Bahagia Yang Sederhana

Di panti, terlihat Amira yang dengan cekatan tengah menyusun makanan di atas meja. Dia membantu sang Bunda menyiapkan makan malam untuk semua anak panti. Beberapa kali Amira terlihat melirik lalu tersenyum saat melihat adiknya yang sedang sibuk menjahili seorang gadis kecil berpipi cubby. Suatu pemandangan menggemaskan yang mampu membuat hati merasa tergelitik.

"Kak Amira, lihat. Kak Miko nakal!" teriak si gadis kecil berpipi chubby sambil berlari ke arah Amira. Gadis ini kemudian menujukkan hasil kejahilan yang dilakukan Miko terhadapnya. Nampak ada banyak sekali coretan di pipinya yang gembul.

"Hmm, coba Kakak lihat ya," ucap Amira kemudian berjongkok di depan gadis kecil yang terus saja cemberut. Sepertinya gadis ini benar-benar sangat kesal pada adiknya. Dasar anak-anak. "Astaga. Apa yang telah dilakukan anak nakal itu padamu, Princes.

Lihat, wajahmu sungguh jelek karena coretan ini!" pekik Amira sambil pura-pura menunjukkan wajah terkejut di depan gadis kecil itu.

"Benarkah? Apa sangat jelek, Kak?" tanya gadis kecil itu cemas. Matanya sampai berkaca-kaca saking takutnya akan terlihat jelek.

"Iya," jawab Amira sambil menahan tawa. "Kita tidak bisa tinggal diam, Princes. Bagaimana kalau sekarang kita hukum si anak nakal itu saja. Oke? "

"Baik, Kak. Kita harus membalasnya. Ayo, Kak!" sahut gadis kecil itu sambil menarik tangan Amira untuk menghampiri sang pelaku.

"Baik, Princess."

Amira hanya tersenyum saja ketika gadis kecil yang dia panggil dengan sebutan Princess terus menarik tangannya. Bahagia dalam hidup Amira sangatlah sederhana. Cukup dengan melihat tawa anak-anak yang tinggal di panti asuhan saja sudah bisa membuat hari-hari Amira menjadi sangat berwarna.

Membuatnya jadi bisa sedikit melupakan rasa rindu yang teramat dalam kepada sang ayah. Hmmm.

Seperti sekarang ini. Amira dengan mudahnya masuk ke dalam permainan anak-anak panti di sini. Memainkan sebuah peran prajurit yang mengawal seorang putri untuk melakukan balas dendam.

Padahal kejahilan yang dilakukan oleh adiknya hanyalah setitik coretan di wajah gadis kecil ini. Lucu sekali bukan?

"Kak Miko, lihat. Aku dan Kak Amira datang untuk membalas dendam padamu!" teriak gadis kecil itu dengan suara yang terdengar begitu menggemaskan.

Amira nampak tersenyum tipis lalu pura-pura memasang wajah marah di depan adiknya. Dia akan kembali memerankan peran prajurit di depan Princes kecil ini.

"Oho, Tuan Miko. Berani sekali kamu membuat Princes cantik ini marah. Kamu harus segera di hukum."

"Mana ada cantik, Kak Amira. Dia itu jelek. Lihat, pipinya sangat besar seperti kue bakpao," sahut Miko yang dengan polosnya malah melayangkan ejekan. Dia masih belum paham kalau kakaknya sedang mengajaknya bermain peran.

Amira melirik ke arah gadis kecil di sebelahnya. Dia lalu meng*lum bibirnya sambil menahan tawa. Memang benar apa kata Miko kalau gadis kecil di sebelahnya ini memiliki pipi yang sangat cubby seperti kue bakpao. Namun hal ini malah membuatnya jadi terlihat sangat imut dan juga menggemaskan.

"Kak Amira,Kak Miko jahat. Huaaaa!"....

Akhirnya tangis gadis itupun pecah setelah di ejek oleh Miko. Amira yang sejak tadi sudah menahan tawanya pun akhirnya tidak bisa bertahan lagi. Dia tertawa puas melihat bagaimana interaksi kedua bocah polos ini. Yang satu menangis kencang, sedangkan yang satunya lagi hanya berdiri diam tanpa merasa bersalah setelah membuat gadis di depannya menangis histeris.

"Lho, ada apa ini? Kenapa Viola menangis, Neng?"

Fatimah yang mendengar suara tangisan anakpun segera menghampiri ke sumber suara itu. Dan dia dibuat bingung melihat Viola yang sedang menangis sementara Amira dan Miko berdiri sambil menertawakannya.

"Hahaha. Aduh maaf, Bunda. Amira tidak bisa berhenti tertawa," ucap Amira sambil memegangi perutnya yang terasa pegal karena terlalu kencang tertawa.

"Kamu ini," sahut Fatimah sambil menggelengkan kepala. Segera Fatimah berjongkok di depan gadis kecil yang bernama Viola. Setelah itu dia memeluknya penuh kasih.

"Sttttt, sudah ya jangan menangis lagi. Ada Bunda di sini," ucap Fatimah mencoba membujuk agar Viola berhenti menangis.

"Hikss, hiksss. Bunda, Kak Miko nakal!"

"Oya? Memangnya apa yang sudah Kak Miko lakukan padamu,sayang? Coba ceritakan pada Bunda," tanya Fatimah sambil mengelus rambut Viola.

"Kak Miko mencoretkan spidol di pipinya Viola, Bunda.

Hikss, dan kata Kak Amira Viola jadi jelek," jawab Viola sambil menangis sesenggukan.

Amira yang melihat kesedihan di wajah Viola pun akhirnya merasa bersalah. Segera dia berhenti tertawa kemudian ikut berjongkok di sebelah sang Bunda yang masih memeluk Viola. "Viola adalah gadis paling cantik di dunia. Tadi Kak Amira hanya becanda saja, sayang. Tolong maafkan Kak Amira ya?"

"Benar Viola cantik, Kak?" tanya Viola sambil menatap Amira dengan tatapan berbinar.

"Iya sayang. Viola adalah Princess paling cantik yang ada di dunia ini. Sungguh!" jawab Amira meyakinkan.

"Horeeee! Viola tidak jadi jelek. Viola cantik!" teriak Viola dengan hebohnya.

Fatimah dan Amira hany tersenyum saja melihat tingkah Viola. Mereka kemudian mengajak semua anak-anak panti ke ruang makan karena sudah waktunya untuk makan malam. Tak lama kemudian, ruang makan sudah di penuhi oleh riuhnya candaan saat beberapa kali terdengar celotehan dari anak-anak sebelum mereka diminta untuk diam saat waktunya makan malam sudah tiba. Dan akhirnya semua orang makan dengan penuh khidmat, menikmati rejeki pemberian Allah di hari ini.

***

Terpopuler

Comments

Asih Ningsih

Asih Ningsih

senang sekli melihat mereka saling kompak n memberi dukungan n perhatiannya.

2023-08-30

0

Wulan Dary

Wulan Dary

aq ke sini mak

2023-01-03

0

Caramelatte

Caramelatte

jangan kasi kendor thorr
semangat terosss

2020-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Kasih sayang
2 Bahagia Yang Sederhana
3 Kerinduan yg menyakitkan
4 Kekhawatiran
5 Angan yg menyedihkan
6 Secercah harapan
7 Hati yg retak 1
8 Hati yg retak 2
9 Hati yg retak 3
10 Yang terluka
11 Kerisauan hati
12 Malam & ucapan terakhir
13 Langkah menuju penantian
14 Tragedi 1
15 Tragedi 2
16 Sosok
17 Keluarga Anderkson
18 Wangi malam
19 Perempuan aneh
20 Mimpi buruk
21 Kunjungan tiba-tiba
22 Rasa penasaran
23 Halusinasi yg nyata
24 Di antara pilihan
25 Gayung bersambut
26 Makan malam romantis
27 Teror ( Dalam satu bayangan )
28 Teror ( Bayangan dalam cermin )
29 Teror ( Teman tidur )
30 Kembali ke panti
31 Pelukan penuh kerinduan
32 Waktu yg sangat berharga
33 Pertemuan yg di sengaja
34 Menimang sebuah alasan
35 Datang bertamu
36 Meninggalkan panti
37 Jangan melamun...!!!!
38 Siapa musuh sebenarnya..???
39 Meyakinan hati
40 Koma,
41 Mencari kebenaran
42 Selamat dari masa kritis
43 Mencari solusi
44 Kabar mengejutkan
45 Memberikan dukungan
46 Suara dari dalam lemari
47 Menjemput paksa
48 Mencari akar masalah
49 Haruskah menyerah?????
50 Terbangun dari koma
51 Mempercayai keberadaannya
52 Hubungan serius
53 Lamaran membawa celaka
54 Kembali memakan korban
55 Tentang orang itu
56 Terkuak
57 Kecelakaan
58 Tempat asing
59 Melati si gadis desa
60 Awal mula
61 Desa yg damai
62 Kebersamaan
63 Sudah di jodohkan
64 Kandang ayam
65 Bertanggung jawab
66 Ruh yg tersesat
67 Meminta pertolongan
68 Kedatangan orang dari masa lalu
69 Tidak terima
70 Malam di tengah hutan
71 Persiapan pernikahan
72 Putri dan Pangeran
73 Lorong waktu
74 Jasad Amira
75 Korban pembunuhan,,,
76 Semua luka, semua duka
77 Airmata yg terlambat
78 Tangis di pemakaman
79 Hilang akal
80 Pilu
81 Kerinduan seorang Bunda
82 Pengakuan pelaku 1
83 Pengakuan pelaku 2
84 Pengakuan pelaku 3
85 Kesalahpahaman
86 Terbongkarnya misteri arwah penasaran 1
87 Terbongkarnya misteri arwah penasaran 2
88 Terbongkarnya misteri arwah penasaran 3
89 Terbongkarnya misteri arwah penasaran 4
90 Terbongkarnya misteri arwah penasaran 5
91 Sebuah kisah
92 Rahasia terpendam
93 BUKAN UP
94 Keajaiban
95 Cerita
96 Satu kenyataan
97 Flashback ( Pertemuan pertama )
98 Flashback ( Cinta bersemi )
99 Flashback ( Panti asuhan )
100 Flashback ( Kesungguhan hati )
101 Flashback ( Hari pernikahan )
102 Flashback ( Hati yg gelisah )
103 Flashback ( Berita duka )
104 Flasback ( Pilihan yg sulit )
105 Flashback ( Kesedihan seorang istri )
106 Flashback ( Kejujuran )
107 Flashback ( Sakit tapi tak berdarah )
108 Flashback ( Ketegaran hati )
109 Flashback (Kebahagyaan diatas luka)
110 Flashback (Sebuah nama)
111 Flashback (Kasih seorang ibu)
112 Flashback (Kabar bahagya)
113 Flashback (Pelangi setelah hujan)
114 Flashback (Badai yg kembali datang)
115 Flashback (Keputusan yg menyakitkan)
116 Flashback (Hancurnya sebuah kehidupan)
117 Ingatan masa lalu
118 Visual pemeran utama wanita
119 Kesedihan seorang kakak
120 Pertemuan terakhir
121 Kelabu
122 Happy Ending
123 TERIMA KASIH
124 BUKAN UP
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Kasih sayang
2
Bahagia Yang Sederhana
3
Kerinduan yg menyakitkan
4
Kekhawatiran
5
Angan yg menyedihkan
6
Secercah harapan
7
Hati yg retak 1
8
Hati yg retak 2
9
Hati yg retak 3
10
Yang terluka
11
Kerisauan hati
12
Malam & ucapan terakhir
13
Langkah menuju penantian
14
Tragedi 1
15
Tragedi 2
16
Sosok
17
Keluarga Anderkson
18
Wangi malam
19
Perempuan aneh
20
Mimpi buruk
21
Kunjungan tiba-tiba
22
Rasa penasaran
23
Halusinasi yg nyata
24
Di antara pilihan
25
Gayung bersambut
26
Makan malam romantis
27
Teror ( Dalam satu bayangan )
28
Teror ( Bayangan dalam cermin )
29
Teror ( Teman tidur )
30
Kembali ke panti
31
Pelukan penuh kerinduan
32
Waktu yg sangat berharga
33
Pertemuan yg di sengaja
34
Menimang sebuah alasan
35
Datang bertamu
36
Meninggalkan panti
37
Jangan melamun...!!!!
38
Siapa musuh sebenarnya..???
39
Meyakinan hati
40
Koma,
41
Mencari kebenaran
42
Selamat dari masa kritis
43
Mencari solusi
44
Kabar mengejutkan
45
Memberikan dukungan
46
Suara dari dalam lemari
47
Menjemput paksa
48
Mencari akar masalah
49
Haruskah menyerah?????
50
Terbangun dari koma
51
Mempercayai keberadaannya
52
Hubungan serius
53
Lamaran membawa celaka
54
Kembali memakan korban
55
Tentang orang itu
56
Terkuak
57
Kecelakaan
58
Tempat asing
59
Melati si gadis desa
60
Awal mula
61
Desa yg damai
62
Kebersamaan
63
Sudah di jodohkan
64
Kandang ayam
65
Bertanggung jawab
66
Ruh yg tersesat
67
Meminta pertolongan
68
Kedatangan orang dari masa lalu
69
Tidak terima
70
Malam di tengah hutan
71
Persiapan pernikahan
72
Putri dan Pangeran
73
Lorong waktu
74
Jasad Amira
75
Korban pembunuhan,,,
76
Semua luka, semua duka
77
Airmata yg terlambat
78
Tangis di pemakaman
79
Hilang akal
80
Pilu
81
Kerinduan seorang Bunda
82
Pengakuan pelaku 1
83
Pengakuan pelaku 2
84
Pengakuan pelaku 3
85
Kesalahpahaman
86
Terbongkarnya misteri arwah penasaran 1
87
Terbongkarnya misteri arwah penasaran 2
88
Terbongkarnya misteri arwah penasaran 3
89
Terbongkarnya misteri arwah penasaran 4
90
Terbongkarnya misteri arwah penasaran 5
91
Sebuah kisah
92
Rahasia terpendam
93
BUKAN UP
94
Keajaiban
95
Cerita
96
Satu kenyataan
97
Flashback ( Pertemuan pertama )
98
Flashback ( Cinta bersemi )
99
Flashback ( Panti asuhan )
100
Flashback ( Kesungguhan hati )
101
Flashback ( Hari pernikahan )
102
Flashback ( Hati yg gelisah )
103
Flashback ( Berita duka )
104
Flasback ( Pilihan yg sulit )
105
Flashback ( Kesedihan seorang istri )
106
Flashback ( Kejujuran )
107
Flashback ( Sakit tapi tak berdarah )
108
Flashback ( Ketegaran hati )
109
Flashback (Kebahagyaan diatas luka)
110
Flashback (Sebuah nama)
111
Flashback (Kasih seorang ibu)
112
Flashback (Kabar bahagya)
113
Flashback (Pelangi setelah hujan)
114
Flashback (Badai yg kembali datang)
115
Flashback (Keputusan yg menyakitkan)
116
Flashback (Hancurnya sebuah kehidupan)
117
Ingatan masa lalu
118
Visual pemeran utama wanita
119
Kesedihan seorang kakak
120
Pertemuan terakhir
121
Kelabu
122
Happy Ending
123
TERIMA KASIH
124
BUKAN UP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!