapkan perasaannya pada Rose, meskipun belum bisa memperoleh jawaban yang pasti dari Rose. Mereka melanjutkan persahabatan mereka seperti biasa, tapi Jamie merasa bahwa ada perasaan canggung yang muncul di antara mereka setelah percakapan itu.

Beberapa hari setelah Jamie mengungkapkan perasaannya pada Rose, mereka kembali bertemu di taman seperti biasa. Namun, kali ini, suasana terasa agak berbeda dari sebelumnya. Jamie merasa ada kecanggungan dalam bertemu dengan Rose, dan ia merasa tidak nyaman dengan keadaan itu.

Setelah beberapa saat berbicara, Jamie akhirnya memutuskan untuk membicarakan tentang perasaannya lagi dengan Rose. "Rose, aku harap kamu tidak merasa tidak nyaman setelah aku mengungkapkan perasaanku padamu. Aku tidak ingin persahabatan kita rusak karena hal ini," ujar Jamie.

Rose tersenyum dan menatap Jamie dengan lembut. "Tentu saja tidak, Jamie. Aku merasa terhormat karena kamu mengungkapkan perasaanmu padaku. Dan aku sangat menghargai persahabatan kita, jadi jangan khawatir tentang hal itu," kata Rose.

Jamie merasa lega mendengar jawaban Rose, dan mereka kembali merasa nyaman dalam berbicara seperti biasa. Namun, meskipun Rose tidak menolak atau menerima perasaannya, Jamie masih merasa sedikit tidak yakin tentang masa depan hubungan mereka.

Jamie merasa cemas dan tidak sabar menunggu jawaban dari Rose, tetapi pada saat yang sama, ia juga takut bahwa jawaban itu mungkin tidak sesuai dengan harapannya. Setiap kali mereka bertemu, Jamie tidak bisa membantu tetapi merasa canggung dan terus memikirkan apa yang harus dikatakan selanjutnya.

Pada suatu hari, ketika mereka sedang duduk di taman, Jamie mengambil keberanian untuk bertanya kepada Rose tentang perasaannya. "Rose, aku tahu aku sudah bilang padamu tentang perasaanku, tapi aku masih belum mendapat jawaban pasti darimu. Bisakah kamu memberitahuku apa yang kamu pikirkan tentang aku?"

Rose tersenyum lembut dan mengambil tangan Jamie. "Jamie, aku sangat menghargai persahabatan kita, tapi aku merasa bahwa aku tidak bisa membalas perasaanmu. Aku ingin tetap bersahabat denganmu, jika kamu masih mau."

Jamie merasa sedih mendengar jawaban itu, tapi ia merasa lega setelah tahu kejelasan perasaan Rose. "Tentu saja aku masih mau bersahabat denganmu, Rose. Persahabatan kita sangat berarti bagiku."

Setelah percakapan itu, Jamie dan Rose terus menjalani persahabatan mereka seperti biasa. Meskipun Jamie masih merasakan sedikit sakit hati, ia menghormati keputusan Rose dan tetap menjaga persahabatan mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!