Kekhawatiran

Sudah lima hari ini Amira sakit.

Sejak dia menangis di pelukan bundanya karena merindukan sang ayah, sejak hari itu pula tiba-tiba Amira drop.

Tubuhnya panas, dia juga tidak mau memakan makanan apapun.

Tatapan matanya begitu kosong, seperti tidak adalagi gairah kehidupan diwajah gadis cantik itu.

Membuat bunda dan semua penghuni panti begitu khawatir dengan keadaan Amira.

Pagi ini, pemilik rumah tempatnya Amira bekerja datang ke panti. Beliau menanyakan ketidakhadiran Amira ke rumahnya kepada ibu panti asuhan tempat Amira tinggal.

"Assalamualaikum.... ".

Miko yg sedang bermain didepan panti bersama anak-anak lainnya segera berlari menghampiri seorang wanita yg baru saja mengucapkan salam sambil berdiri di depan gerbang panti asuhan.

" Waalaikumsalam... " jawab Miko ramah.

Miko tersenyum kearah wanita yg ternyata adalah Bu Tati, tempat kakaknya bekerja. Dengan segera Miko meraih tangan Bu Tati lalu menciumnya.

"Ibu pasti mencari Kak Amira ya "?? tanya Miko.

" Iya sayang, ibu mencari kakakmu. Kenapa Miko dan Kak Amira tidak datang kerumah ibu "?? tanya Bu Tati sambil mengelus kepala Miko.

" Kak Amira sakit bu " jawab Miko.

Bunda yg melihat Miko dan Bu Tati berdiri di depan gerbang segera datang menghampiri.

"Oh ada Bu Tati, mari masuk ke dalam Bu, tidak enak bicara sambil berdiri di sini. Miko main lagi ya disana " ucap bunda sambil tersenyum kearah Miko dan Bu Tati.

"Iya bunda. Miko pamit ya Bu " ucap Miko lalu berlari kearah teman-temannya.

"Mari masuk ke dalam Bu Tati"..

Bu Fatimah mengajak Bu Tati masuk kedalam rumah. Setelah mempersilahkan tamunya duduk, Bu Fatimah bergegas ke dapur untuk membuatkan minuman ala kadarnya.

" Maaf merepotkan Bu Fatimah " ucap Bu Tati saat Bu Fatimah menyuguhkan minuman di meja.

"Tidak repot kok Bu, hanya air putih dan pisang goreng saja".

" Terima kasih Bu " ucap Bu Tati sambil mengambil air minumnya.

" Kalau boleh tau, ada apa ya Bu Tati datang kemari "?? tanya Bu Fatimah.

Bu Tati meletakkan gelasnya diatas meja. Matanya beberapa kali melihat kedalam rumah mencari seseorang.

" Begini Bu, saya ingin menanyakan kenapa Rara dan Miko tidak datang kerumah saya. Kebetulan saya baru mengunjungi anak saya beberapa hari lalu dan pulang tadi malam. Kalau boleh tau, Rara kemana ya Bu Fatimah "?? tanya Bu Tati.

" Oh begitu. Maaf Bu Tati, Amira sudah lima hari ini sakit. Jadi dia tidak bisa berangkat bekerja ke rumah Bu Tati " jawab Bu Fatimah.

" Innalillahi, Rara sakit apa Bu??

Apa Rara sudah di bawa ke dokter "?? tanya Bu Tati khawatir.

Bu Tati sudah menganggap Amira dan Miko seperti anaknya sendiri. Sudah 3 tahun Amira bekerja di rumahnya.

Menurut Bu Tati dan suaminya, Amira adalah gadis yg baik. Selain cantik dan sopan, Amira juga sangat cekatan dalam pekerjaannya. Hal itulah yg membuat Bu Tati begitu menyayanginya. Ditambah lagi dengan keberadaan adiknya Miko yg membuat rasa rindu pada cucunya yg tinggal berjauhan bisa terobati.

" Bagaimana ya Bu, sebenarnya sakitnya Amira itu bukan karena penyakit. Badannya memang demam, tetapi ada hal lain yg saat ini benar-benar sangat di butuhkan oleh Amira " jawab Bu Fatimah sambil menundukkan kepalanya.

"Apa ini karena ayahnya Bu "??.

Bu Fatimah menganggukkan kepalanya. Dia lalu menceritakan kejadian dimana Amira menangis histeris karena begitu merindukan kehadiran ayahnya.

Bu Tati yg selama ini juga mengetahui tentang kehidupan Amira tak kuasa menahan airmatanya.

Tak bisa membayangkan bagaimana perasaan Amira yg diasingkan oleh ayahnya sendiri.

" Begitulah Bu Tati, saya tidak tau harus bagaimana lagi.

Semua itu diluar kemampuan saya " ucap Bu Fatimah sambil mengusap matanya yg berkaca-kaca saat bercerita tadi.

"Sungguh malang nasib Amira Bu.

Kenapa ayahnya begitu kejam pada gadis sebaik Amira "??.

" Entahlah Bu saya juga kurang faham dengan tindakan ayahnya. Sangat tidak masuk akal anak yg lahir tanpa tau apa-apa tapi di tuduh sebagai pembunuh ibunya sendiri".

" Hmmmm,, bagaimana bisa ada manusia sekejam itu menuduh darah dagingnya sebagai pembunuh.

Saya benar-benar tidak tega pada Amira Bu " ucap Bu Tati sambil menarik nafasnya.

"Pada kenyataannya manusia seperti itu memang ada Bu Tati, dan Amira adalah korbannya.

Rasa cinta yg begitu besar pada seorang wanita membuat mata hati seorang laki-laki menjadi tertutup. Bahkan terhadap putrinya sendiri ".

Bu Fatimah dan Bu Tati sama-sama terdiam merenung.

Sangat sulit di percaya pada kenyataan yg harus di terima oleh Amira. Hingga akhirnya Bu Tati meminta izin untuk menemui Amira di kamarnya.

Hatinya tergerak untuk membantu Amira menemui ayah yg sangat dirindukan.

Hallo para reader's tercinta..

Jangan lupa untuk vote, like dan comment ya di novelku ini.

Saran dan kritik dari kalian sangat berarti bagi author.

Jangan lupa juga untuk follow akun medsos author bagi yg berkenan.

Ig: nini_rifani

Fb: Nini Lup'ss

Wa: 0857-5844-6308

Terpopuler

Comments

Asih Ningsih

Asih Ningsih

maf mak di lapasku kok gak ada tempat vote nya ya mak cuma ada tanda link aja tu gimana.

2023-08-30

0

Liani.

Liani.

semangat thor

2020-12-18

1

Firchim04

Firchim04

Hai author semangat😊

Salam dari "Dosenku Sahabatku" dan "Suamiku Adik Kelasku"

2020-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 Kasih sayang
2 Bahagia Yang Sederhana
3 Kerinduan yg menyakitkan
4 Kekhawatiran
5 Angan yg menyedihkan
6 Secercah harapan
7 Hati yg retak 1
8 Hati yg retak 2
9 Hati yg retak 3
10 Yang terluka
11 Kerisauan hati
12 Malam & ucapan terakhir
13 Langkah menuju penantian
14 Tragedi 1
15 Tragedi 2
16 Sosok
17 Keluarga Anderkson
18 Wangi malam
19 Perempuan aneh
20 Mimpi buruk
21 Kunjungan tiba-tiba
22 Rasa penasaran
23 Halusinasi yg nyata
24 Di antara pilihan
25 Gayung bersambut
26 Makan malam romantis
27 Teror ( Dalam satu bayangan )
28 Teror ( Bayangan dalam cermin )
29 Teror ( Teman tidur )
30 Kembali ke panti
31 Pelukan penuh kerinduan
32 Waktu yg sangat berharga
33 Pertemuan yg di sengaja
34 Menimang sebuah alasan
35 Datang bertamu
36 Meninggalkan panti
37 Jangan melamun...!!!!
38 Siapa musuh sebenarnya..???
39 Meyakinan hati
40 Koma,
41 Mencari kebenaran
42 Selamat dari masa kritis
43 Mencari solusi
44 Kabar mengejutkan
45 Memberikan dukungan
46 Suara dari dalam lemari
47 Menjemput paksa
48 Mencari akar masalah
49 Haruskah menyerah?????
50 Terbangun dari koma
51 Mempercayai keberadaannya
52 Hubungan serius
53 Lamaran membawa celaka
54 Kembali memakan korban
55 Tentang orang itu
56 Terkuak
57 Kecelakaan
58 Tempat asing
59 Melati si gadis desa
60 Awal mula
61 Desa yg damai
62 Kebersamaan
63 Sudah di jodohkan
64 Kandang ayam
65 Bertanggung jawab
66 Ruh yg tersesat
67 Meminta pertolongan
68 Kedatangan orang dari masa lalu
69 Tidak terima
70 Malam di tengah hutan
71 Persiapan pernikahan
72 Putri dan Pangeran
73 Lorong waktu
74 Jasad Amira
75 Korban pembunuhan,,,
76 Semua luka, semua duka
77 Airmata yg terlambat
78 Tangis di pemakaman
79 Hilang akal
80 Pilu
81 Kerinduan seorang Bunda
82 Pengakuan pelaku 1
83 Pengakuan pelaku 2
84 Pengakuan pelaku 3
85 Kesalahpahaman
86 Terbongkarnya misteri arwah penasaran 1
87 Terbongkarnya misteri arwah penasaran 2
88 Terbongkarnya misteri arwah penasaran 3
89 Terbongkarnya misteri arwah penasaran 4
90 Terbongkarnya misteri arwah penasaran 5
91 Sebuah kisah
92 Rahasia terpendam
93 BUKAN UP
94 Keajaiban
95 Cerita
96 Satu kenyataan
97 Flashback ( Pertemuan pertama )
98 Flashback ( Cinta bersemi )
99 Flashback ( Panti asuhan )
100 Flashback ( Kesungguhan hati )
101 Flashback ( Hari pernikahan )
102 Flashback ( Hati yg gelisah )
103 Flashback ( Berita duka )
104 Flasback ( Pilihan yg sulit )
105 Flashback ( Kesedihan seorang istri )
106 Flashback ( Kejujuran )
107 Flashback ( Sakit tapi tak berdarah )
108 Flashback ( Ketegaran hati )
109 Flashback (Kebahagyaan diatas luka)
110 Flashback (Sebuah nama)
111 Flashback (Kasih seorang ibu)
112 Flashback (Kabar bahagya)
113 Flashback (Pelangi setelah hujan)
114 Flashback (Badai yg kembali datang)
115 Flashback (Keputusan yg menyakitkan)
116 Flashback (Hancurnya sebuah kehidupan)
117 Ingatan masa lalu
118 Visual pemeran utama wanita
119 Kesedihan seorang kakak
120 Pertemuan terakhir
121 Kelabu
122 Happy Ending
123 TERIMA KASIH
124 BUKAN UP
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Kasih sayang
2
Bahagia Yang Sederhana
3
Kerinduan yg menyakitkan
4
Kekhawatiran
5
Angan yg menyedihkan
6
Secercah harapan
7
Hati yg retak 1
8
Hati yg retak 2
9
Hati yg retak 3
10
Yang terluka
11
Kerisauan hati
12
Malam & ucapan terakhir
13
Langkah menuju penantian
14
Tragedi 1
15
Tragedi 2
16
Sosok
17
Keluarga Anderkson
18
Wangi malam
19
Perempuan aneh
20
Mimpi buruk
21
Kunjungan tiba-tiba
22
Rasa penasaran
23
Halusinasi yg nyata
24
Di antara pilihan
25
Gayung bersambut
26
Makan malam romantis
27
Teror ( Dalam satu bayangan )
28
Teror ( Bayangan dalam cermin )
29
Teror ( Teman tidur )
30
Kembali ke panti
31
Pelukan penuh kerinduan
32
Waktu yg sangat berharga
33
Pertemuan yg di sengaja
34
Menimang sebuah alasan
35
Datang bertamu
36
Meninggalkan panti
37
Jangan melamun...!!!!
38
Siapa musuh sebenarnya..???
39
Meyakinan hati
40
Koma,
41
Mencari kebenaran
42
Selamat dari masa kritis
43
Mencari solusi
44
Kabar mengejutkan
45
Memberikan dukungan
46
Suara dari dalam lemari
47
Menjemput paksa
48
Mencari akar masalah
49
Haruskah menyerah?????
50
Terbangun dari koma
51
Mempercayai keberadaannya
52
Hubungan serius
53
Lamaran membawa celaka
54
Kembali memakan korban
55
Tentang orang itu
56
Terkuak
57
Kecelakaan
58
Tempat asing
59
Melati si gadis desa
60
Awal mula
61
Desa yg damai
62
Kebersamaan
63
Sudah di jodohkan
64
Kandang ayam
65
Bertanggung jawab
66
Ruh yg tersesat
67
Meminta pertolongan
68
Kedatangan orang dari masa lalu
69
Tidak terima
70
Malam di tengah hutan
71
Persiapan pernikahan
72
Putri dan Pangeran
73
Lorong waktu
74
Jasad Amira
75
Korban pembunuhan,,,
76
Semua luka, semua duka
77
Airmata yg terlambat
78
Tangis di pemakaman
79
Hilang akal
80
Pilu
81
Kerinduan seorang Bunda
82
Pengakuan pelaku 1
83
Pengakuan pelaku 2
84
Pengakuan pelaku 3
85
Kesalahpahaman
86
Terbongkarnya misteri arwah penasaran 1
87
Terbongkarnya misteri arwah penasaran 2
88
Terbongkarnya misteri arwah penasaran 3
89
Terbongkarnya misteri arwah penasaran 4
90
Terbongkarnya misteri arwah penasaran 5
91
Sebuah kisah
92
Rahasia terpendam
93
BUKAN UP
94
Keajaiban
95
Cerita
96
Satu kenyataan
97
Flashback ( Pertemuan pertama )
98
Flashback ( Cinta bersemi )
99
Flashback ( Panti asuhan )
100
Flashback ( Kesungguhan hati )
101
Flashback ( Hari pernikahan )
102
Flashback ( Hati yg gelisah )
103
Flashback ( Berita duka )
104
Flasback ( Pilihan yg sulit )
105
Flashback ( Kesedihan seorang istri )
106
Flashback ( Kejujuran )
107
Flashback ( Sakit tapi tak berdarah )
108
Flashback ( Ketegaran hati )
109
Flashback (Kebahagyaan diatas luka)
110
Flashback (Sebuah nama)
111
Flashback (Kasih seorang ibu)
112
Flashback (Kabar bahagya)
113
Flashback (Pelangi setelah hujan)
114
Flashback (Badai yg kembali datang)
115
Flashback (Keputusan yg menyakitkan)
116
Flashback (Hancurnya sebuah kehidupan)
117
Ingatan masa lalu
118
Visual pemeran utama wanita
119
Kesedihan seorang kakak
120
Pertemuan terakhir
121
Kelabu
122
Happy Ending
123
TERIMA KASIH
124
BUKAN UP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!