sakit yang tak terbendung

rose memberitahu jaime bahwa dia sudah dekat dengan seorang pria dan akan segera memulai hubungan.

Jamie merasakan rasa sakit yang tak terbendung ketika Rose memberitahunya tentang pria yang akan segera menjadi pacarnya. Namun, ia mencoba untuk tersenyum dan berpura-pura bahagia untuk Rose.

"Wow, itu sangat menyenangkan, Rose," kata Jamie sambil tersenyum. "Aku senang mendengarnya."

"Ya, aku merasa sangat bahagia," jawab Rose dengan senyum yang sama.

Jamie merasa kecewa dalam dirinya. Ia tak tahu bagaimana cara mengatasi perasaannya, apalagi setelah mendengar bahwa Rose akan segera memulai hubungan. Ia mencoba untuk tetap tersenyum dan merasa senang untuk Rose, tetapi hatinya hancur.

"Sudah lama kamu kenal dia?" tanya Jamie.

"Sebenarnya baru-baru ini kita bertemu, tapi aku merasa kita punya banyak kesamaan," jawab Rose.

Jamie merasa seperti sedang dihancurkan. Dia ingin bertanya lebih banyak tentang pria itu, tapi dia tidak bisa mengatasinya. Dia tahu bahwa dia harus mendukung Rose, tetapi perasaannya terlalu besar untuk diabaikan.

"Semoga kalian berdua bahagia bersama," kata Jamie, mencoba untuk tersenyum lagi.

"Terima kasih, Jamie. Kamu selalu menjadi teman yang baik untukku," kata Rose, menggenggam tangan Jamie.

Jamie merasa terpuruk selama beberapa hari setelah Rose memberitahunya bahwa ia akan memulai hubungan dengan pria lain. Ia merasa sedih dan kecewa karena ia berharap bahwa suatu saat Rose akan menyadari perasaannya dan mencintainya seperti yang ia lakukan padanya

Jamie mulai menjauh dari Rose karena ia merasa sulit untuk terus bersama dengan Rose sementara hatinya sedang hancur. Ia tidak ingin membuat Rose merasa buruk, tapi ia juga tidak tahan untuk melihat Rose bersama pria lain. Jamie mencoba untuk memendam perasaannya dan menjaga jarak darinya.

Namun, Rose merasa aneh dengan sikap Jamie yang berubah tiba-tiba. Ia merasa Jamie seperti menjauh darinya dan itu membuatnya sedih. Ia mencoba untuk berbicara dengan Jamie, tapi Jamie selalu menjawab dengan singkat dan tidak ada lagi obrolan yang panjang di antara mereka seperti dulu.

Suatu hari, ketika Jamie sedang duduk di taman sendirian, Rose tiba-tiba datang mendekatinya. Ia duduk di sebelah Jamie dan bertanya, "Jamie, apa yang terjadi denganmu? Mengapa kau seperti ini padaku?"

Jamie terdiam sejenak, ia merasa tidak tahu harus menjawab apa. Akhirnya, ia memutuskan untuk jujur pada Rose. "Rose, aku merasa sulit untuk bersama denganmu saat ini. Aku mencintaimu, tapi aku tahu bahwa kau tidak mencintai aku. Ketika kau mengatakan bahwa kau akan memulai hubungan dengan pria lain, itu membuatku sangat hancur."

Rose terkejut mendengar pengakuan Jamie. Ia tidak pernah mengira bahwa Jamie akan jatuh cinta padanya. "Jamie, aku tidak tahu harus berkata apa. Aku tidak pernah berpikir tentangmu dengan cara itu. Aku selalu menganggapmu sebagai teman baikku dan aku tidak ingin kehilanganmu."

Jamie mengangguk dan berkata, "Aku tahu, Rose. Itulah sebabnya aku mencoba untuk menjauh darimu. Aku tidak ingin mempengaruhi keputusanmu tentang pria lain, dan aku tidak ingin merusak persahabatan kita. Tapi aku tidak bisa berpura-pura seperti semuanya baik-baik saja di antara kita."

Rose merasa sedih dan bersalah. Ia tidak bermaksud menyakiti Jamie. "Maaf, Jamie. Aku tidak bermaksud membuatmu merasa seperti ini. Aku sangat menghargai persahabatan kita dan aku tidak ingin kehilanganmu."

Jamie tersenyum dan berkata, "Aku juga menghargai persahabatan kita, Rose. Aku hanya butuh waktu untuk mengatasi perasaanku sendiri. Tapi jangan khawatir, aku akan selalu ada untukmu. Aku akan selalu mendukungmu dalam segala hal."

Rose tersenyum dan memeluk Jamie. Ia merasa senang bahwa mereka masih bisa menjadi teman yang baik meskipun ada perasaan cinta yang tak terbalas di antara mereka. Kini, mereka bisa menghadapi masa depan dengan saling mendukung dan mempererat persahabatan mereka.

Namun, setelah beberapa waktu, Jamie mulai menyadari bahwa ia harus menerima kenyataan bahwa Rose tidak memiliki perasaan yang sama dengan dirinya. Ia memutuskan untuk menghargai persahabatan mereka dan tidak membiarkan perasaannya yang tidak terbalas mengganggu hubungan mereka.

Jamie memutuskan untuk fokus pada persahabatan mereka dan menikmati setiap momen yang mereka habiskan bersama. Ia menyadari bahwa meskipun cintanya tak terbalas, Rose masih merupakan teman yang berharga baginya.

"Halo, Jamie! Bagaimana kabarmu?" tanya Rose dengan ramah saat Jamie datang mengunjungi dirinya di kampus.

"Hai, Rose! Aku baik-baik saja, terima kasih. Bagaimana denganmu?" jawab Jamie dengan senyum.

"Aku baik-baik saja. Terima kasih sudah datang. Ayo duduk," ajak Rose sambil menunjuk kursi di dekatnya.

Jamie duduk di kursi yang ditunjuk oleh Rose. Mereka mulai berbicara tentang segala hal, termasuk tentang kehidupan akademik mereka dan rencana masa depan.

"Kamu tahu, Jamie, aku senang punya teman seperti kamu. Kamu selalu mendukungku dan menginspirasi aku untuk terus berkarya," kata Rose dengan senyum hangat di wajahnya.

Jamie tersenyum, merasa senang dan terhormat mendengar ucapan Rose. "Terima kasih, Rose. Aku juga merasa senang bisa berteman denganmu. Kamu selalu memberiku inspirasi dengan karya senimu yang luar biasa," balas Jamie dengan tulus.

Mereka melanjutkan percakapan mereka, dan Jamie merasa bahagia bisa menghabiskan waktu dengan Rose. Ia menghargai persahabatan mereka dan berusaha untuk tidak membiarkan perasaannya yang tidak terbalas mengganggu hubungan mereka.

Meskipun Jamie masih mencintai Rose, ia berusaha untuk tidak menunjukkan perasaannya padanya. Ia tahu bahwa hal tersebut hanya akan membuat hubungan mereka menjadi canggung. Seiring berjalannya waktu, Jamie mulai memandang Rose dengan cara yang berbeda, ia mengagumi sisi lain dari Rose yang membuatnya semakin tertarik.

Ketika mereka berbicara tentang musik, Jamie menemukan sisi baru dari Rose. Ia mengetahui bahwa Rose memiliki minat yang sama dalam musik indie, dan mereka mulai mendengarkan dan berbagi musik favorit mereka.

"Kamu tahu, Jamie, aku benar-benar menikmati musik indie. Ini adalah jenis musik yang membawa kedamaian dan inspirasi bagiku," ujar Rose dengan senyum di wajahnya.

"Wow, aku juga sangat menyukai musik indie. Aku suka mendengarkan musik ini ketika aku sedang menulis puisi atau mengekspresikan perasaanku," jawab Jamie.

Mereka mulai mendengarkan musik bersama dan berbicara tentang liriknya. Jamie merasa lebih dekat dengan Rose ketika mereka berbicara tentang sesuatu yang mereka sukai. Ia mulai memandang Rose dengan cara yang berbeda, dan menemukan kebahagiaan dalam persahabatan mereka.

Jamie mulai menerima kenyataan bahwa ia tidak dapat memiliki Rose dengan cara yang ia inginkan. Namun, ia tetap menghargai persahabatan mereka dan berharap bisa tetap bersama-sama dengan Rose dalam waktu yang lama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!