Harus Berpisah

"Samuel!" Si pria itu memandang tajam pada pria yang awalnya dimintai bantuan oleh Ana. "Apa-apaan kau ini?! Dia meminta bantuan padaku bukan padamu!" lanjutnya dengan nada penuh amarah.

"Kau belum membayarnya jadi aku masih punya kesempatan untuk membuat penawaran." Tentu saja si pria meradang dan bangkit. "Samuel?!"

"Ingatlah aku juga salah satu investor dari club ini jika kau mau bisnis gelapmu masih selamat maka jangan ikut campur, mengerti?" Si pria yang masih belum diketahui namanya itu tak bisa berbuat apa-apa selain memandang mereka berdua bergerak keluar dari club.

Ana tak bisa berkata-kata dan terus mengikuti pria yang bernama Samuel itu sampai ke dalam mobil. "Katakan di mana rumah sakit tempat adikmu di rawat?" Sebenarnya Ana terperanjat mendengar perkataan pria yang tak dia kenal itu namun kemudian mengatakan nama rumah sakit yang dituju.

"Tuan, apa anda serius mau membantu biaya operasi dan bayarannya hanya tinggal bersama anda?" Bukannya menjawab Ana dilemparkan pandangan tajam yang langsung menusuk ulu hati gadis itu. Ana langsung merunduk tak berani menatap Samuel.

"Sebenarnya aku tak perlu menjelaskan dua kali tapi baiklah aku memaafkanmu asal jangan melakukan hal ini sekali lagi. Aku benci seseorang yang menanggapi sesuatu dengan lambat." penuturan Samuel membuat tubuh Ana merinding tetapi dia masih berani membalas.

"Ma-maafkan saya Tuan. Ta-tapi bagaimana dengan adik saya? Apa dia akan mengikuti saya juga? Saya tak tega jika meninggalkan adik saya yang kondisinya buruk." Samuel melirik lama pada Ana lalu beralih ke jalan raya.

"Soal itu, kau tak usah cemas nanti aku akan memberikan salah satu anak buah kepercayaanku menjaga adikmu. Siapa nama adikmu?" Tentu saja Ana gelagapan.

"Namanya Lina Erickson." Mobil mendadak berhenti bersyukur Ana memakai sabuk pengaman jika tidak mungkin dia akan terjengkang. Tunggu sebentar ... kapan dia memakai sabuk pengaman?

Sebelum bisa menjawab pertanyaan yang berada di kepalanya sendiri Ana segera melepas sabuk tersebut dan keluar lantaran Samuel telah mendahuluinya. Saat Samuel berjalan di bagian administrasi, Ana langsung menuju ruang operasi di mana Bibi Dian menunggu dengan gusar.

"Bibi!" Dian otomatis menoleh ke arah Ana dan betapa bahagianya melihat Ana. "Ya ampun sayang, kau dari mana saja Bibi cemas dari tadi?"

"Maaf Bibi, aku harus mencari pinjaman untuk uang operasi Lina. Bagaimana dengan kondisinya apa dia telah selesai di operasi?" Dian menggeleng lemah.

"Kenapa kau tak bilang bahwa kau butuh uang Bibi bisa.."

"Tak perlu Bibi, ada seorang pria baik yang mau menolongku." potong Ana dengan senyuman tipis.

"Kalau begitu syukurlah." Tak jauh dari mereka sekelompok orang menunggu dengan gusar. Sepertinya ada keluarga mereka yang juga dioperasi. Sama seperti Ana dan Bibi Dian, mereka pun berharap bahwa anggota keluarga mereka baik-baik saja. Tetapi ada perbedaan yang terlihat sangat jelas dari baju mereka yang dikenakan, begitu rapi dan mewah tanda mereka itu adalah orang kaya.

Pintu ruang operasi terbuka menampakkan dokter Aikara yang baru saja keluar dengan baju khusus operasi. Buru-buru mereka mendekati Aikara. "Dok bagaimana keadaan putra saya dok? Apa dia.."

"Maaf bukan saya yang mengoperasi putra anda." potong Aikara. Dia lalu bergerak mendekati Ana dan Bibi Dian. Pandangan mata mereka tampak berharap. Sedang dari tempatnya berdiri datanglah sesosok pria yang tampak gugup berdiri bersama orang-orang kaya yang mencemaskan keadaan putra mereka.

Pada mulanya Aikara memasang wajah datar namun kemudian tersenyum tipis. "Operasinya berjalan lancar, adik Nona selamat hanya saja saya tak bisa memperbaiki pita suaranya yang rusak akibat tusukan benda tajam. Dia kehilangan suaranya."

Ana menampakkan raut wajah bahagia meski ada berita buruk tetapi tak mengapa. Adiknya masih hidup itu jauh lebih penting. "Tidak! Itu tak mungkin!" Ketiga orang yang masih berbahagia lantas menoleh ke sumber suara menemukan pria yang sempat bertanya pada Aikara menarik kerah si pria yang gugup sedari tadi.

"Bagaimana bisa kau kehilangan putraku?! Aku telah membayar semua dokter di sini agar menyelamatkan putraku tapi kalian malah menghilangkan nyawanya!" Tiba-tiba seorang pria yang lebih tua melerai dan berbicara sesuatu yang tak jelas. Namun Ana tahu Aikara tiba-tiba ditunjuk oleh si pria tua yang juga berprofesi sebagai dokter itu.

"Apa yang kau katakan? Aku menolak?! Asal kau tahu saja ya aku tak mengambil uang pria ini bukan karena tamak tapi aku secara sukarela mau membantu tetapi ketika aku menawarkan bantuan kau malah mengejekku dengan mengatakan apakah pantas seorang dokter yang mengalami amnesia parsial berada di meja operasi! Secara jelas kau telah menghina kemampuanku sebagai seorang dokter bedah Dokter Marco jadi bertanggung jawablah atas perbuatanmu."

Setelahnya, pintu ruang operasi terbuka lebar dan diranjang terdapat Lina yang masih menutup matanya. Terdapat perban yang menutupi jenjang leher. Aikara pergi sedang Ana dan Bibi Dian mengikuti Lina dari belakang.

Ternyata Lina dibawa di ruang inap paviliun. Ruangan yang khusus untuk orang berduit. Ana dan Dian tentu saja terkagum-kagum dengan hal tersebut. "Bagaimana keadaan adikmu?" Ana menoleh dan tersenyum pada Samuel.

"Dia selamat. Terima kasih karena sudah mau membantuku Tuan."

"Yah sama-sama. Perkenalkan orang yang dibelakangku, dia adalah kepala bodyguard-ku namanya Dariel, dia akan menjaga adikmu selagi kau tinggal bersamaku untuk membayar hutang." Tak sadar Ana menatap nanar pada pria berbadan kekar itu.

Agak kurang percaya sih pada Dariel apakah dia mampu merawat adiknya? "Waktumu tinggal beberapa menit lagi Ana, aku beri waktu untuk mengucapkan salam perpisahan pada adikmu." kata Samuel sembari memandang jam tangan miliknya.

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

kisah yg menarik....lnjutttt ken

2021-01-30

0

JUWITA WATI

JUWITA WATI

bagus, thor. ini lebih jelas.

2020-08-12

1

Sulati Cus

Sulati Cus

penasaran apa yg marah2 td ada hubungannya dgn kematian ortu ana? ampun deh pyg ak

2020-07-18

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertama Kali Bertemu (Ana Part)
3 Harus Berpisah
4 Mansion Samuel
5 Terkurung Dalam Sangkar Emas
6 Apa Boleh Aku Kuliah?
7 Jangan Pernah Merendah
8 Pertama Kali Bertemu (Samuel Part)
9 Tolong Tinggal Bersamanya!
10 Masuk Kuliah
11 Insiden di Restoran
12 Pacar?
13 Pacar? (2)
14 Rumah Asing
15 Berita Buruk
16 Bukanlah Wanita Murahan
17 Rencana Picik Martha
18 Kenangan Pahit Samuel
19 Konferensi Pers
20 Pemaksaan
21 Belum Cukup
22 Ketakutan Lina
23 Pergilah
24 Kedatangan Sosok Wanita Yang Paling Dibenci
25 Berusaha Menggoda
26 Melamar
27 Kerisauan Ana
28 Malam Pertama (21+)
29 Trauma Menyakitkan
30 Permintaan Maaf
31 Meminta Restu
32 Persiapan Pernikahan
33 Terpisah dan Salah Paham
34 Teman Baru
35 Madava Si Pemangsa
36 Bertemu Secara Mendadak
37 Lagi-lagi
38 Masalah Pelik
39 Penyerangan
40 Mencoba Mempertahankan
41 Ini Rahasia
42 Emily Yang Nakal
43 Aku Cemburu!
44 Samuel Yang Manja dan Emily Pencari Muka
45 Ana Imitasi
46 Datangnya Nenek Samuel
47 Teman Samuel
48 Semoga Kita Berjumpa Lagi
49 Hadiah Kelulusan Bulan Madu
50 Pengen Momongan (21+)
51 Wajah Baru
52 Mencari Ana Asli
53 Menangkap Penculik
54 Siasat
55 Kembali
56 Musuh Lama
57 Kehamilan Ana
58 Sepertinya Jatuh Cinta
59 Rencana Gagal
60 Suami Romantis
61 Hak Asuh
62 Takut Berpisah
63 Persidangan
64 Menghadap Hakim
65 Insiden di Pesta
66 Terbongkar dan Perceraian
67 Kekhawatiran
68 Operasi Pita Suara
69 Festival Membawa Petaka
70 Jangan Tinggalkan Aku!
71 Happy Ending (END)
72 Extra Part
73 Pengumuman
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Prolog
2
Pertama Kali Bertemu (Ana Part)
3
Harus Berpisah
4
Mansion Samuel
5
Terkurung Dalam Sangkar Emas
6
Apa Boleh Aku Kuliah?
7
Jangan Pernah Merendah
8
Pertama Kali Bertemu (Samuel Part)
9
Tolong Tinggal Bersamanya!
10
Masuk Kuliah
11
Insiden di Restoran
12
Pacar?
13
Pacar? (2)
14
Rumah Asing
15
Berita Buruk
16
Bukanlah Wanita Murahan
17
Rencana Picik Martha
18
Kenangan Pahit Samuel
19
Konferensi Pers
20
Pemaksaan
21
Belum Cukup
22
Ketakutan Lina
23
Pergilah
24
Kedatangan Sosok Wanita Yang Paling Dibenci
25
Berusaha Menggoda
26
Melamar
27
Kerisauan Ana
28
Malam Pertama (21+)
29
Trauma Menyakitkan
30
Permintaan Maaf
31
Meminta Restu
32
Persiapan Pernikahan
33
Terpisah dan Salah Paham
34
Teman Baru
35
Madava Si Pemangsa
36
Bertemu Secara Mendadak
37
Lagi-lagi
38
Masalah Pelik
39
Penyerangan
40
Mencoba Mempertahankan
41
Ini Rahasia
42
Emily Yang Nakal
43
Aku Cemburu!
44
Samuel Yang Manja dan Emily Pencari Muka
45
Ana Imitasi
46
Datangnya Nenek Samuel
47
Teman Samuel
48
Semoga Kita Berjumpa Lagi
49
Hadiah Kelulusan Bulan Madu
50
Pengen Momongan (21+)
51
Wajah Baru
52
Mencari Ana Asli
53
Menangkap Penculik
54
Siasat
55
Kembali
56
Musuh Lama
57
Kehamilan Ana
58
Sepertinya Jatuh Cinta
59
Rencana Gagal
60
Suami Romantis
61
Hak Asuh
62
Takut Berpisah
63
Persidangan
64
Menghadap Hakim
65
Insiden di Pesta
66
Terbongkar dan Perceraian
67
Kekhawatiran
68
Operasi Pita Suara
69
Festival Membawa Petaka
70
Jangan Tinggalkan Aku!
71
Happy Ending (END)
72
Extra Part
73
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!